14
c. Perusahaan-perusahaan dengan earning negatif, yang tidak bisa
dinilai dengan menggunakan price earning ratio PER dapat dievaluasi menggunakan PBV.
2.1.4. Dividend Policy Kebijakan Dividen
“Dividen adalah pembagian laba kepada para pemegang saham dari suatu perusahaan secara proporsional sesuai dengan jumlah
lembar saham yang dipegang oleh masing-masing pemilik “Stice, Stice, Skousen, 2009 : 902.
Kebijakan dividen adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen
atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi di masa datang Sartono, 2010. Dividen dapat dibagikan
dalam bentuk tunai cash dividend, aset yang lain property dividend, surat hutang notes dividend, ataupun saham stock
dividend. Kebijakan dividen didasarkan pada pertimbangan kepentingan
pemegang saham dan juga kepentingan perusahaan. Kebijakan
dividen penting karena dua alasan, yaitu: 1.
pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham.
2.
laba yang ditahan retained earning biasanya merupakan sumber tambahan modal sendiri yang terbesar dan terpenting untuk
pertumbuhan perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
15
Kedua alasan tersebut membuat kebijakan dividen harus diputuskan secara hati-hati dan teliti agar kedua alasan tersebut dapat
terpenuhi secara optimal. Keown, et al, 2011 mengatakan ada tiga pandangan teori yang biasa digunakan sebagai landasan dalam
menentukan kebijakan dividen. Ketiga teori tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dividend Irrelevance Theory
Pendukung utama teori ini adalah Merton Miller dan Franco Modigliani MM. Mereka berpendapat bahwa
nilai sebuah perusahaan akan tergantung hanya pada kemampuan perusahaan memperoleh laba dari aset
perusahaan, bukan pada bagaimana laba tersebut akan dibagi menjadi dividen dan saldo laba ditahan.
2. A Bird In The Hand Theory
Teori ini dicetuskan oleh Myron Gordon dan John Lintner yang berpendapat bahwa pembagian dividen berpengaruh
secara positif terhadap nilai perusahaan. Teori ini mengacu pada konsep time value of money dimana
dividen saat ini seharusnya memiliki nilai yang lebih tinggi dibanding capital gain di masa depan.
3. Tax Preference Theory
Teori ini menyebutkan bahwa sebenarnya pembagian dividen merugikan investor. Hal ini dikarenakan adanya
pajak yang harus dibayar ketika dividen dibagikan. Lain halnya dengan capital gain yang tidak perlu membayar
pajak sampai saham terjual. Sesuai dengan konsep time value of money maka pembayaran pajak pada masa yang
akan datang lebih menguntungkan dibandingkan dengan pembayaran pajak pada saat ini dengan jumlah yang
sama.
Kebijakan dividen yang dikatakan optimal akan tercermin pada peningkatan harga saham.
Secara umum, manajer tidak ingin menerbitkan saham biasa yang baru. Pertama, saham baru melibatkan
Universitas Sumatera Utara
16
biaya penerbitan yaitu, komisi, fee dan seterusnya dan biaya-biaya tersebut dapat dihindari dengan menggunakan laba ditahan untuk
membiayai kebutuhan likuiditas perusahaan. Ketidaksamaan informasi mengakibatkan investor memandang emisi baru saham biasa sebagai
isyarat negatif sehingga menurunkan pengharapan investor mengenai prospek perusahaan di masa depan. Hasil akhirnya adalah bahwa
pengumuman emisi saham biasanya mengakibatkan penurunan harga saham.
Dividen perusahaan dapat diiukur dengan Dividend Payout Ratio DPR. DPR
menunjukkan rasio dividen yang dibagikan perusahaan dengan laba bersih yang dihasilkan perusahaan Subramanyam
Wild, 2010:45
.
DPR yang tinggi akan menguntungkan pemegang saham namun pihak perusahaan tidak mengharapkan hal tersebut
terjadi karena dapat memperlemah keuangan internal sehingga laba ditahan semakin berkurang. Di sisi lain DPR yang kecil akan
merugikan pemegang saham dan menguntungkan perusahaan melalui internal financial yang semakin kuat.
Aspek utama dari kebijakan dividen perusahaan adalah menentukan alokasi laba yang tepat antara pembayaran dividen dengan
penambahan laba ditahan perusahaan Horne dan Wachowicz, 2012. Faktor yang dapat dan harus dianalisis perusahaan dalam praktik
ketika melakukan pendekatan terhadap keputusan dividen : 1.
Kebutuhan dana bagi perusahaan
Universitas Sumatera Utara
17
2. Likuiditas perusahaan
3. Kemampuan untuk meminjam
4. Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang
5. Pengendalian perusahaan
2.1.5. Cash Holdings