17
2. Likuiditas perusahaan
3. Kemampuan untuk meminjam
4. Pembatasan-pembatasan dalam perjanjian hutang
5. Pengendalian perusahaan
2.1.5. Cash Holdings
“Kas adalah salah satu aset yang siap dikonversikan menjadi aset jenis lainnya. Oleh karena karakteristik tersebut, maka kas merupakan
aset yang paling mungkin untuk digunakan dan dibelanjakan dengan tidak tepat” Kieso Weygandt, 2007. Bahkan, karena besarnya
volume transaksi tunai, sejumlah kesalahan dapat terjadi pada pelaksanaan dan pencatatan kas. Untuk melindungi kas dan menjamin
pencatatan akuntansi kas, pengendalian internal atas kas merupakan hal yang mutlak.
Kas ini merupakan aset yang tidak dapat menghasilkan “laba”, dalam arti tidak bisa untuk mendapatkan laba secara langsung dalam
operasi perusahaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha pengelolaan manajemen kas yang efektif dan efisien sehingga
pemanfaatan kas tersebut dapat optimal. Kas merupakan salah satu aset yang memiliki tingkat likuiditas
paling tinggi, yaitu memenuhi kewajiban-kewajiban yang harus segera dipenuhi atau kewajiban jangka pendek. Semakin besar jumlah
kas yang tersedia di perusahaan, maka makin tinggi pula
Universitas Sumatera Utara
18
likuiditasnya. Namun, persediaan kas yang terlalu besar yang berarti likuiditasnya tinggi bukan berarti perusahaan tersebut baik. Adanya
kas yang terlalu besar berakibat pemanfaatan kas tersebut kurang efisien karena kas tersebut menganggur dan tidak menghasilkan
keuntungan. Oleh karena itu, tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan rentabilitas menjadi rendah. Dengan
demikian perusahaan akan berusaha agar rentabilitasnya tinggi namun tidak mengabaikan tingkat likuiditasnya.
Ketersediaan kas dalam perusahaan merupakan hal yang mutlak. Setiap saat, perusahaan harus memiliki persediaan kas minimal yang
harus ada atau sering disebut persediaan besi safety cash. Persediaan kas minimal ini bertujuan untuk menjaga agar kelangsungan operasi
perusahaan tetap terjamin dan dapat memenuhi kewajiban finansial perusahaan apabila sewaktu-waktu harus dibayar. Kewajiban finansial
ini dapat berupa hutang lancar maupun biaya-biaya baik biaya tetap maupun biaya variabel yang harus segera dibayar untuk kelangsungan
operasi perusahaan. Jumlah uang kas minimal yang harus ada di perusahaan berbeda-beda. Hal ini sangat tergantung pada besar
kecilnya perusahaan dan kemampuan perusahaan tersebut.
2.1.6. Profitability Profitabilitas