commit to user
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan uraian landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan adalah:
1. Dengan penerapkan model pembelajaran
PBI
dalam mata pelajaran statika dapat meningkatkan efektifitas siswa kelas X Teknik Konstruksi
Kayu SMK N 2 Surakarta. 2.
Dengan penerapkan model pembelajaran
PBI
dalam mata pelajaran statika dapat meningkatkan hasil belajar pada siswa kelas X Teknik
Konstruksi Kayu SMK N 2 Surakarta.
commit to user
BAB III METODE PENELITIAN
A. Perencanaan Penelitian
1. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Surakarta,Jalan LU.Adi Sucipto No.33. Lokasi ini dipilih sebagai tempat
penelitian karena. a.
SMK Negeri 2 Surakarta memerlukan evaluasi kegiatan belajar mengajar supaya dapat menigkatkan kualitas hasil belajar statika.
b. SMK Negeri 2 Surakarta terdapat data yang memadai untuk keperluan
penelitian untuk menigkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran statika.
2. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas X Teknik Konstruksi Kayu SMK Negeri 2 Surakarta. Dengan jumlah siswa
sebanyak 23 siswa.
3. Waktu Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam waktu 3 bulan mulai bulan Mei sampai Awal bulan Agustus 2010.
Tabel 2. Jadwal Kegiatan Penelitian No
Nama Kegiatan Waktu Kegiatan
1 Pengajuan Judul
14 Januari 2010 – 20 Januari 2010
2 Pembuatan Proposal
26 Januari 2010 – 3 Maret 2010
3 Seminar Proposal
30 Maret 2010 4
Perijinan Penelitian 12 April 2010
– 25 April 2010 5
Pelaksanaan Penelitian 3 Mei 2010
– 3 Agustus 2010 6
Penulisan Laporan Penelitian 26 Januari 2010 -
commit to user
B. Prosedur Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas bekerjasama dengan guru yang menggunakan data pengamatan langsung terhadap jalannya proses
pembelajaran. Penelitian Tindakan kelas merupakan proses pengkajian melalui sistem bersiklus dari berbagai kegiatan pembelajaran. Adapun prosedur penelitian
yang dipilih yaitu dengan menggunakan model spiral dari Kemmis dan Mc Taggart dalam Suharsimi Arikunto, 2006 : 93. Siklus model Kemmis dan Mc
Taggart ini dilakukan secara berulang dan berkelanjutan, seperti siklus di bawah ini :
commit to user Gambar 2. Modifikasi Model Penelitian Tindakan Kelas Kemmis Mc Taggart
Suharsimi Arikunto,2006 : 93 Belum
terselesaika n
SIKLUS I
SIKLUS II
Perencanaan
Evaluasi I Refleksi I
Observasi I
Tindakan I
Rencana Terevisi
Tindakan II
Observasi II
Evaluasi II Refleksi II
Tindak Lanjut
Persiapan
commit to user Langkah-langkah pada modul siklus Kemmis dan Taggart di atas yaitu sebagai
berikut : 1.
Perencanaan tindakan
planning
2. Pelaksanaan tindakan
acting
3. Pengamatan
observing
4. Refleksi.
reflecting
Pada kegiatan siklus akan dilakukan sesuai dengan tahap-tahap sebagai berikut :
1. Rencana tindakan siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap persiapan kegiatan yang dilakukan oleh peneliti adalah
sebagai berikut :
a. Melakukan observasi awal untuk mengidentifikasi masalah dan analisis masalah melalui wawancara dengan guru bidang studi.
b. Berkolaborasi dengan guru menentukan tindakan perbaikkan yaitu dengan penerapan model pembelajaran
PBI
c. Berkolaborasi dengan guru bidang studi untuk menyusun silabus, LKS, dan skenario pembelajaran atau rencana pembelajaran dengan model
pembelajaran
PBI
d. Menyiapkan alat evaluasi berupa soal pretes dan postes beserta kisi- kisinya.
e. Menyusun lembar observasi
2. Pelaksanaan Tindakan
Dalam tahap ini langkah-langkah pembelajaran dan tindakan mengacu pada perencanaan yang telah dibuat yaitu :
a. Tahap awal pembelajaran :
1 Guru mengucapkan salam.
2 Guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran.
3
Guru mengecek kehadiran siswa.
commit to user b.
Tahap Inti Pembelajaran : Secara garis besar tahapan pembelajaran
PBI
: 1. Tahap 1. Orientasi siswa pada masalah
Guru mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
dan menjelaskan
model pembelajaran
yang akan
digunakan. Selanjutnya, guru menyajikan situasi masalah dengan prosedur
yang jelas untuk melibatkan siswa dalam identifikasi masalah. Situasi masalah harus disampaikan secara tepat dan menarik
sehingga dapat memunculkan ketertarikan, rasa ingin tahu dan motivasi.
2. Tahap 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar Siswa dikelompokkan secara bervariasi dengan memperhatikan
tingkat kemampuan. 3. Tahap 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
a Pengumpulan data. Siswa melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah
dalam kelompoknya. Guru bertugas mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan penyelidikan sampai
mereka benar-benar memahami situasi masalah yang dihadapi. Tujuan pengumpulan data yaitu agar siswa mengumpulkan cukup
informasi untuk membangun ide dan pengetahuan mereka sendiri
.
b Berhipotesis, menjelaskan dan memberikan pemecahan Siswa mengajukan berbagai hipotesis, penjelasan dan
pemecahan dari masalah yang diselidiki. Pada tahap ini guru mendorong semua ide, menerima sepenuhnya ide tersebut,
melengkapi dan membenarkan konsep-konsep yang salah. 4.Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Guru meminta salah seorang anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok dilanjutkan
dengan diskusi dan membimbing siswa jika mereka mengalami
commit to user kesulitan. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui hasil sementara
pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. 5. Tahap 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah.
Guru menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir dan keterampilan penyelidikan siswa serta proses menyimpulkan hasil
penyelidikan. c.
Tahap akhir Pembelajaran : Guru membimbing siswa untuk menarik kesimpulan pada inti
pembelajaran. Pertemuan berikutnya guru mengadakan evaluasi individual siswa
dengan mengadakan tes kemampuan kognitif.
3. Observasi.
Pada tahap ini dilakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan berlangsung. Observasi ini dilakukan oleh peneliti yaitu dengan mengamati
aktivitas siswa dan kinerja guru dalam pembelajaran statika dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui
apakah aktivitas siswa dan kinerja guru sudah sesuai dengan apa yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak. Sehingga hasil observasi dapat diperbaiki pada
siklus berikutnya.
4. Refleksi
Dari hasil tahap observasi dikumpulkan serta dianalisis. Pada tahap ini pengajar dapat merefleksi diri berdasarkan hasil observasi dan diskusi,untuk
mengkaji apakah tindakan yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran statika. Hasil refleksi yang ada dijadikan bahan
pertimbangan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya yang berkelanjutan sampai pembelajaran dinyatakan berhasil. Refleksi merupakan
bagian yang sangat penting untuk memahami dan memberikan makna terhadap proses dan hasil pembelajaran yang terjadi yang dilakukan dengan cara sebagai
berikut :
commit to user 1
Mengecek kelengkapan data pengumpulan data yang terjaring selama proses tindakan.
2 Mendiskusikan dan pengumpulan data antara guru, peneliti dan kepala
sekolah pembimbing berupa hasil nilai siswa, hasil pengamatan, catatan lapangan, dan lain-lain.
3 Penyusunan rencana tindakan berikutnya yang dirumuskan dalam skenario
pembelajaran dengan berdasar pada analisa data dari proses dalam tindakan sebelumnya untuk memperbaiki proses pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklus I untuk menyusun tindakan yang akan dilakukan pada siklus II.
2. Rencana tindakan siklus II
1. Perencanaan
a.
Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang ada pada siklus I.
b.
Menetukan Indikator pencapaian hasil belajar. 2.
Pelaksanaan
Pelaksaan program tindkan II mengacu pada identifikasi dan rumusan masalah pada siklus I.
Tahapan pembelajaran
PBI
: 1. Tahap 1. Orientasi siswa pada masalah
Guru mengkomunikasikan
tujuan pembelajaran
dan menjelaskan
model pembelajaran
yang akan
digunakan. Selanjutnya, guru menyajikan situasi masalah dengan prosedur
yang jelas untuk melibatkan siswa dalam identifikasi masalah. Situasi masalah harus disampaikan secara tepat dan menarik.
2. Tahap 2. Mengorganisasikan siswa untuk belajar Siswa
dikelompokkan secara
bervariasi dengan
memperhatikan tingkat kemampuan. 3. Tahap 3. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok.
a Pengumpulan data.
commit to user Siswa melakukan penyelidikan atau pemecahan masalah
dalam kelompoknya. Guru bertugas mendorong siswa untuk mengumpulkan data dan melaksanakan penyelidikan sampai
mereka benar-benar memahami situasi masalah yang dihadapi. Tujuan pengumpulan data yaitu agar siswa mengumpulkan
cukup informasi untuk membangun ide dan pengetahuan mereka sendiri.
b Berhipotesis, menjelaskan dan memberikan pemecahan Siswa mengajukan berbagai hipotesis, penjelasan dan
pemecahan dari masalah yang diselidiki. Pada tahap ini guru mendorong semua ide, menerima sepenuhnya ide tersebut,
melengkapi dan membenarkan konsep-konsep yang salah. 4.Tahap 4. Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
.
Guru meminta salah seorang anggota kelompok untuk mempresentasikan hasil pemecahan masalah kelompok dilanjutkan
dengan diskusi dan membimbing siswa jika mereka mengalami kesulitan. Kegiatan ini berguna untuk mengetahui hasil
pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
.
5. Tahap 5. Analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah. Guru menganalisis dan mengevaluasi proses berpikir dan
keterampilan penyelidikan siswa serta proses menyimpulkan hasil penyelidikan.
Pertemuan berikutnya guru mengadakan evaluasi individual siswa dengan mengadakan tes kemampuan kognitif pasca siklus II.
3. Observasi.
Melakukan observasi sesuai dengan format yang sudah disiapkan dan mencatat semua hal-hal yang diperlukan yang terjadi selama pelaksanaan tindakan
berlangsung. Menilai hasil tindakan sesuai dengan format yang sudah dikembangkan.
commit to user
4. Refleksi
a. Melakukan evaluasi pada siklus II berdasarkan data yang terkumpul.
b. Mendiskusikan hasil pengamatan dan hasil evaluasi untuk mendapat
kesimpulan diharapkan akhir siklus II ini penerapan
PBI
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran statika.
C. Instrumen Penelitian
1. Pedoman Observasi
Observasi dilakukan dengan mengumpulan data melalui pengamatan langsung terhadap obyek penelitian untuk mendapatkan gambaran yang
senyatanya kemudian mengadakan pencatatan atas data. Observasi dilaksanakan selama kegiatan belajar mengajar berlangsung.
2. Pedoman Wawancara
Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan peneliti untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Yang diwawancarai adalah guru dan
siswa. Pedoman wawancara ini bisa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tujuan diadakan wawancara ini adalah untuk memperoleh data atau
konfirmasi dari siswa dan guru mengenai penyebab kesulitan siswa dalam memahami pelajaran statika.
3. Tes
“Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan,pengetahuan dan intelegasi kemampuan atau bakat
yang dimiliki individu atau kelompok” Suharsimi Arikunto, 1998:25. Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemamupan siswa dalam memahami
statika. Tes yang dilakukan berupa tes tertulis mengunakan butir soal.
4. Kajian Dokumen
Suatu cara untuk mengumpulkan data dengan mencari dan mengumpulkan data-data yang diperlukan melalui sumber data yang lain. Data ini berupa catatan
commit to user atau arsip SMK N 2 Surakarta yang berkaitan dengan obyek penelitian,misalnya
Rencana Pelaksanaan PembelajranRPP dan silabus.
D. Data dan Sumber Data
Data yang diperoleh pada penelitian ini adalah data hasil setiap akhir siklus. Data-data tersebut akan digali dari beragam sumber data. Data-data dalam
penelitian ini dibagi menjadi dua,yaitu : 1.
Data Primer Data primer merupakan data yang didapat melalui sumber utama yaitu
siswa dan guru sebagai mitra peneliti serta seluruh komponen sekolah. Selain tersebut diperoleh juga dari hasil observasi,wawancara dan tes yang dilakukan
terhadap siswa kelas X Teknik Konstruksi Kayu SMK N 2 Surakarta 2.
Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang didapat dari berbagai referensi yang
berasal dari berbagai dokumen.Data ini diperoleh dari dokumen dan arsip yang dimiliki sekolah.
E. Teknik Pengumpulan Data