0.469, nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05. Dengan demikian, secara parsial NPL mempunyai pengaruh negatif dan tidak
signifikan terhadap ROA. Variabel ini mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0.033. Hal ini dapat diartikan apabila terjadi kenaikan
variabel NIM sebesar 1 maka variabel dependen ROA akan mengalami penurunan sebesar 0.033 .
5. Pengaruh BOPO terhadap ROA Variabel BOPO memiliki t
hitung
sebesar -10.579, angka negatif - menunjukkan hubungan yang tidak searah atau terbalik, artinya adalah
jika BOPO mengalami peningkatan, maka ROA akan mengalami penurunan. Nilai ini lebih kecil dibandingkan dengan t
tabel
pada alpha 5 yaitu sebesar 1.674. Nilai probabilitas yang dimiliki BOPO sebesar
0.00, nilai ini lebih besar dari tingkat signifikansi 0.05. Dengan demikian, secara parsial BOPO mempunyai pengaruh negatif dan
signifikan terhadap ROA. Variabel ini mempunyai nilai koefisien regresi sebesar -0.078. Hal ini dapat diartikan apabila terjadi kenaikan
variabel NIM sebesar 1 maka variabel dependen ROA akan mengalami penurunan sebesar 0.078 .
4.3.6 Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuji, dapat disimpulkan bahwa variabel CAR, LDR, NIM, NPL, dan BOPO secara bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap ROA bank umum go public yang listed di BEI periode 2008-2012.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan secara parsial diperoleh hasil variabel CAR memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap ROA bank umum go public
yang listed di BEI periode 2008-2012. Hal ini tidak mendukung hipotesis yang telah ditetapkan yang menyatakan bahwa CAR mempunyai pengaruh
positif terhadap ROA. Hasil pengujian ini juga bertentangan dengan teori dimana semakin tinggi CAR maka semakin kuat kemampuan bank
tersebut untuk menanggung resiko dari setiap kredit atau aktiva produktif yang beresiko. Atau dengan kata lain meningkatnya CAR akan
berpengaruh terhadap meningkatnya laba atau ROA suatu bank, karena kerugian-kerugian yang ditanggung bank dapat diserap oleh model yang
dimiliki oleh bank tersebut. Muljono, 2002. Secara teoritis hal ini berarti bank umum go public yang listed di BEI selama periode 2008-2012
belum maksimal, efektif dan efisien didalam mengelola modal bank untuk mendukung kegiatan bank dan menyerap kerugian-kerugian bank yang
tidak dapat dihindarkan. Namun demikian, hasil penelitian Ruslim dan Ramdany 2012 juga menyatakan bahwa CAR tidak berpengaruh
singnifikan terhadap ROA. Variabel LDR menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ROA bank umum go public yang listed di BEI periode 2008- 2012. Hal ini tidak mendukung hipotesis yang telah ditetapkan yang
menyatakan bahwa LDR mempunyai pengaruh positif terhadap ROA. Hasil pengujian ini juga bertentangan dengan teori yang dinyatakan
Kasmir 2008 bahwa jika bank tidak mampu menyalurkan kredit
Universitas Sumatera Utara
sementara dana yang terhimpun banyak maka akan menyebabkan bank tersebut mengalami kerugian, atau dengan kata lain ROA bank akan
menurun. Namun hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Simorangkir 2012 yang menyatakan bahwa LDR berpengaruh negatif
dan tidak signifikan terhadap ROA. Variabel NIM menunjukkan pengaruh positif dan signifikan
terhadap ROA bank umum go public yang listed di BEI periode 2008- 2012. Hasil pengujian ini mendukung hipotesis yang telah ditetapkan yang
menyatakan bahwa NIM mempunyai pengaruh positif terhadap ROA. Hasil pengujian ini sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa semakin
besar NIM yang dicapai oleh suatu bank maka akan mengingkatkan pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola oleh bank yang
bersangkutan sehingga laba bank ROA akan meningkat. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari 2009 juga
menyatakan bahwa NIM berpengaruh positif terhadap ROA. Variabel NPL menunjukkan pengaruh negatif dan tidak signifikan
terhadap ROA bank umum go public yang listed di BEI periode 2008- 2012. Hasil pengujian ini mendukung hipotesis yang telah ditetapkan yang
menyatakan bahwa NPL mempunyai pengaruh negatif terhadap ROA. Hasil pengujian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Kasmir 2004
bahwa semakin tinggi rasio NPL maka akan semakin buruk kualitas kredit bank yang menyebabkan jumlah kredit bermasalah semakin besar, dan
oleh karena itu bank harus menanggung kerugian dalam kegiatan
Universitas Sumatera Utara
operasionalnya sehingga berpengaruh terhadap penurunan laba ROA yang diperoleh bank.
Sedangkan variabel BOPO menunjukkan pengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank umum go public yang listed di BEI periode
2008-2012. Hasil pengujian ini mendukung hipotesis yang telah ditetapkan yang menyatakan bahwa BOPO mempunyai pengaruh negatif terhadap
ROA. Hasil pengujian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Riyadi 2008 bahwa jika rasio BOPO semakin meningkat berarti biaya operasi
semakin besar, sehingga pada akhirnya ROA bank akan menurun dan sebaliknya semakin rendah rasio BOPO berarti semakin baik kinerja
manajemen bank tersebut karena lebih efisien dalam menggunakan sumber daya yang ada di bank. Hasil pengujian ini sesuai dengan penelitian yang
dilakukan Puspitasari 2009 dan Simorangkir 2012 yang menyatakan bahwa BOPO berpengaruh negatif dan signifikan terhadap ROA bank.
Melalui tabel 4.8 dapat diketahui bahwa variabel CAR mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.0828, variabel LDR mempunyai nilai
probabilitas sebesar 0.1257, variabel NIM mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.0001, variabel NPL mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.469,
dan variabel BOPO mempunyai nilai probabilitas sebesar 0.000. Sehingga dapat disimpulkan bahwa variabel yang paling mempengaruhi
profitabilitas ROA bank umum go public yang listed di BEI periode 2008-2012 secara berurutan adalah BOPO, NIM, CAR, LDR, dan NPL.
Dengan demikian peningkatan rasio BOPO merupakan hal yang paling
Universitas Sumatera Utara
efektif yang dapat dilakukan untuk meningkatkan profitabilitas ROA bank dan menjaga eksistensi usaha bank umum go public yang listed di
BEI.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan