Aspek Penggunaan Peralatan Dalam Usaha Pandai Besi Dusun Gaman Dari Tahun 1970-2009

Dengan berlakunya undang-undang tersebut mematikan semangat pandai besi dalam melanjutkan aktivitas usaha mereka. Hal ini sudah tentu menjadi faktor semakin melemahnya ekonomi pandai besi, akan tetapi hal ini tidak berlangsung lama karena sebagai warga negara yang baik sudah semestinya kita tahu dan memahami hukum yang berlaku di wilayah kedaulatan NKRI, sehingga hobby atau kesenangan kita terhadap suatu benda tajam untuk hal-hal yang tidak terlalu dipentingkan perlu di hilangkan karena bisa membahayakan hidup seseorang, tetapi jika senjata tersebut diperuntukkan untuk hal yang sewajarnya maka hal ini tidak perlu dilarang. 32 Seiring berjalanya waktu semakin banyak hal baru dan penemuan baru baik berupa ilmu maupun teknologi yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Sama halnya dengan usaha pandai besi Dusun Gaman tidak selamanya bersifat monoton, Sehingga hal ini memberi peluang kepada pandai besi untuk mengembangkan usaha pandai besi di Dusun Gaman guna melanjutkan dan menambah ekonomi pandai besi sekaligus membantu memenuhi kebutuhan konsumen. Sampai saat ini sudah ada enam unit usaha pandai besi yang termasuk kategori besar disbanding usaha yang lain. Unit usaha yang besar ini telah mempekerjakan 3-6 orang karyawan di dalamnya, sedangkan enam unit usaha lagi adalah usaha yang masih dikelola oleh keluarga.

4.2.1 Aspek Penggunaan Peralatan Dalam Usaha Pandai Besi Dusun Gaman Dari Tahun 1970-2009

32 Wikipedia Bahasa Indonesia, jawaraweaponshop.Blogspot.com201404Undang-undang tentang kepemilikan senjata tajam. Diakses pada tanggal 27 Maret 2017, jam 05.00.WIB. Universitas Sumatera Utara tetapi juga mengalami perubahan dari tahun 1970-2009. Perubahan tersebut bisa ditinjau dari aspek proses produksi yang awalnya menggunakan alat sederhana hingga mengalami perubahan dengan menggunkan alat modern. Hasil wawancara dengan Rolen Hasugian mengatakan bahwa pada tahun 1970-1980 Rolendalam usaha pandai besi miliknya masih bersifat tradisional dengan mengandalkan tangan dan alat sederhana. Adapun alat alat yang dipakai pandai besi pada tahun 1970-19750 antara lain:  landasan besi, sebagai tempat besi dikelola.  martil besar dan kecil, yang berfungsi untuk memukul besi supaya besi yang dipanaskan dapat dibentuk.  Pahat, yang berfungsi untuk membelah besi dan mempertajam pinggiran besi.  batu asahan, gunanya untuk mengasah besi yang sudah dikerjakan supaya lebih tajam.  air, sebagai penyepuh besi setelah dibakar.  Bambu yang digunakan dengan cara ditiup yang untuk menghidupkan perapian.  Alat penjepit besi, yang berfungsi untuk mengangkat besi yang dipanaskan. Sampai tahun 1975 penggunaan alat-alat pandai besi masih sama, hal ini menyebabkan sulitnya pandai besi dalam proses pengerjaannya, tahun 1976 kemudian ada sedikit perkembangan dalam proses produksi, dimana pandai besi tidak lagi menggunakan bambu yang ditiup dalam perapian, tetapi sudah menggunakan lingkar sepeda bekas yang diayun ke depan ketika akan menghidupkan perapian, Universitas Sumatera Utara dengan alat sederhana ini setidaknya membantu meringankan pekerjaan pandai besi dalam bidang pembakaran arang, walau masih menggunkan alat-alat sederhana ini semangat pandai besi dalam usaha mereka tidak pernah pudar, tahun 2009 pekerjaan pandai besi sudah mulai ringan dalam proses produksi, dimana pada tahun 2009 pemerintah memberikan bantuan dari listrik kepada setiap pandai besi yang ada di Dusun Gaman. Dengan adanya peralatan dari listrik tersebut memudahkan pandai besi dalam pengerjaanya. Adapun alat-alat dari listrik tersebut antara lain:  Blower, fungsinya untuk menghidupkam perapian,atau membakar arang, guna memanaskan besi yang akan ditempa, dalam hal ini pandai besi tidak perlu lagi repot meniup dan mengayun lingkar sepeda supaya arangnya terbakar, tetapi cukup dengan mencolokkan kabel blower ke listrik dan menekan kontak maka blower tersebut akan menghembuskan udara lewat corong blower, maka arang yang akan dipanaskan akan dihembus hingga menjadi perapian yang panas.  Skring hammer, adalah semacam mesin yang mempunyai dinamo yang berfungsi untuk membentuk besi yang sebelumnya sudah dipanaskan, dalam hal ini pandai besi cukup mencolokkan kabel ke colokan listrikdanmemegang besi yang akan dibentuk kemudian menginjak dan menekangigi yang akan menggerakkan sking hammer tersebut, sehingga pandai besi tidak perlu memukul besi dengan palu besar supaya besi tersebut terbentuk.  Gerenda, gerenda dalam hal ini terbagi menjadi dua macam yaitu:gerenda tangan dan gerenda duduk, yang berfungsi untuk mempertajam dan menghaluskan besi yang sudah terbentuk. Gerenda tangan bisa dikerjakan oleh dua orang sekaligus dengan posisi bersebelahan. Cara penggunaanya cukup dengan mencolokkan kabel ke colokan listrik. Universitas Sumatera Utara Dengan adanya alat-alat dari listrik tersebut selain memudahkan pandai besi dalam proses produksi juga mempersingkat waktu pembuatan suatu barang. Pandai besi juga bisa bekerja sampai malam karena dengan masuknya listrik ini membantu memberikan penerangan kepada pandai besi jika ada pesanan yang harus dikejar, pandai besi akan bekerja sampai malam hari. 4.2.2. Aspek Kualitas Dan Kuantitas Hasil Produksi Usaha Pandai Besi Dusun Gaman Dari Tahun 1970-2009 Dengan berkembangya alat-alat teknologi yang diciptakan manusia dalam suatu bentuk usaha maka berkembang pula kualitas dan kuantitas hasil dari usaha tersebut. Sama halnya dengan usaha pandai besi Dusun Gaman semakin lama semakin berkembang jumlah produksi barang dan semakin bagus pula barang yang dihasilkan pandai besi Dusun Gaman tersebut. Semua hal tersebut ditunjang oleh adanya perkembangan peralatan para pandai besi. Pada tahun 1970-1975 pandai besi Dusun Gaman biasanya hanya bisa memproduksi barang 3-5 buah perhari disebabkan peralatan yang dipakai pandai besi masih manual menyebabkan pandai besi lama dalam meyelesaikan suatu barang, tingkat kualitas barang misalnya golok, masih belum sangat tajam karena penajaman pada tahun tersebut masih menggunakan batu asah. Pada tahun 1976ada sedikit perubahan dalam proses perapian, walau masih manual pandai besi bisa menyelesaikan barang 6-8 buah perharinya demikan berlanjut sampai belum adanya peralatan dari listrik. Jenis barang yang dihasilkan masih sebatas golok dengan berbagai ukuran, pisau dan tajak. Universitas Sumatera Utara Tahun 2009 setelah pandai besi menerima bantuan dari pemerintah berupa peralatan dari listrik, seperti blower, skring hammer, dan garenda pandai besi bisa menyelesaikan puluhan barang setiap hari, selain dengan jumlah yang banyak, sudah tentu juga dengan kualitas yang bagus, kuat dan tajam. Karena penajamannya selain menggunakan batu asah juga menggunakan gerinda, sehingga barang yang dihasilkan akan terlihat lebih tajam.Jenis barang yang dapat diproduksi juga bertambah sebelumnya jenis barang hanya sebatas golok dengan berbagai ukuran, pisau dan tajak, saat ini pandai besi juga sudah bisa memproduksi dodos, egrek, Sabit, kampak, cangkul, guris, dan berbagai pesanan yang datang dari masyarakat.

4.2.3. Aspek Distribusi Dan Pemasaran Hasil Usaha Pandai Besi Dari Tahun 1970-2009