Perancangan Deli Youth Center di Kawasan Bersejarah Pulo Berayan Medan

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Neufer, Ernst. 1996. Data Arsitek. Edisi ke-33. Jilid 1, Erlangga. Neufer, Ernst. 2002. Data Arsitek. Edisi ke-33. Jilid 2, Erlangga.

Poerbo. M.Arch, Ir. Hartono. 2007.Utilitas Bangunan. Jakarta Selatan: Djambatan RUTRK Kota Medan

BPS Kota Medan

Deskripsi Stasiun Pulo Brayan.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Stasiun_Pulu_Brayan) diakses pada tanggal 18 April 2016

Deskripsi Arsitektur Berkelanjutan.

(http://riandito.blogspot.co.id/2009/10/sustainable-architecture_16.html) diakses pada tanggal 23 Maret 2016

Deskripsi Arsitektur Berkelanjutan.

(http://www.bandungarchitect.com/2011/10/apa-sih-arsitektur-yang-berkelanjutan.html) diakses pada tanggal 21 Maret 2016

Tentang Proyek Sejenis bertemakan Green Architecture.

(http://www.bandungarchitect.com/2011_10_01_archive.html) diakses pada tanggal 14 April 2016

Deskripsi Green Architecture. (http://arch07.blogspot.com/2009/11/green-architecture.html) diakses pada tanggal 16 April 2016

Deskripsi Green Architecture.

(https://erdiindies.wordpress.com/2014/11/24/green-architecture-green-plan-green-city/) diakses pada tanggal 20 Maret 2016

Deskripsi Green Architecture. (http://gospoth.blogspot.co.id/2013/03/green-architecture.html) diakses pada tanggal 8 Mei 2016


(2)

BAB III

METODE PENDEKATAN PERANCANGAN

Metode pendekatan perancangan menjelaskan tahapan-tahapan yang dilakukan selama proses pra-perancangan, dimulai dari menetukan kawasan, melakukan diskusi dan asistensi, melakukan studi lapangan dan studi pustaka, hingga akhirnya dapat menetukan lokasi site perancangan dan menentukan fungsi bangunan yang dirancang. Berikut ini dijelaskan mengenai metode pendekatan perancangan secara lebih rinci.

3.1 Menentukan Kawasan Proyek

Tabel 3.1 Kegiatan Kelompok Tahap 1

Tanggal Keterangan

Senin, 22 Februari 2016 Briefing dan diskusi bersama tim kerja dan dosen pembimbing mengenai program kerja dan penentuan lokasi proyek.

Selasa, 23 Februari 2016 Diskusi bersama tim kerja dan dosen pembimbing mengenai lokasi pasti proyek dan pengarahan untuk survey lokasi (survey lapangan).

Langkah awal mengerjakan proyek ini adalah dengan enentukan kawasan proyek yang akan diajukan oleh tim kerja yaitu Sei Mangke, Kab. Simalungun dan Kuala Namun. Setelah tahapan diskusi dilakukan akhirnya diputuskan lokasi proyek yang diambil berada di kawasan Bengkel Pulo Brayan sebagai kawasan pengembangan Mebidangro, dikarenakan kawasan ini merupakan kawasan yang sangat berpotensi untuk dikembangkan dan memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan Kota Medan.


(3)

3.2 Survey Lokasi

Tabel 3.2 Kegiatan Kelompok Tahap 2

Tanggal Keterangan

Rabu, 24 Februari 2016 Survey lokasi di Bengkel Pulo Brayan, mengumpulkan dan mencatat data-data lokasi.

Kamis, 25 Februari 2016 Membahas hasil data survey. Mengasistensikan dan mendiskusikannya bersama dengan tim kerja dan dosen pembimbing.

Jum’at. 26 Februari 2016

Menganalisa site kawasan bersama dengan tim kerja dan dosen pembimbing. Dimulai dengan peraturan yang diterapkan pada kawasan perancangan, pemilihan tema perancangan kawasan dan membuat sketsa cepat mengenai rencana perancangan kawasan.

Pada tahap ini ditemukannya suatu makna yang dapat disimpulkan bahwa kawasan Bengkel Pulo Brayan akan dilakukan renewal development dengan menambahkan fungsi-fungsi bangunan yang dapat memfasilitasi kegiatan yang tidak hanya kegiatan masyarakat sekitar tetapi juga masyarakat diluar kawasan. Hal ini bertujuan untuk menjadikan kawasan ini sebagai daerah yang menjanjikan dan memberikan input bagi Kota Medan dan daerah perencanaan Mebidangro, tema kawasan yang diajukan untuk kawasan ini merupakan “Green Deli OASIS” Dengan diajukannya tema ini, diharapkan Kota Medan dapat menjadi Kota yang lebih maju, aman dan tentram.


(4)

3.3 Survey Lapangan dan Mencari Data Kepustakaan Untuk Menguatkan Analisa Data Lokasi

Tabel 3.3 Kegiatan Kelompok Tahap 3

Tanggal Keterangan

Selasa, 01 Maret 2016  Survey tim kerja ke Kantor PT. KAI di Jl. Jawa untuk menyampaikan surat izin wawancara dengan pihak PT. KAI perihal perencanaan kawasan pada tanah milik PT. KAI.

 Survey tim kerja ke BWS (Badan Warisan Sumatera), namun belum ada hasil.

Kamis, 03 Maret 2016  Survey tim kerja dan dosen pembimbing ke kantor PT. KAI menanyakan surat balasan untuk izin wawancara, namun belum mendapatkan surat balasan.

 Survey tim kerja ke Perpustakaan Daerah untuk mencari data sejarah Kota Medan.

Jum’at, 04 Maret 2016 Survey kembali tim kerja ke Perpustakaan Daerah untuk mencari data sejara kawasan Bengkel Pulo Brayan.

 Survey kembali tim kerja ke BWS (Badan Warisan Sumatera) dan bertemu dengan beberapa narasumber. Survey ini mendapatkan hasil informasi mengenai data sejarah Kota Medan, sejarah kawasan Bengkel Pulo Brayan dan sejarah mengenai kereta api di Kota Medan.

Setelah mendapatkan data pendukung untuk melakukan proyek perencanaan kawasan, maka langkah selanjutnya adalah mendalami karakter site dan mencoba untuk membuat desain renewal development kawasan Bengkel Pulo Brayan berdasarkan hasil analisa data lokasi dan data pendukung. Perencanaan


(5)

kawasaan ini memegang konsep mempertahankan nilai sejarah dengan tema sustainable (arsitektur berkelanjutan). Untuk lebih menguatkan kegiatan perancangan proyek ini, tim kerja dan dosen pembimbing masih menunggu surat balasan dari PT. KAI untuk melakukan wawancara.

3.4 Mendesain ulang Kawasan Pulo brayan

Tabel 3.4 Kegiatan Kelompok Tahap 4

Tanggal Keterangan

Sabtu - Senin, 05 - 07 Maret 2016

Mengerjakan rancangan Masterplan Kawasan Bengkel Pulo Brayan bersama dengan tim kerja.

Selasa, 08 Maret 2016 Mendiskusikan hasil rancangan Masterplan Kawasan Bengkel Pulo Brayan bersama tim kerja dan dosen pembimbing.

Rabu - Jum’at, 09 - 11 Maret 2016

Mengerjakan maket kawasan existing.

Setiap proses yang telah dilalui merupakan suatu tahapan yang mempunyai makna tersendiri, sehingga perlunya pembelajaran untuk dapat mewujudkan wahana menyenangkan bagi para remaja ini. Hal yang perlu diingat dalam merencanakan kawasan ini adalah diharapkan kawasan ini dapat menarik minat masyarakat diluar Kota Medan bahkan wisatawan asing untuk berkunjung ke Kota Medan.


(6)

Gambar 3.1 Gambar Maket Kawasan Eksisting (Sumber : Pengolahan data kelompok)

Gambar 3.1 Gambar Rancangan Kawasan Awal (Sumber : Pengolahan data kelompok)


(7)

3.5 Revisi Perancangan Kawasan

Setelah melewati beberapa tahapan, kini tiba saatnya untuk berani menghadang rintagan yang ada, yaitu melakukan revisi dari rancangan yang sudah di ajukan.

Dari setiap revisi tersebut, diperoleh pembelajaran dalam mendesain kawsan yang lebih fleksible dan tidak kaku, sehingga konsep “Green Arsitektur” yang diajukan dapat terealisasi dan dapat di kembangkan dengan baik pada kawasan ini, khususnya pada bangunan Youth Center, yang membutuhkan space yang nyaman untuk para pemuda beraktivitas.

Gambar 3.3 Gambar Proses Revisi Perancangan Kawasan (Sumber : Pengolahan data kelompok)


(8)

3.6 Hasil Rancangan Kawasan “Green Deli OASIS”

Setelah melewati beberapa proses, maka terwujudlah kawasan “Green Deli OASIS” yang telah di idam-idamkan. Kawasan ini mengadopsi bentuk lembaran-lembaran tembakau Deli yang merupakan tanaman khas melayu, sehingga dengan bentuk daun tembakau Deli kawasan ini memiliki ciri khas tersendiri. Setelah melakukan beberapa pertimbangan dan beberapa analisa akan kebutuhan fasilitas yang dibutuhkan Kota Medan maka ditetapkanlah hasil akhir Masterplan Kawasan Bengkel Pulo Brayan, dengan desain fungsi bangunan yang akan dirancang oleh masing-masing adalah sebagai berikut :

1. Apartemen, dengan tema Hi-Tech,

2. Concert hall, dengan tema arsitektur futuristik

3. Convention and Exhibition, dengan tema Arsitektur Hemat Energi, 4. Youth Center, dengan tema green arsitektur,

5. Museum sejarah Kota Medan dengan tema Arsitektur Neo-Vernakular, 6. Pusat Industri, dengan tema arsitektur industrial

7. Stasiun KA, dengan tema Hi-Tech.

Gambar 3.4 Gambar Hasil Akhir Perancangan Kawasan (Sumber : Pengolahan data kelompok)


(9)

BAB IV

ANALISA PERANCANGAN 4.1 Analisa Kondisi Tapak Dan Lingkungan

4.1.1 Kondisi Tapak

Lahan ini berpotensi dikarenakan dekat dengan bangunan bersejarh, stasiun Kereta Api, dan sungui Deli, Orentasi bangunan ini menghadap ke arah center kawasan yaitu berupa water dance yang merupakan suatu tempat berkumpulnya

Gambar 4.1 Lokasi Dan Potensi Site (Sumber : Pengolahan data kelompok)


(10)

orang- orang yang ada di kawasan ini. Site ini memiliki pencapaian yang banyak di lewati kendaraan umum, maupun pribadi, namun tidak terletak di jalan utama, dikarenakan lahan ini mempertimbangkan nilai tanah, site Youth Center juga merupakan kawasan yang menyumbang area RTH untuk Kota Medan, sehingga terletak pada kawasan yang lebih privat.

Dekskripsi umum proyek Deli Youth Center di kawasan bersejarah pulo brayan medan ini adalah sebagai berikut:

1. Nama Proyek : Deli Youth Center di kawasan bersejarah Kota Medan.

2. Lokasi : Jl. Cemara, Kecamatan Medan Timur Kota Medan.

3. Luas lahan : 3 ha (multi massa) 4. Batasan site

Utara : Perumahan

Selatan : MICE dan Hotel

Timur : Perumhan dan permukiman

Barat : Area water dance dan stasiun 5. Program diperuntukan : Masyarakat Lokal, Regional, dan

Internasional

6. Kontur : Relatif datar.

7. GSB : (1/2n) + 1 (n = lebar jalan) 8. Jalan Primer : Minimun 12-15 meter 9. Sempadan samping

dan belakang : 3 meter

10. KDB : 50% - 75%

11. KLB maksimum : 5 12. GSS (Sepadan sungai) : 10 m


(11)

4.1.2 Batasan Site

Gambar 4.2 Batasan Site (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Sungai deli Pasar tradisional

Rumah sakit

Stasiun K.A

U

T

S


(12)

4.1.3 Sirkulasi Kendaraan

Tanggapan

a. Site berada di jalan primer yang berukuran 25 m, dilalui oleh berbagai angkutan umum

b. Jalan Yos sudarso merupakan jalu menuju Belawan

c. Sirkulasi jalan yang ada di jalan Yos sudarso merupakan jalur jalan yang tidak macet

Jalan lingkungan 6 m

Jalan Cemara ujung Jalan cemara

Jalan Yos sudarso

Gambar 4.3 Sirkulasi Jalan (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(13)

4.1.4 Analisa Matahari,Angin dan vegetasi

1. Site akan terkena banyak matahari, dikarenakan posisi site memanjang dan mengarah pada sumbu timur ke barat.

2. Angin mengarah ke utara menuju selatan,vegetasi tertata dengan baik. a. Masalah

d. Site akan terkena banyak sinar matahari yang cukup banyak, sehingga menyebabkan peningkatan suhu pada bangunan.

e. Bagaimana Penempatan yang baik agar semua ruang dapat menerima angin dengan baik

Gambar 4.4 Analisa Matahari, Angin Dan Vegetasi (Sumber : Pengolahan data primer)

LOKASI


(14)

b. Solusi

 Fasade bangunan di sisi barat memiliki sedikit bukaan, memanfaatkan vegetasi sebagai buffer terhadap sinar matahari, membuat banyak bukaan pada fasade di timur

 Mengatur tata letak vegetasi sesuai dengan fungsi

 Memaksimalkan bukaan dan memperbanyak kisi-kisi pada bangunan terutama pada orentasi utara-selatan yang merupakan jalur sirkulasi angin. 4.1.5 Analisa Pencapaian

1. Jalan utama yang ada di kawasan ini berada di jalan yos sudarso dan jalan cemara

2. Kedua jalan utama ini dilaui oleh angkuan umum yang umumnya digunakan oleh remaja yang ada di kota Medan

Gambar 4.5 Pencapaian (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Keterangan

Jalan Yos sudarso Jalan Cemara Jalan yos sudarso Jalan Pertempuran LOKASI

DELI YOUTH CENTER


(15)

4.1.6 Analisa View Keluar

1. View yang diterima oleh deli youth center merupakan view yang baik yaitu area water dance, bangunan kolonial belanda dan stasiun K.A yang memberi potensi yang baik bagi pembangunan deli youth center.

Gambar 4.6 Analisa View esisting dan kawasan baru (Sumber : Pengolahan data pribadi)

stasiun

Bangunan kolonial Belanda Bengkel K.A

Sungai Deli

Pasar Ttradisional A


(16)

4.1.7 Menelusuri Sarana dan Prasarana

Kawasan ini memiliki fasilitas yang lengkap, sehingga dengan adanya Deli Youth Center pada site ini, site ini akan menjadi kawasan yang dapat hidup, dan berkembang.

Gambar 4.7 Analisa Fasilitas (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(17)

4.2 Analisa Fungsional 4.2.1 Penzoningan

Mengamati Penziningan dilakukan dengan pengelompokan kegiatan yang sama terhadap kondisi tapak dan kriteria zona penzoningan . Zona Penzoningan terbagi atas :

1. Publik, merupakan zona yang berhubungan secara langsung dengan pengunjung .

2. Semi publik, merupakan peralihan antara zona pengelola dan pengunjung. 3. Privat, merupakan zona yang digunakan untuk kepentingan pengelola 4. Servis, merupakan zona yang berhubungan erat dengan kegiatan pelayanan.

Zona Fasilitas Ruang Kriteria

Publik Fasilitas utama

Auditorium Sebagai bangunan utama, yang mudah dicapai oleh semua pengunjung. Publik Fasilitas

penerimaan

Plaza, lobby, R.Informasi R.tunggu

Terletak bagian depan bangunan

Semi Publik

Fasilitas edukasi non formal

R. pelatihan drama, seni tari dan drafting, Pelatihan komputer

Terletak didalam bangunan bersifat semi publik

Publik Fasilitas seni dan kerajinan

Studio art Ruang IT Pelatihan seni

tari,drama dan drafting .R.persiapan,

R.kostum,

R. Ganti, panggung latihan, auditirium, R.latihan, R.breafing R.lighting

Berada pada gedung seni, dan dekat dengan bangunan utama

Publik Fasilitas Makan dan Minum

Cofie shop Restoran.

Mudah diakses dan berada di indoor bangunan Publik Fasilitas olah raga

dan fasilitas

Lap. Badminton, lap futsal, area panjat

Berada di outdoor dan di taman.


(18)

outdoor tebing, area grafity, area sketbord , area bersantai.

Privat Fasilitas pengelola

Resepsionis R. tunggu R. manager R. sekertaris R. rapat R. pegawai R. arsip R. monitor

Tidak dapat di akses pengunjung

Privat Fasilitas servis

Loading dock

Tempat pengumpulan sampah

Gudang

Ruang fiterized tank (air kotor)

Ruang genset Ruang PABX Ruang ME

Ruang kontrol AHU Ruang chiller

Ruang cooling tower

Tidak dapat di akses pengunjung


(19)

4.2.2 Analisa Kebutuhan dan Besaran Ruang

FASILITAS PENERIMAAN NO

. FUNGSI SIFAT STANDAR

KAPASITAS (orang)

LUAS

(m2) UNIT

JUMLAH LUAS (m2)

SUMBER 1.  Plaza bangunan  Lobby  R.Informasi  R.Tunggu Publik 1.5m²/org 0.7m²/org 4 m²/org 0.7m²/org 250 50 3 50 375 m² 35 m² 12 m² 35 m² 1 1 1 1 375 m² 35 m² 12 m² 35 m² NAD NAD NAD NAD

Total luas (m²) 457

Sirkulasi + 20% 91.4

Sub-total 548.4

FASILITAS EDUKASI N

O FUNGSI SIFAT STANDAR

KAPASITAS (orang)

LUAS

(m2) UNIT

JUMLAH LUAS (m2)

SUMBER 1.

Perpustakaan mini

 Pelatihan tari

tradisional dan modren

 R. Pelatihan drafting

 R.pelatihan komputer

 R.pelatihan drama

 Pelatihan musik

 Pelatihan beladiri

Publik 1,2m²/org 2,5m²/org 4 m²/org 1,2m²/org 2,5m²/org 1,2m²/org 2,5m²/org 80 50 40 50 50 40 40 96 125 m² 160 m² 60 125 48 100 1 1 1 1 2 2 1 96 125 m² 160 m² 60 250 96 100 NAD NAD

Total luas (m²) 887


(20)

FASILITAS AUDITORIUM

NO. FUNGSI SIFAT STANDAR KAPASITAS

(orang)

LUAS

(m2) UNIT

JUMLAH LUAS (m2)

SUMBER 1.  Launge  R.persiapan  R.peralatan

 R. Ganti

 Panggung

 Auditorium

 R.kontrol

 R.latihan

 R. Breafing

Semi Privat 0.7m²/org 3 m²/org 3 m²/org 1.5m²/org 2.5m²/org 0.7m²/org - - - 300 10 10 10 50 650 1 unit 1 unit 1 unit 210 m² 30 m² 30 m² 15 m² 125 m² 445 m² 20 m² 80 m² 30 m² 1 1 1 1 1 1 1 1 1 210 m² 30 m² 30 m² 15 m² 125 m² 445 m² 20 m² 80 m² 30 m² NAD NAD NAD NAD ASS ASS ASS ASS ASS

Total luas (m²) 985

Sirkulasi + 20% 197

Sub-total 1182

FASILITAS MAKAN DAN MINUM

NO. FUNGSI SIFAT STANDAR KAPASITAS

(orang)

LUAS

(m2) UNIT

JUMLAH LUAS (m2)

SUMBER

1 Coffee shop Publik 2 100 200 2 400 NAD

2 Food court Publik 2 100 200 2 400 NAD

Total luas (m²) 800

Sirkulasi + 20% 160


(21)

FASILITAS REKREASI DAN OLAHRAGA OUTDOOR

NO. FUNGSI SIFAT STANDAR

(m2/orang)

KAPASITAS (orang)

LUAS

(m2) UNIT

JUMLAH LUAS

(m2) SUMBER

1 Lapangan futsal Publik 35x25 m - 1 875 NAD

2 Lapangan basket Publik 20x15m - 300 1 300 NAD

3 Lapangan tenis Publik 12x9 m - 108 1 108 NAD

4 Area skate boatd Publik 26x13 m - 338 1 338 ASS

5 Area Rock climbing Publik 18x13 m - 234 1 234 ASS

6 Area grafity Publik 60x3 m - 180 2 360 ASS

7 Taman baca Publik 20x17 m - 340 2 680 ASS

8 Ampiteater Outdoor Publik 22x28 m - 338 1 616 ASS

Total luas (m²) Sirkulasi + 20%

Sub-total

FASILITAS OLAHRAGA

NO. FUNGSI SIFAT STANDAR

(m2/orang)

KAPASITAS (orang)

LUAS

(m2) UNIT

JUMLAH LUAS (m2)

SUMBER

1 Area senam Semi

Publik 2,5 m²/org 30 75 m² 2 150 m² NAD


(22)

Sub-total 230.4 FASILITAS PENGELOLA

NO. FUNGSI SIFAT STANDAR

(m2/orang)

KAPASITAS (orang)

LUAS

(m2) UNIT

JUMLAH LUAS (m2)

SUMBER

`l Resepsionis Publik 0.9 15 13.5 1 13.5 NAD

2 Ruang Manajer Privat 6.7 5 33.5 1 33.5 NAD

3 Ruang Rapat Privat 6 15 90 1 90 ASS

4 Ruang pegawai Privat 5-6 15 90 1 90 NAD

5 Ruang Arsip Privat 8 4 32 1 32 NAD

6 Gudang Privat 8 3 24 2 48 ASS

7 Toilet wanita Publik 3 6 18 4 72 NAD

8 Toilet Pria Publik 3 6 18 4 72 NAD

Total luas (m²) 451

Sirkulasi + 20% 90.2

Sub-total 541.2

FASILITAS SERVICE

NO. FUNGSI SIFAT STANDAR KAPASITAS

(orang)

LUAS

(m2) UNIT

JUMLAH LUAS (m2)


(23)

2 Gudang Servis 30 3 90 1 90 ASS

3 Ruang fiterized tank Servis 20 2 40 1 40 ASS

4 Ruang genset Servis 60 1 60 1 60 NAD

5 Ruang PABX Servis 50 1 50 1 50 NAD

6 Ruang ME Servis 20 2 40 1 40 NAD

7 Ruang kontrol AHU Servis 40 4 160 1 160 NAD

8 Ruang chiller Servis 70 2 140 1 140 NAD

9 Ruang cooling tower Servis 50 2 100 1 100 NAD

10 Ruang ground tank Servis 80 2 160 1 160 NAD

11 Ruang Monitor Servis 20 4 80 1 80 ASS

12 R.trafo Servis 20 2 40 1 40 NAD

13 Ruang pompa air Servis 20 2 40 1 40 NAD

14 Musholah Servis 1.5 40 60 1 60 NAD

15 Lift orang dan barang Servis 1 9 9 6 54 NAD

Total luas (m²) 1132

Sirkulasi + 20% 226.4

Sub-total 1.358


(24)

4.3 Analisa Teknologi

Dalam perencanaan bangunan bentang lebar, struktur merupakan suatu permasalahan yang utama. Penyelesaian struktur untuk yang dapat digunakan pada bangunan bentang lebar adalah sebagai berikut:

4.3.1 Analisa Struktur

1. Struktur Rangka Ruang (space frame)

Sistem struktur ini mampu melingkupi besaran ruang dengan langit-langit yang cukup tinggi. Rangka struktur dapat digunakan untuk sistem pencahayaan.


(25)

2. Struktur Cangkang

Cangkang pneumatic selain menaungi juga dapat menjadi dinding dan memiliki estetika.

Gambar 4.9 Struktur Cangkang 3. Struktur Rangka

Rangka struktur menjadi modul-modul yang melingkupi ruang dengan jarak tertentu.


(26)

4. Struktur Kabel

Kabel sebagai kekuatan utama untuk menahan beban atap, dimana atap tersusun dari rangka

Gambar 4.11 Struktur Kabel

Bangunan Youth Center memiliki bangunan fokus utama yaitu bangunan auditorium yang merupakan bangunan bentang lebar, bangunan ini merupakan bangunan bentang lebar yang mampu menampung banyak penonton, yang hadir ada bangunan ini. Sehingga dari berbagai macam sruktur yang dapat digunakan pada bangunan bentang lebar tersebut, struktur baja yang menggunakan sistem truss yang merupakan struktur yang sangat tepat dikarenakan memiliki kelebihan sebagai berikut:

a. Tidak ada batasan bentuk

b. Dapat digunakan pada bentang yang besar c. Konstruksi sangat ringan

d. Mudah di pasang dan di bongkar e. Umur relatif panjang (50-100 tahun) f. Dari segi estetika sangat menarik g. Harga bersaing


(27)

Sedangkan untuk aplikasinya dapat digunakan untuk :

 Canopi

 Skylight

 Ruang serbaguna

 Gedung olahraga

 Masjid

 Gereja

Tabel 4.3 Struktur Bawah Menyalurkan Beban Bangunan

Objek Keterangan

Pondasi Tiang Pancang

a. Cukup aman untuk menahan gaya, baik itu gaya vertikal maupun horizontal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (8-20 meter) c. Pengerjaan cepat dan mudah

d. Bahan dari beton, baja, dan kayu

e. Menimbulkan getaran dan bunyi yang relatif besar Pondasi

Sumuran

a. Digunakan pada tanah rawa-rawa atau lunak

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (4-8 meter) c. Mudah pengerjaan dalam perluasan bangunan

d. Aman dan ekonomis untuk tipe bangunan tingkat rendah

Pondasi Bore Pile

a. Cukup aman untuk menahan gaya vertikal

b. Mencapai kedalaman hingga tanah terkeras (>10 meter) c. Pengeboran untuk pengecoran pondasi

d. Digunakan pada tanah yang tidak keras

e. Tidak menimbulkan getaran dan bunyi yang besar f. Tidak memakan waktu yang lama

g. Memerlukan keahlian khusus h. Tidak ekonomis

Dengan fungsi bangunan utama adalah gedung serba guna yang menggunakan struktur bentang lebar, bangunan ini lebih cocok menggunakan pondasi tiang pancang, selain pengaplikasiannya cepat, pondasi ini juga lebih fleksibel terhadap bentuk bangunan.


(28)

4.3.2 Utilitas tata lingkungan

Gambar 4.12 Saluran Air Dan Genangan Air (Sumber : Pengolahan data RUTRK)

Gambar 4.13 Sistem Utilitas di perumahan (Sumber : Pengolahan Data Survey)


(29)

Sistem utilitas yang berada di kawasan ini mengarah ke saluran air yang berada di jalan cemara, dari selokan lingkungan menuju selokan utama, selokan di jalan lingkungan berukuran 0.8-1 m, sedangkan selokan yang berada di jalan cemara berukuran 1,2-1,5 m. Sedangkan titik banjir berada di kawasan RTH, dan bangunan kolonial Belanda.

4.4 Analisa dan penerapan tema

Penerapan tema yang akan menjelaskan tentang tema yang ambil untuk perancangan Deli Youth Center ini. Tema tersebut adalah Green Architecture” maka penerapan konsep green ini diwujudkan pada bangunan dengan cara :

1. Mendesain bangunan ini dengan konsep green dan ramah lingkungan 2. Meminimalisir penggunaan energi listrik dan AC pada bangunan

Gambar 4.13 Masalah Utilitas (Sumber : Pengolahan Data Survey)


(30)

3. Menanfaatkan air bekas dan didaur ulang, serta menerapkan penggunaan material yang ramah lingkungan

4. Memaksimalkan ruang terbuka hijau dan menerapkannya di bangunan. 4.5 Kesimpulan

Judul proposal ini adalah “ Perancangan Deli Youth Center di kawasan bersejarah pulo brayan Medan” bangunan yang telah di analisa ini akan melakukan beberapa desain, sebagi berikut:

1. Tim mendesain ulang kawasan menjadi kawasan baru dengan tema OASIS. 2. Bangunan Deli Youth Center berada di dekat area water dance yang telah

direncanakan tim.

3. Fasad bangunan diberi shading maupun vertikal garden pada bagian barat bangunan.

4. Fungsi utama bangunan ini adalah bangunan kreatifitas pemuda dengan auditorium dan ruangan pelatihan untuk remaja.

5. Menggunakan konsep “Green arsitektur”

6. Bangun ini merupakan wadah untuk menyalurkan minat dan bakat remaja, sebagai tempat berkumpul, dan melakukan suatu kegiatan yang positif, tujuan mendesain bangunan untuk remaja ini adalah menguraangi angka kenakalan remaja yang adadi Kota Medan.

7. Bentuk bangunan mengadopsi bentuk kelopak bunga, hal ini bertujuan untuk menerapkan bentuk bangunan yang tipis, sehingga penerapan bangunan green dan hemat energi lebih mudah diterapkan.

8. Kegiatan berfokus pada area outdoor, sehingga agar bangunan tetep diminati pengunjung dilakukan konsep taman indoor dan beberapa roof garden, sehingga kegiatan luar dapat masuk ke dalam bangunan.

9. Bangunan ini menggunakan struktur rangka baja dengan sistem truss. 10.Menggunakan pondasi tiang pancang.


(31)

BAB V

KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Kawasan

Gambar 5.1 Peletakan Bangunan pada Kawasan (Sumber : Pengolahan Data Kelompok)

Kawasan pulo brayan bengkel yang akan di re-desain memiliki luasan berkisar 85- 90 ha, dan didesain ulang untuk mencapai 1 tujuan yaitu menjadikan kawasan ini sebagai kawasan yang menyenangkan dan dapat mendatangkan pengunjung dari dalam maupun luar Kota Medan, sehingga Tujuan untuk mengembangkan Kota Medan/ Menggemukkan Kota Medan tercapai.

Bentukan bangunan ini mengadopsi bentukan daun tembakau Deli yang merupakan ciri khas dari Kota Medan, Kawasan ini bertemakan “Green Deli OASIS” yang bertujuan untuk menambah RTH yang ada di Kota Medan dengan memaksimalkan penggunaan tanaman dan kolam di sekitar kawasan.

Untuk mewujudkan tujuan dan menjadikan kawasan ini berhasil kami mengajukan beberapa fungsi bangunan yang akan dibangun pada kawasan ini seperti :


(32)

1. Deli Youth Center, 2. Apartemen,

3. Concert hall, 4. Museum Sejarah, 5. MICE

6. Pusat Industri 7. Stasiun K.A

Dengan mendesain beberapa fungsi bangunan di atas diharapkan dapat mendatangkan pengunjung, sehingga kawasan sebelah Utara Kota Medan ini menjadi kawasan yang berkembang.

5.2 Konsep Bangunan

Konsep yang digunakan untuk mewujudkan karakter tempat yang memberikan kesan menyenangkan bagi para pengunjung. Hal tersebut merupakan konsep dasar dari perancangan Deli Youth Center ini. Maka langkah untuk mewujudkan konsep dasar tersebut adalah mendesain bangunan yang ramah lingkungan, nyaman, dan hemat energi. Sehingga pengunjung nyaman berkegiatan di bangunan ini.

Konsep dasar yang dilakukan dalam perancangan ini adalah mengadopsi bentuk kelopak bunga yang bertujuan untuk menghasilkan bentukan bangunan yang tipis, sehingga lebih akan lebih mudah untuk menerapkan tema green arsitektur. Bangunan Deli Youth Center ini menggunakan penerapan tema green arsitektur, penerapan tema ini di wujudkan melalui pemanfaatan beberapa unsur-unsur sebagai berikut :


(33)

Gambar 5.2 Bentukan massa (Sumber : Pengolahan data pribadi)

1. Menerapkan bentuk bangunan yang menyerupai kelopak bunga, yang bertujuan untuk membagi bangunan sesuai zoning yang telah di tentukan, juga bertujuan untuk mengalirkan angin yang mengalir, sehingga angin akan masuk hingga ke dalam bangunan, dan juga dapat mempermudah perancang dalam mendesain taman indoor dengan konsep selasar yang menyatukan antara ruang 1 dengan ruang lainnya.

2. Menggunakan kontur dan ketinggian lahan.

3. Penggunan bahan alami berupa air dan tanaman dan menggunkan bahan bangunan mudah di dapat.

4. Penataan ruang luar yang luas, sebagai area interaksi sosial antar pemuda. 5. Memaksimalkan penggunaan lahan outdoor sebagai sarana penyalur minat

dan bakat para pemuda.

6. Menghemat penggunaan energi AC, dengan mendesain bentuk bangunan yang tipis sangat baik diterapkan pada daerah tropis, dan memberikan bukaan dengan sistem crooss ventilasi.

7. Menggunakan roof garden, yang dapat mendinginkan keadaan ruangan dibawahnya.

8. Memaksimalkan bukaan sehingga dapat meminimalkan penggunaan cahaya buatan pada siang hari.

9. Untuk mencegah terjadinya banjir pada area outdoor, diterapkan penggunaan lubang biopori, sebagai menampung air yang tergenang.


(34)

10. Penerapan konsep green arsitektur juga diterapkan dengan cara, mendaur ulang air hujan menjadia air yang layakan digunkan. Penampungan air hujan ini diterapkan dibeberapa titik di sekitar site, yang akan untuk mengganti air kolam, dan sebagai air toilet.

Perancangan bangunan ini bukan hanya fokus terhadap kegiatan outdoor saja, namun juga pada kegiatan edukasi berupa pelatihan atau kegiatan melihat atau sekedar menonton suatu kegitan. Suasana tersebut dapat di terapkan pada fungsi ruangan pada bangunan seperti: uangan drama, musik, tari, olahraga, drafting, dll.

Bentukan dasar bangunan ini merupakan bentukan yang berasal dari lingkaran yang berbentuk kelopak bunga yang di sesuaikan sehingga bangunan dapat terlihat dari beberapa sisi dan berbentuk tipis, selain itu bentuk lingkaran ini juga memiliki beberapa kelebihan salah satunya adalah memberikan bentukan yang dapat memberi kesan yang baik dari dalam maupun luar bangunan.

5.3 Konsep Perancangan Tapak

Gambar 5.3 Perancangan Tapak (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(35)

Perancangan tapak yang di lakukan pada lahan ini adalah mendominasi adanya RTH sebagai respon terhadap tema yang di gunakan yakni green arsitektur, hal ini juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar maupun pengguna bangunan, dengan adanya Deli Youth Center ini, area hijau di Kota Medan akan bertambah dan usaha ini juga dapat mengurangi dampak global warming pada Kota Medan. Pada lahan ini bukan hanya didominasi oleh penggunaan RTH saja, namun diseimbangkan dengan adanya kolam-kolam ikan yang akan memberikan kesan natural pada lahan ini.

5.3.1 Penerapan Zooning Ruang Luar

Deli Youth Center ini memiliki beberapa zona dengan fungsi sebagai berikut:

1. Bangunan Youth Center sebagai bangunan edukasi non formal dengan beberapa fungsi (restoran, cafe, perpustakaan mini, fitnes center, area pelatihan drama musical, pelatihan tari tradisional dan modern, pelatihan IT dan drafting).

2. Youth hostel sebagai area penginapan.

3. Area RTH dan sebagai taman rekreasi bagi pengunjung 4. Are grafity sebagai area kreatifitas pemuda

5. Area skate board sebagai arena kreatifitas pemuda. 6. Area Lapangan olahraga

7. Ampiteater outdoor

8. Area berkumpulnya komunitas komunitas pemuda Medan. 9. Plaza

10. Area rock climbing 11. Area Bersantai dll.


(36)

a. Konsep Setiap Setiap Zona

Zona Bangunan Deli Youth Center

Gambar 5.4 Zoning Bangunan (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Bangunan ini memiliki konsep menyatukan arena outdoor ke dalam bangunan inidoor, konsep ini diterapkan dengan cara mamasukkan taman ke dalam bangunan. Selain itu bangunan ini juga mengadopsi bentuk kelopak bunga di setiap sisinya,bertujuan untuk memperoleh bentukan yang tipis pada bangunan sehingga akan memudahkan untuk menerapkan tema green arsitektur pada banguanan. Bangunan ini menggunakan rangka baja dengan sistem truss yang di aplikasikan pada atap bangunan dengan fungsi ruangan sebagai ampiteater.

Gambar 5.5 Konsep Denah (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(37)

Zona Kegiatan Outdoor Deli Youth Center.

Gambar 5.6 Area Outdoor (Sumber : Pengolahan data pribadi)

1. Area RTH Dan Sebagai Taman Rekreasi Bagi Pengunjung

Area outdoor bangunan ini didominasi oleh penggunaan dan penerapan area RTH, hal ini dilakukan dengan pertimbangan kebutuhan area rekreasi di Kota Medan sehingga perlunya didesain area yang ramah lingkungan yang dapat merelaksasikan fikiran terutama untuk para remaja. Pada area ini diaplikasikan banyak bangku taman, dan menggunakan lubang-lubang biopori, sehingga dapat menyerap air hujan an tidak menyebabkan banjir. 2. Area Grafity Sebagai Area Kreatifitas Pemuda

Area grafity yang di rancang di kawasan ini di tujukan bagi pemda-pemudi yang memiliki kreatifitas di bidang seni drafting, sehingga bakat para pemuda dapat tersalur dengan baik. Area grafity ini di desain pada kontur yang tinggi, selain sebagai cara memanfaatkan kontur, keindahan grafity ini akan dapat di lihat dari kejauhan.


(38)

3. Area Skate Board Sebagai Arena Kreatifitas Pemuda

Area skate board pada bagian depan kawasan, dikarenakan kegiatan ini merupakan kegiatan yang aktif, sehingga apabila di aplikasikan pada area depan akan dapat meningkatkan semangat mengunjung yang melihatnya. 4. Area Lapangan Olahraga

Area lapangan olahraga yang ada dikawasan ini terdiri dari 4 lapangan yaitu lapangan basket, futsal dan tenis, yang diletakkan pada area belakang bangunan yang dekat dengan youth hostel sehingga memudahkan pengunjung area youth hostel untuk berolahraga.

5. Ampiteater Outdoor

Area ampiteater outdoor ini didisain pada area center outdoor dan dilengkapi dengan area penonton untuk duduk dan menyaksikan pertunjukan, sehingga dengan diletakkan pada center kawasan ini, pengunjung yang sedang menonton akan dapat melihat keindahan kawasan ini dari ketinggian.

6. Area Rock Climbing

Terletak pada samping kawasan, sehingga tetep menjaga fokus pemanjat jika sedang beraktifitas, dan pada pendakian tertinggi pemanjat akan disuguhkan oleh pemandangan kawasan yang indah serta dapat melihat berbagai macam kegiatan di Deli Youth Center ini dari ketinggian ±3 m.

5.3.2 Pembentukan Gubahan Massa

Gubahan massa yang akan direncanakan menggunkan bentuk lingkaran dan mengadopsi bentuk kelopak bunga, sehingga dapat memperoleh bentukan bangunan yang tipis. Proses pembentukan pada bangunan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.


(39)

Gambar 5.7 Bentukan massa (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Bentukan dasar bangunan harus memenuhi dan dapat terlihat si segala arah, sehingga dibentuk secara melingkar sehingga orientasi bangunan terhadap view yang keluar site dapat maksimal.

Posisi bangunan diletakkan pada sisi ujung site, hal ini dilakkan berdasarkan beberaa analisa yang sudah ada, yakni pertimbangan lahan outdoor yang membutuhkan banyak space, dan juga pertimbangan orientasi bangunan agar dapat berorientasi secara maksimal.

Gambar 5.8 Peletakan Bangunan (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(40)

Kegiatan dalam bangunan didesain dengan mamasukkan kegitan outdoor ke dalam bangunan, sehingga pada bangunan ini banyak di desain roof garden dan juga memiliki taman indoor sehingga dapat meminimalisir penggunaan AC pada bangunan ini, selain itu bagian bangunan yang menghadap arah angin (utara selatan) di pisahkan, bertujuan dapat mengalirkan angin dengan baik.

Gambar 5.9 Zoning Taman Indoor dan Roof Garden (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Dari pembentukan massa yang di dominasi oleh roof garden ini, dapat meminimalisir masuknya panas matahari dari posisi barat, dan sebagai respon bangunan akan kebutuhan Kota Medan akan adanya RTH, dan mengurangi dampak golbal warming pada Kota Medan.

5.3.3 Penerapan Hirarki Ruang 1. Outdoor

Masuk  droff off  plaza  kolam  RTH  area skateboard  area grafity  RTH  komunitas  RTH  taman baca  ampiteater  mess

 bangunan  lapangan olahraga. 2. Indooor

Entrance  hall  taman indoor  restoran  cafe  tangga  lift  toilet  perpustakaan  fitness center  auditorium  pelatihan drama musikal  pelatihan tari tradisional dan modren  pelatihan IT dan Drafting.

Taman indoor Roof garden


(41)

5.3.4 Konsep Sirkulasi 1. Sirkulasi Outdoor

Gambar 5.10 Sirkulasi Outdoor (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Masuk  Droff Off Plaza  Kolam  RTH  Area Skateboard  Area Grafity  RTH  Komunitas  RTH  Taman Baca  Ampiteater  Bangunan  Lapangan Olahraga  Youth Hostel

2. Sirkulasi Di Dalam Bangunan Indoor

Gambar 5.11 Sirkulasi indoor (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(42)

Entrance  Hall  Taman Indoor  Restoran  Cafe  Tangga  Lift

 Toilet  Perpustakaan  Fitness Center  Auditorium  Pelatihan Drama Musical  Pelatihan Tari Tradisional Dan Modren  Pelatihan IT Dan Drafting 5.3.5 Konsep Parkiran

Parkiran pada kawasan ini tidak di rancang di lahan outdoor dikarenakan beberapa pertimbangan seperti, Youth Center ini membutuhkan banyak lahan untuk dapat menampung beberapa aktifitas yang di butuhkan oleh Youth Center ini. Sehingga kebutuhan akan parkiran di desain pada area ground dengan konsep semi basement yang menggali 1 meter ke bawah tanah, hal ini dilakukan juga sebagai pemanfaatan dari penggunaan kontur yang relatif tinggi dari permukaan tanah, sehingga memungkinkan untuk mendesain semi basemant.

Gambar 5.12 Sirkulasi parkir (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Parkiran pada semi basement ini dapat menampung 200 parkiran mobil dan 250 parkiran sepeda motor. Sirkulasai yang di terapkan adalah dengan sistem satu arah, dan penggunjung dari dalam basement dapat langsung menuju site dengan menggunakan tangga dan langsung keluar pada area drop off samping.


(43)

5.3.6 Konsep Utilitas

Penerapan konsep “green architecture” pada kawasan Deli Youth Center ini diterapkan pada utilitas yang ada pada kawasan ini dengan menerapkan dan mendominasi lahan dengan area RTH, agar dapat menyerap air hujan sehingga tidak menyebabkan banjir pada kawasan. Penyaluran utilitas air kotor bangunan ini dialirkan secara langsung menuju riol kota, bangunan ini juga memanfaatkan air hujan menjadi air yang dapat dimanfaatkan kembali, pemanfaatan air hujan ini juga diterapkan pada area outdoor, dan dapat dimanfaatakan kembali sebagai air untuk toilet umum, dan kran-kran di taman, juga sebagai air ganti pada kolam.

Gambar 5.13 Konsep Utilitas (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(44)

5.4 Konsep Perancangan Bangunan

Bangunan ini didesain dengan konsep kelopak bunga, yang melambangkan green dan sesuai dengan tema green arsitektur yang di ajukan pada bangunan, dengan konsep bangunan yang terbagi bagi, konsep green ini dilakukan dengan cara:

1. Meminimalisir penggunaan cahaya buatan, dengan cara mendesain bangunan terbuka, pengaplikasian kaca, dan berusaha memasukkan area outdoor kedalam bangunan seperti memasukkan taman indoor, dan penerapan roof garden sehingga cahaya akan lebih banyak di dapat.

2. Bangunan di bagi-bagi sehingga angin dapat mengalir dengan baik dan penggunaan ac lebih. Pada ruangan yang terbuka tidak meggunakan AC, dan hanya menggunakan ac split pada ruang-ruang tertentu saja. Pada area auditoriam dilakukan konsep terbuka, sehingga pada ruangan ini hanya menggunakan beberapa AC standding floor.

3. Pelakukan pemanfaatan sumber daya alam seperti mendaur ulang air hujan, agar dapat dimanfaatkan kembali.

4. Menggunakan roof garden dan vertikal garden sebagai secondary skin untuk meredam panas yang masuk ke dalam bangunan.

5.4.1 Konsep Pemintakan

Gambar 5.14 Pemintakan (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Semi publik privat publik


(45)

Kawasan Deli Youth Center ini dibagi menjadi beberapa zoning, yaitu zoning publik yang dapat di akses oleh siapapun, zoning semi-publik yaitu bangunan Deli Youth Center yang dapat di akses oleh siapapun yang berkepentingan, dan zona privat, yaitu terletak pada bagian youth hostel sebagai area penginapan bagi pelajar yang melakukan kegiatan yang relatif lama.

5.4.2 Konsep Tata Ruang

Tata ruang luar kawasan ini di bagi menjadi beberapa bagian yaitu area RTH yang difasilitasi area kreatif dan area pertunjukan, area olahraga, area bangunan inti, dan area penginapan, yang saling dihubungkan menjadi satu kawasan.

Tata ruang di dalam bangunan dibagi menjadi 3 zoning besar ruang, seperti area hall atau peneriamaa, area taman indoor yang dapat di nikmati oleh pengguna bangunan, area pelatihan seni dan olah raga di sisi kanan dan kiri, dan area auditorium pada area belakang.

Gambar 5.15 Tata Ruang (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(46)

5.4.3 Sirkulasi

Sirkulasi merupakan suatu proses pencapain yang dilakukan pengunjung baik pada kawasan maupun sirkulasi pada bangunan, untuk mencapai beberapa fasilitas yang telah di sediakan pada banguan Youth Center ini. Sirkulasi dibedakan menjadi 2 jenis yaitu sirkulasi vertikal dan sirkulasi horizontal.

Sirkulasi horizontal yang digunakan pada bangunan Youth Center ini menggunakan sirkulasi radial dan radikal, sirkulasi radial dilakukan pada sirkulasi utama setiap lantai bangunan, sirkulasi ini memiliki poros yaitu taman lalu berpencar menuju ruangan-ruangan yang telah di sediakan oleh bangunan ini. Sedangkan sirkulasi vertikal yang di gunakan pada bangunan ini diterapkan oleh sirkulasi yang berada di entrace menuju hall dan menuju ruangan auditorium dan diterapkan pada ruang-ruang pelatihan.

Sedangkan sirkulasi vertikal yang digunakan pada bangunan Youth Center ini adalah menggunakan tangga, yang berfungsi sebagai tangga kebakaran dan dapat difungsikan sebagai sirkulasi umum, dan memiliki 2 lift di setiap lantainya dengan menggunkan shaff.


(47)

5.4.4 Konsep Bentuk

Tabel 5.2 Tabel Konsep kriteria Bentuk Bangunan

Bentuk bangunan yang mengadopsi bentuk lingkaran ini memiliki beberapa keuntungan terutama terhadap keberadaan site yang terletak di kawasan jalan besar yang terdapat di beberapa arah, sehingga membutuhkan betuk yang dapat di lihat daribeberpa sisi, sehingga bentuk lingkaran ini dipilihan sebagai bentuk yang cocok untuk diterapkan pada lahan ini.

5.5 Konsep Perancangan Struktur Bangunan

Struktur atas pada bangunan merupakan struktur yang berfungsi menyalurkan beban atau gaya dari atas menuju bawah bangunan.


(48)

Tabel 5.3 Tabel Konsep Perancangan Struktur Atas

Struktur bawah pada bangunan merupakan struktur yang berfungsi sebagai pemikul dan penerus beban ke tanah secara merata .

Beberapa struktur atas yang dapat digunakan adalah:


(49)

1. Bahan struktur


(50)

2. Bahan Bangunan

Tabel 5.6 Bahan Bangunan

Dari beberapa keuntungan dan kekurangan penggunaan bahan dan struktur bangunan di atas makan diperoleh lah beberapa bahan dan struktur yang cocok untuk bangunan ini.

 Bahan struktur yang digunakan pada bangunan ini adalah menggunakan adalah rangka baja dengan sistem truss, dan menggunkan pentup atap berupa bahan atap spandek lysac


(51)

Gambar 5.16 Struktur 1 (Sumber : Pengolahan data pribadi)

 Konsep bahan struktur yang digunakan pada bangunan ini adalah menggunakan adalah Pondasi Tiang pancang.

Gambar 5.17 Struktur 2 (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(52)

 Pembalokan yang digunkan pada bangunan ini adalah adalah balok induk denga ukuran 80 x 60 dan baloka anal dengan ukuran 40 x 60

Gambar 5.18 Pembalokan 3D (Sumber : Pengolahan data pribadi) 5.6 Konsep Perancangan Utilitas Bangunan

Utilitas bangunan ini menggunkan shaff air bersih, air kotor, limbah padat dan limbah cair. Untuk limbah air kotor di salurkan menuju ground reservoir di filter lalu di salurkan menuju riol kota, limbah padat di proses dan di endapkan di saptictank, sedangkan air bersih berasal dari PDAM lalu di alirkan menujuruang pompa, dan diatur melalui materan, selain dari PDAM sumber air bersih juga bearasal dari tampungan air hujan yang di tampun dan di filter menjadi air siap pakai.. (masukan foto utilitas di basement sama eksteriol perancangan)

5.6.1 Konsep Penyediaan Air Bersih

Konsep penyediaan air bersih berasal dari PDAM Kota Medan, yang di salurkan ke daam bangunan, dan berasal dari air hujan yang ditampung dan dan di daur ulang menjadi air kolam, dan air untuk menyiram tanaman yang adadi kawasan ini.


(53)

5.6.2 Konsep Sistem Pengelolaan Limbah

Limbah di kelola dengan dengan menyediakan tempat sampah di beberapa tempat di kawasan ini dengan memisahkan organik dengan sampah non organik sehingga ada proses pegumpulan dapat memudahkan pengelola untuk mengelola sampah dengan baik.

Selain itu beberapa tempat rekreasi yang di dominasi oleh taman yang ada di Kota Medan sangat rentan akan sampah kemasan yang di bawa pengunjung, sehingga untuk meminimalisir sampah di kawasan Youth Center ini pengelola tidak memperbolehkan pengunjung membawa makanan ke kawasan ini, namun pada bangunan di desain cafe dan restoran dengan 2 lantai untuk pengunjung yang ingin berwisata kuliner

Gambar 5.19 Denah Cafe dan Restoran (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(54)

BAB VI

PERANCANGAN ARSITEKTUR 6.1 Gambar 3D Eksterior

3D Eksterior dan Interior yang telah direncanakan merupakan hasil dari beberapa konsep yang telah direncanakan dan diharapkan dengan adanya bangunan ini akan menjadi icon bagi Kota Medan melalui bentuk bangunan yang unik dan fungsi kawasannya yang merupakan tempat rekreasi sekaligus sebagai area pemuda yang dangat dibutuhkan Kota Medan. Berikut adalah gambaran dari hasil perancangan “Deli youth center di kawasan bersejarah pulo brayan Medan”

Area RTH Sebagai Taman Rekreasi Bagi Pengunjung

Gambar 6.1 Area RTH 1 (Sumber : Pengolahan data pribadi


(55)

Gambar 6.2 Area RTH2 (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area RTH yang di desain di kawasan ini dilengkapi oleh beberapa gazebo, bangku taman, kolam-kolam,dll sehingga suasana pada area RTH ini lebih natural dan konsep green pada bangunan ini dapat terwujud dengan baik. Luasan kawasan Deli Youth Center ini seluas ±4 ha, merupakan luasan yang cukup besar dan cock untuk penerapan taman outdoor.


(56)

Area Grafity Sebagai Area Kreatifitas Pemuda

Gambar 6.3 Area Grafity (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area grafity yang dirancang di kawasan ini ditujukan bagi pemuda-pemudi yang memiliki kreatifitas di bidang seni drafting, sehingga bakat para pemuda dapat tersalur dengan baik. Area grafity ini didesain pada kontur yang tinggi, selain sebagai cara memanfaatkan kontur, keindahan grafity ini akan dapat dilihat dari kejauhan.

Area Skateboard Sebagai Area Kreatifitas Pemuda .

Gambar 6.4 Area Skateboard (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area skate board ini di desain dikarenakan pemuda-pemuda yang ada di Kota Medan memiliki minat yang cukup besar untuk bermain alat ini, sehingga area skateboard ini menjadi fasilitas yang penting untuk dirancang. Diletakkan di area depan, sehingga kegiatannya dapat dilihat oleh pengunjung


(57)

Area Lapangan Olahraga

Gambar 6.5 Area olahraga (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area lapangan olah raga seperti lapangan futsal, lapangan tenis, dan lapangan basket ini didesain di belakang bangunan Youth Center, dan dekat dengan bangunan youth hostel, sehingga memudahkan pengunjung youth hostel untuk berolahraga sebagai zona semi publik.

Area Masuk kendaraan

Gambar 6.6 Jalur Kendaraan (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(58)

Area entrance samping pada bangunan ini menggunakan jalur searah, dan dihubungkan secara langsung menuju semi basement, serta menuju site dan menuju youth hostel.

Ampiteater Outdoor

Gambar 6.7 Ampiteater Outdoor (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Ampiteater outdoor ini didesain pada center kawasan ini dengan beberapa pertimbangan yaitu area ampiteater ini dapat dijadikan sebagai pusat berkumpulnya pemuda yang melakukan aktifitas di bangunan ini, bisa berupa kegiatan seni, kegitan bela diri, maupun sebagai sarana pameran bagi komunitas-komunitas pemuda yang ada di Kota Medan. Keberadaan ampiteater yang berada di center kawasan ini dapat di lihat dari berbagai arah, hal ini diwujudkan dari permainan kontur yang di desain pada lansekap bangunan ini.


(59)

Area Berkumpulnya Komunitas Komunitas Pemuda Medan

Gambar 6.8 Area komunitas (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area berkumpul untuk komunitas pemuda di Kota Medan ini didesain di dekat zona RTH, sehingga komunitas-komunitas yang ada lebih leluasa melakukan aktifitasnya.

Area Rock Climbing

Gambar 6.9 Area Rock Climbing (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area rock climbing yang direncanakan pada kawasan ini terdapat 2 buah yang diletakkan di samping kanan dan kiri kawasan, sehingga para pemanjat di rock climbing ini dapat fokus memanjat. Puncak teratas pada rock climbing ini memiliki tinggi ±8m sehingga pemanjat rock climbing ini dapat melihat pemandangan seluruh kegiatan yang ada di Deli Youth Center dari ketinggian.


(60)

Fasade Bangunan

Gambar 6.10 Fasade Bangunan (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Fasade bangunan pada ruangan auditorium yang ada pad bangunan ini menggunakan fasade yang terbuka, sehingga dapat meminimalisir penggunaan AC dan cahaya buatan yang ada pada bangunan ini. Kapasitas bangunan ini adalah ±600 orang penonton.

6.2 Gambar 3D Interior

Gambar 6.11 Interior Koridor (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Interior bangunan yang menerapkan taman indoor yang dapat menyejukkan ruangan, selain itu diaplikasikan juga koridor bangunan yang berfungsi sebagai sirkulasi menuju ruang-ruangan yang ada pada bangunan ini. Hal ini dapat menghemat penggunaan AC dan cahaya buatan khususnya penggunaan lampu pada siang hari. Sehingga tujuan bangunan yang menggunakan tema green architecture dapat terwujud dengan baik.


(61)

Gambar 6.12 Interior Taman Indoor 1 (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Interior yang di pada sirkulasi yang ada pada bangunan Deli Youth Center ini langsung berhadapan dengan taman indoor yang sengaja di desain unuk menjadikan bangunan ini lebih natural dan nyaman. Konsep ini memberikan manfaat tersendiri bagi bangunan ini, selain memberikan keindahan konsep ini juga dapat menghemat penggunaan energi listrik.

Gambar 6.13 Interior Taman Indoor 2 (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Taman indoor ini dapat digunakan bagi pengunjung sebagai area bersantai dan sebagai area tunggu bagi tamu yang berkunjung ke bangunan Deli Youth Center ini. Sehingga desain yang bagus dan menarik menjadi poin utama yang harus dipertimbangkan.


(62)

Gambar 6.14 Interior R.Tunggu dan Entrance (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area tunggu yang ada di bangunan ini langsung memberikan pengunjung pemandangan yang mengasyikkan, sehingga pengunjung yang datang ke bangunan ini merasa nyaman dan senang.

Gambar 6.15 Interior Sirkulasi (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Area sirkulasi yang didesain pada kawasan ini didesain secara terbuka, baik langsung terbuka keluar maupun dengan mengaplikasikan penggunaan kaca. Sehingga pemandangan menuju taman indoor dapat terlihat dengan baik.


(63)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2 .1 Terminologi judul

Terminologi judul yang akan dilakukan untuk menjelaskan makna dan pengertian dari judul yang telah diambil adalah :

Deli Youth Center Di Kawasan Bersejarah Pulo Brayan Medan”

Deli Youth Center di Kawasan Bersejarah Pulo Brayan Medan yang akan didesain pada kawasan ini merupakan bangunan yang difungsikan untuk para pemuda dan pemudi yang ada di Kota Medan untuk mengekspresikan minat seni, olahraga, dan kreatifitas yang ada, namun dapat difungsikan sebagi sarana rekreasi bagi umum dan didesain pada kawasan bersejarah, yang dapat menumbuhkan kebahagiaan bagi pengunanya. Berikut penjelasannya :

Deli : Merupakan sebuah sungai yang ada di kecamatan Medan Barat. Youth : Merupakan bahasa inggris yang artinya adalah anak muda.

Center : Suatu tempat untuk beraktivitas atau Pusat atau sentral berkumpul, dan merupakan bagian yang paling penting dari sebuah kegiatan. Dari penjabaran arti di atas dapat disimpulkan bahwa, pengertian judul proyek “Deli Youth Center Di Kawasan Bersejarah Pulo Brayan Medan” adalah suatu tempat yang menyenangkan bagi para remaja, untuk berkumpul/bersosialisasi dalam melakukan suatu aktifitas yang berfungsi untuk menyalurkan minat dan bakat para remaja di bidang seni, olahraga, dan kreatifitas yang berada di kawasan sungai Deli dan dekat dengan bangunan kolonial Belanda.


(64)

2.2 Lokasi

Lokasi yang dipilih sebagai kawasan yang akan di developer adalah kawasan pulo brayan bengkel Medan. Site ini terletak di kecamatan Medan timur, dekat dengan stasiun Kereta Api dan dekat dengan bangunan kolonial Belanda yang ada di kawasan tersebut, dekat dengan fly over pulo brayan medan, serta dekat dengan jalur menuju Kualanamu dan tol Balmera, yang dapat memudahkan pengunjung untuk terintegrasi ke semua tempat.

Gambar 2.1 Lokasi

Kota Medan Kecamatan Medan

timur

1 1

3


(65)

Dikawasan tersebut memiliki 3 alternatif lokasi site untuk bangunan Deli Youth Center, dengan masing-masing kriteria yang di tetapkan sebagai berikut.

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa alternatif site ke 1 merupakan site yang sangat cocok untuk di pembangunan Youth Center, dikarenakan site ini memiliki potensi yang baik, site ini juga sesuai dengan konsep outdoor Youth Center dan berada pada lahan yang memiliki nilai tanah yang relatif rendah, sehingga Youth Center dapat menjadi suatu bangunan yang menghidupkan kembali kawasan tersebut.

Kriteria pemilihan site Alternatif

1

Alternatif 2

Alternatif 3

Dekat dengan jalan primer 7 5 8

Lokasi berada pada kawasan strategis,

berbudaya, sesuai dengn fungsi. 7 6 8

Berada dekat dengan RTH 8 6 6

Lokasi dekat dengan prasaran seperti jaringan kota, listrik, air, telepon, dan saluran pembuangan.

8 7 8

Pencapaian yang mudah 8 6 8

Berada di kawasan yang ramai/di

permukiman 9 6 7

Dekat dengan sarana dan prasarana 8 6 7

Tapak memiliki kontur relatif datar 7 6 6

Memiliki daerah Struktur kota yang baik 7 7 7

Ukuran lahan yang luas 9 7 7

dilalui angkutan umum 7 5 8

Lokasi tidak rawan dari bencana banjir 7 6 6

Berada di zona pendidikan 7 7 7

Jumlah 99 80 93

Tabel 2.1 Kriteria Site Untuk Youth Center

Keterangan

10 = amat baik

8 = baik

6 = cukup baik

4 = buruk

2 = buruk sekali


(66)

2.2.1 Kriteria Pemilihan Lokasi

Kriteria yang digunakan sebagai landasan dalam memilih lokasi yang tepat dan sesuai dengan fungsi dilihat dari beberapa hal berikut.

KRITERIA LOKASI

1.

Tinjauan Terhadap Struktur Kota

Berada di kawasan yang didominasi oleh bangunan perumahan 1 lantai, bangunan komersil dan pergudangan, dan dekat dengan

sarana pendidikan.

2. Pencapaian

Akses pada kawasan ini dapat dilalui oleh angkutan umum dan kendaraan pribadi,. Namun

kendaraan pribadi bukanlah fokus utama pencapaian, sehubungan dengan sasaran

aktifitas penggunanya adalah remaja.

3. Area

Pelayanan

Rumah sakit, stasun, bangunan bersejarah ,sungai Deli, bangunan kolonial, perumahan

penduduk, yang saling mendukung dan direncanakan, dan diharapkan dapat memperkuat keberadaan Youth Center ini.

4. Ukuran

Lahan

Ukuran lahan yang akan dijadikan site Youth Center ini harus mencukupi kebutuhan ruang secara fungsional beserta fasilitas-fasilitas yang

direncanakan.

5 Kemudahan

Enterance

Entrance bangunan dapat di tempuh melalui jalan primer yaitu jalan Cemara. 6 Kontur Tapak

Kontur tapak relatif datar, sehingga harus diterapkan konsep cut and fill suasana lebih

terasa natural.

7 Kebisingan Sumber bising yang utama adalah jalan, namun tidak begitu berpengaruh pada site. Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi


(67)

2.2.1.1Tinjuauan Terhadap Struktur Kota

Pola struktur kota yang telah di rencanakan pada kawasan ini adalah memiliki ketinggian lantai yang relatif 1-4 lantai, beda halnya pada kawasan di depan jalan utama, atau di depan jalan utama merupakan area komersil dengan ketinggian 5-30 lantai, adanya RTH pada area ini berkisar antara 20 s/d 30% dari luas lahan, namun kawasan ini akan didevloper dan akan di kembangkan bagian RTHnya menjadi 40 s/d 60% RTH. Pada lahan yang di kelola dikawasan Medan barat, memiliki ketinggian 10 lantai dan di kelola secara komersil, dan kan dihubungkan secara langsung 200 m ke belakang mendekati sungai Deli, dan di rencanakan akan menjadi area hijau.

Gambar 2.2 Intensitas Bangunan Eksisting (Sumber : RUTRK Medan timur)


(68)

2.2.1.2Pencapaian

Daerah ini merupakan salah satu aerah yang srategis, sehigga untuk mencapai menuju tempat-tempat penting yang ada di daerah Kota Medan dan sekitarnya menjadi sangat mudah, apalagi posisi site ini berada dekat dengan stasiun, sehingga dapat memudahkan tusis, atau pendatang lokal yang ingin berkunjung ke Kota Medan khususnya daerah brayan bengkel ini.

Pencapaian dari Medan kota ke pulo brayan bengkel (menggunakan mobil) 1. Melalui Jl. KL Yos Sudarso jarak 5,5 km (17 Menit)

2. Melalui Jl. Karya 5,2 km (15 Menit)

3. Melalui Jl. H Adam Malik dan Jl. KL Yos Sudarso 5,7 km (17 Menit) Pencapaian dari Pulo Brayan menuju KualaNamu (menggunakan mobil)

4. Melalui Jl. Tol Balmera 43 km (52 Menit)

5. Melalui Jl. Batang Kuis dan Tol Balmera 40,4 km (1 jam) 6. Melalui Jl. Perjuangan 30,7 km (1 Jam 2 Menit)


(69)

2.2.1.3Deskripsi Umum Proyek

Secara umun dapat diuraikan dekskripsi umum proyek Deli Youth Center di kawasan bersejarah pulo brayan medan ini adalah sebagai berikut:

1. Nama Proyek : Deli Youth Center di kawasan bersejarah Kota Medan.

2. Lokasi : Jl. Cemara, Kecamatan Medan Timur Kota Medan.

3. Luas lahan : ±3 ha (multi massa) 4. Batasan site

Utara : Perumahan

Selatan : MICE dan Hotel

Timur : Perumhan dan permukiman warga. Bangunan Kolonial Belanda. Barat : Area water dance dan stasiun K.A 5. Program diperuntukan : Masyarakat lokal, regional,

Dan Internasional.

6. Kontur : Relatif datar.

7. GSB : (1/2n) + 1 (n = lebar jalan) 8. Jalan Primer : Minimun 12-15 meter 9. Sempadan samping

dan belakang : 3 meter

10. KDB : 50% - 75%

11. KLB maksimum : 5

12. Bangunan eksisting : perumahan, komersil, pergudangan Pendidikan.

13. Potensi Lokasi : *Berada didekat bangunan bersejarah *dekat dengan stasiun


(70)

2.2.2 Kondisi Eksisting

Gambar 2.4 Fungsi Bangunan Eksisting (Sumber : RUTRK Medan timur)

Gambar 2.5 Bangunan eksisting (Sumber : Pengolahan data primer)


(71)

Fungsi bangunan yang ada pada eksisting sekarang didominasi oleh bangunan perumahan deret dan pergudangan, area komersil hanya terletak di depan jalan primer.

Ketinggian bangunan yang ada pada eksisting memiliki ketinggian rata-rata 1 lantai pada area perumahan, dan bangunan 2 lantai untuk area pergudangan, 2-3 lantai untuk area komersil.

2.3 Tinjauan Umum Proyek

Tujuan dari proyek besar metropolitan Mebidang-Ro (Medan-Binjai-Deli Serdang-Karo), dan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) adalah mengembangkan Metropolitan sebagai bagian pencapaian tujuan pembangunan Nasional, sehingga sangat mempengaruhi pembangunan di Sumatera Utara. Untuk mewujudkan pembangunan Nasional tersebut, Kota Medan sangat membutuhkan wadah yang diperlukan untuk perkembangan remaja yang ada di Kota Medan, maka perlu adanya suatu identitas yang dapat menjadikan Kota Medan sebagai kota yang berkarakter melalui pertumbuhan pemuda dan pemudi yang tumbuh di Kota Medan, Salah satunya adalah dalam perencanaan pembangunan Youth Center di di pusat kota, dan diharapkan bangunan ini dapat mengurangi angka

Gambar 2.6 Ketinggian bangunan eksisting (Sumber : RUTRK Medan timur)


(72)

kenakalan remaja yang ada di Kota Medan, sehingga para pendatang yang ingin berkunjung ke Kota Medan merasa aman, dan hal tersebut dapat dilihat dari pertumbuhan remajanya yang baik

Youth Center ini merupakan suatu wadah yang dapat menampung aspirasi dan daya kreatifitas remaja yang di salurkan ke hal positif, sehingga dengan adanya bangunan ini, para pemuda dan pemudi dapat saling berkumpul dan saling berinteraksi satu sama lain.

2.3.1 Perkembangan Kota

Wilayah pulo brayan Medan merupakan kawasan yang berada di kecamatan Medan Barat dengan intensitas bangunan yang didominasi oleh bangunan komersil. Istilah Metropolitan Mebidangro (Medan-Binjai-Deli Serdang dan Karo) mulai diperkenalkan pada tahun 2008 setelah perubahan batas terkait masuknya sebagian Kabupaten Karo. Sebelumnya hanya meliputi Medan-Binjai-Deli Serdang (Metropolitan Mebidang). Kota Medan sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan penduduknya sehingga mulai terjadi interaksi komuting yang semakin meningkat sejak tahun 1980-an. Sejak itu pembangunan Kota Medan selalu didasarkan pada pertimbangan pembangunan dalam sistem perkotaan Metropolitan terkait wilayah sekitar Kota Medan yaitu Binjai dan Deli Serdang.

Proyek Mebidangro berdampak besar pada pembangunan Kota Medan, terutama pada pembangunan yang berada di kawasan menuju bandara, stasiun serta pelabuhan, dan akan lebih berpengaruh terhadap bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Kota Medan. Di dasarkan pada tujuan dari pembangunan nasional, pengembangan Metropolitan Mebidangro di tunjukan untuk:1

1. Mewujudkan kawasan Mebidangro sebagai kawasan metropolitan yang aman, nyaman, produktif, dan berkelanjutan

2. Mewujudkan kawasan Mebidangro sebagai pusat kegiatan nasional di bagian utara Pulau Sumatera yang berdaya sain Internasional.

1 Buku Mebidangro


(73)

3. Mewujudkan kawasan Metropolitan yang memiliki lingkungan perkotaan yang berkualitas dan menjaga keseimbangan tata air DAS

4. Mewujudkan kawasan Metropolitan Mebidangro yang mendukung fungsi pertahanan dan keamanan nasional

Sehingga dengan adanya proyek ini, Kota Medan dapat memberikan kontribusi yang baik bagi perekonomian Indonesia, sementara Perkembangan kota yang terjadi pada kawasan ini sebelum Proyek Mebidangro ini terealisasikan adalah, mulai dari perkembangan pada bidang ekonomi, akademi, transportasi, komersil, perkantoran, perumahan, dan lain sebagainya.

2.3.2 Kebijakan Pembangunan

Untuk merealisasikan visi Metropolitan Mebidangro yaitu “Nyaman dihuni, memiliki fasilitas kota yang mudah dijangkau, mendorong gairah beraktifitas sosial, ekonomi, maupun kebudayaan, banyak ruang publik yang mudah dicapai dengan bersepeda atau jalan kaki dan transportasi umum yang handal”, telah direncanakan berbagai perencaan pada tiap bidangnya seperti berikut:

1. Pusat Kawasan Inti Kota Medan

a. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan inti ditetapkan sebagai pusat kegiatan-kegiatan utama dan pendorong pengembangan kawasan perkotaan di sekitanya.

b. Pusat kegiatan di kawasan perkotaan di sekitarnya ditetapkan sebagai penyeimbang (counter magnet) perkembangan kawasan perkotaan inti.

2. Sistem Pusat Permukiman

Strategi Kebijakan pemerintah pada zona permukiman yaitu mengembangkan pusat-pusat kegiatan yang memiliki aksesibilitas eksternal yang memadai dan mudah terjangkau dari kawasan permukiman.


(74)

2.3.3 Deskripsi Proyek

Lokasi perancangan Deli Youth Center terletak pada Jalan Cemara, Kecamatan Medan Timur, Sumatera Utara. Lokasi perancangan berada di Pulo Brayan yang terletak pada kawasan stasiun Kereta Api, kawasan ini di rancang sekitar 90 ha dari stasiun Kereta Api, sehingga menghasilkan konsep kawasan seperti berikut.

Deli Youth Center ini berbatasan langsung dengan perumahan yang terletak di utara lokasi perancangan, perumahan warga di sisi timur,water dance, dan stasiun Kereta Api di bagian barat site serta MICE dan Hotel di sisi selatan site.

1. Nama Proyek : Deli Youth Center di kawasan bersejarah kota Medan.

2. Lokasi : Jl. Cemara, Kecamatan Medan timur Kota Medan.

3. Luas lahan : ±3 ha (multi massa) 4. Batasan site

Utara : Perumahan

Selatan : MICE dan Hotel

Timur : Perumhan dan permukiman warga.

Bangunan Kolonial Belanda.

Gambar 2.7 Rancangan Kawasan (Sumber : Pengolahan data kelompok)


(75)

Barat : Area water dance dan stasiun K.A 5. Program diperuntukan : Masyarakat lokal, regional,

Dan Internasional.

6. Kontur : Relatif datar.

7. Bangunan eksisting : perumahan, komersil, pergudangan

Pendidikan.

8. Potensi Lokasi : *Berada didekat bangunan bersejarah

*dekat dengan stasiun

*dekat dengan sungai Deli.

9. Program Peruntukkan : Siswa, remaja, dan mahasiswa.

a) Batasan Proyek

 Pada kawasan permukiman, ketinggian bangunan 1-4 lantai. GSB = (1/2n) + 1  n = lebar jalan

 Sempadan sambing dan belakang = 3 meter

 KDB = 50-75 %

 KLB maksimum = 5x KDB

 KDH minimum = 25%


(76)

2.3.4 Tinjauan Daerah Perancangan

Pada kawasan pulo brayan Medan ini, peletakan lokasi Youth Center terletak di jalan Yos Sudarso kecamatan medan barat.

.

Kawasan tersebut akan di di desain menjadi 1 kawasan yang berbeda sehingga dapat menarik pengunjung yang mendatangi kawasan ini, kawasan ini.

2.3.5 Tinjauan Kota

Kota Medan berada pada letak 3º 30' - 3º 43' lintang utara dan 98º 35' - 98º 44' bujur timur. Kota Medan cenderung miring ke Utara dan berada pada ketinggian 2,5 - 37,5 meter di atas permukaan laut. Dengan luas 26.510 hektar (265,10 km²) atau 3,6% dari luas keseluruhan Provinsi Sumatera Utara Kota Medan memiliki jumlah penduduk 2.210.743 jiwa. Secara administratif Kota Medan di sebelah Barat, Timur dan Selatan berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang, di sebelah Utara berbatasan langsung dengan Selat Malaka, yang diketahui merupakan salah satu lintas laut paling sibuk di dunia. Secara geografis Kota Medan didukung oleh daerah-daerah yang kaya sumber alam seperti Deli Serdang, Labuhan Batu, Simalungun, Tapanuli Utara, Tapanuli Selatan, Mandailing Natal, Karo, Binjai dan lain-lain.2

2 (www.wikipedia.org).

Gambar 2.8 Tinjauan Daerah Perancangan (Sumber : Pengolahan data kelompok)


(77)

Kota Medan mempunyai iklim tropis dengan suhu minimum menurut Stasiun Polonia berkisar antara 23,2º C - 24,3º C dan suhu maksimum berkisar antara 30,8º C - 33,2º C serta menurut Stasiun Sampali suhu minimumnya berkisar antara 23,3º C - 24,1º C dan suhu maksimum berkisar antara 31,0º C - 33,1º C. Stasiun Sampali mencapai rata-rata 2.712 mm dengan hari hujan sebanyak 224 hari.3

Medan sebagai sebuah kota, mewadahi berbagai fungsi, yaitu : 1. Pusat Industri

Kota Medan menyediakan kawasan industri baru yang terletak di Kecamatan Medan Labuhan. Untuk kegiatan industri kecil disediakan lokasi khusus untuk menampung kegiatan ini yaitu Perkampungan Industri Kecil yang terletak di Kecamatan Medan Denai.4

a. Pusat Akomodasi Pariwisata

Kota Medan menyediakan 160 buah hotel yang terdiri dari 30 hotel berbintang dan 130 buah hotel melati. Hotel-hotel berbintang tersebut diantaranya: Hotel Grand Angkasa, Hotel Tiara, Hotel Asean Internasional, Hotel Novotel Soechi, Hotel Quality Suites, Hotel Polonia, Hotel Danau Toba Intl, Hotel Emerald Garden, Hotel Dirga Surya, Hotel Garuda Plaza, Hotel Dharma Deli, Hotel Semarak, Hotel Pardede Intl, dan Sumatera Indah Resort. Kota Medan juga memiliki beberapa tempat wisata yang dapat dikunjungi. Istana Maimun merupakan salah satu wisata di Medan yang merupakan hasil peninggalan dari jaman penjajahan Belanda dulu. Tempat wisata lainnya yaitu Mesjid Raya yang merupakan perpaduan seni artistik yang tinggi dan megah. Jika ingin menikmati keindahan taman bunga yang hijau sambil melihat air pancur, maka bisa mengunjungi Taman Air Mancur yang berada di jalan Cik Ditiro.5

3

(www.wikipedia.org).

4

(www.studentsukdwc.ac.id).


(78)

b. Pusat Perdagangan

Pusat perdagangan baik tradisional maupun modern telah banyak tersedia di Kota Medan. Pasar-pasar tradisional diantaranya: Pusat Pasar, Pasar Petisah, Kampung Baru, Pajak Lalang, Pasar Monza dan Pajak Simpang Limun. Pusat-pusat perbelanjaan moderen diantaranya: Brastagi (sebelumnya dikenal dengan nama Mall The Club Store), Deli Plaza, Sinar Plaza, Menara Plaza, Grand Palladium, Hong Kong Plaza, Macan Group, Makro, Plaza Medan Fair, Medan Mall, Medan Plaza, Millenium Plaza, Sun Plaza, Thamrin Plaza, Yuki Simpang Raya, dan Yanglim Plaza.6

c. Transportasi

Transportasi sebagai sarana pendukung yang sangat penting, Kota Medan melengkapi diri dengan Jalan Tol Belmera, yang menghubungkan Medan dengan Belawan dan Tanjung Morawa. Jalan Tol Medan-Lubuk Pakam dan Medan-Binjai yang sedang direncanakan pembangunannya. Untuk sarana angkutan di Kota Medan diantaranya: becak motor, minibus atau biasa juga disebut angkot, sudako, taksi, toyoko dan kendaraan baru yaitu kancil.

Transportasi darat lainnya yaitu kereta api yang menghubungkan Medan dengan Tanjungpura di sebelah Barat Laut, Belawan di sebelah Utara, dan Binjai-Tebing Tinggi-Pematang Siantar dan Tebing tinggi-Kisaran-Rantau Prapat di Tenggara. Pelabuhan Belawan terletak sekitar 20 km di Utara kota. Bandara Internasional Polonia yang terletak tepat di jantung kota yang menghubungkan Medan dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia serta Kuala Lumpur, Penang, Ipoh di Malaysia dan Singapura. Sebuah bandara internasional baru di Kuala Namu di Kabupaten Deli Serdang dalam perencanaan.7

6

(www.wikipedia.org).


(79)

d. Pusat Komunikasi

Sistem telekomunikasi yang ada, difasilitasi oleh PT. TELKOM dan Indosat dengan berbagai prasarana dan sarana telekomunikasi yang diperlukan seperti Sentral Telepon Otomat (STO), Stasiun Monitor (SM), Sambungan Langsung Internasional (SLI), Sambungan Langsung Jarak Jauh (SLJJ), maupun Telepon Umum (TU). Adanya sistem telekomunikasi yang didukung satelit ini menjadikan Kota Medan dapat berhubungan dengan berbagai fasilitas telekomunikasi apapun, seperti telepon genggam (handphone), internet, faximile, email dan lain-lain.8

e. Pusat Pendidikan

Sarana pendidikan di Kota Medan telah mencapai 489 unit sekolah negeri dan 1240 unit sekolah swasta untuk tingkat SD, SMP, SMU. Universitas negeri yang terkenal di Medan yaitu Universitas Sumatera Utara, Universitas Negeri Medan dan Institut Agama Islam Negeri. Sedangkan untuk universitas swasta di Kota Medan terdapat 18 universitas.9

2.4 Tinjauan Fungsi

Bangunan ini bernama “ Deli Youth Center” yang memiliki fungsi sebagai bangunan yang didesain untuk para remaja sabagai sarana berkumpul dan bersosialisan untuk menyalurkan minat dan bakat pemuda pemudi khususnya pemuda dan pemudi di kawasan pulo brayan bengkel Medan dalam bidang seni, olah raga dan juga kreatifitas.

Bangunan ini merupakan bangunan yang multi fungsi diantara nya adalah 1. Sebagai fasilitas rekreasi bagi masyarakat umum yang ingin menikmati

suasana rekreatif dalam sport center 2. Fasilitas olah raga outdoor

3. Pertunjukan seni 8

(www.welcometomedancity.htm).


(80)

4. Pelatihan seni tari, drama dan IT 5. RTH dan taman baca.

Kegiatan pertunjukan, meliputi: 1. Auditorium

2. Ampiteater outdoor Kegiatan rekreasi, meliputi:

1. Perdagangan (caffeeshop, restoran)

2. RTH (wahana rekreasi) merupakan kegiatan yang menyehatkan pada aspek sosial, fisik dan mental yang dilakukan di ruang terbuka.

3. Lapangan olah raga outdoor.

Semua fungsi ini akan di gabungkan kedalam 1 bangunan yang di bernama “Deli Youth Center di kawasan bersejarah pulo brayan Medan”.

2.4.1 Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pengguna bangunan ini adalah remaja yang ada di Kota Medan khusus nya remaja yanga da di kawasan pulo brayan Medan, pengguna bangunan ini umumnya adalah mahasiswa, maupun siswa-siswi maupun remaja yang ada di Kota Medan. Kegiatan yang yang dilakukan pada bangunan ini adalah sebagai wadah berkumpulnya berbagai komunitas, sarana olah raga, sarana pertunjukan seni, pelatihan IT, dan sebagai sarana rekreasi untuk masyarakat umum.


(81)

2.4.1.1Analisa Hirarki Kegiatan 1. Pengunjung

2. Pengelola Bangunan

orang Parkir

Entrance

Bekerja dikantor

Kegiatan

 Mengelola

bangunan

 Merawat

bangunan

 Promosi

bangunan

pulang

orang Drop off

Kegiatan Outdoor ( taman)

plaza

Ampliteatur Outdor

Kegiatan indoor

 hall

 area pelatihan

 Restoran

 Cofie shop

 Auditorium

 Taman indoor

Diagram 2.1 Skema Hirarki Kegiatan Pengunjung (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Diagram 2.2 Skema Hirarki Kegiatan Pengelola Bangunan (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(82)

3. Penyewa Cafe Dan Restoran

4. Servis orang

Parkir

loading

dock

Cafe/Restoran

Istirahat

Pulang Masak dan

melayani pembeli

orang

Parkir

Looding dock

Kantor pengelols

Mengatur Ruang ME

Ruang ME

Istirahat

Pulang

Diagram 2.4 Skema Hirarki Kegiatan Servis (Sumber : Pengolahan data pribadi)

Diagram 2.3 Skema Hirarki Kegiatan Penyewa Cafe dan Restoran (Sumber : Pengolahan data pribadi)


(83)

2.4.2 Deskripsi Perilaku 1. Pengunjung

Pengunjung yang termasuk dalam golongan orang yang datang dan berkunjung ke bangunan Youth Center yang melakukan suatu kegiatan tertentu yang telah difasilitasi di dalam dan di luar bangunan termasuk para siswa/ mahasiswa ataupun remaja, anggota komunitas, maupun masyarakat umum yang ingin menggunakan fasilitas permainan, olahraga, melihat pertunjukan seni, yang dipertunjukan oleh komunitas-komunitas yang ada, sehingga memerlukan sirkulasi bangunan yang saling berkoordinasi antara 1 fasilitas dengan fasilitas lainnyadengan baik untuk menciptakan suasana yang nyaman bagi pengunjung.

2. Pengelola Bangunan

Merupakan pekerja yang bertanggung jawab untuk mengurus lingkungan Deli Youth Center baik secara administrasi maupun fisik bangunan. Pengelola juga melakukan pemeliharaan, promosi dan juga dapat mengelola even kegiatan yang akan diadakan di auditorium pada bangunan ini.

3. Pengelola Tempat Usaha (Cafe Dan Restoran)

Pengelola bertanggung jawab atas usaha yang dijalankan serta disediakan, serta bertanggung jawab menberi kenyaman dan keamanan bagi penyewa cafe dan restoran yang ada.


(1)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Menurut Umur Dan Jenis Kelamin 2014... 4

Tabel 2.1 Kriteria Site Untuk Youth center ... 12

Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi ... 13

Tabel 2.3 Tinjauan Terhadap Struktur Kota ... 14

Tabel 2.4 Pelaku Kegiatan dan Kebutuhan Ruang... 31

Tabel 3.1 Kegiatan Kelompok Tahap 1 ... 49

Tabel 3.2 Kegiatan Kelompok Tahap 2 ... 50

Tabel 3.3 Kegiatan Kelompok Tahap 3 ... 51

Tabel 3.4 Kegiatan Kelompok Tahap 4 ... 52

Tabel 4.1 Tinjauan Fungsi ... 64

Tabel 4.2 Program Ruang ... 66

Tabel 4.3 Struktur Bawah Menyalurkan Beban Bangunan ... 74

Tabel 5.1 Konsep Sirkulasi ... 94

Tabel 5.2 Konsep Kriteria Bentuk Bangunan ... 95

Tabel 5.3 Konsep Perancangan Struktur Atas... 96

Tabel 5.4 Konsep Struktur Atas ... 96

Tabel 5.5 Konsep Bahan Struktur ... 97


(2)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Lokasi ... 11

Gambar 2.2 Intensitas bangunan eksisting ... 14

Gambar 2.3 Pencapaian. ... 15

Gambar 2.4 Fungsi bangunan Eksisting ... 17

Gambar 2.5 Bangunan Eksisting ... 17

Gambar 2.6 Ketinggian bangunan eksisting ... 18

Gambar 2.7 Rancangan Kawasan ... 21

Gambar 2.8 Tinjauan Daerah Rancangan ... 23

Gambar 2.9 Euralille Youth Centre Lokasi ... 34

Gambar 2.10 Penzoningan Euralille Youth Centre ... 34

Gambar 2.11 JDS Architects Euralille Youth Centre Lokasi: Lille ... 35

Gambar 2.12 Gubahan massa JDS Architects Euralille Youth Centre .. 35

Gambar 2.13 Site plan dan groundplan Euralille Youth Centre ... 36

Gambar 2.14 Interior Euralille Youth Centre ... 36

Gambar 2.15 Peta Lokasi Rivas Vaciamadrid Youth Center ... 37

Gambar 2.16 Ekseterior dan Peta Lokasi Rivas Vaciamadrid Youth Center ... 38

Gambar 2.17 Gubahan Massa Rivas Vaciamadrid Youth Center ... 39

Gambar 2.18 Interior1 Rivas Vaciamadrid Youth Center ... 40


(3)

Gambar 2.20 Bangunan tema sejenis ((KAMPUS) PT Dahana ... 45

Gambar 3.1 Gambar Maket Kawasan Eksisting ... 53

Gambar 3.2 Gambar Rancangan Kawasan Awal ... 53

Gambar 3.3 Gambar Proses Revisi Perancangan Kawasan ... 54

Gambar 3.4 Gambar Hasil Akhir Perancangan Kawasan ... 55

Gambar 4.1 Lokasi Dan Potensi Site ... 56

Gambar 4.2 Batasan Site ... 58

Gambar 4.3 Sirkulasi Jalan ... 59

Gambar 4.4 Analisa Matahari, Angin Dan Vegetasi ... 60

Gambar 4.5 Pencapaian ... 61

Gambar 4.6 Analisa View ... 62

Gambar 4.7 Analisa Fasilitas ... 63

Gambar 4.8 Struktur Rangka Luar ... 71

Gambar 4.9 Struktur Cangkang... 72

Gambar 4.10 Struktur Rangka... 72

Gambar 4.11 Struktur Kabel ... 73

Gambar 4.12 Saluran Air Dan Genangan Air ... 76

Gambar 4.13 Sistem Utilitas ... 76

Gambar 4.14 Masalah Utilitas... 77

Gambar 5.1 Peletakan Bangunan ... 79


(4)

Gambar 5.3 Perancangan Tapak ... 82

Gambar 5.4 Zoning Bangunan ... 84

Gambar 5.5 Konsep Denah ... 84

Gambar 5.6 Area Outdoor ... 85

Gambar 5.7 Bentukan Massa ... 87

Gambar 5.8 Peletakan Bangunan ... 87

Gambar 5.9 Zoning Taman Indoor dan Roof Garden ... 88

Gambar 5.10 Sirkulasi Outdoor ... 89

Gambar 5.11 Sirkulasi Indoor ... 89

Gambar 5.12 Sirkulasi Parkir ... 90

Gambar 5.13 Konsep Utilitas ... 91

Gambar 5.14 Pemitakan ... 92

Gambar 5.15 Tata Ruang ... 93

Gambar 5.16 Struktur1 ... 99

Gambar 5.17 Struktur2 ... 99

Gambar 5.18 Pembalokan 3D ... 100

Gambar 5.19 Denah Cafe Dan Restoran ... 101

Gambar 6.1 Area RTH 1 ... 102

Gambar 6.2 Area RTH 2 ... 103

Gambar 6.3 Area Grafity... 104


(5)

Gambar 6.5 Area Olahraga ... 105

Gambar 6.6 Jalur Kendaraan ... 105

Gambar 6.7 Ampiteater ... 106

Gambar 6.8 Area Komunitas... 107

Gambar 6.9 Area Rock Climbing... 107

Gambar 6.10 Fasade Bangunan... 108

Gambar 6.11 Interior Koridor ... 108

Gambar 6.12 Interior Taman Indoor 1 ... 109

Gambar 6.13 Interior Taman Indoor 2 ... 109

Gambar 6.14 Interior R.Tunggu dan Entrance ... 110


(6)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 1.1 Kerangka berfikir ... 8

Diagram 2.1 Skema Hirarki Kegiatan Pengunjung ... 28

Diagram 2.2 Skema Hirarki Kegiatan Pengelola Bangunan ... 28

Diagram 2.3 Skema Hirarki Kegiatan Penyewa Cafe dan Restoran ... 29