manusia, pada mulanya konsep ini hanya mencakup wilayah lautan saja, hal ini dapat dilihat dari pernyataan Majelis Umum PBB pada tahun 1967 yang
menyatakan bahwa laut dalam dan dasar laut merupakan warisan bersama umat manusia. Namun konsep ini juga terus mengalami perkembangan. Seperti saat ini
warisan bersama umat manusia tidak hanya wilayah laut saja, tetapi seluruh wilayah atau kawasan yang memiliki pengaruh besar terhadap keberlangsungan
hidup umat manusia.
C. Ruang Lingkup Warisan Bersama Umat Manusia Berdasarkan Hukum Internasional
Seiring dengan berkembangannya jaman dan teknologi, umat manusia terus melakukan ekspedisi dan eksploitasi ke berbagai wilayah di muka bumi ini
demi mencari sesuatu untuk kehidupan mereka. Dalam ekspedisi dan eksploitasi tersebut tidak jarang dijumpai perselisihan antara negara
– negara yang berkaitan, mulai dari saling mengklaim wilayah temuan baru hingga perebutan kedaulatan
atas wilayah tersebut. Dengan adanya permasalahan ini dikhawatirkan dapat memicu masalah lebih besar lagi terhadap hidup manusia, apalagi penguasaan
tunggal terhadap wilayah yang memiliki arti penting bagi hidup manusia. Oleh karena itu, konsep warisan bersama umat manusia mulai dikembangankan dan
diperluas ruang lingkupnya terhadap elemen – elemen vital bagi kehidupan
manusia, untuk menghindari adanya pengusaan tunggal terhadap elemen itu
27
.
27
Bruno Zeller, GISG and The Unification of International Trade Law, New York, Routledge
– Cavendish, 2007 hlm. 33
Universitas Sumatera Utara
Sehingga saat ini warisan bersama umat manusia telah berkembangan, termasuk ruang lingkupnya tidak hanya wilayah lautan saja namun juga berbagai
kekayaan alam telah dikategorikan menjadi warisan bersama dalam bentuk dan nama yang berbeda. Pada 1949, ikan tuna menjadi perhatian bersama dalam
Konservasi Tuna Tropis Inter – Amerika karena tingginya tingkat penangkapan
ikan tuna; lingkungan hidup; ruang angkasa dan bulan merupakan province of all mankind; burung unggas; warisan alam dan budaya; konservasi binatang buas;
kekayaan dasar laut, dasar samudra serta tanah di bawahnya, kekayaan tanaman genetik; perubahan iklim bumi dan efeknya; keanekaragaman adat dan budaya;
serta keanekaragaman hayati
28
. 1.
Konservasi Tuna Tropis Inter – Amerika
Ikan tuna begitu banyak dijumpai hampir diseluruh wilayah perairan di dunia ini, tidak hanya satu daerah tapi semua daerah terdapat ikan jenis ini.
Dengan banyaknya ikan tuna tesebut menyebabkan tingginya hasil produksi ikan tuna. Selain harga ikan tuna yang begitu tinggi menyebabkan banyak nelayan
yang menjadikan ikan tuna sebagai tangkapan utama. Karena ikan tuna menjadi tangkapan utama bagi para nelayan menybabkan terjadinya over fishing dan
penurunan jumlah ikan di perairan. Penangkapan ikan ini yang dilakukan secara besar
– besaran menyebabkan populasi ikan tuna di dunia terus menurun, sehingga untuk mengatasi masalah tersebut dan menjaga populasi ikan tuna
didunia lahirlah konvensi internasional mengenai aturan dan perlindungan terhadap penangkapan ikan tuna. Kemudian dalam konvensi ini populasi ikan tuna
28
Ibid., hlm. 48
Universitas Sumatera Utara
dianggap sebagai warisan bersama umat manusia yang pertanggungjawabannya dilakukan secara universal atau pertanggungjawaban bersama
29
. 2. Lingkungan Hidup
Kehidupan manusia yang semakin maju dan kebutuhan terhadap segala sesuatu yang terus meningkat memaksa manusia untuk melakukan berbagai cara
dan kegiatan dalam menjaga keberlangsungan hidup mereka. Kegiatan seperti eksplorasi dan eksploitasi terhadap lingkungan hidup terpaksa dilakukan untuk
memenuhi kebutuhan hidup manusia atau mencari keuntungan semata bagi sebagian pihak. Kegiatan tersebut baik secara sadar maupun tidak sadar telah
menyebabkan kerusakan dan pencemaran terhadap lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup yang terjadi secara tidak langsung telah
memberi pengaruh buruk terhadap kehidupan manusia, tidak hanya terhadap para pelakunya saja namun juga berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara luas
bahkan kehidupan manusia secara universal. Mengingat besarnya pengaruh buruk dari kerusakan lingkungan menyebabkan para pemimpin dan masyarakat dunia
sepakat menyatakan bahwa lingkungan hidup merupakan salah satu bagian dari warisan bersama umat manusia
30
. Yang pengelolaan dan pengawasannya menjadi tanggungjawab internasional, bahkan kerusakan suatu lingkungan yang berada
dalam yurisdiksi suatu negara tidak hanya menjadi tanggungjawab negara itu saja, namun juga menjadi tanggungjawab bersama serta negara lain dapat meminta
pertanggungjawaban dari negara yang bersangkutan.
29
Chomariyah, Hukum Pengelolaan Konservasi Ikan, Malang, SETARA Press, 2014 hlm. 12
30
Otto Soemarwoto, Op. Cit., hlm. 19
Universitas Sumatera Utara
3. Ruang Angkasa
Misi Apollo 11, yang membawa Armstrong dan Aldrin ke Bulan, adalah pencapaian luar biasa bagi upaya manusia di luar angkasa. Inilah yang membuat
Amerika Serikat lebih unggul dari Rusia yang kala itu masih berikhtiar mengirim astronot mereka ke Bulan. Di era perang dingin, kedua negara ini bersaing keras.
Mereka ingin terdepan dalam soal teknologi antariksa
31
. Tapi pertarungan keduanya, juga membuka jalan kompetisi antar negara lain di dunia. Semua
berlomba menjangkau jarak terjauh di tata surya. Dalam hal ini, negara penghasil pesawat ulang - alik dan satelit, harus berterima kasih kepada Jerman di Perang
Dunia II. Tentara Nazi lah pada pertengahan 1930an mengembangkan roket balistik yang mampu terbang hingga ke luar angkasa.
Persaingan ketat yang tercipta antara negara - negara maju itu menimbulkan kekhawatiran baru. Siapa yang akan menguasai Bulan, Siapa
pemilik antariksa, dan apakah orbit akan menjadi tempat negara maju meletakkan senjata mereka. Oleh karena itu, pada 27 Januari 1967 Amerika Serikat, Inggris
dan Rusia menandatangani Traktat Luar Angkasa, atau Traktat Prinsip Pengaturan Aktivitas Negara - Negara Dalam Eksplorasi dan Penggunaan Luar
Angkasa, termasuk Bulan dan Benda-benda Langit Lainnya. Pada Oktober 2011, ada 100 negara tergabung dalam traktat ini. Sementara itu 26 negara lainnya
belum meratifikasinya. Menurut traktat itu, luar angkasa dan seluruh benda angkasa adalah
warisan bersama umat manusia Common heritage of mankind , jadi harus
31
N. D. White, Keeping The Peace, Manchester, Manchester University Press, 1997 hlm. 11
Universitas Sumatera Utara
dipergunakan dan dimanfaatkan untuk kebaikan manusia
32
. Bulan dan seluruh benda di angkasa harus bebas dieksplorasi negara manapun tanpa diskriminasi.
Orbit bumi juga tak boleh dipergunakan untuk menempatkan senjata nuklir. 4.
Hewan dan Tumbuhan Langka Keberadaan dan populasi hewan dan tumbuhan di dunia semakin hari
semakin berkurang, perilaku manusia yang menyebabkan langka nya spesies hewan dan tumbuhan tertentu adalah dampak buruk
bagi kelestarian alam semesta. Perdagangan, penjualan dan pemburuan hewan-hewan langka masih
terus di lakukan oleh sekelompok orang tertentu yang tidak bertanggungjawab sehingga menyebabkan kepunahan bagi spesies hewan dan tumbuhan tertentu.
Melihat kondisi perburuan hewan yang semakin marak dan terancamnya keberadaan hewan
– hewan langka serta tumbuhan membuat masyrakat
internasional sepakat menjadikan keberadaan hewan dan tumbuhan langka merupakan tanggungjawab bersama dan mendapat perlindungan secara universal.
Sehingga saat ini hewan dan tumbuhan langka telah menjadi cakupan atau ruang lingkup dari warisan bersama umat manusia, dan mendapat perlindungan
hukum internasional secara tegas, yaitu CITES Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora atau konvensi
perdagangan internasional tumbuhan dan satwa liar spesies terancam
33
. Perjanjian ini adalah perjanjian internasional antarnegara yang disusun berdasarkan resolusi
sidang anggota World Conservation Union IUCN tahun 1963. Konvensi bertujuan melindungi tumbuhan dan satwa liar terhadap perdagangan
32
Ibid., hlm. 21
33
Abdullah Marlang, Hukum Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, Jakarta, Mitra Wacana Media, 2015 hlm. 22
Universitas Sumatera Utara
internasional spesimen tumbuhan dan
satwa liar
yang mengakibatkan kelestarian spesies tersebut terancam. Selain itu, CITES menetapkan berbagai
tingkatan proteksi untuk lebih dari 33.000 spesies terancam. Selain itu, tanaman hasil rekayasa genetika atau tanaman genetik yang
memiliki kegunaan dan pengaruh besar terhadap kehidupan manusia juga merupakan bagian dari warisan bersama umat manusia, yang kegiatan dan
eksperimennya diawasi secara bersama dan dibuat aturan khusus untuk itu
34
.
5. Alam dan Budaya
Konferensi Umum Perserikatan Bangsa – Bangsa mengenai Pendidikan,
Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan, pertemuan ini dilaksanakan di Paris dari 17 Oktober - 21 November 1972. Memperhatikan bahwa warisan budaya dan warisan
alam semakin
terancam dengan
kehancuran tidak hanya oleh penyebab pembusukan tradisional , tetapi juga oleh perubahan kondisi sosial dan ekonomi
yang memperburuk situasi dengan fenomena lebih tangguh dari kerusakan atau kehancuran.
Menimbang bahwa penurunan atau hilangnya item dari warisan budaya atau alam merupakan pemiskinan berbahaya dari warisan semua bangsa di
dunia. Melihat bahwa perlindungan warisan ini di tingkat nasional sering tidak lengkap karena skala sumber daya yang dibutuhkan dan sumber daya yang tidak
mencukupi, seperti ekonomi, ilmu pengetahuan , dan teknologi dari negara di mana properti harus dilindungi terletak. Selain itu bahwa Konstitusi Organisasi
34
Loc. Cit
Universitas Sumatera Utara
Internasional menyatakan bahwa ia akan mempertahankan, meningkatkan, dan memberikan pengetahuan dengan menjamin konservasi dan perlindungan
warisan dunia , dan merekomendasikan kepada bangsa - bangsa yang bersangkutan.
Kemudian konvensi internasional yang ada, rekomendasi, dan resolusi mengenai kekayaan budaya dan alam menunjukkan pentingnya hal ini untuk
semua bangsa di dunia, pengamanan properti unik yang tak tergantikan
35
. Alam dan budaya yang ada di dunia ini memiliki daya tarik dan cirri khas sendiri untuk
itu harus tetap dilestarikan dan dilindungi untuk menghindari terjadinya kepunahan.
Mengingat besarnya gravitasi dari bahaya baru yang mengancam warisan ini,
sehingga menjadi kewajiban masyarakat internasional secara keseluruhan untuk berpartisipasi dalam perlindungan warisan budaya dan alam yang memiliki
nilai universal yang luar biasa. Oleh karena itu, alam dan budaya merupakan warisan bersama umat
manusia, dan memiliki aturan internasional tersendiri, yaitu Convention
Concerning The Protection Of The World Cultural And Natural Heritage atau Konvensi Mengenai Perlindungan Dunia Budaya Dan Warisan Alam.
6. Laut Dalam dan Dasar Laut
Seperti dalam sejarah dan perkembangan konsep warisan bersama umat manusia, laut dalam dan dasar laut telah menjadi bagian darinya bahkan menjadi
ruang lingkup pertama dari konsep tersebut. Hal ini dapat dilihat dari pernyataan
35
Sumardi, Dasar – Dasar Perlindungan Hutan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 2004 hlm. 31
Universitas Sumatera Utara
Majelis Umum PBB pada tahun 1967 yang menyatakan bahwa laut dalam dan dasar laut merupakan warisan bersama umat manusia. Dan hingga saat ini laut
dalam dan dasar laut masih tetap menjadi bagian dari warisan bersama umat manusia yang berarti setiap manusia bebas melakukan kegiatan eksplorasi
diwilayah laut internasional dan memiliki tanggungjawab bersama untuk mengawasi dan menjaga wilayah tersebut dari kerusakan
36
.
36
Nur Yanto, Op. Cit., hlm. 44
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang