42
Kriteria-kriteria yang mempengaruhi arsitektur Neo Vernakular adalah sebagai berikut:
Bentuk-bentuk menerapkan unsur budaya, lingkungan termasuk iklim setempat diungkapkan dalam bentuk fisik arsitektural tata letak denah,
detail, struktur dan ornamen
Tidak hanya elemen fisik yang diterapkan dalam bentuk modern, tetapi juga elemen nonfisik yaitu budaya pola pikir, kepercayaan, tata letak yang
mengacu pada makro kosmos dan lainnya menjadi konsep dan kriteria perancangan.
Produk pada bangunan ini tidak murni menerapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular melainkan karya baru mengutamakan penampilan
visualnya.
2.5.3 Keterkaitan Tema Dengan Judul
Museum Sejarah Kota Medan merupakan suatu museum yang menceritakan perjalanan perkembangan Kota Medan dimulai kota ini lahir. Kota
Medan ini juga kaya akan budaya yang dimikilinya. Oleh karena itu Museum Sejarah Kota Medan akan dirancang dengan nuansa budaya yang secara visual
dikemas modern namun masih dapat melestarikan image budaya sesuai dengan budayanya. Sehingga neo vernakular sangat tepat diterapkan dalam pendekatan
desain Museum Sejarah Kota Medan yang secara fisik diterapkan prinsip-prinsip bangunan vernakular yang dikemas dalam modern sehingga berbeda dengan
visual vernakularnya. Untuk mendukung terciptanya nuansa kultural tersebuat maka diterapkan elemen nonfisik seperti budaya, pola pikir, kepercayaan, tata
letak, religi dan lain-lain sehingga nuansa adat dapat dirasakan pengunjung museum.
Arsitektur modern Neo-Vernakular ini identik dengan penerapan lingkungan sekitar, baik budaya, pemikiran dan sebagainya dengan paduan
teknologi modern yang baru.
Universitas Sumatera Utara
43
2.5.4 Studi Banding Arsitektur Tema Sejenis Istana Budaya Kuala Lumpur Malaysia
Gambar 2.18 Istana Budaya Kuala Lumpur Sumber : Google
Istana Budaya atau juga dikenal sebagai The Palace of Culture, dibuka pada September 1999,
adalah teater utama Malaysia untuk persembahan seni dan teater dari dalam dan luar negara termasuk teater musikal, opereta, opera, seni tari
dan juga persembahan orkestra musik klasikal dan konser musik. Istana Budaya terletak bersebelahan dengan Balai Seni Lukis Negara di Jalan Tun Abdul
Razak di tengah bandaraya Kuala Lumpur.
Gambar 2.19 Istana Budaya Kuala Lumpur Sumber : Google
Universitas Sumatera Utara
44
National Theatre Malaysia ini merupakan salah satu ciri Malaysia sehingga terlihat sangat lekat sekali kesan budaya Malaysianya. Gedung ini
didesain dengan mengikuti konsep bangunan Tradisional Melayu Malaysia yang menggunakan atap pelana yang tinggi. Dengan mengambil bentuk vernakular
yang jelas sekali dipadu dengan material yang modern menjadikan Gedung ini terlihat modern namun tetap memiliki ciri khas Malaysia.
Istana Budaya mengambil konsep Vernakular dari rumah tradisional Melayu Malaysia dengan sangat jelas dan memberikan pengulangan pada bagian
atapnya yang bertingkat-tingkat. Atap pelana yang biasanya digunakan pada bangunan rumah tradisional sangat dapat diaplikasikan ke gedung theatre ini
karena membutuhkan ruang yang besar dan tinggi seperti pada rumah tradisional yang menggunakan atap besar dan tinggi.
Gambar 2.20 Atap Istana Budaya Kuala Lumpur sumber : Google
Universitas Sumatera Utara
45
Interior dari bangunan Istana Budaya ini juga dilengkapi dengan relief – relief dan ukiran dari budaya melayu. Hal ini memperkuat arsitektur neo
vernacular yang dimiliki bangunan ini.
Gambar 2.21 Interior Lobby Istana Budaya Kuala Lumpur Sumber : Google
Gambar 2.22 Interior Teater Istana Budaya Kuala Lumpur Sumber : Google
Universitas Sumatera Utara
46
Mesjid Raya Sumatera Barat
Gambar 2.23 Mesjid Raya Sumatera Barat Sumber : Google
Masjid Raya Sumatera Barat atau juga dikenal sebagai
Masjid Mahligai Minang adalah salah satu masjid terbesar di Indonesia yang terletak di
Kecamatan Padang Utara, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat. Arsitek yang
merancang masjid ini bernama Rizal Muslimin ini. Bangunan utama Masjid Raya Sumatera Barat terdiri dari tiga lantai dengan luas area sekitar 40.343 meter
persegi yang mampu menampung sekitar 20.000 jamaah. Tak hanya itu, masjid ini dirancang mampu menahan gempa hingga 10 SR sekaligus shelter lokasi evakuasi
bila terjadi tsunami. Lantai dasar masjid dapat menampung 15.000 jemaah, lantai kedua dan ketiga sekitar 5.000 jamaah.
Konstruksi masjid terdiri dari tiga lantai. Ruang utama yang dipergunakan sebagai ruang salat terletak di lantai dua, terhubung dengan teras terbuka yang
melandai ke jalan. Denah masjid berbentuk persegi yang melancip di keempat penjurunya, menampilkan bentuk bentangan kain ketika empat kabilah suku
Quraisy di Mekkah berbagi kehormatan memindahkan batu Hajar Aswad dengan memegang masing-masing sudut kain. Bentuk sudut lancip sekaligus mewakili
atap bergonjong pada rumah adat Minangkabau rumah gadang.
Universitas Sumatera Utara
d o
m W
S r
s p
Arsit dikerjakan o
oleh 323 ars masuk sebag
Wisran Had Sumatera Ba
rancangan, k serbaguna,
pendidikan.
Gambar 2
tektur Masj oleh arsitek R
sitek dari be gai nominas
di. Konstru arat yang be
kompleks ba fasilitas k
Gambar 2.24 Perspekt
Sum
jid Raya S Rizal Muslim
erbagai nega i dan diselek
uksi bangun eberapa kali
angunan aka komersial, d
r 2.25 Interior Sum
tif Mesjid Ra
mber : Goog
Sumatera B min, pemena
ara pada 200 ksi oleh tim
nan dirancan diguncang g
an dilengkap dan bangun
r Mesjid Ray
mber : Google
aya Sumatera le
Barat memak ang sayemba
07. Dari ratu m juri yang d
ng menyika gempa berke
pi pelataran, nan penduk
a Sumatera B e
Barat
kai rancang ara desain y
usan peserta, diketuai oleh
api kondisi ekuatan besa
taman, men kung untuk
Barat
47
gan yanng yang diikuti
, 71 desain h sastrawan
geografis ar. Menurut
nara, ruang k kegiatan
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap kota pastinya memiliki nilai sejarah tersendiri, dimana nilai sejarah ini yang menjadi kebanggaan dari kota tersebut. Peristiwa – peristiwa yang telah
terjadi di masa lalu patutlah dikenang agar dapat menjadi pelajaran bagi suatu kota. Pelajaran – pelajaran yang berharga inilah yang dapat membuat kota belajar
dari masa lalu dan berkembang menjadi lebih baik lagi. Salah satu kota yang dapat berkembang lebih baik dan memiliki potensi
adalah Kota Medan. Kota Medan merupakan kota yang berada di posisi strategis IMT-GT Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle dari keadaan itu pula
kota Medan menjadi salah satu Kawasan Strategis Nasional. Oleh sebab itu, kota Medan saat ini sedang berbenah diri untuk menjadi kota yang ideal, melalui
kerjasama Mebidangro Medan-Binjai-Deli serdang-kabupaten Karo diharapkan dapat “menggemukkan” kegiatan yang ada di pusat kota, meratakan penyebaran
penduduk dan mencapai tujuan kawasan strategis nasional.
Gambar 1.1 Rencana Penggemukan Kota Medan Sumber: Google Earth
Universitas Sumatera Utara