golok yang mereka punya, masyarakat disekitar rumah Rolen Hasugian mulai memesan golok dan pisau kepada Rolen Hasugian. Sehingga setiap harinya
masyarakat memerlukan golok dalam aktivitas masyarakat apalagi menebang pohon untuk membuka ladang. Menebang pohon pada tahun 1970 masih manual masih
menggunakan golok. Setiap harinya pesanan masyarakat Dusun Gaman semakin banyak yang datang kepada Rolen Hasugian, ia pun mempekerjakan kerabatnya
untuk membantu Rolen menempa pesanan masyarakat. Akhirnya Rolen Hasugian yang dulunya pandai besi adalah pekerjaan sampingannya tahun 1972 pandai besi
sudah menjadi kegiatan dan pekerjaan sehari hari Rolen Hasugian.
21
Tingkat kualitas hidup masyarakat Indonesia masih tergolong rendah, yaitu 59 menurut indeks mutu hidup IMH pada tahun 1980, angka ini sudah meningkat dari
51 pada tahun 1971 dan 55 pada tahun 1976, tetapi masih jauh dari 100. Indeks mutu hidup ini telah mencakup dampak keseluruhan pembangunan sosial ekonomi. Hal ini
berkaitan dengan tingkat pertumbuhan lapangan kerja yang masih rendah daripada tingkat pertumbuhan tenaga kerja. Akibatnya jumlah pencari kerja semakin besar.
3.2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Munculnya Usaha Pandai Besi Di Dusun Gaman
.
3.2.1. Faktor Ekonomi
22
21
Wawancara, Edu Hasugian pandai besi, di Dusun Gaman, senin 20 February 2017.
22
J.Gultom, Op.Cit., halaman 2.
Salah satu sumber lapangan kerja yang cukup potensial karena keberadaanya sebagai warisan budaya pada setiap suku bangsa di Indonesia adalah kerajinan tradisional
yang diciptakan melalui usaha kecil baik yang ada di desa maupun dikota.
Universitas Sumatera Utara
Demikian halnya dengan masyarakat Dusun Gaman untuk memenuhi kebutuhan ekonomi harus bekerja keras dalam kegiatan sehari-hari, selain dengan
bekerja sebagai petani sebagian masyarakat juga mendirikan usaha untuk menambah pendapatan mereka. Adapun salah satu usaha yang diciptakan masyarakat Dusun
Gaman adalah usaha pandai besi, usaha ini termasuk dalam industri kerajinan dalam basis ekonomi rumah tangga yang telah ada puluhan tahun lamanya yaitu sejak tahun
1970. Walaupun usaha pandai besi di Dusun Gaman ini merupakan usaha rumah tangga atau usaha keluarga namun pada akhirnya usaha ini mampu menyerap tenaga
kerja dan mempunyai potensi dalam bidang ekonomi bagi masyarakat dipedesaan sekaligus melestarikan warisan budaya nasional. Pandai besi yang mencoba
menekuni usaha kerajinan ini awalnya adalah mereka yang ekonomi lemah bahkan ada yang putus sekolah sehingga untuk menopang kehidupan rumah tangga mereka
melakukan hal yang sama. Pengerjaan usaha ini sebagian besar masih mengandalkan tangan dan alat-alat
sederhana, disosialisasikan melalui pendidikan informal bukan formal. Pada umumnya masyarakat Dusun Gaman pendidikannya sampai jenjang SD dan SLTP,
kalaupun mereka pergi keluar daerah atau kekota untuk merantau mereka merasa tidak mempunya skill atau keterampilan untuk bekerja di kota, kenyataan sekarang
menunjukkan bahwa penyediaan lapangan kerja belum dapat mengejar pertumbuhan pencari kerja, apalagi jika mengandalkan industri modern dengan teknologi
canggihnya yang belum terjangkau oleh keterampilan sebagian besar angkatan kerja di Indonesia.
Universitas Sumatera Utara
Produk yang paling banyak diproduksi pandai besi adalah golok dengan berbagai ukuran, mulai dari ukuran kecil seperti pisau, golok kecil, golok sedang,
golok besar dan golok yang panjang lengkap dengan sarungnya, masing-masing dijual dengan harga yang berbeda, sesuai dengan ukuranya. Adapun golok sebagai
produksi utama karena golok yang paling banyak permintaan dari masyarakat. Mengingat pekerjaan mayoritas adalah petani dan keadaan geografis yang berbukit
dan masih dikelilingi hutan maka jelaslah bahwa golok sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Desa Sihatoruan termasuk Dusun Gaman dan juga
Desa lainya. Selain menebang hutan untuk membuka ladang golok juga digunakan untuk mengambil kayu bakar, pada umumnya masyarakat desa masih menggunakan
kayu bakar untuk memasak, golok juga berfungsi bagi masyarakat yang pekerjaanya sebagai pedagang ikan dan daging. Sehingga dapat disimpulkan bahwa golok
sangatlah dibutuhkan dalam kehidupan manusia setiap hari dalam aktivitasnya terutama untuk aktivitas masyarakat di desa.
Penyusunan rencana usaha merupakan suatu keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan, dan
juga didasarkan atas kebutuhan masyarakat akan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut.
23
23
Dr. Kamaroesid Herry, Tata Cara Pendirian Dan Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa ,Jakarta: Mitra Wacana Media, 2016, hal. 61.
Tidaklah rugi dan sangat beruntung usaha pandai besi yang didirikan di Dusun Gaman tersebut dengan kebutuhan-kebutuhan
yang diperlukan masyarakat maka usaha mereka berjalan setiap hari, dalam hal ini kedua belah pihak sama-sama tidak dirugikan, sebagian kebutuhan masyarakat
Universitas Sumatera Utara
terpenuhi tanpa harus belanja keperluan dapur dan keperluan bertani ke luar daerah, pandai besi juga mendapat masukan yang menambah ekonomi mereka. Pandai besi di
Dusun Gaman ini bekerja setiap hari dari pagi sampai sore, biasanya pekerja inti adalah kaum laki-laki yang berusia produktif kecuali hari hari besar dan hari minggu,
walaupun sedang tidak ada pesanan mereka tetap bekerja, hasilya akan ditumpuk menunggu ada pesanan yang datang dan untuk dijual kepekan yang ada dibeberapa
desa dekat Dusun Gaman yang ada setiap sekali seminggu. Salah satu keumggulan dari usaha pandai besi ini adalah produknya yang tahan lama dan tidak membusuk
meskipun lama baru dipasarkan
3.2.2. Faktor Kekerabatan