Sumber: Data diolah Robert L. Maltis 2006, Supono 2009, Sondang 2002data diolah
Variabel Defenisi
Dimensi Indikator
Skala
Pengalam an kerja
Pengalaman kerja adalah suatu ukuran tentang
lama waktu atau masa kerjanya yang telah
ditempuh seseorang dalam memahami tugas-
tugas suatu pekerjaan dan telah
melaksanakannya dengan baik
1. Waktu
2. Keterampilan
3. Penguasaan Pekerjaan
a. Ketepatan waktu menyelesaikan
pekerjaan b. Pemanfaatan
waktu a. Pelaksanaan
pekerjaan sesuai prosedur
b. Menghindari kesalahan
a. Mahir dalam bekerja
Likert
Produkti vitas
kerja
Kemampuan karyawan dalam mencapai target
perusahaan yang telah ditetapkan.
1. Kuantitas
Kerja
2. Kualitas
Kerja
3. Disiplin
Kerja a. Volume pekerjaan
b. Efisiensi waktu
a. Pelaksanaan pekerjaan cepat
tepat b. Berhati-hati
dalam melaksanakan
pekerjaan
a. Ketepatan waktu b. Tanggung jawab
kerja c. Ketaatan
Likert
Universitas Sumatera Utara
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Skala pengukuran yang digunakan oleh penulis untuk mengetahui masing- masing variable yaitu variable X1 motivasi, X2 pengalaman Kerja dan
variable Y Produktivitas kerja adalah dengan menggunakan skala Likert, yang menurut Sugiyono 2005: 86 adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Bobot nilai yang diberikan oleh penilai terhadap setiap jawaban adalah sebagai berikut:
Table 3.2 Instrument Skala Likert
No Item Instrumen
Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1
Sumber: Sugiyono 2008: 133
Universitas Sumatera Utara
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto 2000 cabang Medan yang berjumlah 40 orang. Teknik
sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh sensus dimana semua anggota sample karena populasinya relative kecil. Sugiyono, 2005: 78.
3.7 Jenis Data
Data Primer, yaitu data yang langsung dikumpulkan oleh peneliti dari sumber utama untuk kemudian diolah dan dianalisis. Data primer dalam
penelitian ini berupa hasil pengisian koesioner dan hasil wawancara yang
dilakukan penulis sebagai data pendukung.
Data Sekunder, merupakan data yang diperoleh dari perusahaan sebagai tambahan dan data pelengkap dari data primer, antara lain seperti sejarah
singkat perusahaan, struktur organisasi, Job Description pegawai dan keterangan- keterangan lain yang diperlukan penulis berhubungan dengan
penelitian ini.
3.8 Metode Pengumpulan Data
untuk mengumpulkan data, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
3.8.1 Wawancara
interview
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilaukan dengan Tanya jawab langsung kepada pemilik dan pegawai usaha tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.8.2 Daftar Pertanyaan
questionnaire
Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan kepada responden di lokasi penelitian.
3.8.3 Studi Dokumentasi
Yaitu mengadakan pencatatan langsung terhadap dokumen atau arsip yang berhubungan dengan masalah yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas
3.9.1 Uji validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan
alat ukur yang digunakan dalam meneliti yaitu koesioner. Bila korelasi tiap faktor positif dan besarnya 0,3 keatas maka tiap
faktor tersebut merupakan kontruksi yang kuat Sugiyono, 2005: 146. Adapun jumlah anggota sampel yang digunakan berjumlah
30 dari karyawan PT. Astra Financial Service cabang Medan.
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang didapat setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan
kuesioner. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS Statistic Package and Social Science 16.0 for windows
Universitas Sumatera Utara
dengan cara one shot method artinya pengujian validitas dan reliabilitas kuesioner cukup dilakukan sekali.
Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 16.0 dengan kriteria sebagai berikut :
a. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan valid. b. Jika r
hitung
r
tabel
maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. c. Nilai r
hitung
dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation. Penyebaran kuesioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan
kepada 30 responden diluar dari responden penelitian, tetapi memiliki karakteristik yang sama dengan responden penelitian.
Nilai r
tabel
dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5 , maka angka yang diperoleh = 0.361.
Universitas Sumatera Utara
TABEL 3.3 Hasil Uji Validitas Pertama
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item Deleted
Keterangan variabel VAR00001
86.2333 71.495
.590 .896
Valid VAR00002
85.8000 76.097
.191 .904
Tidak Valid VAR00003
85.6333 72.792
.388 .901
Valid VAR00004
86.6333 70.033
.544 .897
Valid VAR00005
85.9667 75.826
.284 .902
Tidak Valid VAR00006
86.0333 74.240
.407 .900
Valid VAR00007
85.9333 74.754
.341 .901
Tidak Valid VAR00008
86.0333 71.137
.769 .893
Valid VAR00009
86.1000 71.610
.564 .896
Valid VAR00010
86.2000 72.097
.501 .898
Valid VAR00011
86.2667 71.995
.579 .896
Valid VAR00012
85.9667 73.826
.331 .902
Tidak Valid VAR00013
86.1000 70.576
.526 .897
Valid VAR00014
85.7333 70.754
.570 .896
Valid VAR00015
86.3000 68.631
.762 .891
Valid VAR00016
86.2000 68.993
.794 .891
Valid VAR00017
86.4333 69.082
.725 .892
Valid VAR00018
86.1333 75.223
.240 .903
Tidak Valid VAR00019
86.5333 72.533
.411 .900
Valid VAR00020
86.1667 71.592
.569 .896
Valid VAR00021
86.3667 71.757
.553 .897
Valid VAR00022
86.6667 69.678
.541 .897
Valid VAR00023
86.7667 67.426
.551 .898
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Terlihat pada pertanyaan nomor 2, 5, 7, 12 dan 18 data tidak valid karena r
tabel
untuk responden 30 orang adalah 0.361. Sedangkan nilai r
hitung
pertanyaan
Universitas Sumatera Utara
nomor 2, 5, 7, 12, dan 18 dibawah 0.361. berarti pertanyaan yang tidak valid harus dibuang, setelah itu dilakukan pengujian kembali.
TABEL 3.4 Hasil Uji Validitas kedua
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item- Total Correlation
Cronbachs Alpha if Item Deleted
Keterangan variabel VAR00001
65.5333 57.913
.606 .902
Valid VAR00003
64.9333 59.237
.386 .908
Valid VAR00004
65.9333 56.409
.571 .903
Valid VAR00006
65.3333 61.057
.342 .908
Valid VAR00008
65.3333 58.092
.724 .900
Valid VAR00009
65.4000 58.731
.504 .905
Valid VAR00010
65.5000 59.017
.458 .906
Valid VAR00011
65.5667 59.151
.506 .904
Valid VAR00013
65.4000 57.628
.490 .905
Valid VAR00014
65.0333 57.482
.561 .903
Valid VAR00015
65.6000 55.283
.783 .897
Valid VAR00016
65.5000 55.500
.829 .896
Valid VAR00017
65.7333 55.444
.771 .897
Valid VAR00019
65.8333 58.489
.457 .906
Valid VAR00020
65.4667 58.326
.550 .903
Valid VAR00021
65.6667 58.161
.568 .903
Valid VAR00022
65.9667 55.689
.600 .902
Valid VAR00023
66.0667 53.306
.624 .903
Valid
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.4 menunjukkan bahwa seluruh butir pertanyaan telah valid karena r
hitung
r
tabel.
Dengan demikian, kuesioner dapat dilanjutkan pada tahap pengujian reliabilitas.
3.9.2 Uji Reabilitas
Uji reabilitas diggunakan untuk melihat apakah lat ukur yang diggunakan tersebut menunjukkan kensistensi dalam mengukur gejala yang sama. Bila
korelasi positif dan signifikan maka instrument tersebut sudah dinyatakan reliabel sugiyono, 2005: 120. Adapun jumlah sampel yangn digunakan berjumlah 30
orang dari karyawan pada PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operasion Auto 2000 cabang Medan.
Menurut Ghozali dan Koncoro dalam Ginting dan Situmorang, 2008:179 butir pertanyaan yang sudah dinyatakan valid dalam uji validitas akan ditentukan
reliabilitasnya dengan kriteria sebagai berikut: 1. Menurut Ghozali jika nilai Cronbachs Alpha 0.60 maka pertanyaan reliabel.
2. Menurut Kuncoro jika nilai Cronbachs Alpha 0.80 maka pertanyaan reliabel.
TABEL 3.5 Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.908 18
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS April 2012
Tabel 3.5 dapat dilihat bahwa Cronbachs Alpha adalah sebesar 0.908. Apabila nilai reliabilitas instrument Cronbachs Alpha di atas 0,8 atau sama dengan 0,8
Universitas Sumatera Utara
maka instrument dinyatakan reliabel. Maka Cronbachs Alpha sebesar 0,909 lebih
besar dari 0,8 yang berarti bahwa instrument tersebut reliabel. 3.10 Teknik Analisis Data
teknik analisis data yang digunakan berpedoman pada Sugiyono 2005: 181, bahwa untuk menguji hipotesis dan analisis data penelitian yang bersifat
hubungan assosiative maka dapat dianalisis dengan metode sebagai berikut:
a. Metode Analisis Deskriptif
Metode deskriptif digunakan dalam penelitian ini dengan mengumpulkan, mengelola, mengklasifikasikan dan menginterprestasikan data penelitian
sehingga diperoleh gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.
b. Metode Analisi Kuantitatif
Di dalam penelitian ini, penulis menganalisis data dengan memakai metode analisis statistik regresi linier berganda. Kesamaan regresinya
adalah sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:
Y =
produktivitas kerja a
= Konstanta
b1-b2 = Koefisien regresi
X1 =
skor dimensi Variabel Motivasi X2
= skor dimensi Variabel Pengalaman Kerja
e =
Standar error
Universitas Sumatera Utara
suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statisti apabila nilai statistiknya berada di dalam kritis daerah dimana Ho ditolak. Sebaiknya disebut
tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dibawah Ho diterima.
c. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan untuk melihat atau menguji suatu model yang termasuk layak atau tidak digunakan dalam penelitian. Uji asumsi klasik yang
dilakukan dalam penelitian ini adalah: 1. Pengujian Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji ini dilakukan melalui
analisis Kolmogorov smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka jika nilai Asymp. Sig. 2-tailed diatas nilai signifikansi 5
0,05 artinya variabel residual berdistribusi normal Ginting dan Situmorang, 2008:62.
2. Pengujian Heteroskesdastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam sebuah
model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual suatu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika probabilitas signifikan diatas
tingkat kepercayaan 5 0,05 dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas Ginting dan Situmorang, 2008:73.
Universitas Sumatera Utara
3. Pengujian Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang lain dalam model
regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari
besarnya nilai tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang
tidak dijelaskan oleh variable independen lainnya. Nilai umum yang bisa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas Ginting dan Situmorang, 2008:73. Model regresi yang sudah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan
digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian Hipotesis sebagai berikut: 1.
Uji Signifikan Parsial Uji-t
Uji ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual parsial terhadap variabel
dependen. Kriteria pengujiannya sebagai berikut : H
: b
1
= b
2
= b
3
= b
4
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
H
a
: b
1
≠ b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas X terhadap variabel terikat Y.
Dengan kriteria pengambilan keputusan : H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5 H
a
ditolak jika t
hitung
≥t
tabel
pada α = 5
Universitas Sumatera Utara
2.
Uji Signifikan Simultan Uji-F
Uji F
hitung
dilakukan untuk mengetahui apakah secara serentak variabel bebas X
1
, X
2
, X
3
, X
4
mempunyai pengaruh positif signifikan atau tidak terhadap variabel terikat Y
.
Model hipotesis yang digunakan dalam uji F
hitung
adalah: H
: b
1,
b
2
, b
3,
b
4
= 0 variabel secara bersama- sama tidak
berpengaruh positif signifikan terhadap variabel terikat. H
: b
1
≠
b
2
≠ b
3
≠ b
4
≠ 0 variabel secara bersama- sama berpengaruh
positif signifikan terhadap variabel terikat. Nilai F
hitung
akan dibandingkan dengan nilai F
tabel
. Kriteria pengambilan keputusan yaitu :
H diterima bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
ditolak bila F
hitung
F
tabel
pada α = 5 3. Koefisien Determinasi R2
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan motivasi kerja dan pengalaman kerja dalam menerangkan
variasi produktivitas karyawan. Koefisien determinasi R2 ini berkisar antara nol sampai dengan satu 0
≤ R2 ≤ 1 , dimana semakin tinggi R 2 mendekati 1 berarti motivasi kerja dan pengalaman kerja memberikan
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi produktivitas karyawan dan apabila R2 = 0 menunjukkan motivasi kerja
dan pengalaman kerja secara keseluruhan tidak dapat menjelaskan produktivitas karyawan.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Astra Intenasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000
Cabang Medan adalah perusahaan jasa yang bergerak dibidang perindustrian mobil, service dan suku cabang Toyota. Perusahaan ini adalah salah satu mean
dealer dan bengkel resmi Toyota yang berada dibawah pengawasan PT. Toyota Astra Motor Tbk, Jakarta dan menjualnya kepada para konsumen medan.
Perusahaan ini pada mulanya bernama Astra yang diberikan oleh Drs. Tjia Kian Tie, untuk sebuah perusahaan kecil yang dibelinya tahun 1957. Sang kakak,
William Soeryadjaya menambahkan kata Internasional dan jadilah Astra Internasional dengan mempunyai empat orang karyawan. Pada tahun 1962 Astra
memperoleh kesempatan sebagai pemasok lokal untuk proyek Jatiluhur. Tahun- tahun selanjutnya adalah berdagang apapun. Perubahan suasana politik sejak 1966
yang menekankan perkembangan ekonomi membuka kesempatan bagi Astra usaha terlihat dapat berkembang. Mimpi yang realistis mulai terbentuk pilihannya
adalah bidang kontruksi, transportasi, komunikaasi dan tenaga listrik, meneruskan aset intelektual pengalaman proyek jatiluhur sebelumnya.
Pada tahun 1967 Astra mengimpor truk berat secara resmi knocked down SKD. Era pembbangunan membuat truk itu kelak laku keras. Astra memperoleh
saham mayoritas pabrik untuk merangsang Truk SKD itu. Pabrik tersebut diubah
Universitas Sumatera Utara
namanya menjadi Gaya Motor. Pada tahun 1969, Ir. Suhartoyo, Menteri Perindustrian saat itu menyarankan delegasi Toyota yang berkunjung ke Indonesia
juga menghubungi Astra. Meskipun group itu sudah membuat MOU dengan pihak lain, namun mereka meminta Gaya Motor tempat Asemblingnya. Ternyata salah
satu eksekusi Toyota dimasa pendudukan telah menggunakan dan faham seluk beluk assembling plant itu. Astra berkesempatan ikut menjual hasil
assemblingnya. Target penjualan mobil Toyota di Indonesia untuk lima tahun dapat
dicapai oleh Astra dalam dua tahun. Tahun 1971 joint agreement pembentukan Toyota Astra Motor ditandatangani dengan saham Toyota 49 dan sisanya untuk
Astra dan Gaya Motor. Tahun berikutnya bermunculan kemitraan dengan berbagai macam bisnis terkenal seperti Allis Fuji Xerox copying machines,
Daihatsu Motors dan lain- lain. Bisnis ini diorganisir dalam revisi divisi- divisi masing- masing.
Satu persatu divisi itu mulai dipisahkan menjadi PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan terutama untuk
mencapai administrasinya. Honda division menjadi PT. Federal Motor pada tahun 1971, akhir 1972 Heavy Equitments menjadi PT. United Tractors, 1976 Xerox
division menjadi PT. Astra Graphia. Sebelumnya pada tahun 1975 berdiri Astra Motor Sales yangb berubah menjadi namanya AUTO 2000 pada tahun 1989.
Astra di tahun 1981 menjadi perusahaan indonesia pertama yang masuk pasar modal Internasional dengan mengeluarkan floating rate notes di Singapura, diatur
dan dijamin oleh Wardley Hongkong. Astra melepas bond dipasar lokal pada
Universitas Sumatera Utara
tahun 1988, dan kemudian mengundang IFC, secara perdana Internasioanl mudah diraih, dan implementasi diversifikasi dengan strategi portofolio terus melesat.
Pada bulan Juni dan September 1989, kedua anak perusahaan Astra yaitu United Tractor dan Astra Graphia berturut- turut meluncurkan sahamnya ke
publik. Pada Februari 1990 Astra meluncurkan 30 juta sahamnya ke publik, ditambah 24,8 juta yang kemudian dicatatkan untuk kelak dijual oleh pemegang
saham lama. Kini PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operational AUTO
2000 Cabang Medan adalah salah satu group bisnis yang terbesar di Indonesia dengan pegawai berjumlah lebih dari 100.000 orang.
4.1.2 Bidang Usaha Perusahaan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000
Cabang Medan adalah sebuah perusahaan jasa yang bergerak dibidanng perindustrian mobil, service dan suku cabang Toyota. Perusahaan ini adalah salah
satu mean dealer dan bengkel resmi Toyota yang berada dibawah pengawasan PT. Astra Motor Tbk, Jakarta dan menjualnya kepada para konsumen khususnya di
kota Medan. Adapun produk yang diluncurkan untuk dipasarkan PT. Astra
Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Toyota Camry b. Toyota Altis
c. Toyota Vios d. Toyota Soluna
e. Toyota All New Corolla f.
Toyota Innova g. Toyota Kijang
h. Toyota Avanza i.
Toyota Land Cruiser j.
Toyota Dyna Visi dan misi perusahaan memberikan kualitas pelayanan terbaik kepada para
konsumen dan agar selalu terus meningkatkan kualitas disegala bidang serta menjadikan perusahaan sebagai market leader yang harus menempatkan produk,
distribusi dan purna jual sebagai senjata utama dengan dukungan pelayanan terbaik bagi pelanggan.
Prinsip kualitas pelayanan harus mendasari kerja dan aktivitas disegala bidang. Memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan seperti tertuang diatas
meliputi semua unsur baik pelayanan penjualan sales dan pelayanan service after sales.
4.1.3 Stuktur Organisasi Perusahaan Dalam suatu organisasi tentu harus memiliki struktur organisasi yang
formal dan pada umumnya struktur organisasi pada suatu usaha perusahaan
Universitas Sumatera Utara
berbeda dengan perusahaan lain dengan disesuaikan kebutuhan perusahaan itu sendiri. Dalam hal ini tergantung pada jenis perusahaan dan luas perusahaan serta
faktor- faktor yang menjadi pertimbangan perusahaan. PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000
Cabang Medan menerapkan struktur organisasi garis dan staff dimana kepala wilayah cabang memiliki kekuasaan atau kepemimpinan tertinggi pada
perusahaan dibantu oleh beberapa staff. Dalam struktur organisasi PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales
Operation AUTO 2000 Cabang Medan, kepala cabang merupakan yang bertanggung jawab atas jalannnya roda perusahaan. Adapun bentuk chart struktur
organisasi di PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan adalah sebagai berikut:
a. Kepala cabang b. Kepala penjualan
c. Kepala administrasi d. Kepala bengkel
e. Foreman f. Mekanik
g. Service advisor h. Kepala spare Part
i. Customer Relation Coordinator CRC
Universitas Sumatera Utara
a. Kepala Cabang
Adapun tugas dan fungsi kepala cabang adalah sebagai berikut: 1 Menerapkan, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan
kegiatan cabang baik dibidang penjualan, service maupun keuangan, melakukan koordinasi dengan kantor pusat dan membina hubungan baik
dengan mitra usaha perusahaan, instansi pemerintah maupun swasta. 2 Menjaga dan mengamankan harta perusahaan
3 Mengawasi jalannya usaha 4 Mengambil langkah-langkah tertentu demi kelancaran usaha
b. Kepala Penjualan
Adapun tugas dan fungsi dari kepala penjualan adalah bertugas untuk merencanakan, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan
kegiatan penjualan dan bertanggung jawab untuk meningkatkan jumlah unit barang yang dijual, mengadakan negosiasi dengan perusahaan besar sehingga
membeli juga menganalisa keadaan dan situasi pasar. Dalam menjalankan tugasnya kepada penjualan dibantu oleh sales Supervisor. Sedangkan Sales
Sopervisor dibantu oleh sales Eksekutif dan Counter sales.
c. Kepala Administrasi ADH
Adapun tugas dan fungsi kepala administrasi adalah merencanakan, mengatur, mengkoordinir dan mengawasi pelaksanaan kegiatan administrasi
dan keuangan cabang termasuk didalamnya penjualan tunai, penagihan, pembayaran gaji dan penggudangan. Kepala admininstrasi dibantu oleh
Universitas Sumatera Utara
koordinator yang membawahi kasir, penata administrasi unit, penata administrasi bengkel dan Service juga penata administrasi Gudang.
d. Kepala Bengkel
Adapun tugas dan fungsi kepala bengkel adalah merencanakan, mengetur dan mengkoordinir dan mengawasi jalannya operasional bengkel, baik itu reparasi
bengkel, pemeliharaan mobil, dan pengganti suku cabang mobil. Juga pelayanantentang pemberian informasi mengenai cara memelihara atau
merawat mobil yang baik.
e. Instruktur Bengkel
Adapun tugas dan fungsi dari instruktur Bengkel adalah bertugas untuk mengelola urusan bengkel serta membantu dalam menjalankan tugas Kepala
Bengkel. f.
Foreman
Adapun tugas dan fungsi Foreman adalah membuat diagnosa atau analisa kerusakan pada mobil dan membagi tugas atau pekerjaan ke mekanik.
g. Mekanik
Adapun tugasdan fungsi Mekanik ialah memperbaiki kerusakan pada kendaraan pelanggan sesuai petunjuk Foreman.
h. Service Advisor
Adapun tugas dan fungsi service Advisor adalah: 1 Menerima custumer yang akan memperbaiki kendaraan
2 Melakukan pengecekan dan serah terima kendaraan service 3 Membuat Work Order
Universitas Sumatera Utara
i. Kepala Pars
Adapun tugas dan fungsi Kepala Part adalah bertugas untuk mengelola operasional dari departemen Part, baik penjualan atau perindustrian Part ke
Mekanik.
j. Customer Relation Coordinator CRC
Adapun tugas dan fungsi CRC adalah mengelola segala aktivitas yang berhubungan dengan Customer baik itu tentang keluhan, informasi produk
dan permasalahan yang lain. Untuk mengetahui dan memperoleh gambaran yang jelas tentang struktur
organisasi dapat dilihat bagan organisasi perusahaan yang bersangkutan pada gambar berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
GAMBAR 4.1 Struktur Organisasi PT. Astra Internasional, Tbk-Toyota Cabang Medan
Gambar 1.2 Sruktur Organisasi PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan Sumber: PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan
KEPALA PENJUALAN
ADM. PART SPV PART
INSTRUKTUR KABENG
CRC
KASIR
MEKANIK FOREMAN
SERVICE ADVISOR KEPALA CABANG
COR. ADM
ADM. SERVICE ADM. UNIT
COUNTER SALES ADH
KAPART
SALESMAN
Universitas Sumatera Utara
4.1.4 Pelaksanaan Kegiatan Promosi PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan
Dalam menghadapi persaingan yang ketat terhadap produk-produk sejenis dari pesaingnya, baik pesaing lokal maupun asing, PT. Astra Internasional, Tbk –
Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan melaksankan kegitan promosi sebagi usaha untuk mempertahankan produknys dipasaran. Pada PT.
Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan, hal tersebut dilakukan dengan cara melaksanakan kebijakan dasar promosi yang
telah ditetapkan oleh bagian penjualan. Adapun kegitan promosi yang dilakukan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang
Medan adalah: a. Periklanan merupakan salah satu alat marketing yang bertugas untuk
memberikan informasi kepada kelompok orang dan meninggikan nilai barang atau jasa yang diiklankan. Iklan yang dilakukan PT. Astra
Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan terdiri dari iklan cetak, iklan radioTV, pemesanan sistem pos, katalog
film, majalah, brosur, poster, web yang digunkan untuk membangun citra jangka panjang pada suatu produksi selain itu sebagai pemicu penjulan
yang cepat. b. Promosi penjualan, adalah kegitan yang dilakukan dalam rangka
mendorong penjualan suatu produk atau jasa dalam bentuk sampel, pameran, perdagangan, dan demonstrasi promosi penjualan, yang dapat
digunakan untuk menaikkan penjualan yang sedanng menurun.
Universitas Sumatera Utara
c. Hubungan masyarakat merupakan kegiatan untuk menjamin perhatian publik terhadap pesan-pesan yang ditanamkan. Adapun hubungan
masyarakat yang dilakukan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan terdiri dari sumbangan sponsor,
teks dan media, identitas yang dirancang untuk memperbaiki, mempertahankan maupun melindungi suatu citra perusahaan maupun
produk. d. Penjualan personal, adalah kegiatan yang dilakukan penjual secara
langsung berbicara kepada pembeli untuk mengenalkan produknya, adapun penjualan personal yang dilakukan PT. Astra Internasional, Tbk –
Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan terdiri daari pertemuan penjual, pemasaran jarak jauh e-mail, Telepon, dan pameran
perdagangan. Tujuannya adalah untuk melakukan penjualan dengan cara membangun frekuensi, keyakinan dan tindakan pembeli.
4.1.5 Tujuan Perusahaan
Dalam menjalankan aktivitasnya, perusahaan selalu mempunyai tujuan yang ingin dicapai oleh suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, dapat
ditentukan dasar pengukuran untuk menilai pencapaian tujuan, tujuan digunakan untuk proses pengendalian manajemen.
Tujuan juga berfungsi sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi dari suatu hasil pekerjaan, jadi dapat diketahui apakah hasil yang dicapai telah sesuai
Universitas Sumatera Utara
dengan hasil yang diharapkan. Adapun tujuan dari PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan adalah:
a. Tujuan Jangka Pendek
Tujuan jangka pendek adalah tujuan yang harus dicapai dalam waktu yang relatif singkat, kurang dari satu tahun. Adapun tujuan jangka
pendek adalah: 1 Menjaga daerah pemasaran
Perusahaan dalam menjaga eksistensinya harus bisa menjaga kestabilan kegiatan pemasaran dan menjaga para pelanggan agar
tidak pindah ke produk lain. 2 Meningkatkan volume penjualan
Usaha untuk meningkatkan volume penjualan suatu keharusan yang perlu dilakukan suatu perusahaan. Karena dengan
meningkatkan volume penjualan yang lebih besar, maka meningkatkan keuntungan yang diperoleh perusahaan.
b. Tujuan Jangka Panjang
Tujuan jangka panjang merupakan tujuan yang diharapkan untuk mencapai setelah tujuan jangka pendek terealisasi dan periode
waktunya lebih lama. Adapun tujuan jangka panjang PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang
Medan adalah:
Universitas Sumatera Utara
1 Menjaga reputasi perusahaan Dicabang ini juga menjaga reputasi perusahaan karena hal ini
sangat berpengaruh terhadap kontiniutas perusahaan. Reputasi yang baik akan menambah kepercayaan tersendiri bagi pihak intern
perusahaan maupun pihak ekstren khususnya para pelanggan. 2 Mengadakan ekspansi
Apabila perusahaan telah mencapai optimum profit yang sekaligus mencapai tujuan jangka pendeknya berarti pada perusahaan
tersebut tersedia dana untuk melakukan ekspansi perusahaan, ekspansi tersebut berupa perluasan daerah pemasaran.
4.2. Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan,
penyusunan, penganalisisan data, sehingga dapat diketahui gambaran umum dari objek yang diteliti. Data utama dalam penelitian ini adalah informasi dari
responden dan pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan informasi yang
dibutuhkan dalam menganalisis masalah penelitian yang dirumuskan.
Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah daftar pertanyaan kuesioner. Jumlah pertanyaan seluruhnya adalah 18 butir pertanyaan,
yakni delapan butir pertanyaan untuk variabel Motivasi X
1
, empat butir pertanyaan untuk variabel Pengalaman Kerja X
2
, dan enam butir pertanyaan untuk variabel Produktivitas Kerja Y.
Universitas Sumatera Utara
Analisis deskriptif pada penelitian ini diperoleh dari penyebaran kuesioner kepada 40 orang responden karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales
Operation AUTO 2000 Cabang Medan. Kuesioner berisikan deskripsi responden dan jawaban atas pertanyaan yang diberikan. Karakteristik responden dalam
penelitian ini adalah berdasarkan jenis kelamin, usia, pendidikan dan lama bekerja.
a. Jenis Kelamin
Tabel 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis Kelamin Jumlah responden
Persentase
Laki- laki 29
72,5 Perempuan
11 27,5
Jumlah 40
100 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah
Pada Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin adalah 29 orang responden 72,5 berjenis kelamin laki-laki, dan
11 orang responden 27,5 berjenis kelamin perempuan, artinya pada PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan
menunjukkan bahwa perusahaan ini lebih banyak membutuhkan laki – laki dari pada perempuan karena pekerjaan yang dilakukan di perusahaan berhubungan
dengan mesin-mesin yang pekerjaannya cukup berat. Dapat dilihat dalam Tabel 4.1 perbedaan antara jenis kelamin laki-laki dan jenis kelamin perempuan sangat
jauh berbeda.
Universitas Sumatera Utara
b. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Usia Responden Jumlah Responden
Persentase
≤ 30 7
17,5 31-40
19 47,5
41-50 14
35,0 ≥51
- -
Jumlah 40
100 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah
Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan usianya adalah 7 orang responden 17,5 berusia
≤ 30 tahun, 19 orang
responden 47,5 berusia antara 31-40 tahun, 14 orang responden 35,0 berusia 41-50 tahun. Tabel 4.2 menunjukkan bahwa mayoritas usia responden 31-
40 tahun sebesar 47,5 . Hal ini menunjukkan bahwa usia 31 – 40 tahun masih tergolong usia yang produktif. Dengan demikian karyawan yang dimiliki PT.
Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan adalah karyawan yang produktif.
c. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Tingakat Pendidikan
Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan Jumlah Responden
Persentase
SLTA sederajat 8
20 Diploma
13 32,5
Sarjana 19
47,5
Jumlah 40
100 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah
Universitas Sumatera Utara
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikannya adalah 8 orang responden 20 tingkat pendidikannya
adalah SLTA sederajat, 13 orang responden 32,5 tingkat pendidikannya adalah Diploma dan 19 responden 47,5 tingkat pendidikannya adalah Sarjana.
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang pendidikannya S1 sebesar 47,5. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa pada PT. Astra
Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan lebih banyak membutuhkan Sarjana dari pada SMA dan D3 karena berhubungan
dengan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dibidang teknik dan dalam penggunaan alat-alat teknologi yang semakin canggih.
d. Analisis Deskriptif Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja
Lama Bekerja Tahun Jumlah Responden
Persentase
1-10 23
57,5 11-20
10 25
21-30 5
12,5 ≥ 31
2 5
Jumlah 40
100 Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat karakteristik responden berdasarkan lama bekerja adalah 23 orang responden 57,5 telah bekerja selama 1-10 tahun,
10 orang responden 25 telah bekerja selama 11-20 tahun, 5 orang responden 12,5 telah bekerja selama 21-30 tahun, dan 2 orang responden 5 telah
Universitas Sumatera Utara
bekerja selama ≥ 31 tahun. Artinya semakin lama karyawan bekerja maka
semakin berpengalaman karyawan tersebut dalam bidangnya.
e. Deskriptif Variabel 1. Deskriptif Penilaian Terhadap Variabel Motivasi X1
Distribusi jawaban responden terhadap 8 butir pertanyaan mengenai variabel motivasi X1 dapat dilihat pada Tabel 4.5
Tabel 4.5 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Motivasi X1 No
Item Sangat
tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju Sangat
Setuju Total
F F
F F
F F
1 2
5 8
20 20
50 10
25 40
100 2
30 75
10 25
40 100
3 1
2,5 2
5 21 52,5
16 40
40 100
4 4
10 13
32,5 18
45 5
12,5 40
100 5
1 2,5
3 7,5
29 72,5
7 17,5
40 100
6 1
2,5 3
7,5 30
75 6
15 40
100 7
2 5
1 2,5
30 75
7 17,5
40 100
8 1
2,5 29
72,5 10
25 40
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah
Pada Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa: 1. Pada pernyataan pertama Penghasilan yang saya terima saat ini sudah
sangat memuaskan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 2 orang responden 5 menyatakan tidak setuju, 8 orang
responden 20 menyatakan kurang setuju, 20 orang responden 50 menyatakan setuju, dan 10 orang responden 25 menyatakan sangat
Universitas Sumatera Utara
setuju, hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden setuju bahwa pengahasilan yang diterima saat ini sudah memuaskan.
2. Pada pernyataan kedua insentif yang saya terima untuk saat ini sudah sangat memuaskan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju, tidak setuju, dan kurang setuju, ada 30 orang responden 75 menyatakan setuju, dan 10 orang responden 25 menyatakan sangat
setuju. Hal ini menyatakan sebagian besar responden setuju dan sangat setuju dengan insentif yang diterimanya saat ini.
3. Pada pernyataan ketiga dengan adanya fasilitas-fasilitas kantor yang cukup memadai, menjadikan saya nyaman melakukan pekerjaan yang saya
tangani tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, ada 1 orang responden 2,5 yang menyatakan tidak setuju, 2 orang responden
5 menyatakan kurang setuju, 21 orang responden 52,5 yang menyatakan setuju dan 16 orang responden 40 menyatakan sangat
setuju, dari perhitungan tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dan sangat setuju dengan adanya fasilitas-
fasilitas kantor yang cukup memadai menjadikan mereka nyaman melakukan pekerjaan yang karyawan tangani.
4. Pada pernyataan yang ke empat saya menganggab rekan-rekan kerja sebagai keluarga tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju, 4 orang responden 10 menyatakan tidak setuju, 13 orang responden 32,5 menyatakan kurang setuju, 21 orang responden
52,5 menyatakan setuju dan 5 orang responden 12,5 menyatakan
Universitas Sumatera Utara
sangat setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menyatakan setuju menganggab bahwa rekan-rekan kerja sebagai
keluarga. 5. Pada pernyataan kelima saya setuju dengan adanya pemberian pujian atas
hasil kerja 1 orang responden 2,5 menyatakan sangat tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, 3 orang responden
7,5 menyatakan kurang setuju, 29 orang responden 72,5 menyatakan setuju, dan 7 orang responden 17,5 menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan adanya pemberian pujian atas hasil untuk lebih membangun
semangat kerja karyawan. 6. Pada pernyataan keenam prestasi kerja yang saya peroleh membuat
kesempatan untuk memiliki jenjang karier yang lebih tinggi, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden 2,5
menyatakan tidak setuju, 3 orang responden 7,5 menyatakan kurang setuju, 30 orang responden 75 menyatakan setuju, dan 6 orang
responden 15 menyatakan sangat setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan adanya prestasi kerja
yang diperoleh karyawan membuat karyawan memiliki kesempatan untuk memperoleh jenjang karier yang lebih tinggi.
7. Pada pernyataan ketujuh saya berpartisipasi dalam pembuatan keputusan tentang pekerjaan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju, 2 orang responden 5 yang menyatakan tidak setuju, 1 orang
Universitas Sumatera Utara
responden 2,5 menyatakan kurang setuju, 30 orang responden 75 menyatakan setuju, dan 7 orang responden 17,5 menyatakan sangat
setuju. Dalam perhitungan ini sebagian besar responden menyatakan setuju bahwa setiap karyawan berpartisipasi dalam pembuatan keputusan
tentang pekerjaan untuk membantu pimpinan. 8. Pada pernyataan kedelapan saya turut serta dalam kegiatan-kegiatan
penting diperusahaan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 1 orang responden 2,5 menyatakan kurang
setuju, 29 orang responden 72,5 menyatakan satuju dan 10 orang responden 25 menyatakan sangat setuju. Dalam perhitungan ini
sebagian besar karyawan menyatakan setuju didalam kegiatan-kegiatan penting di perusahaan karyawan ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Tabel 4.6 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Pengalaman Kerja X2 No
Item Sangat
tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju Sangat
Setuju Total
F F
F F
F F
1 9
22,5 24
60 7
17,5 40
100 2
1 2,5
11 27,5
24 60
4 10
40 100
3 1
2,5 1
2,5 5
12,5 28 70
5 12,5
40 100
4 40
100 40
100
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah
Pada Tabel 4.6 dapat diketahui bahwa: 1. Pada pernyataan pertama saya tidak membuang-buang waktu dengan
kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, 9 orang responden
Universitas Sumatera Utara
22,5 menyatakan kurang setuju, 24 orang responden 60 menyatakan setuju dan 7 orang responden 17,5 menyatakan sangat
setuju. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden menyatakan setuju dengan pernyataan yang menyatakan bahwa karyawan tidak
membuang-buang waktu dengan kegiatan lain yang tidak berkaitan dengan pekerjaan.
2. Pada pernyataan kedua saya selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang benar, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju, 1 orang responden 2,5 menyatakan tidak setuju, 11 orang responden 27,5 menyatakan kurang setuju, 24 orang responden 60
menyatakan setuju, dan 4 orang responden 10 menyatakan sangat setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling
banyak menyatakan setuju selalu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang benar.
3. Dalam pernyataan ketiga pengalaman kerja yang saya miliki membantu mengurangi kesalahan-kesalahan yang saya lakukan pada saat saya
melakukan pekerjaan saya, ada 1 orang responden 2,5 menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden 2,5 menyatakan tidak setuju, 5
orang responden 12,5 menyatakan kurang setuju, 28 orang responden 70 menyatakan setuju dan 5 orang responden menyatakan sangat
setuju. Dari perhitungan tersebut diketahui bahwa responden paling banyak menyatakan setuju dengan pengalaman kerja yang dimiliki oleh
Universitas Sumatera Utara
karyawan mampu mengurangi kesalahan-kesalahan dalam melakukan pekerjaan.
4. Dalam pernyataan keempat pengalaman kerja yang saya miliki sangat membantu saya dalam pekerjaan saya saat ini, dalam pernyataan ini tidak
ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju dan setuju, semua responden 40 orang 100 menyatakan bahwa
pengalaman kerja yang mereka miliki sangat membantu dalam mengerjakan pekerjaannya.
Tabel 4.7 Distribusi Jawaban Responden Terhadap
Variabel Produktivitas Kerja Y No
Item Sangat
tidak Setuju
Tidak Setuju
Kurang Setuju
Setuju Sangat
Setuju Total
F F
F F
F F
1 1
2,5 8
20 27
67,5 4 10
40 100
2 1 2,5 0
10 25
23 57,5 6
15 40
100 3
1 2,5 0
3 7,5
24 60 12
30 40
100 4
1 2,5
12 30
22 55
5 12,5
40 100
5 3
7,5 9
22,5 26
65 2
5 40
100 6
6 15
27 67,5
7 17,5
40 100
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah
Pada Tabel 4.7 dapat diketahui bahwa: 1. Pada pernyataan pertama saya mampu menyelesaikan pekerjaan lebih dari
target yang ditentukan, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, ada 1 orang responden 2,5 yang menyatakan tidak setuju,
8 orang responden 20 menyatakan kurang setuju, 27 orang responden 67,5 menyatakan setuju dan 4 orang responden 10 menyatakan
sangat setuju. Dalam perhitungan tersebut diketahui bahwa sebagian besar
Universitas Sumatera Utara
karyawan masih kurang mampu menyelesaikan pekerjaannya lebih dari target yang ditentukan.
2. Pada pernyataan kedua saya dapat menyelesaikan pekerjaan dengan cepat dan dengan hasil yang diharapkan pula, ada 1 orang responden 2,5
yang menyatakan sangat tidak setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, 10 orang responden 25 menyatakan kurang
setuju, 23 orang responden 57,5 menyatakan setuju dan 6 orang responden 15 menyatakan sangat setuju. Dalam hal ini masih ada
kayawan yang menyatakan kurang dalam menyelesaikan pekerjaan cepat dengan hasil yang diharapkan pula.
3. Pada peryataan ketiga, saya selalu meminimalisir kesalahan dalam bekerja, ada 1 orang responden 2,5 yang menyatakan sangat tidak
setuju, dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju, 3 orang responden 7,5 menyatakan kurang setuju, 24 orang responden 60
menyatakan setuju, dan 12 orang responden menyatakan sangat setuju. Dalam pernyataan tersebut diketahui bahwa sebagian besar responden
menyatakan setuju dengan peryataan yang menyatakan bahwa karyawan meminimalisir kesalahan dalam bekerja.
4. Pada pernyataan keempat saya selalu tepat waktu datang ke kantor, tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju, 1 orang responden
2,5 menyatakan tidak setuju, 12 orang responden 30 menyatakan kurang setuju, 22 orang responden 55 menyatakan setuju dan 5 orang
responden 12,5 menyatakan sangat setuju. Dalam hal ini sebagian
Universitas Sumatera Utara
besar responden menyatakan setuju bahwa responden selalu tepat waktu datang ke kantor
5. Pada peryataan kelima saya selalu mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak
setuju, 3 orang responden 7,5 menyatakan tidak setuju, 9 orang responden 22,5 menyatakan kurang setuju 26 orang responden 65
menyatakan setuju dan 2 orang responden5 menyatakan sangat setuju. dalah hal ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan
setuju dengan pernyataan yang menyatakan selalu mengerjakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
6. Dalam pernyataan keenam saya harus mentaati peraturan yang telah ditetapkan di perusahaan dalam pernyataan ini tidak ada responden yang
menyatakan sangat tidak setuju dan tidak setuju, ada 6 orang responden 15 yang menyatakan kurang setuju, 27 orang responden 67,5
menyatakan setuju dan 7 orang responden menyatakan sangat setuju, dalam hal ini dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyatakan
bahwa mereka haus mentaati peraturan yang telah ditetapkan perusahaan.
4.3 Analisi Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dilakukan dengan bantuan SPSS 16.0 dengan tujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas yang
terdiri dari Motivasi X1, Pengalaman Kerja X2 terhadap Produktivitas Karyawan sebagai variabel terikat Y. Persamaan regresi linier bergada yang
digunakan adalah:
Universitas Sumatera Utara
Y= a + b1X1 + b2X2 + e Dimana:
Y = Produktivitas Karyawan
a = Konstanta
b1, b2 = Koefisien regresi Berganda X1
= Motivasi Kerja X2
= Pengalaman Kerja e
= Variabel Pengganggu standart error berdasarkan pengujian menggunakan program SPSS Statistics 16.0 for
windows, maka hasil persamaan regresi linier sederhana penelitian dapat dilihat pada Tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil Regresi Linier Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta 1 Constant
-5.890 4.140
-1.423 .163
Motivasi .815
.211 .469
3.872 .000
Pengalaman kerja .357
.104 .417
3.441 .001
a. Dependent Variable: Produktivitas karyawan
Sumber: Hasil Penelitian, 2012 diolah
Tabel 4.8 diketahui kolom kedua Unstandardized Coefficients bagian bagian B diperoleh nilai b
1
variabel motivasi sebesar 0,815 nilai b
2
variabel
Universitas Sumatera Utara
pengalaman kerja 0,357 dan nilai konstanta a adalah -5890, maka diperoleh persamaan regresi linier berganda sebagai berikut:
Y = -5.890 + 0,815 X1 + 0, 357 X2 + e
Berdasarkan persamaan diatas maka dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Konstanta a = -5.890, ini mempunyai arti bahwa variabel motivasi dan
pengalaman kerja dianggab konstan maka tingkat variabel produktivitas karyawan Y pada PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales Operation
AUTO 2000 Cabang Medan sudah ada sebesar -5.890 2. Koefisien b
1
X1 = 0,815 variabel motivasi mempunyai pengaruh positif terhadap produktivitas karyawan pada PT. Astra Internasional, Tbk –
Toyota Sales Operation AUTO 2000 Cabang Medan. Dengan koefisien regresi sebesar 0,815. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan
variabel motivasi sebesar 1 dengan menganggap faktor lain tetap maka akan dapat meningkatkan produktivitas karyawan naik sebesar 0,815.
3. Koefisien b
2
X2 = 0,357 variabel pengalaman kerja terhadap produktivitas karyawan PT. Astra Internasional, Tbk – Toyota Sales
Operation AUTO 2000 Cabang Medan, dengan koefisien regresi sebesar 0,357. Ini mempunyai arti bahwa setiap terjadi kenaikan variabel motivasi
sebesar 1 dengan menganggap faktor lain tetap maka akan dapat meningkatkan produktivitas karyawan naik sebesar 0,357.
Universitas Sumatera Utara
4.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik diggunakan untuk melihat atau menguji apakah suatu model layak atau tidak layak digunkan dalam penelitian. Uji asumsi klasik
yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 4.3.1 Uji Normalitas
Tujuan uji normalitas adalah untuk menguji apakah dalam model regresi distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi
data dengan bentuk lonceng. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau
tidak, yaitu dengan pendekatan grafik dan pendekatan Kolmogorv-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 0,05 maka asymp. Sig 2- tailed
diatas nilai signifikansi 5 0,05 artinya variabel residual berdistribusi normal. Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik
histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
1. Pendekatan Histogram
Gambar 4.2 : Histogram Uji Normalitas
Sumber : Hasil Pengelohan SPPS 2012
Pada gambar 4.2 terlihat bahwa residual data berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data yang berbentuk lonceng dan tidak melenceng ke
kiri atau ke kanan.
Universitas Sumatera Utara
2. Pendekatan Grafik
Gambar 4.3 : Normal P-P Plot Uji Normalitas sumber : Hasil Pengelolahan SPSS 2012
Pada Gambar 4.3 Normal P-P Plot terlihat titik-titik yang mengikuti data di sepanjang garis normal, hal ini berarti residual data berdistribusi normal.
Universitas Sumatera Utara
3. Pendekatan
Kolmogorv-Smirnov
Uji normalitas dengan grafik bisa saja terlihat berdistribusi normal, padahal secara statistik tidak berdistribusi normal. Berikut ini pengujian normalitas yang
didasarkan dengan uji statistik non-parametik Kolmogorv-Smirnov K-S.
Tabel 4.9 Hasil Uji Normalitas pendekatan
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 40
Normal Parameters
a
Mean .0000000
Std. Deviation 1.74999332
Most Extreme Differences Absolute
.092 Positive
.059 Negative
-.092 Kolmogorov-Smirnov Z
.580 Asymp. Sig. 2-tailed
.889 a. Test distribution is Normal.
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS 2012
Pada Tabel 4.9 terlihat bahwa nilai asymp. Sig. 2-tailed adalah 0,889 dan diatas nilai signifikan 0,05, hal ini berarti residual data berdistribusi normal.
4.4.1 Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah didalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke pengamatan lain. Jika
varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka
Universitas Sumatera Utara
disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi
heteroskedastisitas. Untuk mengatasi kelemahan pengujian dengan grafik dapat menggunakan
pendekatan statistik dengan uji glejser, heteroskedastisitas tidak akan terjadi apabila tidak satupun variabel independen signifikan secara statistik
mempengaruhi variabel dependen nilai absolut Ut absUt. Jika probabilitas signifikannya diatas tingkat kepercayaan 5 dapat disimpulkan model regresi
tidak mengarah adanya heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
yaitu: 1. Metode Pendekatan Grafik
Dasar analisis adalah tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas,
sedangkan jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur, maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.4 Scatter Plot Uji Heteroskedastisitas
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Mei 2012
Pada Gambar 4.4 Grafik scatterPlot terlihat titik-titik menyebar secara acak dan tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas, serta tersebar baik atas
maupun dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi layak dipakai
untuk memprediksi produktivitas karyawan berdasarkan masukan variabel motivasi dan pengalaman kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
2. Metode Pendekatan Statistik Uji Glejser