1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ruang angkasa merupakan sebuah tempat baru bagi manusia, sebelumnya ruang angkasa merupakan wilayah yang asing dan tidak tersentuh oleh peradaban
manusia. Potensi ruang angkasa untuk kehidupan manusia mulai dikembangkan dan dimanfaatkan secara besar
– besaran sejak Amerika dan Uni Soviet berlomba – lomba untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi di ruang angkasa. Mulai saat
itu penelitian tentang ruang angkasa dilakukan secara serius dan berhasil membawa Neil Armstrong, manuisa pertama menginjakkan kaki di
bulan.Peristiwa tersebut menjadi langkah awal manuisa menjelajahi luasnya ruang angkasa.
Selain ruang angkasa, wilayah lautan juga merupakan daerah yang tidak secara keseluruhan tersentuh oleh manusia. Namun, lautan memiliki arti penting
bagi kehidupan manusia, mulai dari kegiatan perikanan sampai pelayaran dilakukan di daerah lautan. Wilayah lautan mempunyai arti berupa wilayah yang
tidak semua negara bisa memilikinya, melainkan hanya dimiliki oleh negara –
negara yang wilayah daratannya berbatasan dengan laut.
1
Saat ini pesatnya kemajuan teknologi yang dewasa ini sangat menakjubkan, namun membawa
persoalan – persoalan baru bagi hukum internasional adalah dimungkinkannya
1
Mirza Satria Buana, Hukum Internasional Teori dan Praktek, Bandung : Nusaamedia, 2007 hlm. 103
Universitas Sumatera Utara
eksplorasi dan eksploitasi yang besar – besaran terhadap sumber daya alam di
lautan dan ruang angkasa. Persoalan timbul di daerah - daerah eksploitasi dan eksplorasi yang tidak
adanya kedaulatan negara apapun di daerah tersebut. Sehingga hal ini menimbulkan polemik baru bagi hukum internasional. Hal inilah yang melahirkan
konsep warisan bersama umat manusia atau warisan bersama kemanusiaan common heritage of mankind. Sebelum konsep ini lahir, ada dua teori tentang
penguasaan sumber daya alam, yaitu res nullius dan res communis.
2
Res nullius beranggapan bahwa sumber daya pada dasarnya tidak dimiliki oleh siapapun,
sehingga dapat dimiliki oleh semua orang melalui penemuan yang efektif.
3
Sebaliknya, res communis menghendaki kepemilikan bersama yang mengecualikan kepemilikan individu sepihak . Res communis mengijinkan
kebebasan akses termasuk ekplorasi dan eksploitasi, sedangkan konsep warisan bersama umat manusia mengatur secara ketat eksplorasi dan eksploitasi, membuat
mekanisme pengelolaan serta menggunakan kriteria keadilan distribusi manfaat dari aktivitas tersebut.
4
Konsep warisan bersama umat manusia berbeda dengan kedua teori tersebut. Karena konotasi “ warisan “ berkaitan dengan aspek temporal
perlindungan bersama terhadap wilayah yang tidak menjadi yurisdiksi dari suatu negara. Warisan bersama merupakan bentuk kepercayaan yang bertujuan bagi
kedamaian, pemanfaatan melalui konservasi, pengelolaan yang baik dan
2
http:hukumlingkunganinternasional.blogspot.co.id201405prinsip-prinsip-hukum- lingkungan.html, Diakses : 28 Oktober 2016
3
Loc. Cit
4
Loc. Cit
Universitas Sumatera Utara
pewarisan bagi generasi mendatang.Kemanfaatan bersama dibagi melalui pembagian pendapatan yang merata dan juga dalam bentuk pembagian ilmu
pengetahuan ilmiah. Konsep warisan bersama menciptakan pertanggungjawaban bersama
common responbility. Tanggung jawab bersama merupakan kewajiban yang ditanggung oleh dua atau lebih negara untuk melindungi kekayaan lingkungan
environmental resources, mengambil tindakan yang sesuai dengan karakteristik dan alam, lokasi fisik maupun kemanfaatan sejarah dari kekayaan lingkungan
tersebut.Kekayaan alam sebagai kekayaan lingkungan merupakan kekayaan yang dimiliki oleh suatu negara, atau kekayaan yang dibagi bersama, atau subjek dari
kepentingan hukum bersama, atau merupakan tidak dimiliki oleh negara manapun.Pertanggungjawaban bersama dapat diterapkan terhadap kekayaan yang
tidak dimiliki oleh siapapun atau kekayaan yang berada dalam wilayah yurisdiksi eksklusif suatu negara.
Berhubung pertanggungjawaban bersama terhadap warisan bersama umat manusia adalah manusia itu sendiri, maka warisan bersama yang ada saat ini
merupakan milik bersama seluruh umat manusia. Sehingga setiap orang atau negara mempunyai hak untuk melarang setiap kegiatan atau pemanfaatan yang
akan berdampak buruk terhadap warisan bersama tersebut. Dalam menjaga warisan bersama ini, masyarakat dunia telah membentuk suatu lembaga yang
bersifat internasional dan universal untuk mengurus berbagai kepentingan internasional terhadap warisan bersama ini.
Universitas Sumatera Utara
Salah satu badan internasional yang bersifat universal adalah PBB Perserikatan Bangsa
– Bangsa yang bertujuan untuk menegakkan perdamaian dunia.Dalam
mencapai tujuannya
itu PBB
memiliki badan
khusus specializedagencies, yang dibentuk dengan perjanjian internasional dan
mempunyai tanggung jawab internasional yang luas dan terumus dalam dokumen dasarnya. Seperti dalam bidang ekonomi, sosial, pendidikan, kultural, kesehatan
serta bidang lain yang bertalian. Badan – badan khusus yang dimiliki PBB inilah
yang akan berperan dalam perlindungan, pemanfaatan, serta penyelesaian konflik atas warisan bersama umat manusia. Saat ini tercatat banyak sekali warisan
bersama umat manusia di berbagai negara dan daerah tanpa kedaulatan negara manapun, namun banyak juga yang terancam rusak bahkan sudah rusak ataupun
telah hilang dikarenakan kurangnya perawatan dan perhatian khusus dari masyarakat internasional atau disebabkan karena peperangan baik itu merupakan
warisan kategori alam, cagar alam, atau situs.
5
Untuk mendapatkan perhatian khusus dari dunia, perlu adanya pengakuan internasional terhadap warisan bersama tersebut.Warisan bersama yang telah
mendapatkan pengakuan, sebagian besar mendapatkan perbaikan dalam pengelolaan dan konservasi, sehingga kelestariannya dapat tetap terjaga. Dengan
tetap terus terjaganya warisan bersama umat manusia ini, maka dapat tetap diwariskan kepada generasi yang akan datang dalam pemanfaatannya demi
kehidupan manusia yang lebih baik lagi. Perlindungan sangat diperlukan dalam menjaga warisan bersama tersebut, baik itu merupakan perlindungan dari
5
Otto Soemarwoto, Ekologi, Lingkungan Hidup, dan Pembangunan, Jakarta : Djambatan, 1991 hlm. 48
Universitas Sumatera Utara
masyarakat internasional ataupun dari negara – negara yang keberadaan warisan
tersebut ada didalam wilayah yurisdiksinya. Dengan melihat pentingnya perlindungan dan kelestarian warisan bersama
umat manusia tersebut dalam bentuk konservasi, maka penulis tertarik untuk
menulis dan menyusun skripsi dengan judul : KONSEP WARISAN BERSAMA UMAT MANUSIA DALAM PERSPEKTIF HUKUM INTERNASIONAL.
B. Rumusan Masalah