Tahap ketujuh adalah tahap penyepuhan, setelah golok terbentuk dan gagangnya
dipasang kemudian dipanaskan kembali sampai merah, besi yang merah tersebut langsung dicelupkan ke dalam air sepuhan
Tahap ke delapan adalah tahap pengasahan, setelah disepuh golok diasah biar
semakin tajam.
Tahap terakhir adalah tahap pembuatan sarung golok. Dalam tahap ini pandai besi hanya mencocokkan golok yang sudah dibuatnya dengan sarung golok yang dibuat
oleh pengrajin lain, biasanya pandai besi meminta bantuan pengrajin untuk membuat sarung golok apabila banyak yang memesan golok, namum apabila hanya sedikit
pandai besi membuat sendiri sarung golok tersebut. Artinya pandai besi bukan hanya mampu membuat golok, tetapi juga mampu membuat sarungnya.
3.4. Benda-Benda Hasil Tempahan Pandai Besi
Golok
Golok adalah hasil produksi utama pandai besi di Dusun Gaman. Golok yang dihasilkan terdiri dari berbagai ukuran dan tergantung pesanan.
Pisau
Pisau yang dimaksud dalam hal ini adalah pisau dapur. Biasanya pandai besi memanfaatkan potongan-potongan besi pembuatan golok untuk membuat pisau.
Egret
Menurut keterangan pandai besi egret merupakan benda yang paling sulit proses pembuatanya. Ukuran dan bentuk yang berbeda dari golok
menyebabkan perlu ketelitian dan waktu yang banyak dalam proses pembuatan egret tersebut.
Dodos
Universitas Sumatera Utara
Tajak merupakan salah satu hasil produksi pandai besi selain golok, pisau dan
egret.
3.5. Distribusi dan Pemasaran Hasil Produksi Pandai Besi
Jumlah hasil produksi yang diperoleh pandai besi Dusun Gaman dalam setiap harinya tidak dapat ditentukan secara pasti, hal ini bisa terjadi karena kegiatan
pembuatan golok dan semacamnya tergantung lamanya jam kerja dan kemahiran yang mereka miliki juga minat masyarakat dan berapa banyaknya pesanan. Usaha
pandai besi Dusun Gaman barang utama hasil produksi adalah golok mulai dari ukuran kecil, sedang dan besar, termasuk juga dodos, egret, pisau dan berbagai
pesanan yang datang dari masyarakat dengan variasi harga yang berbeda-beda. Sasaran hasil pemasaran hasil produksi kerajinan usaha pandai besi tidak hanya
beredar di daerahdusun itu sendiri ataupun di dalam wilayah kecamatan itu sendiri, akan tetapi meluas sampai kedaerah daerah dalam kabupaten Humbang Hasundutan
dan bahkan tidak sedikit diantaranya meluas ke daerah-daerah luar kabupaten. Dalam proses pemasaran produk usaha pandai besi dilakukan melalui
berbagai cara, diantaranya barang hasil usaha pandai besi selain konsumen langsung datang memesan ke tempat atau rumah pandai besi, pandai besi juga langsung
memasarkan barang mereka ke pekan yang ada di kecamatan. Proses pemasaran hasil-hasil usaha pandai besi masih berkisar di Kecamatan dan wilayah-wilayah
sekitar Desa Sihastoruan, dalam bidang distribusi belum ada hubungan kerja sama yang dijalin dengan badan lain selain itu faktor lain yang menyebabkan kurangnya
Universitas Sumatera Utara
pemasaran adalah masih sulitnya transportasi di Dusun Gaman menyebabkan pandai besi tidak bisa membawa dan memasarkan hasil produksi mereka ke masyarakat luas.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV PERKEMBANGAN USAHA PANDAI BESI DI DUSUN GAMAN DESA
SIHASTORUAN KECAMATAN TARABINTANG KABUPATEN HUMBANG HASUDUTAN DARI TAHUN 1970-2000
4.1 Sejarah Pandai Besi Di Beberapa Wilayah Indonesia
Sejarah merupakan awal dari peradaban manusia, dengan sejarah maka manusia akan mengetahui asal mula dari suatu peradaban maupun ilmu pengetahuan.
Sama halnya dengan pandai besi dan hasil produksi pandai besi merupakan bagian dari rangkaian peradaban manusia.
Pandai besi pada zaman mataram adalah sebuah status atau posisi yang tinggi meski secara kelas sosial wong cilik
29
Menurut sejarawan Anthony Reid, keahlian mengolah besi dapat menjadi sarana penciptaan kekuasaan, sebab alat-alatdari logam merupakan penciptaan kekuasaan,
karena alat-alat dari logam pertama-tama diperlukan untuk perang, baru sesudahnya untuk pertanian, “tulis Reid dalam Asia Tenggara Dalam Kurun Niaga” Reid
mencontohkan Ciung Wanara yang menyertakan pandai besi, dengan kekuatan yang mana staus dan pekerjaan ini diturunkan dari
generasi kegenerasi, sehingga sangat disegani oleh masyarakat lainnya. Pandai besi telah ada sejak berpuluh abad lampau. Kala itu mereka dikenal sebagai pandai wsi
besi.
29
Wong cilik rakyat biasa adalah kata dalam bahasa jawa, wong cilik sebagian besar adalah kaum petani di pedesaan.
Universitas Sumatera Utara