Konsep Massa Konsep Sirkulasi Konsep Zoning Tapak

88

BAB V KONSEP

Pada Bab V ini menyajikan konsep dasar, konsep perancangan tapak, konsep perancangan bangunan, konsep perancangan struktur bangunan, serta konsep perancangan utilitas bangunan.

5.1 Konsep Massa

Bangunan Museum Sejarah Kota Medan yang dirancang mengambil bentukan dasar dari segitiga dan juga tabung, berikut ini merupakan tahapan – tahapan dari gubahan massa bangunan. Gambar 5.1 Tahap Pertama Gubahan Massa Bangunan mengambil bentukan segitiga dan lingkaran dengan mempertimbangkan bentukan site perancangan. Gambar 5.2 Tahap Kedua Gubahan Massa Universitas Sumatera Utara 89 Bentukan selanjutnya mengambil bentukan daun tembakau yang merupakan tanaman kebanggan Kota Deli pada jaman penjajahan hingga sekarang. Gambar 5.3 Tahap Ketiga Gubahan Massa Tahap selanjutnya mengubah bentuk lingkaran menjadi bentukan dalihan natolu tungku memasak adat batak. Bentukan ini menyerupai bentuk tungku karena bangunan mengambil tema neo vernakular yang mengadopsi budaya batak dan melayu. Gambar 5.4 Tahap Keempat Gubahan Massa Tahap terakhir merupakan tahap penambahan ukiran – ukiran batak dan melayu yang mempunyai makna tersirat. Ukiran – ukiran ini bertujuan agar masyarakat dapat mengetahui unsur-unsur budaya lokal yang ada di Kota Medan. Universitas Sumatera Utara 90 5.2 Konsep Perancangan Tapak 5.2.1 Konsep Matahari Gambar 5.5 Konsep Matahari Keterangan : Daerah terkena sinar matahari Penggunaan skylight pada bangunan dapat memberikan pencahayaan alami kepada bangunan. Konsep pencahayaan alami ini dapat menghemat penggunaan energy listrik pada bangunan. Gambar 5.6 Penerapan Konsep Matahari Universitas Sumatera Utara 91

5.2.2 Konsep Angin

Gambar 5.7 Konsep Angin Keterangan : Jalur Sirkulasi Angin Penggunaan void pada bangunan tower memberikan sirkulasi untuk angin yang akan melintas di dalam bangunan. Sirkulasi angin ini merupakan sumber penghawaan didalam bangunan untuk bagian koridor bangunan. Dengan adanya sirkulasi yang tiada henti menyebabkan tidak terjadinya kelembaban pada bangunan. Gambar 5.8 Penerapan Konsep Angin Universitas Sumatera Utara 92

5.2.3 Konsep Kebisingan

Gambar 5.9 Penerapan Konsep Kebisingan Perancangan landscape dapat membuffer sumber kebisingan yang berasal dari jalan raya. Selain untuk membuffer kebisingan, perancangan landscape ini juga merupakan sebagai sarana rekreasi bagi pengunjung museum. Universitas Sumatera Utara 93

5.3 Konsep Sirkulasi

Gambar 5.10 Konsep Sirkulasi Kendaraan Keterangan : Alur Sirkulasi Kendaraan Site Lokasi site dapat dicapai melalui Jalan Yos Sudarso, dan keluar melalui Jalan Pusaka. Hal ini dilakukan agar menghindari dampak kemacetan pada area sekitar museum. Sirkulasi didalam site diatur untuk mengitari bangunan sehingga tercipta sirkulasi tiada batas. Universitas Sumatera Utara 94

5.4 Konsep Zoning Tapak

Salah satu faktor terbesar berkembangnya Kota Medan adalah Tembakau Deli yang terkenal sangat baik kualitasnya. Konsep perancangan tapak didesain berbentuk seperti bunga tembakau agar mengingatkan kembali sejarah perkembangan Kota Medan. Taman Bunga dan rekreasi air juga terdapat didalam perancangan tapak agar dapat memanjakan pengunjung yang datang. Gambar 5.11 Konsep Penzoningan Keterangan : : Ruang Terbuka Hijau : Massa Bangunan : Area Parkir Universitas Sumatera Utara 95

5.5 Konsep Tata Ruang Dalam