martil besar dan kecil, yang berfungsi untuk menokok atau memukul besi supaya besi
yang dipanaskan dapat dibentuk
pahat yang berfungsi untuk membelah besi dan mempertajam pinggiran besi
batu asahan untuk mempertajam barang yang sudah selesai dibentuk,
Timbangan, untuk menimbang besi sebelum dibentuk
air, untuk penyepuhan besi setelah pembakaran
roda sepeda yang berfungsi untuk menghidupkan api ketika ingin pembakaran arang
Alat penjepit besi, yang berfungsi untuk mengangkat besi yang dipanaskan.
3.3.3 .Cara Memilih Bahan Baku yang Bagus
Bahan baku adalah bahan pokok penentu suatu produk, bagus atau tidaknya produk ditentukan oleh bahan-bahan yang dipakai mengolah barang
tersebut. Sama halnya dengan bahan baku yang dipakai oleh pandai besi Dusun Gaman dalam tahap pengolahan barang mereka tidak asal memakai
besi, tetapi mereka lebih memilih besi yang mengandung kadar baja, dibandingkan besi-besi lain yang berbahan plat. Bahan utama yang mereka
pakai adalah besi atau per mobil jeep.jenis besi ini sangat baik untuk dibuat parang ataupun sejenisnya. Sifat baja tersebut adalah baja lunak dengan
komposisi campuran besi dan karbon, kadar karbon 0.1 yang sifatnya dapat ditempa.
28
28
Nurauni, Pengujian dan Pemeriksaan Logam, Jakarta: Erlangga, 1995, hal.4.
Sehingga per yang dipakai tinggal penyempurnaan besi baja tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.3.4. Proses Menempa
Aktivitas pandai besi dalam menempa per mobil dapat dilakukan dengan beberapa proses yaitu:
Tahap awal adalah tahap penimbangan per mobil, penimbangan tersebut dilakukan
dengan tujuan mengetahuai berapa jumlah pisau atau golok yang dapat dihasilkan dari satu per mobil. Misalnya 1 Kg per mobil bisa menghasilkan dua buah golok dan
3 - 4 pisau. Per mobil itu ditimbang dengan timbangan gantung
Tahap kedua adalah tahap dimana per mobil dipanaskan sampai membaradan sampai tahap titik leburnya warna per mobil merah, dalam tahap ini dibutuhkan waktu
kurang lebih satu jam sampai warna besi per mobil berubah menjadi merah.
Tahap ketiga adalah tahap membelah atau memotong, dalam tahap ini pandai besi menentukan ukuran golok ataupun pisau. Pandai besi menggunakan pahat untuk
memotong sesuai ukuran yang dikehendaki .
Tahap keempat besi kembali dipanaskan dan dipukul pukul dengan martil dengan tujuan untuk membentuknya, sehingga berbentuk parang atau benda yang ingin
dihasilkan. Biasanya proses pemanasan ini dilakukan berulangkali sehingga bentuk yang diinginkan dapat dicapai.
Tahap kelima menghaluskan atau meratakan dalam tahap ini potongan besi yang
sudah terbentuk dikikir dengan menggunakan pahat dengan tujuan meratakan permukaan besi, sehingga lekukan-lekukan bekas pukulan martil tadinya dapat
hilang, sehingga besi menjadi rata, matanyapun menjadi tajam.
Tahap keenam adalah tahap pemasangan gagang golok, ujung golok yang sudah terbentuk dipanaskan kembali dan ditempa hingga runcing. Hal ini dilakukan untuk
mempermudah pemasangan gagang golok.
Universitas Sumatera Utara
Tahap ketujuh adalah tahap penyepuhan, setelah golok terbentuk dan gagangnya
dipasang kemudian dipanaskan kembali sampai merah, besi yang merah tersebut langsung dicelupkan ke dalam air sepuhan
Tahap ke delapan adalah tahap pengasahan, setelah disepuh golok diasah biar
semakin tajam.
Tahap terakhir adalah tahap pembuatan sarung golok. Dalam tahap ini pandai besi hanya mencocokkan golok yang sudah dibuatnya dengan sarung golok yang dibuat
oleh pengrajin lain, biasanya pandai besi meminta bantuan pengrajin untuk membuat sarung golok apabila banyak yang memesan golok, namum apabila hanya sedikit
pandai besi membuat sendiri sarung golok tersebut. Artinya pandai besi bukan hanya mampu membuat golok, tetapi juga mampu membuat sarungnya.
3.4. Benda-Benda Hasil Tempahan Pandai Besi