masalah distribusi, tata niaga, dan struktur pasar komoditas bahan pokok. Untuk itu, Tim Pengendalian Inflasi yang merupakan tim lintas departemen yang terkait
dengan pengendalian inflasi akan terus diefektifkan baik di pusat maupun di daerah.
Kondisi terakhir perbankan di indonesia semakin membaik meski tekanan krisi keuangan global semakin terasa. Hal tersebut terlihat dari berkurangnya
keketatan likuiditas perbankan dan tumbuhnya total kredit perbankan. Perkembangan perekonomian indonesia masih mengalami pasang surut,
pemerintah melakukan kebijakan deregulasi dan debirokratisasi yang dijlankan secara bertahap pada sektor keuangan dan perekonomian. Salah satu maksud dari
kebijakan deregulasi dan debirokratisasi adalah upaya untuk embangun suatu sistem perbankan yang sehat, efesien, dan tangguh. Dampak dari over regulated
terhadap perbankan adalah kondisi stagnan dan hilangnya inisiatif perbankan. Hal tersebut mendorong BI melakukan deregulasi perbankan untuk memodemisasi
perbankan sesuai dengan tuntunan masyarakat , dunia usaha, dan kehidupan ekonomi pada periode tersebut. Lubis, 2012
4.2 Penyajian Data
4.2.1 Return on Asset ROA
Salah satu ukuran untuk melihat kinerja keuangan perbankan adalah melalui ROA. ROA merupakan perbandingan laba sebelum pajak
dengan rata-rata total aset dalam suatu periode. Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut
dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset.
Universitas Sumatera Utara
Berikut merupakan tabel perkembangan ROA bank umum go public yang listed di BEI tahun 2008-2012.
Tabel 4.1 Perkembangan ROA bank umum go public yang listed di BEI tahun 2008-
2012 dalam satuan persen No
Nama Bank 2008 2009 2010 2011 2012
Rata- rata
1 Bank Agroniaga Tbk
-0.11 0.18
0.67 1.39
1.63 0.752 2
Bank Ekonomi Raharja Tbk
2.26 2.21
1.78 1.49
1.02 1.752
3 Bank Central Asia
Tbk 3.4
3.4 3.5
3.8 3.6
3.54
4 Bank Negara
Indonesia Tbk 1.1
1.7 2.5
2.9 2.9
2.22
5 Bank Rakyat
Indonesia Tbk 4.18
3.73 4.64
4.93 5.15 4.526
6 Bank Danamon
Indonesia Tbk 1.5
1.5 2.7
2.6 2.7
2.2
7 Bank Mandiri
Persero Tbk 2.5
3 3.4
3.4 3.5
3.16
8 Bank Bumi Arta Tbk
2.07 2.05
1.52 2.11
2.47 2.044 9
Bank CIMB Niaga Tbk
1.1 2.1
2.75 2.85
3.18 2.396
10 Bank Internasional
Indonesia Tbk 1.11
0.07 1.14
1.13 1.62 1.014
11 Bank Permata Tbk
1.7 1.4
1.98 1.66
1.7 1.688
12 Bank Of India
Indonesia Tbk 2.53
3.53 2.93
3.66 3.14 3.158
13 Bank Tabungan
4.5 3.4
4 4.4
4.7 4.2
Universitas Sumatera Utara
Pensiunan Indonesia Tbk
14 Bank Victoria
Internasional Tbk 0.88
1.1 1.71
2.65 2.17 1.702
15 Bank Mayapada
Internasional Tbk 1.27
0.9 1.22
2.07 2.41 1.574
16 Bank Windu Kentjana
Internasional Tbk 0.25
1 1.11
0.96 2.04 1.072
17 Bank Mega Tbk
1.98 1.77
2.45 2.29
2.74 2.246 18
Bank OCBC NISP Tbk
1.51 1.91
1.29 1.91
1.79 1.682 Rata-rata per tahun
1.87 1.94
2.29 2.57
2.69 Sumber : www.idx.co.id
Tabel 4.1 menggambarkan nilai variabel ROA pada masing-masing bank umum go public di BEI selama periode tahun 2008-2012. Pada tabel
ini dapat dilihat variabel ROA mengalami fluktuasi setiap tahun penelitian. Berdasarkan tingkat rata-rata per bank, nilai ROA tertinggi dimiliki oleh
Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu sebesar 4.526 dan nilai ROA terendah dimiliki oleh Bank Agroniaga Tbk yaitu sebesar 0.752. Bila ditinjau dari
rata-rata per tahun, nilai ROA tertinggi terdapat pada tahun 2012 yaitu sebesar 2.69 dan nilai ROA terendah terdapat pada tahun 2008 yaitu
sebesar 1.87. Pada tahun 2008, nilai ROA tertinggi dimiliki oleh Bank Tabungan
Pensiunan Indonesia Tbk yaitu sebesar 4.5 dan nilai ROA terendah dimiliki oleh Bank Agroniaga Tbk yaitu sebesar -0.11. Di tahun 2009,
Universitas Sumatera Utara
nilai ROA tertinggi dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu sebesar 3.73 dan nilai ROA terendah dimiliki oleh Bank Internasional Indonesia
Tbk yaitu sebesar 0.07. Selanjutnya pada tahun 2010 nilai ROA tertinggi masih dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu sebesar 4.64 dan
nilai ROA terendah dimiliki oleh Bank Agroniaga Tbk yaitu sebesar 0.67. Sama seperti tahun 2011, di tahun 2012 ROA tertinggi masih
dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu sebesar 4.93 dan nilai ROA terendah dimiliki oleh Bank Wisnu Kenjtana Internasional Tbk yaitu
sebesar 0.96. Pada tahun 2012, nilai ROA tertinggi masih dimiliki oleh Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu sebesar 5.15 dan nilai ROA terendah
dimiliki oleh Bank Ekonomi Raharja Tbk 1.02. Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia BI, ROA bank
ditetapkan minimal 1,5 . Selama periode 2008-2012, ada 3 bank umum go public yang listed di Bursa Efek Indonesia BEI yang belum
memenuhi ketentuan rasio ROA yang ditoleransi oleh BI, yaitu Bank Agroniaga Tbk, Bank Internasional Indonesia Tbk, dan Bank Windu
Kentjana Internasional Tbk.
4.2.2 Capital Adequacy Ratio CAR