5.5 Pengaruh Pendapatan Seseorang Terhadap Permintaan BPJS
PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016
Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p= 0,0001 berarti ada hubungan antara pendapatan seseorang dengan demand untuk menjadi peserta
BPJS PBPU sehingga memenuhi syarat untuk dilanjutkan keanalisis regersi logistik berganda. Analisa multivariat menunjukkan ada pengaruh harga asuransi
terhadap demand untuk menjadi peserta BPJS PBPU p= 0,074, ExpB= 6,154. Berdasarkan hasil penelitian bahwa pada masyarakat dengan penghasilan
dibawah UMR tidak ada masyarakat yang mendaftar untuk menjadi peserta BPJS, alasan ekonomi seperti sudah dijelaskan sebelumnya merupakan faktor utama
masyarakat belum mendaftarkan dirinya dan keluarga sebagai peserta BPJS PBPU. Pada umunya responden memiliki pekerjaan sebagai wiraswasta 74
yang merupakan pekerjaan dengan pendapatan yang fluktuatif, serta tidak adanya jaminan hari tua yang membuat responden lebih berhati-hati dalam
membelanjakan penghasilannya. Bagi beberapa wiraswasta juga biasanya memiliki pekerja yang harus mereka gaji sehingga pengeluaran mereka tidak
hanya sebatas sandang dan papan keluarganya namun juga kebutuhan pekerjanya. Perlunya pendidikan bagi mereka yang memiliki penghasilan dibawah UMR
bahwa mereka bisa menjadi peserta BPJS penerima bantuan iuran bisa menjadi salah satu cara meningkatkan jumlah peserat BPJS karena mengikuti program
BPJS sendiri merupakan suatu kewajiban bagi seluruh rakyat Indonesia. Sebagian besar responden menyatakan tidak setuju dengan pernyataan
“Pendapatan saya sudah sesuai dengan beban premi yang dibebankan BPJS
Universitas Sumatera Utara
kepada saya”. Hal ini menggambarkan sebagian besar responden merasa pendapatannya belum mencukupi untuk disisihkan sebagai iuran BPJS Kesehatan
dikarenakan keperluan-keperluan lain yang juga mendesak sehingga kebutuhan kesehatan belum menjadi prioritas utama responden. Pendapatan yang habis untuk
kebutuhan primer merupakan masalah utama bagi responden sehingga merasa harga premi yang ditawarkan belum sesuai dengan pendapatan mereka. Biaya
kehidupan sehari-hari yang cukup besar bila ditambah dengan beban baya pengobatan yang besar pula ketika sakit tentu dapat memberatkan masyarakat
dalam menjalani kehidupannya, sehingga bantuan asuransi kesehatan sangat diperlukan dalam kehidupan seseorang.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Feldstein 2005 akan ukuran pendapatan dan kekayaan orang akan mempengaruhi jumlah
harga premi, mereka bersedia untuk membayar lebih untuk asuransi kesehatan bagi mereka yang memiliki pendapatan lebih. Begitupun sebaliknya bagi mereka
dengan pendapatan yang sedikit tentunya akan mempengaruhi pertimbangan untuk memiliki asuransi. Pembenahan infrastruktur sektor kesehatan, upaya aktif
dari pemerintah, serta didukung peningkatan kesadaran oleh masyarakat akan menciptakan pola permintaan dan penawaran kesehatan yang dinamis.
Seseorang dengan tingkat pendapatan yang tinggi akan cenderung memilih pelayanan apa yang digunakan. Namun tidak demikian dengan responden
yang mempunyai tingkat pendapatan rendah. Kebutuhan pokok adalah yang utama dan menjadikan asuransi kesehatan adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah
kebutuhan pokok tertutupi.
Universitas Sumatera Utara
Hasil ini juga sejalan dengan penelitian Parung 2014 yang menyatakan pendapatan, harga kunjungan, jarak dan harga obat alternatif berpengaruh secara
signifikan terhadap frekuensi kunjungan ke layanan kesehatan.
5.6 Pengaruh Variabel Independen Secara Simultan Bersama-sama