60
Lokasi proyek Museum Sejarah Kota Medan terletak di jalan pertama yang berada di kawasan Pulo Brayan. Kawasan ini memiliki banyak potensi untuk
dikembangkan menjadi daya tarik Kota Medan. Potensi lahan selanjutnya adalah lokasi berada di kawasan yang
mengandung banyak nilai sejarah terutama di bidang per-keretaapian. Sehingga masih banyak bangunan – bangunan bersejarah yang dapat menjadi daya tarik
bagi lokasi perancangan.
4.1.2 Analisa Tata Guna Lahan
Gambar 4.2 Peta Tata Guna Lahan Eksisting
Dalam analisa tata guna lahan ini akan dibahas mengenai fungsi eksisting lahan, dan solusi untuk memanfaatkan setiap bagian kawasan perancangan untuk
memaksimalkan fungsi lahan, sehingga lahan dapat dipakai secara efisien dan tidak terbengkalai
Universitas Sumatera Utara
61
Kawasan sekitar lokasi perancangan memiliki tata guna lahan yang didominasi oleh pergudangan, permukiman, dan bangunan komersil. Tidak ada
tersedia ruang terbuka hijau yang diperuntukkan bagi masyarakat sekitar. Perancangan ruang terbuka hijau sangat diperlukan di kawasan bersejarah Pulo
Brayan tersebut.
4.1.3 Analisa Kontur Lokasi site memiliki kontur yang relative datar. Hal ini dapat dilihat dari
topografi kecamatan Medan Timur yang berbatasan dengan lokasi perancangan.
Gambar 4.3 Peta Kontur Lokasi Perancangan Sumber : RUTRK
Dapat dilihat dari peta bahwa kontur di sekitar lokasi perancangan relatif datar. Kawasan Pulo Brayan memiliki kontur yang relative datar.
Universitas Sumatera Utara
62
4.1.4 Analisa Peraturan
Berdasarkan RUTRK Medan, lokasi perancangan yang berada di Medan Timur mempunyai peta pemanfaatan ruang sebagai berikut.
Gambar 4.4 Peta Pemanfaatan Ruang Lokasi Sumber : RUTRK
Pemanfaatan ruang pada lokasi perancangan akan digunakan sebagai guna lahan suaka dan cagar budaya. Pembangunan museum pada lokasi perancangan
sesuai dengan peraturan pemanfaatan ruang pada RUTRK yaitu sebagai media pelestarian sejarah yang ada di kawasan Pulo Brayan.
Universitas Sumatera Utara
63
4.1.5 Analisa Bangunan Sekitar
Gambar 4.5 Peta Bangunan Sekitar
1. Perumahan Belanda 2 Menara Air
3. Balai Yasa Bengkel 4. Mesjid
Universitas Sumatera Utara
64
5. Stasiun Lama 6.RS Marta Friska 7.Sungai Deli
4.1.6 Analisa Lalu Lintas
Arus lalu lintas dari dan menuju kawsan perancangan terlihat padat lancar. Untuk yang melewati fly over kendaraan lancar, tetapi jika melewati jalan
dibawah fly over Jl. Yos Sudarso dan sekitarnya maka arus lalu lintas terbilang macet. Hal ini dikarenakan jalan yang kecil dan adanya lintasan rel kereta api.
Untuk itu pada perancangan kembali kawasan Bengkel Pulo Brayan, jalan ini akan diperlebar. Ini bertujuan untuk mengurangi penumpukkan kendaraan dan
memberikan ruang hawa untuk bangunan yang berada dibawah fly over. Titik lampu merah pada kawasan ini ada di persimpangan Jl. Krakatau-Jl. Cemara dan
persimpangan Jl. Yos Sudarso-Jl. Cemara. Berikut adalah uraian untuk intensitas kendaraan disekitar kawasan
perancangan :
Jalan Cemara : padat lancar, dengan dominasi kendaraan pribadi beroda
empat, dan kendaraan berat.
Jalan Krakatau : padat lancar, dengan dominasi kendaraan pribadi beroda
empat, kendaraan berat dan angkutan umum..
Fly over : lancar, dengan dominasi kendaaran pribadi beroda empat,
dan kendaraan berat.
Jalan Yos
Sudarso : sedikit macet, dengan dominasi angkutan umum, kendaraan pribadi roda dua dan empat.
Jalan Bengkel dan Jalan Lampu
: lancar, sedikit yang melintas jalan ini karena daerah permukiman penduduk. Dominasi kendaraan di jalan ini adalah
kendaraan roda dua.
Universitas Sumatera Utara
4
b
4.1.7 Pras