Beberapa Faktor yang Memengaruhi Demand Masyarakat Untuk Menjadi Peserta BPJS PBPU (Pekerja Bukan Penerima Upah) di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016
KUESIONER PENELITIAN DEMAND MASYARAT UNTUK MENJADI PESERTA BPJS PBPU (PEKERJA BUKAN PENERIMA UPAH) DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PB SELAYANG II TAHUN 2016
Bapak/Ibu yang terhormat, mohon bantuan Bapak/Ibu untuk memberikan informasi dibawah ini. Semua keterangan dan jawaban yang diperoleh semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian dan dijamin kerahasiaannya. Oleh sebab itu jawaban Bapak/Ibu/sdr berikan besar sekali artinya bagi kelancaran penelitian ini. Isilah pertanyaan berikut ini dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang sesuai dengan pendapat bapak/ibu/saudara, dengan alternative jawaban yang tersedia. Atas bantuan Bapak/Ibu/sdr peneliti mengucapkan terima kasih.
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
Pendapatan :
A. PENGHINDARAN RESIKO
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
1. Sakit merupakan suatu kejadian yang pasti
terjadi pada diri kita, dan karena itu resiko kerugian karenanya harus dihindari.
2. Pengobatan dengan biaya yang besar
merupakan hal yang sangat saya khawatirkan akan terjadi
3. Walaupun dalam suatuperiode asuransi saya
tidak mengalami suatu penyakit yang berarti dalam periode asuransi berikutnya saya akan tetap ikut dan membayar premi.
4. Saya akan melakukan apa saja untuk terhindar dari penyakit.
5. Ketidakpastian kondisi kesehatan saya dimasa
yang akan datang mendorong saya untuk ikut program asuransi kesehatan.
6. Banyaknya kebutuhan ekonomi diluar biaya pengobatan merupakan hal yang membuat saya harus mengikuti program asuransi kesehatan
7. Luasnya cakupan pelayanan yang ditanggung
BPJS dari pengobatan rawat jalan, rawat inap sampai proses pencegahan membuat saya merasa terhindar dari resiko penyakit yang mungkin saya terima
(2)
B. BESARNYA KERUGIAN
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
8. Sakit,bagaimanapun juga akan membawa
kerugian finansial pada diri saya.
9. Risiko-risiko finansial yang dapat terjadi ketika sakit antara lain hilngnya waktu kerja dan serta biaya pengobatan dan lain-lain selama sakit.
10. Untuk menghindari kerugian yang membesar ketika sakit saya akan bersedia untuk
mengikuti suatu program asuransi kesehatan 11. Saya akan bersedia mengeluarkan uang untuk
premi asuransi secara rutin apabila saya memiliki penyakit yang kronis
12. Untuk menghindari pembiayaan yang besar untuk pengobatan seperti operasi dan biaya persalinan saya akan mengikuti program asuransi BPJS
13. Kerugian materi yang saya terima akibat sakit akan berkurang apabila saya mengikuti program asuransi kesehatan
14. Dengan mengikuti program BPJS kesehatan akan mengurangi kerugian yang saya derita apabila saya sakit dibandingkan dengan ikut asuransi kesehatan swasta
C. HARGA ASURANSI
Berapa harga asuransi yang mampu bapak/ibu bayar sesuai dengan kemampuan yang bapak/ibu miliki
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
8. Sistem pembayaran Premi yang ditawarkan
JKN melalui program BPJS PBPU sudah sesuai dengan keinginan saya.
9. Harga Premi yang ditawarkan JKN melalui
program BPJS PBPU sudah sesuai dengan keinginan saya.
(3)
D. PENDAPATAN SESEORANG
Berapa jumlah rata-rata pendapatan bapak/ibu dalam sebulan
No. Pernyataan Jawaban
SS S TS STS
10. Pendapatan saya sehari-hari sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan saya sehari-hari. 11. Pendapatan saya sudah sesuai dengan beban
premi yang dibebankan BPJS kepada saya.
E. PERMINTAAN (DEMAND) PESERTA BPJS
Saya telah mendaftarkan diri saya sebagai anggota BPJS PBPU a. Ya
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
OUTPUT
Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian
No Pernyataan Nilai
rhitung
Keterangan
1 Sakit merupakan suatu kejadian yang pasti terjadi
pada diri kita, dan karena itu resiko kerugian karenanya harus dihindari.
0.515 Valid
2 Pengobatan dengan biaya yang besar merupakan hal
yang sangat saya khawatirkan akan terjadi
0,578 Valid
3 Walaupun dalam suatu periode asuransi saya tidak
mengalami suatu penyakit yang berarti dalam periode asuransi berikutnya saya akan tetap ikut dan
membayar premi.
0,816 Valid
4 Saya akan melakukan apa saja untuk terhindar dari
penyakit.
0,584 Valid
5 Ketidakpastian kondisi kesehatan saya dimasa yang
akan datang mendorong saya untuk ikut program asuransi kesehatan.
0,771 Valid
6 Banyaknya kebutuhan ekonomi diluar biaya
pengobatan merupakan hal yang membuat saya harus mengikuti program asuransi kesehatan
0,742 Valid
7 Luasnya cakupan pelayanan yang ditanggung BPJS
dari pengobatan rawat jalan, rawat inap sampai proses pencegahan membuat saya merasa terhindar dari resiko penyakit yang mungkin saya terima
0,477 Valid
8 Sakit, bagaimanapun juga akan membawa kerugian
finansial pada diri saya.
0,460 Valid
9 Risiko-risiko finansial yang dapat terjadi ketika sakit antara lain hilangnya waktu kerja dan serta biaya pengobatan dan lain-lain selama sakit.
0,437 Valid
10 Untuk menghindari kerugian yang membesar ketika
sakit saya akan bersedia untuk mengikuti suatu program asuransi kesehatan
0,667 Valid
11 Saya akan bersedia mengeluarkan uang untuk premi
asuransi secara rutin apabila saya memiliki penyakit yang kronis
0,616 Valid
12 Untuk menghindari pembiayaan yang besar untuk
pengobatan seperti operasi dan biaya persalinan saya akan mengikuti program asuransi BPJS
(9)
13 Kerugian materi yang saya terima akibat sakit akan berkurang apabila saya mengikuti program asuransi kesehatan
0,496 Valid
14 Dengan mengikuti program BPJS kesehatan akan
mengurangi kerugian yang saya derita apabila saya sakit dibandingkan dengan ikut asuransi kesehatan swasta
0,552 Valid
15 Sistem pembayaran Premi yang ditawarkan JKN
melalui program BPJS PBPU sudah sesuai dengan keinginan saya.
0,616 Valid
16 Harga Premi yang ditawarkan JKN melalui program
BPJS PBPU sudah sesuai dengan keinginan saya.
0,695 Valid
17 Pendapatan saya sehari-hari sudah cukup untuk
memenuhi kebutuhan saya sehari-hari.
0,465 Valid
18 Pendapatan saya sudah sesuai dengan beban premi
yang dibebankan BPJS kepada saya.
0,740 Valid
Reliabilitas Instrumen Penelitian
Nilai rii Keterangan
0,921 Tinggi
Reliabi lity Statistics
.919 .921 19
Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based
on St andardized
(10)
Item Statisti cs
3.40 .603 100
3.30 .704 100
2.34 .867 100
2.92 .563 100
2.48 .858 100
2.44 .671 100
2.70 .644 100
3.52 .611 100
3.46 .540 100
2.54 .673 100
2.52 .904 100
2.78 .760 100
2.76 .588 100
2.56 .641 100
2.28 .753 100
2.14 .697 100
2.30 .732 100
2.12 .686 100
.22 .416 100
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Demand
(11)
Inter-Item Correlation Matrix
1.000 .714 .317 .393 .367 .359 .312 .526 .484 .209 .393 .238 .273 .251 .240 .250 .137 .274 .370 .714 1.000 .493 .673 .629 .488 .379 .432 .484 .380 .229 -.026 .273 .206 .297 .243 .216 .385 .393 .317 .493 1.000 .719 .810 .608 .402 .349 .353 .721 .597 .145 .360 .490 .502 .556 .570 .644 .574 .393 .673 .719 1.000 .707 .468 .491 .533 .455 .435 .281 -.089 .247 .182 .196 .183 .304 .287 .248 .367 .629 .810 .707 1.000 .751 .373 .367 .303 .701 .508 .164 .391 .388 .384 .461 .412 .553 .493 .359 .488 .608 .468 .751 1.000 .449 .471 .383 .676 .484 .271 .424 .361 .433 .515 .263 .498 .590 .312 .379 .402 .491 .373 .449 1.000 .606 .343 .145 .097 .277 .181 .314 .258 .320 .021 .357 .475 .526 .432 .349 .533 .367 .471 .606 1.000 .799 .145 .164 .075 .070 .074 .251 .207 .054 .235 .260 .484 .484 .353 .455 .303 .383 .343 .799 1.000 .199 .209 -.046 -.031 .124 .326 .203 .159 .231 .264 .209 .380 .721 .435 .701 .676 .145 .145 .199 1.000 .629 .195 .433 .322 .416 .483 .406 .471 .509 .393 .229 .597 .281 .508 .484 .097 .164 .209 .629 1.000 .433 .465 .399 .377 .461 .403 .452 .444 .238 -.026 .145 -.089 .164 .271 .277 .075 -.046 .195 .433 1.000 .559 .629 .003 .173 -.062 .167 .346 .273 .273 .360 .247 .391 .424 .181 .070 -.031 .433 .465 .559 1.000 .575 .244 .329 .122 .323 .465 .251 .206 .490 .182 .388 .361 .314 .074 .124 .322 .399 .629 .575 1.000 .383 .456 .198 .443 .594 .240 .297 .502 .196 .384 .433 .258 .251 .326 .416 .377 .003 .244 .383 1.000 .887 .506 .834 .639 .250 .243 .556 .183 .461 .515 .320 .207 .203 .483 .461 .173 .329 .456 .887 1.000 .591 .895 .729 .137 .216 .570 .304 .412 .263 .021 .054 .159 .406 .403 -.062 .122 .198 .506 .591 1.000 .612 .378 .274 .385 .644 .287 .553 .498 .357 .235 .231 .471 .452 .167 .323 .443 .834 .895 .612 1.000 .756 .370 .393 .574 .248 .493 .590 .475 .260 .264 .509 .444 .346 .465 .594 .639 .729 .378 .756 1.000 P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Demand
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Demand
U n iv e rs ita s Su m a te ra U ta ra
(12)
Inter-Item Covariance Matrix
.364 .303 .166 .133 .190 .145 .121 .194 .158 .085 .214 .109 .097 .097 .109 .105 .061 .113 .093
.303 .495 .301 .267 .380 .230 .172 .186 .184 .180 .145 -.014 .113 .093 .158 .119 .111 .186 .115
.166 .301 .752 .351 .603 .354 .224 .185 .165 .421 .468 .096 .183 .272 .328 .336 .362 .383 .207
.133 .267 .351 .317 .342 .177 .178 .183 .138 .165 .143 -.038 .082 .065 .083 .072 .125 .111 .058
.190 .380 .603 .342 .737 .433 .206 .192 .141 .405 .394 .107 .197 .213 .248 .276 .259 .326 .176
.145 .230 .354 .177 .433 .451 .194 .193 .139 .305 .294 .138 .167 .155 .219 .241 .129 .229 .165
.121 .172 .224 .178 .206 .194 .414 .238 .119 .063 .057 .135 .069 .129 .125 .143 .010 .158 .127
.194 .186 .185 .183 .192 .193 .238 .373 .263 .060 .091 .035 .025 .029 .116 .088 .024 .099 .066
.158 .184 .165 .138 .141 .139 .119 .263 .291 .072 .102 -.019 -.010 .043 .133 .076 .063 .086 .059
.085 .180 .421 .165 .405 .305 .063 .060 .072 .453 .383 .100 .171 .139 .211 .227 .200 .217 .143
.214 .145 .468 .143 .394 .294 .057 .091 .102 .383 .818 .297 .247 .231 .257 .290 .267 .280 .167
.109 -.014 .096 -.038 .107 .138 .135 .035 -.019 .100 .297 .577 .250 .306 .002 .092 -.034 .087 .109
.097 .113 .183 .082 .197 .167 .069 .025 -.010 .171 .247 .250 .346 .217 .108 .135 .053 .130 .114
.097 .093 .272 .065 .213 .155 .129 .029 .043 .139 .231 .306 .217 .411 .185 .204 .093 .195 .158
.109 .158 .328 .083 .248 .219 .125 .116 .133 .211 .257 .002 .108 .185 .567 .465 .279 .431 .200
.105 .119 .336 .072 .276 .241 .143 .088 .076 .227 .290 .092 .135 .204 .465 .485 .301 .427 .211
.061 .111 .362 .125 .259 .129 .010 .024 .063 .200 .267 -.034 .053 .093 .279 .301 .535 .307 .115
.113 .186 .383 .111 .326 .229 .158 .099 .086 .217 .280 .087 .130 .195 .431 .427 .307 .470 .216
.093 .115 .207 .058 .176 .165 .127 .066 .059 .143 .167 .109 .114 .158 .200 .211 .115 .216 .173
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Demand
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Demand
U n iv e rs ita s Su m a te ra U ta ra
(13)
Summary Item Statistics
2.567 .220 3.520 3.300 16.000 .516 19
Item Means
Mean Minimum Maximum Range
Maximum /
Minimum Variance N of Items
Item-Total Statistics
45.38 64.561 .515 . .917
45.48 62.959 .578 . .915
46.44 58.350 .816 . .909
45.86 64.324 .584 . .915
46.30 59.000 .771 . .910
46.34 61.641 .742 . .911
46.08 64.559 .477 . .918
45.26 65.002 .460 . .918
45.32 65.796 .437 . .918
46.24 62.366 .667 . .913
46.26 60.437 .616 . .915
46.00 65.818 .285 . .923
46.02 64.868 .496 . .917
46.22 63.850 .552 . .916
46.50 62.030 .616 . .914
46.64 61.808 .695 . .912
46.48 63.929 .465 . .918
46.66 61.479 .740 . .911
48.56 64.734 .747 . .914
P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 P16 P17 P18 Demand
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Tot al Correlation Squared Mult iple Correlation Cronbach's Alpha if Item
Delet ed
Scale Statistics
48.78 69.911 8.361 19
(14)
Frequencies
P1
27 27.0 27.0 27.0
4 4.0 4.0 31.0
36 36.0 36.0 67.0
33 33.0 33.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P2
19 19.0 19.0 19.0
12 12.0 12.0 31.0
35 35.0 35.0 66.0
34 34.0 34.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P3
24 24.0 24.0 24.0
45 45.0 45.0 69.0
20 20.0 20.0 89.0
11 11.0 11.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P4
9 9.0 9.0 9.0
19 19.0 19.0 28.0
63 63.0 63.0 91.0
9 9.0 9.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(15)
P5
17 17.0 17.0 17.0
43 43.0 43.0 60.0
28 28.0 28.0 88.0
12 12.0 12.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P6
7 7.0 7.0 7.0
59 59.0 59.0 66.0
26 26.0 26.0 92.0
8 8.0 8.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P7
8 8.0 8.0 8.0
32 32.0 32.0 40.0
52 52.0 52.0 92.0
8 8.0 8.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P8
9 9.0 9.0 9.0
6 6.0 6.0 15.0
33 33.0 33.0 48.0
52 52.0 52.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(16)
P9
10 10.0 10.0 10.0
2 2.0 2.0 12.0
45 45.0 45.0 57.0
43 43.0 43.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P10
9 9.0 9.0 9.0
46 46.0 46.0 55.0
37 37.0 37.0 92.0
8 8.0 8.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P11
15 15.0 15.0 15.0
43 43.0 43.0 58.0
24 24.0 24.0 82.0
18 18.0 18.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P12
8 8.0 8.0 8.0
36 36.0 36.0 44.0
38 38.0 38.0 82.0
18 18.0 18.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(17)
P13
8 8.0 8.0 8.0
31 31.0 31.0 39.0
53 53.0 53.0 92.0
8 8.0 8.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P14
12 12.0 12.0 12.0
43 43.0 43.0 55.0
39 39.0 39.0 94.0
6 6.0 6.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P15
20 20.0 20.0 20.0
46 46.0 46.0 66.0
31 31.0 31.0 97.0
3 3.0 3.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P16
14 14.0 14.0 14.0
62 62.0 62.0 76.0
20 20.0 20.0 96.0
4 4.0 4.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(18)
P17
15 15.0 15.0 15.0
49 49.0 49.0 64.0
33 33.0 33.0 97.0
3 3.0 3.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
P18
18 18.0 18.0 18.0
62 62.0 62.0 80.0
17 17.0 17.0 97.0
3 3.0 3.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
PndapatanKat1
32 32.0 32.0 32.0
68 68.0 68.0 100.0
100 100.0 100.0
< UMR >= UMR Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
UmurKat
4 4.0 4.0 4.0
21 21.0 21.0 25.0
19 19.0 19.0 44.0
21 21.0 21.0 65.0
11 11.0 11.0 76.0
7 7.0 7.0 83.0
17 17.0 17.0 100.0
100 100.0 100.0
20-24 tahun 25-29 tahun 30-34 tahun 35-39 tahun 40-44 tahun 45-49 tahun >= 50 tahun Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulativ e Percent
(19)
JK
57 57.0 57.0 57.0
43 43.0 43.0 100.0
100 100.0 100.0
Laki-laki Perempuan Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
Pendidi kan
6 6.0 6.0 6.0
14 14.0 14.0 20.0
49 49.0 49.0 69.0
31 31.0 31.0 100.0
100 100.0 100.0
SD/Tidak sekolah SMP
SMA PT Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
Pekerjaan
2 2.0 2.0 2.0
74 74.0 74.0 76.0
20 20.0 20.0 96.0
4 4.0 4.0 100.0
100.0
100 100.0 100.0
Pensiunan Wiraswasta Pedagang Buruh
Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
(20)
Pendapatan
4 4.0 4.0 4.0
8 8.0 8.0 12.0
2 2.0 2.0 14.0
4 4.0 4.0 18.0
14 14.0 14.0 32.0
8 8.0 8.0 40.0
26 26.0 26.0 66.0
2 2.0 2.0 68.0
14 14.0 14.0 82.0
14 14.0 14.0 96.0
2 2.0 2.0 98.0
2 2.0 2.0 100.0
100 100.0 100.0
800000 1000000 1500000 1800000 2000000 2500000 3000000 3500000 4000000 5000000 8000000 10000000 Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
HargaRK
26 26.0 26.0 26.0
17 17.0 17.0 43.0
26 26.0 26.0 69.0
16 16.0 16.0 85.0
11 11.0 11.0 96.0
4 4.0 4.0 100.0
100 100.0 100.0
< Rp. 30.000 Rp. 30.000 > Rp. 30.000 -< Rp. 50.000 Rp. 50.000 > Rp. 50.000 -< Rp. 80.000 >= Rp. 80.000 Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
ResikoKat
6 6.0 6.0 6.0
52 52.0 52.0 58.0
36 36.0 36.0 94.0
6 6.0 6.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(21)
KerugianKat
1 1.0 1.0 1.0
54 54.0 54.0 55.0
39 39.0 39.0 94.0
6 6.0 6.0 100.0
100 100.0 100.0
Sangat t idak setuju Tidak setuju Setuju Sangat set uju Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
PndapatanKat1
32 32.0 32.0 32.0
68 68.0 68.0 100.0
100 100.0 100.0
< UMR >= UMR Total Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent
(22)
Pendapatan
12000000 10000000
8000000 6000000
4000000 2000000
0 30
20
10
0
Histogram
Mean =3164000 Std. Dev. =1721610.709
N =100 Frequency
(23)
Pendapatan
Observed Value
10,000,000 8,000,000
6,000,000 4,000,000
2,000,000 0
-2,000,000 Expected Normal Value
8,000,000
6,000,000
4,000,000
2,000,000
0
-2,000,000
(24)
Demand
78 78.0 78.0 78.0
22 22.0 22.0 100.0
100 100.0 100.0
Belum Mendaf t ar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Total
Valid
Frequency Percent Valid Percent
Cumulat iv e Percent Observed Value
10,000,000 8,000,000
6,000,000 4,000,000
2,000,000 0
Deviation from Normal 3,000,000
2,000,000
1,000,000
0
-1,000,000
(25)
Crosstabs
Case Processing Summary
100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
ResikoKat * Demand
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
ResikoKat * Demand Crosstabulation
6 0 6
6.0% .0% 6.0%
46 6 52
46.0% 6.0% 52.0%
25 11 36
25.0% 11.0% 36.0%
1 5 6
1.0% 5.0% 6.0%
78 22 100
78.0% 22.0% 100.0% Count
% of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Sangat t idak set uju
Tidak setuju
Setuju
Sangat set uju ResikoKat Total Belum Mendaf tar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand Total Chi-Square Tests
19.697a 3 .000
18.466 3 .000
16.499 1 .000
100 Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
4 cells (50.0%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is 1.32.
(26)
Crosstabs
Case Processing Summary
100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
KerugianKat * Demand
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
KerugianKat * Demand Crosstabulation
1 0 1
1.0% .0% 1.0%
51 3 54
51.0% 3.0% 54.0%
26 13 39
26.0% 13.0% 39.0%
0 6 6
.0% 6.0% 6.0%
78 22 100
78.0% 22.0% 100.0% Count
% of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Sangat t idak setuju
Tidak setuju Setuju Sangat setuju KerugianKat Total Belum Mendaf tar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand Total Chi-Square Tests
32.984a 3 .000
32.561 3 .000
28.994 1 .000
100 Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
4 cells (50.0%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is .22.
(27)
Crosstabs
Case Processing Summary
100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
HargaRK * Demand
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
HargaRK * Demand Crosstabulation
23 3 26
23.0% 3.0% 26.0%
17 0 17
17.0% .0% 17.0%
23 3 26
23.0% 3.0% 26.0%
8 8 16
8.0% 8.0% 16.0%
5 6 11
5.0% 6.0% 11.0%
2 2 4
2.0% 2.0% 4.0%
78 22 100
78.0% 22.0% 100.0% Count
% of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total Count % of Total < Rp. 30.000
Rp. 30.000
> Rp. 30.000 -< Rp. 50.000 Rp. 50.000
> Rp. 50.000 -< Rp. 80.000 >= Rp. 80.000 HargaRK Total Belum Mendaf tar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand Total Chi-Square Tests
24.039a 5 .000
25.304 5 .000
15.807 1 .000
100 Pearson Chi-Square
Likelihood Ratio Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
5 cells (41.7%) hav e expected count less t han 5. The minimum expected count is .88.
(28)
Crosstabs
Case Processing Summary
100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
PndapatanKat 1 * Demand
N Percent N Percent N Percent
Valid Missing Total
Cases
PndapatanKat1 * Demand Crosstabulation
32 0 32
32.0% .0% 32.0%
46 22 68
46.0% 22.0% 68.0%
78 22 100
78.0% 22.0% 100.0% Count
% of Total Count % of Total Count % of Total < UMR >= UMR PndapatanKat1 Total Belum Mendaf tar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand Total Chi-Square Tests
13.273b 1 .000
11.455 1 .001
19.769 1 .000
.000 .000
13.140 1 .000
100 Pearson Chi-Square
Continuity Correctiona
Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear Association N of Valid Cases
Value df
Asy mp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Computed only f or a 2x2 table a.
0 cells (.0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 7. 04.
(29)
Logistic Regression
Block 0: Beginning Block
Case Processing Summary
100 100.0
0 .0
100 100.0
0 .0
100 100.0 Unweighted Casesa
Included in Analy sis Missing Cases Total Selected Cases Unselected Cases Total N Percent
If weight is in ef f ect, see classif ication table f or the total number of cases.
a.
Dependent Variable Encoding
0 1 Original Value
Belum Mendaf t ar BPJS Telah Mendaf tar BPJS
Internal Value
Classificati on Tablea,b
78 0 100.0
22 0 .0
78.0 Observ ed
Belum Mendaf t ar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand
Ov erall Percentage St ep 0
Belum Mendaf tar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand Percentage Correct Predicted
Constant is included in the model. a.
The cut v alue is .500 b.
(30)
Block 1: Method = Backward Stepwise (Wald)
Variables in the Equation
-1.266 .241 27.489 1 .000 .282
Constant St ep 0
B S. E. Wald df Sig. Exp(B)
Variabl es not in the Equation
13.344 1 .000
14.530 1 .000
58.814 1 .000
52.903 1 .000
66.497 4 .000
ResikoKat KerugianKat HargaKat PendapatanKat Variables
Ov erall Stat istics St ep
0
Score df Sig.
Omnibus Tests of Model Coefficients
73.564 4 .000
73.564 4 .000
73.564 4 .000
-10.507 1 .001
63.057 3 .000
63.057 3 .000
St ep Block Model St ep Block Model St ep 1
St ep 2a
Chi-square df Sig.
A negat iv e Chi-squares v alue indicates that the Chi-squares v alue has decreased f rom the prev ious step.
a.
Model Summary
31.818a .521 .800
42.325b .468 .718
St ep 1 2
-2 Log likelihood
Cox & Snell R Square
Nagelkerke R Square
Estimation terminat ed at iteration number 20 because maximum iterations has been reached. Final solution cannot be f ound.
a.
Estimation terminat ed at iteration number 7 because parameter est imat es changed by less than .001. b.
(31)
Classificati on Tablea
77 1 98.7
4 18 81.8
95.0
76 2 97.4
4 18 81.8
94.0 Observ ed
Belum Mendaf t ar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand
Ov erall Percentage
Belum Mendaf t ar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand
Ov erall Percentage St ep 1
St ep 2
Belum Mendaf tar BPJS Telah Mendaf tar BPJS Demand Percentage Correct Predicted
The cut v alue is .500 a.
Variables in the Equation
1.791 1.350 1.760 1 .185 5.995 .425 84.472 21.133 5813.506 .000 1 .997 2E+009 .000 . 4.296 1.428 9.046 1 .003 73.387 4.466 1205.983 1.469 1.313 1.252 1 .263 4.346 .331 57.019 -53.686 11627.012 .000 1 .996 .000
2.133 1.012 4.439 1 .035 8.441 1.160 61.401 3.426 1.019 11.307 1 .001 30.742 4.174 226.409 1.817 1.019 3.182 1 .074 6.154 .836 45.306 -11.885 2.622 20.543 1 .000 .000
ResikoKat KerugianKat HargaKat PendapatanKat Constant St ep 1a ResikoKat HargaKat PendapatanKat Constant St ep 2a
B S. E. Wald df Sig. Exp(B) Lower Upper 95.0% C.I. f or EXP(B)
Variable(s) entered on step 1: ResikoKat, KerugianKat , HargaKat, Pendapat anKat. a.
Variables not in the Equationb
7.056 1 .008
7.056 1 .008
KerugianKat Variables
Ov erall Statistics St ep 2a
Score df Sig.
Variable(s) remov ed on step 2: KerugianKat. a.
Adding the most signif icant v ariable will result in a model which duplicates a prior model.
(32)
(33)
(34)
DAFTAR PUSTAKA
Adisasmito Wiku. 2010 Sistem Kesehatan. Rajagrafindo Persada. Jakarta.
Arikunto, S. 2010. Prosedur penelitian : Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi. Revisi). Rineka Cipta. Jakarta.
Asrul Ahmad. 2012. Faktor Penentu Permintaan Layanan Kesehatan Pada Rumah Sakit Umum Pemerintah Kota Makassar. FKM UNHAS. Makassar.
Azwar Azrul. 2010. Pengantar administrasi kesehatan, edisi ke tiga. Binarupa Aksara. Jakarta.
Azwar, S. 2012. Metode Penelitian. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.
Burhan. 2009. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-ilmu Sosial. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Dahlan Siamat, 2004. Manajemen Lembaga Keuangan, Edisi Keempat. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Dewan Jaminan Sosial Nasional. 2012. Peta Jalan Jaminan Kesehatan Nasional. DJSN. Jakarta
Dinas Kesehatan Kota Medan. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013. Medan.
Feldstein PJ. 2005. Health Care Economics Sixth Edition. California.
Grossman Michael. 1972. On The Concept of Health Capital and Demand for Health Journal of Political Economic. Vol. 80.
Hediyati S.Y. 2001. Analisis Pola pemanfaatan Kartu Sehat Pada Program Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan
Ilyas Yaslis. 2006. Asuransi Kesehatan : Review Utilisasi, Manajemen Klaim dan Fraud (Kecurangan) Asuransi Kesehatan. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta.
Kemenkes RI. 2014. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan Kesehatan Nasional Dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional, Jilid 1. Kementerian Kesehatan RI.
Maharani P.V. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Masyarakat Di Kota Singaraja Memiliki Program Asuransi Unitlink. Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja.
(35)
Muslehuddin Muhammad, 1999. Menggugat Asuransi Modern. PT Lentera. Basritama, Jakarta.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Rineka. Cipta.
Notoadmodjo Soekidjo. 2010. Promosi Kesehatan Teori Dan Aplikasi. Rineka Cipta.
Pallutturi Sukri. 2005. Ekonomi Kesehatan. Penerbit : Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan FKM UNHAS.
Parung Jennyfer. 2014. Analisis Permintaan Jasa Pelayanan Kesehatan Di Kabupaten Toraja Utara
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 Tentang Jaminan Kesehatan. Jakarta
Republik Indonesia. 2004. Undang-Undang RI Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Sarwono Yuli Eko.2011. Analisis Permintaan Masyarakat Akan Pusat Kesehatan Masyarakat di Kota Semarang
Sebayang R.I. 2006. Analisis Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas Oleh Keluarga Miskin Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Miskin (JPKMM) di Wilayah Kecamatan Warungkondang Kabupaten Cianjur tahun 2005 (Thesis) Depok :Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Sugiyono. 2011.Metode Penelitian Kuantitatif, Kualiatatif, dan R & D. Alfabeta. Bandung
Thabrany, Hasbullah. Jaminan Kesehatan Nasional. PT.Grafindo Persada. Jakarta.
Todaro. M.P., 2000. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga (H.Munandar, Trans. Edisi Ketujuh ed.). Erlangga. Jakarta.
Undang-Undang Republik Indonesia. Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional. Jakarta
Wasis Budiarto.1996. Elastisitas Permintaan upaya Kesehatan Di Kabupaten Ponorogo
(36)
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan
cross sectional study untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen
yaitu Besarnya Kerugian, Penndapata, Harga Asuransi, dan Resiko Sakit dengan
variabel dependennya yaitu Demand Menjadi Peserta BPJS PBPU.
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan
Selayang II. Waktu penelitian dilakukan dari bulan juli tahun 2016 sampai dengan
selesai.
3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat kategori pekerja
bukan penerima upah di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II
berdasarkan data puskesmas yaitu sebanyak 38.936 orang.
3.3.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini dipilih secara Proportioned Random
Sampling di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II dengan jumlah
sampel berdasarkan rumus dari Slovin dalam Sugiyono (2011) dengan formula
sebagai berikut :
(37)
37
Keterangan :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
d = Derajat kesalahan (10 %)
Maka, hasil dari penentuan sampel data penelitian ini adalah
Dengan proporsi sebagai berikut :
Peserta PBPU Jumlah Sampel (%) Jumlah
Terdaftar (9684/38936) x 100 24,8 % 25 sampel
Tidak Terdaftar (29252/38936) x 100 75,2 % 75 sampel
Sumber :Profil Kecamatan Medan Selayang
Kriteria inklusi dari sampel tersebut adalah sebagai berikut :
a) Peserta BPJS Kesehatan mandiri golongan PBPU (pekerja bukan penerima
upah) atau
b) Calon peserta BPJS Kesehatan mandiri atau sementara dalam pengurusan
kepesertaan.
c) Masyarakat golongan PBPU yang belum mendaftar sebagai peserta BPJS
Kesehatan mandiri.
3.4 Pengumpulan Data
3.4.1 Data Primer
Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan peserta
(38)
38
Selayang II. Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik isian dengan
menggunakan daftar isian/tabel isian sebagai alat bantu mendapatkan data secara
sistematis.
3.4.2 Data Sekunder
Data sekunder yang dikumpulkan melalui Laporan BPJS Kesehatan
tahun 2015 mengenai jumlah peserta penerima bantuan iuran (PBI) dan Non
penerima bantuan iuran (Non-PBI) di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan
Selayang II.
3.5 Definisi Operasional dan Aspek Pengukuran 3.5.1 Definisi operasional
Variabel Definisi Operasional
Resiko sakit → Sudut pandangdan perilaku peserta BPJS Mandiri
tentang ketidakpastian saat ia mengalami sakit yang mendorongnya untuk melakukan tindakan antisipatif dengan memanfaatkan JKN.
Besarnya kerugian → Perkiraan peserta BPJS Mandiri terhadap risiko-risiko
finansial yang harus ditanggung ketika sakit
Harga Asuransi → Besarnya uang yang bersedia responden bayarkan
untuk memperoleh asuransi kesehatan sesuai tingkatan harga yang ditawarkan BPJS dengan sekala ukur rasio.
Pendapatan → Jumlah penghasilan yang diterima setiap bulannya
untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dengan sekala ukur rasio.
Demand menjadi
peserta BPJS PBPU
→ Status responden sudah mendaftarkan atau belum
(39)
39
3.5.2 Aspek pengukuran
Variabel Bobot Nilai
1 Variabel = 1 Indikator
Bobot Nilai 1 Variabel = 7 Indikator Resiko Sakit SS S TS STS 4 3 2 1 28 21 14 7 Besarnya kerugian SS S TS STS 4 3 2 1 28 21 14 7
Demand menjadi peserta
BPJS PBPU Iya
Tidak
1 0
3.6 Validitas dan Reabilitas Instrumen
Sebelum penelitian dilakukan, instrumen yang digunakan untuk
mengambil data yang sebenarnya, terlebih dahulu dilakukan ujicoba / tryout
instrumen, untuk mengetahui tingkat kesahihan (validitas) dan keandalan
(reliabilitas). Suharsimi Arikunto (2010) menyatakan bahwa tujuan ujicoba
instrumen yang berhubungan dengan kualitas adalah upaya untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas.
Suatu instrumen itu valid, apabila dapat mengukur apa yang hendak
diukur. Sedangkan tinggi reliabilitas menunjukkan bahwa instrumet tersebut dapat
mengukur apa yang dimaksud dalam menjawab pertanyaan atau pernyataan
diantara subjek.
Data yang baik adalah data yang sesuai dengan kenyataan yang
(40)
40
dengan kenyataannya disebut data valid dan data yang dipercaya disebut dengan
data reliabel. Agar dapat diperoleh data yang valid dan reliabel, maka instrumen
penilaian yang digunakan untuk mengukur objek yang akan dinilai baik tes atau
nontes harus memiliki bukti validitas dan reliabilitas. Penelitian evaluasi muatan
lokal keterampilan juga menggunakan instrumen yang harus dilakukan ujicoba
untuk mengetahui tingkat validitas (kesahihan) dan reliabilitas (keandalan).
3.6.1 Uji validitas
Validitas merupakan derajat ketepatan antara data yang terjadi pada
objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti (Sugiyono,
2010). Pengujian validitas pada penelitian evaluatif ini menggunakan logical
validity (validitas logis). Validitas logis untuk sebuah instrumen menunjuk pada
kondisi sebuah instrumen yang memenuhi syarat valid berdasarkan hasil
penalaran dan rasional. Instrumen yang diuji validitasnya adalah intrumen
komponen konteks, masukan, proses dan hasil.
Uji validitas pada penelitian ini menggunakan teknik uji validitas
korelasi product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Rumus tersebut adalah:
√
Keterangan :
= Koefisien korelasi
X = Skor butir
Y = Skor total yang diperoleh
(41)
41
∑X2 = Jumlah kuadrat nilai X
∑Y2 = Jumlah kuadrat nilai Y (Arikunto, 2010)
Hasil perhitungan rxy atau rhitung dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan
taraf signifikan 5%. Jika harga rhitung lebih besar dari rtabel maka dapat dikatakan
item tersebut valid. Untuk rtabel dengan jumlah responden 100 orang adalah 0,1946
(Burhan, 2009).
Apabila nilai rhitung lebih besar dari 0,1946 maka item tersebut dapat
dikatakan valid. Berikut ini adalah hasil ujicoba instrumen: pernyataan no 1
mempunyai nilai rhitung 0,515 > 0,1946 yang artinya pernyataan no 1 valid untuk
dimasukkan ke dalam instrument penelitian. Pernyataan no 2 mempunyai nilai
rhitung 0,578 > 0,1946 yang artinya pernyataan no 1 valid untuk dimasukkan
kedalam instrument penelitian. Pernyataan no 2 mempunyai nilai rhitung 0,578 >
0,1946 yang artinya pernyataan no 2 valid untuk dimasukkan kedalam instrument
penelitian. Pernyataan no 3 mempunyai nilai rhitung 0,816 > 0,1946 yang artinya
pernyataan no 3 valid untuk dimasukkan kedalam instrument penelitian.
Pernyataan no 4 mempunyai nilai rhitung 0,584 > 0,1946 yang artinya pernyataan no
4 valid untuk dimasukkan kedalam instrument penelitian. Pernyataan no 5
mempunyai nilai rhitung 0,771 > 0,1946 yang artinya pernyataan no 5 valid untuk
dimasukkan kedalam instrument penelitian.
Pernyataan no 6 mempunyai nilai rhitung 0,5742 > 0,1946 yang artinya
pernyataan no 6 valid untuk dimasukkan kedalam instrument penelitian.
Pernyataan no 7 mempunyai nilai rhitung 0,477 > 0,1946 yang artinya pernyataan no
(42)
42
mempunyai nilai rhitung 0,460 > 0,1946 yang artinya pernyataan no 8 valid untuk
dimasukkan kedalam instrument penelitian. Pernyataan no 9 mempunyai nilai
rhitung 0,437 > 0,1946 yang artinya pernyataan no 9 valid untuk dimasukkan
kedalam instrument penelitian. Pernyataan no 10 mempunyai nilai rhitung 0,667 >
0,1946 yang artinya pernyataan no 10 valid untuk dimasukkan kedalam
instrument penelitian.
Pernyataan no 11 mempunyai nilai rhitung 0,616 > 0,1946 yang artinya
pernyataan no 11 valid untuk dimasukkan kedalam instrument penelitian.
Pernyataan no 12 mempunyai nilai rhitung 0,285 > 0,1946 yang artinya pernyataan
no 12 valid untuk dimasukkan kedalam instrument penelitian. Pernyataan no 13
mempunyai nilai rhitung 0,496 > 0,1946 yang artinya pernyataan no 13 valid untuk
dimasukkan kedalam instrument penelitian. Pernyataan no 14 mempunyai nilai
rhitung 0,552 > 0,1946 yang artinya pernyataan no 14 valid untuk dimasukkan
kedalam instrument penelitian. Pernyataan no 15 mempunyai nilai rhitung 0,616 >
0,1946 yang artinya pernyataan no 15 valid untuk dimasukkan kedalam
instrument penelitian.
Pernyataan no 16 mempunyai nilai rhitung 0,695 > 0,1946 yang artinya
pernyataan no 16 valid untuk dimasukkan kedalam instrument penelitian.
Pernyataan no 17 mempunyai nilai rhitung 0,465 > 0,1946 yang artinya pernyataan
no 17 valid untuk dimasukkan kedalam instrument penelitian. Pernyataan no 18
mempunyai nilai rhitung 0,740 > 0,1946 yang artinya pernyataan no 18 valid untuk
dimasukkan kedalam instrument penelitian. Tabel hasil uji validitas dapat di lihat
(43)
43
3.6.2 Uji reliabilitas
Reliabilitas menunjuk pada pengertian bahwa instrumen yang digunakan
dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Syarat
kualifikasi suatu instrumen pengukur adalah konsisten, keajegan, atau tidak
berubah-ubah (Azwar, 2012). Instrumen yang diuji reliabilitasnya adalah
instrumen yang dibuat oleh peneliti. Dalam hal ini instrumen tersebut adalah
instrumen komponen konteks, masukan, proses dan hasil.
Reliabilitas ditentukan atas dasar proporsi varian total yang merupakan
varian total sebenarnya. Makin besar proporsi tersebut berarti makin tinggi
reliabilitasnya. Untuk menguji reliabilitas instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian ini digunakan rumus koefisien Alpha karena skor pada butir-butir
instrumen merupakan skor bertingkat yaitu antara 1 sampai 4 atau 1 sampai 5.
Menurut Arikunto (2010), instrumen yang berbentuk multiple choice (pilihan
ganda) maupun skala bertingkat maka reliabilitasnya dihitung dengan
menggunakan rumus Alpha. Rumus tersebut adalah :
둀 [ ] [ ]
Keterangan :
rii = Reliabilitas instrument
k = Banyaknya butir pernyataan
= Jumlah varian butir penyataan = Varian total
(44)
44
Untuk menyatakan reliabilitas instrumen, digunakan interpretasi
terhadap koefisien korelasi, yaitu :
Antara 0,800 s/d 1,000 sangat tinggi
0,600 s/d 0,800 tinggi
0,400 s/d 0,600 cukup
0,200 s/d 0,400 rendah
0,000 s/d 0,200 sangat rendah (Arikunto, 2010)
Hasil uji reliabilitas instrument didapat nilai 0,921 yang berarti
realibilitas instrument penelitian tinggi.
3.7 Pengolahan Dan Penyajian Data 3.7.1 Pengolahan Data
a. Edit Data
Tahap ini merupakan tahap kegiatan membersihkan data yang telah
terkumpul, baik cara pengisian, kesalahan pengisian, serta konsistensi dari setiap
jawaban yang terdapat pada kuesioner.
b. Coding (Pemberian Kode)
Data yang telah diteliti kelengkapannya diberikan kode secara manual
sebelum di-entry ke dalam komputer.
c. Entry (Pemasukan Data ke dalam Komputer)
Data yang telah diberikan kode diperiksa seluruhnya, dimasukkan kedalam
(45)
45
d. Cleaning Data Entry
Pemeriksaan kembali semua data yang telah di-entry untuk menghindari
terjadinya kesalahan dalam entry data yang dapat memberikan hasil akhir yang
kurang tepat.
e. Tabulasi
Tabulasi data dengan bantuan computer sesuai dengan variabel yang
diteliti dan kebutuhan analisis untuk memudahkan proses pengolahan data.
3.7.2 Penyajian Data
Hasil pengolahan data tersebut disajikan dalam bentuk narasi tabel
distribusi frekuensi disertai dengan interpretasi.
3.8 Analisis Data
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square dan
uji Regresi Logistic Berganda. Uji Chi Square adalah uji yang digunakan untuk
mengestimasi atau mengetahui frekuensi hasil observasi dengan frekuensi yang
diharapkan dari sampel apakah terdapat hubungan atau perbedaan yang signifikan
atau tidak. Uji Chi Square melihat hubungan atau perbedaan antara variabel yang
berbentuk kategorik (nominal dan ordinal). Uji signifikan dilihat dengan
menggunakan CI 95% (P value < 0,05). Kesimpulan tingkat kemaknaan dapat
dilakukan apabila hasil uji sebagai berikut :
1. P-value ≤ 0,05 menunjukkan hasil adalah signifikan 2. P-value > 0,05 menunjukkan hasil adalah tidak signifikan
Analisis multivariat dilakukan untuk mengetahui kecenderungan
(46)
46
pertama yang akan dilakukan adalah melakukan seleksi bivariat masing-masing
variable independen dan variabel dependen. Karena variabel dependennya adalah
kategorik dikotom yaitu baik atau kurang baik maka uji yang digunakan adalah uji
regresi logistik.
Adapun langkah yang harus diperhatikan dalam analisis regresi logistik
adalah variabel bebas yang pengaruh signifikan kemudian dimasukkan ke dalam
model regresi logistik multivariat untuk mengetahui pengaruh secara
bersama-sama antara variabel bebas dengan variabel terikat. Didalam penentuan model
yang cocok dilakukan dengan melihat nilai dari Wald Statistik dan Exp(B) untuk
masing-masing variabel bebas dengan batas nilai p ≤ 0.25 . Model regresi logistik ganda:
g(x) = β0 + β1x1 + β2x2 +…..+ βpxp
Nilai kritis dalam pengujian hipotesis terhadap koefisien regresi
ditentukan dengan menggunakan tabel distribusi normal dengan tingkat
(47)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
4.1.1 Lokasi Puskesmas
Puskesmas PB Selayang II terletak di Jalan Bunga Wijaya Kesuma Pasar
IV gg. Puskesmas Kecamatan Medan Selayang Kota Medan.
4.1.2 Wilayah Kerja Puskesmas
Dalam melaksanakan kegiatannya Puskesmas PB Selayang II
mempunyai wilayah yang meliputi :
a. Luas Wilayah Kerja : 2.379 Ha
b. Jumlah Kepala Keluarga : 24.692 jiwa
c. Enam Kelurahan yaitu
1. Kelurahan PB. Selayang I
2. Kelurahan PB. Selayang II
3. Kelurahan Tanjung Sari
4. Kelurahan Asam Kumbang
5. Kelurahan Beringin
6. Kelurahan Sempakata
d. Batas-batas wilayah kerja
1. Utara : Kecamatan Medan Baru
2. Selatan : Kecamatan Medan Tuntungan
3. Barat : Kecamatan Medan Sunggal
(48)
48
e. Dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas Medan Sunggal dibantu oleh 2
Puskesmas Pembantu, yaitu:
1. Puskesmas Pembantu Asam Kumbang, di Kelurahan Asam
Kumbang
2. Puskesmas Pembantu Tanjung Sari, di Kelurahan Tanjung Sari
Puskesmas Medan PB Selayang II terdiri dari 6 kelurahan dengan
jumlah penduduk 126.437 jiwa yang terdiri dari 24.692 kepala keluarga.
Distribusi jumlah penduduk berdasarkan wilayah kerja Puskesmas Medan PB
Selayang II.
Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan dan Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan PB Selayang Kecamatan Medan PB Selayang
No Kelurahan KK Jenis Kelamin Jumlah
Jiwa
Jumlah Lingkungan
Luas Wilayah
Pr Lk
1 Tanjung Sari 6.899 13.420 13.246 26.666 14 520
2 Pb. Selayang I 2.588 6.480 6.465 12.945 10 180
3 Pb. Selayang II 7.935 9.462 9.440 18.902 17 690
4 As. Kumbang 3.291 8.220 8.186 16.406 10 400
5 Beringin 1.892 3.961 3.954 7.915 6 79
6 Sempakata 2.087 6.070 6.054 12.124 6 510
Jumlah 24.692 47.613 47.345 94.958 63 2.379
4.1.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan
Untuk lebih memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan
kesehatan, maka Puskesmas Medan PB Selayang II saat ini mempunyai dua buah
Puskesmas Pembantu PB Selayang II, yaitu Puskesmas Pembantu Asam
(49)
49
4.2 Analisis Univariat 4.2.1 Karakteristik responden
Karakteristik responden meliputi, kelompok umur, jenis kelamin,
pekerjaan, pendidikan terakhir dan jumlah pendapatan. Berdasarkan hasil
penelitian diketahui bahwa terdapat 4 responden dengan umur antara 20-24 tahun
(4%), 21 responden antara 25-29 tahun (21,0%), 19 responden antara 30-34tahun
(19,0%), 21 responden berumur antara 30-34 tahun (21,0%), 11 responden
berumur antara 40-44 tahun (11,0), 7 responden berumur antara 45-49 tahun (7%)
dan 17 responden diatas 50 tahun (17%).
Berdasarkan karakteristik jenis kelamin menunjukkan bahwa terdapat 57
responden laki-laki (57%) dan 43 responden perempuan (43%). Karakterisrik
pendidikan terakhir menunjukkan responden yang terbanyak adalah
SMA/sederajat sebanyak 49 responden (49%) sedangkan tingkat pendidikan yang
lain yaitu Perguruan Tinggi 31 responden (31%), SMP sebanyak 14 responden
(14%) serta tidak sekolah dan SD/sederajat sebanyak 6 responden (6%).
Karakteristik pekerjaan menunjukkan responden yang terbanyak adalah
wiraswasta sebanyak 74 responden (74%), pedagang sebanyak 20 responden
(20%), buruh sebanyak 4 responden (4%). Karakteristik jumlah pendapatan
menunjukkan jumlah responden yang terbanyak adalah dengan pendapatan
>UMR sebanyak 68 responden (68%) dan yang terendah yaitu responden dengan
pendapatan <UMR sebanyak 32 responden (32%). Distribusi responden
(50)
50
Tabel 4.2 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Responden Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016
No Karakteristik Jumlah (n) Presentase (%)
Umur 1 2 3 4 5 6 7 20-24 tahun 25-29 tahun 30-34 tahun 35-39 tahun 40-44 tahun 45-50 tahun > 50 tahun
4 21 19 21 11 7 17 4,0 21,0 19,0 21,0 11,0 7,0 17,0
Jumlah 100 100,0
Jenis Kelamin 1 2 Laki-laki Perempuan 57 43 57,0 43,0
Jumlah 100 100,0
Pendidikan Terakhir 1 2 3 4 SD/Tidak Sekolah SMP SMA PT 6 14 49 31 6,0 14,0 49,0 31,0
Jumlah 100 100,0
Pekerjaan 1 2 3 Wiraswasta Pedagang Buruh 74 22 4 74,0 22,0 4,0
Jumlah 100 100,0
Pendapatan 1 2 < UMR > UMR 32 68 32,0 68,0
Jumlah 100 100,0
4.2.2 Faktor Penghindaran Resiko (Risk Avertion)
Untuk menggambarkan penilaian responden terhadap penghindaran
risiko responden terhadap Permintaan BPJS PBPU, maka diukur melalui 7
pertanyaan yang terdiri dari sudut pandang menyikapi risiko sakit, jenis
pengobatan yang dikhawatirkan terjadi dan permintaan askes periode berikutnya
jika jarang mendapat sakit yang serius. Distribusi frekuensi jawaban responden
(51)
51
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 6 responden
(6,0%) dengan kategori penghindaran resiko sangat setuju, 36 responden (36,0%)
dengan kategori penghindaran resiko setuju, 52 responden (52,0%) dengan
kategori penghindaran resiko tidak setuju dan terdapat 6 responden (6,0%) dengan
kategori penghindaran resiko sangat tidak setuju dalam Permintaan BPJS PBPU di
wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016.
Distribusi penghindaran risiko responden terhadap Permintaan BPJS
PBPU dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Penghindaran Risiko Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016.
Penghindaran Resiko F %
Sangat setuju 6 6,0
Setuju 36 36,0
Tidak setuju 52 52,0
Sangat tidak setuju 6 6,0
Total 100 100,0
4.2.3 Faktor Besarnya Kerugian (The Magnitude of the Loss)
Untuk menggambarkan penilaian responden terhadap besarnya kerugian
responden terhadap Permintaan BPJS PBPU, maka diukur melalui 7 pertanyaan
yang terdiri dari indikator kerugian finansial yang dialami dan perkiraan risiko
finansial ketika sakit. Distribusi frekuensi jawaban responden dapat dilihat pada
bagian lampiran.
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 6 responden
(6,0%) dengan kategori besarnya kerugian sangat setuju, 39 responden (39,0%)
dengan kategori besarnya kerugian setuju, 54 responden (54,0%) dengan kategori
(52)
52
besarnya kerugian sangat tidak setuju dalam Permintaan BPJS PBPU di wilayah
kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016.
Distribusi penghindaran risiko responden terhadap Permintaan BPJS
PBPU dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Besarnya Kerugian Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016.
Besarnya Kerugian f %
Sangat setuju 6 6,0
Setuju 39 39,0
Tidak setuju 54 54,0
Sangat tidak setuju 1 1,0
Total 100 100,0
4.2.4 Faktor Harga Asuransi (The Price of Insurance)
Untuk menggambarkan penilaian responden terhadap harga asuransi
terhadap Permintaan BPJS PBPU, makadiukur melalui 2 pertanyaan yang terdiri
dari indikator sistem pembayaran premi dan harga premi. Distribusi frekuensi
jawaban responden dapat dilihat pada bagian lampiran.
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa dari 43 responden terdapat26 responden
(60,5%) yang bersedia membayar biaya premi < Rp. 30.000 dan terdapat 17
responden (39,5%) yang bersedia membayar biaya premi sebesar Rp. 30.000
dalam Permintaan BPJS PBPU di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan
Selayang II tahun 2016.
Distribusi faktor Harga Asuransi terhadap Permintaan BPJS PBPU yaitu
jumlah uang dalam rupiah yang bersedia dibayarkan responden untuk
mendapatkan asuransi dibagi sesuai kategori kelas BPJS dapat dilihat pada tabel
(53)
53
Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Asuransi BPJS Kelas III Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016.
Harga Asuransi F %
< Rp. 30.000 26 60,5
Rp. 30.000 17 39,5
Total 43 100,0
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa dari 42 responden terdapat 26 responden
(61,9%) yang bersedia membayar biaya premi antara > Rp. 30.000 - < Rp.50.000
dan terdapat 16 responden (38,1%) yang bersedia membayar biaya premi sebesar
Rp. 50.000 dalam Permintaan BPJS PBPU di wilayah kerja Puskesmas Padang
Bulan Selayang II tahun 2016.
Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Asuransi BPJS Kelas II Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016.
Harga Asuransi F %
> Rp. 30.000 - < Rp. 50.000 26 61,9
Rp. 50.000 16 38,1
Total 42 100,0
Tabel 4.7 menunjukkan bahwa dari 15 responden terdapat 11 responden
(73,3%) yang bersedia membayar biaya premi antara > Rp. 50.000 - < Rp.80.000
dan terdapat 4 responden (26,7%) yang bersedia membayar biaya premi > Rp.
80.000 dalam Permintaan BPJS PBPU di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan
Selayang II tahun 2016.
Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Asuransi BPJS Kelas I Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang I Tahun 2016.
Harga Asuransi F %
> Rp. 50.000 - < Rp. 80.000 11 73,3
> Rp. 80.000 4 26,7
(54)
54
4.2.5 Faktor Pendapatan Responden (The Income of the Individual)
Untuk menggambarkan penilaian responden terhadap faktor pendapatan
responden terhadap Permintaan BPJS PBPU, maka diukur melalui 2 pertanyaan
yang terdiri dari kecukupan pendapatan untuk kebutuhan sehari-hari dan
kesesuaian pendapatan dengan beban premi. Distribusi frekuensi jawaban
responden dapat dilihat pada bagian lampiran.
Tabel 4.8 menunjukkan bahwa dari 100 responden terdapat 68 responden
(68,0%) yang memiliki pendapatan >UMRdan terdapat 32 responden (32,0%)
yang memiliki kategori pendapatan <UMR dalam Permintaan BPJS PBPU di
wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016.
Distribusi pendapatan responden terhadapPermintaan BPJS PBPU dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Responden Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016.
Pendapatan Responden F %
> UMR 68 68,0
< UMR 32 32,0
Total 100 100,0
4.2.6 Demand Masyarakat Untuk Menjadi Peserta BPJS PBPU di
Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016. Untuk menggambarkan penilaian responden terhadap Permintaan BPJS
PBPU, maka diukur melalui 1 pertanyaan yaitu apakah responden sudah
memanfaatkan BPJS PBU. Tabel 4.9 menunjukkan bahwa dari 100 responden
(55)
55
terdapat 78 responden (78,0%) yang belum mendaftar untuk menjadi peserta
BPJS PBPU di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016.
Distribusi pendapatan responden terhadap Permintaan BPJS PBPU dapat
dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Demand Masyarakat Untuk Menjadi Peserta BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016.
Permintaan BPJS PBPU F %
Sudah Mendaftar 22 22,0
Belum Mendaftar 78 78,0
Total 100 100,0
4.3 Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan variabel
independen dengan variabel dependen maka analisis statistik menggunakan uji
chi-square dengan derajat kepercayaan α=0,05. Adapun hasil analisis bivariat untuk melihat hubungan dengan menggunakan chi-square dapat dilihat pada tabel
berikut:
4.3.1 Tabulasi Silang Variabel Penghindaran Resiko dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Tabel 4.10 menunjukkan bahwa dari 6 responden yang memiliki
penghindaran risiko kategori sangat setuju terdapat 5 responden yang sudah
mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta BPJS PBPU,
dari 36 responden yang memiliki penghindaran risiko kategori setuju terdapat 11
responden yang sudah mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi
peserta BPJS PBPU, dari 52 responden yang memiliki penghindaran risiko
(56)
56
mendaftarkan diri untuk menjadi peserta BPJS PBPU dan dari 6 responden yang
memiliki penghindaran risiko kategori sangat tidak setuju tidak terdapat
responden yang sudah mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi
peserta BPJS PBPU.
Hasil uji statistik untuk mengetahui hubungan penghindaran resiko
dengan demand masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU di wilayah kerja
puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.10 Tabulasi Silang Variabel Penghindaran Resiko dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Penghindaran Resiko
Permintaan BPJS PBPU
Jumlah
Sudah Belum
F % f % F %
Sangat Setuju 5 5,0 1 1,0 6 6,0
Setuju 11 11,0 25 25,0 36 36,0
Tidak Setuju 6 6,0 46 46,0 52 52,0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 6 6,0 6 6,0
Jumlah 22 22,0 78 78,0 100 100,0
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =
0,0001, karena nilai p < 0,05 maka ada hubungan antara penghindaran risiko
dengan demand menjadi peserta BPJS PBPU.
4.3.2 Tabulasi Silang Variabel Besarnya Kerugian dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Tabel 4.11 menunjukkan bahwa dari 6 responden yang memiliki
besarnya kerugian kategori sangat setuju terdapat 6 responden yang sudah
mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta BPJS PBPU,
dari 39 responden yang memiliki besarnya kerugian kategori setuju terdapat 13
(57)
57
peserta BPJS PBPU, dari 54 responden yang memiliki besarnya kerugian kategori
tidak setuju terdapat 3 responden yang sudah mendaftarkan atau sedang
mendaftarkan diri untuk menjadi peserta BPJS PBPU dan dari 1 responden yang
memiliki besarnya kerugian kategori sangat tidak setuju tidak terdapat responden
yang sudah mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta
BPJS PBPU.
Hasil uji statistik untuk mengetahui hubungan besarnya kerugian dengan
demand masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU di wilayah kerja puskesmas
Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.11 Tabulasi Silang Variabel Besarnya Kerugian dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Besarnya Kerugian
Permintaan BPJS PBPU
Jumlah
Sudah Belum
F % F % F %
Sangat Setuju 6 6,0 0 0,0 6 6,0
Setuju 13 13,0 26 26,0 39 39,0
Tidak Setuju 3 3,0 51 51,0 54 54,0
Sangat Tidak Setuju 0 0,0 1 1,0 1 1,0
Jumlah 22 22,0 78 78,0 100 100,0
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =
0,0001, karena nilai p < 0,05 maka ada hubunganantara penghindaran risiko
dengan demand menjadi peserta BPJS PBPU.
4.3.3 Tabulasi Silang Variabel Harga Asuransi dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Tabel 4.12 menunjukkan bahwa dari 26 responden yang bersedia
(58)
58
atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta BPJS PBPU, dari 17 yang
bersedia membayar premi Rp. 30.000 tidak terdapat responden yang sudah
mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta BPJS PBPU,
dari 26 responden yang bersedia membayar premi > Rp. 30.000 - < Rp. 50.000
terdapat 3 responden yang sudah mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri
untuk menjadi peserta BPJS PBPU, dari 16 responden yang bersedia membayar
premi sebesar Rp. 50.000 terdapat 8 responden yang sudah mendaftarkan atau
sedang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta BPJS PBPU, dari 11 responden
yang bersedia membayar premi > Rp. 50.000 - < Rp. 80.000 terdapat 6 responden
yang sudah mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta
BPJS PBPU dan dari 4 responden yang bersedia membayar premi > Rp. 80.000
terdapat 2 responden yang sudah mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri
untuk menjadi peserta BPJS PBPU.
Hasil uji statistik untuk mengetahui hubungan harga asuransi dengan
demand masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU di wilayah kerja puskesmas
Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.12 Tabulasi Silang Variabel Harga Asuransi dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Harga Asuransi
Permintaan BPJS PBPU
Jumlah
Sudah Belum
F % f % f %
< Rp. 30.000 3 3,0 23 23,0 26 26,0
Rp. 30.000 0 0,0 17 17,0 17 17,0
> Rp. 30.000 - < Rp. 50.000 3 3,0 23 23,0 26 26,0
Rp. 50.000 8 8,0 8 8,0 16 16,0
> Rp. 50.000 - < Rp. 80.000 6 6,0 5 5,0 11 11,0
> Rp. 80.000 2 2,0 2 2,0 4 4,0
(59)
59
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =
0,0001, karena nilai p < 0,05 maka ada hubungan antara penghindaran risiko
dengan demand menjadi peserta BPJS PBPU.
4.3.4 Tabulasi Silang Variabel Pendapatan Responden dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Tabel 4.13 menunjukkan bahwa dari 68 responden dengan variabel
pendapatan pada kategori > UMR terdapat 22 responden yang sudah
mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk menjadi peserta BPJS PBPU
dan dari 32 responden dengan variabel pendapatan pada kategori < UMR tidak
terdapat responden sudah mendaftarkan atau sedang mendaftarkan diri untuk
menjadi peserta BPJS PBPU.
Hasil uji statistik untuk mengetahui hubungan pendapatan responden
dengan demand masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU di wilayah kerja
puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.13 Tabulasi Silang Variabel Pendapatan Responden dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Pendapatan Responden
Permintaan BPJS PBPU
Jumlah
Sudah Belum
F % F % F %
> UMR 22 22,0 46 46,0 68 68,0
< UMR 0 0,0 32 32,0 32 32,0
Jumlah 22 22,0 78 78,0 100 100,0
Hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh nilai p =
0,0001, karena nilai p < 0,05 maka ada hubungan antara penghindaran risiko
(60)
60
4.4 Analisis Multivariat
Pengaruh variabel Permintaan (Demand) dapat dilihat melalui analisis
dengan menggunakan uji regresi logistik multivariat. Dengan uji regresi logistik
berganda dapat diperoleh pengaruh antara variabel independen secara simultan
(bersama-sama), sehingga dapat diketahui variabel independen yang paling besar
pengaruhnya terhadap variabel dependen.
Adapun hasil uji regresi logistik multivariat antara variabel independen
dengan variabel dependen dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.14 Pengaruh Variabel Independen terhadap Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016
Variabel B Nilai p Exp (B)
Penghindaran resiko Harga Asuransi
Pendapatan Responden
2.133 3.426 1,817
0,035 0,001 0,074
8,441 30,742 6,154
Overall percentages 94,0
Tabel 4.14 menunjukkan variabel penghindaran resiko (p=0,035), harga
asuransi (p=0,001) dan pendapatan seseorang (p=0,074) memiliki p < 0,25 yang
berarti secara statistik variabel tersebut memiliki pengaruh secara
bersama-samaterhadap demand menjadi peserta BPJS PBPU di wilayah kerja Puskesmas
Padang Bulan Selayang II, sedangkan variabel besarnya kerugian tidak memiliki
pengaruh secara bersama-sama terhadap demand menjadi peserta BPJS PBPU di
wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II sehingga dikeluarkan dari
permodelan.
Pengaruh variabel besarnya kerugian tidak bermakna karena
pengaruhnya ditutupi oleh pengaruh variabel-variabel permintaan yang lain.
(61)
61
penilaiannya terhadap variabel Penghindaran Resiko, harga asuransi, dan
pendapatan seseorang.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa model akhir persamaan
regresi logistik untuk menentukan variabel Permintaan (Demand) adalah dengan
melihat nilai pengaruh Exp(B) yang paling tinggi pada variabel harga asuransi
sebesar 30,742 kali terhadap permintaan BPJS PBPU di wilayah kerja Puskesmas
Padang Bulan Selayang II tahun 2016 dengan nilai p = 0,001.
Model ini dapat menunjukkan besar pengaruh variabel independen
secara bersama-sama yang ada hubungannya dengan permintaan BPJS PBPU di
wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016 yakni dengan
melihat nilai Overall Percentage sebesar 94,0% yang artinya hanya 6% variabel
diluar variabel diteliti yang ikut mempengaruhi variabel dependen.
Hasil analisis menunjukkan bahwa harga asuransi merupakan variabel
independen yang memberikan pengaruh paling besar terhadap permintaan BPJS
PBPU di wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016.
Penilaian responden terhadap harga asuransi yang baik atau sesuai menurut
merekaakan mengakibatkan responden menjadi mau memanfaatkan program
BPJS PBPU 30,742 kali lebih besar dari pada bila penilaian responden terhadap
(62)
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Permintaan (Demand) BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016
Permintaaan (demand) adalah keinginan konsumen membeli suatu
barang pada berbagai tingkat harga selama periode waktu tertentu. Permintaan
terhadap kesehatan dapat dilakukan mengenai pengertian tentang keinginan,
permintaan dan kebutuhan. Keinginan di sini adalah keinginan seseorang untuk
menjadi lebih sehat dalam hidup didasarkan pada penilaian diri seseorang
terhadap status kesehatannya. Faktor-faktor yang memengaruhi permintaan
menurut Feldstein antara lain bagaimana seseorang menghindari resiko,
kemungkinan suatu peristiwa terjadi, besarnya kerugian, harga asuransi, dan
pendapatan seseorang. (Feldstein, 2005)
Dalam pemikiran yang rasional semua orang ingin menjadi sehat.
Kesehatan merupakan modal untuk bekerja dan hidup untuk mengembangkan
keturunan. Latar belakang inilah yang membuat orang ingin menjadi sehat. Ada
keinginan yang bersumber dari kebutuhan hidup. Tentunya demand untuk menjadi
sehat tidaklah sama antar manusia. Seseorang yang kebutuhan hidupnya sangat
tergantung dari kesehatannya tentu akan mempunyai demand yang lebih tinggi
akan status kesehatannya (Palutturi, 2005).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Medan 2015, kepesertaan
Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kecamatan Medan Selayang merupakan
kepesertaan yang paling rendah di bandingkan 20 kecamatan lain yang ada di kota
(63)
63
terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Hal ini juga di dukung
dengan hasil penelitian yang ditemukan bahwa dari 100 responden terdapat 22
responden (22,0%) yang telah atau sedang mendaftar BPJS PBPU dan terdapat 78
responden (78,0%) yang belum mendaftar untuk menjadi peserta BPJS PBPU di
wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016. Hal ini
disebabkan mayoritas penduduk diwilayah kerja Puskesmas Padang Bulan
Selayang II merupakan golongan PBPU (pekerja bukan penerima upah) antara
lain pekerja professional seperti pengacara, dokter praktek, notaris, konsultan,
dan lain-lain dan pekerja mandiri lainnya seperti petani, nelayan, pedagang,
tukang ojek, pekerja mandiri salon, pekerja mandiri bengkel, dan lain-lain.
5.2 Pengaruh Penghindaran Risiko Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p < 0,001, berarti ada
hubungan antara penghindaran risikodengan demand masyarakat menjadi peserta
BPJS PBPU sehingga memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke analisis regresi
logistik berganda (multivariat). Analisis multivariat menunjukkan ada pengaruh
penghindaran risiko demand masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU (p= 0,035,
Exp (B)= 8,441).
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, responden yang sudah menjadi
peserta BPJS PBPU memiliki penghindaran risiko yang baik, mereka memahami
risiko sakit yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja yang bisa menyebabkan
berbagai kerugian (fisik, waktu, aktivitas, finansial, pekerjaan, dsb). Mereka juga
menyadari karena faktor umur merupakan umur produktif apabila mereka sakit
(64)
64
lumayan besar. Ditambah lagi dengan banyaknya penyakit degenerative seperti
diabetes, kolesterol, hipertensi, dll yang menyerang di usia muda, sehingga
mereka menyadari pada kondisi mereka saat ini kesehatan merupakan suatu
kebutuhan yang pemenuhannya merupakan hal yang penting. Karena merupakan
hal yang penting responden berusaha menghindari kerugian berlebih akibat sakit
sehingga mencari asuransi kesehatan merupakan kewajiban pada sebagian
responden. Sebagian responden juga mengatakan takut bila sewaktu-waktu
mereka mengalami sakit dan memerlukan biaya dalam proses perobatan.
Sedangkan responden yang memiliki penghindaran risiko yang kurang
baik demand-nya menjadi peserta BPJS PBPU rendah disebabkan karena belum
pernah menggunakan program JKN, belum pernah mengalami sakit yang serius
(belum pernah mengalami rawat inap/operasi) dan kebiasaan menguras tabungan
saat berobat. Umur yang masih muda, tidak mempunyai tanggungan, dan status
yang masih lajang terkadang tidak terlalu memperdulikan risiko sakit.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Feldstein
(2005) yang menyatakan sudut pandang dan perilaku peserta asuransi tentang
ketidakpastian saat ia mengalami sakit yang mendorongnya untuk melakukan
tindakan antisipatif dengan memanfaatkan asuransi. Hasil ini juga didukung oleh
penelitian Hediyati (2001) yang menyatakan bahwa individu cenderung lebih
takut terhadap ancaman kehilangan pekerjaannya dari pada ancaman penyakit.
5.3 Pengaruh Besarnya Kerugian Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p < 0,001 berarti ada hubungan
(65)
65
memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke analisis regresi logistik berganda
(multivariat). Analisis multivariat menunjukkan tidak ada pengaruh besarnya
kerugian terhadap demand menjadi peserta BPJS PBPU (p = 0,99).
Berdasarkan hasil penelitian bahwa responden yang menyadari besarnya
kerugian yang mereka alami ketika sakit, mereka akan berupaya untuk
mengurangi yang akan mereka dapatkan dengan mengikuti suatu program
asuransi. BPJS kesehatan merupakan asuransi kesehatan dengan banyak
keuntungan diantaranya biaya premi yang murah dibandingkan asuransi kesehatan
lainnya, sehingga dengan menjadi peserta BPJS peserta dapat mengurangi
kerugian akibat pengeluaran ketika sakit dan sekaligus menghemat pengeluaran
dengan biaya premi yang murah. Responden juga mengatakan kerugian terbesar
yang akan dirasakan responden ketika sakit adalah hilangnya waktu bekerja yang
diikuti dengan pengeluaran untuk melakukan pengobatan selain tentunya lagi
hilangnya penghasilan selama sakit. Kesibukan dan aktivitas yang terganggu
ketika sakit membuat mereka berusaha untuk cepat sembuh. Bagi karyawan
swasta, secara profesional ketidakhadiran di kantor satu hari membuat pekerjaan
menumpuk.. Semakin besar kerugian yang akan responden rasakan maka makin
penting untuk memiliki asuransi kesehatan menurut responden.
Hasil ini sejalan dengan penelitian Asrul (2012) menunjukkan besar
biaya dan kualitas layanan menunjukkan positif atau berpengaruh signifikan
terhadap permintaan kunjungan layanan. Sebagian besar responden yang
memperkirakan kerugian finansial mereka rendah ketika sakit karena sakit yang
(1)
viii
3.4 Pengumpulan Data ... 37
3.4.1 Data Primer ... 37
3.4.2 Data Sekunder ... 38
3.5 Definisi Operasional Dan Aspek Pengukuran... 38
3.6 Validitas dan Reabilitas Intrumen ... 39
3.6.1 Uji Validitas ... 40
3.6.2 Uji Reabilitas ... 43
3.7 Pengolahan Dan Penyajian Data ... 44
3.7.1 Pengolahan Data ... 44
3.7.2 Penyajian Data ... 45
3.8 Analisis Data ... 45
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 47
4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 47
4.1.1 Lokasi Penelitian ... 47
4.1.2Wilayah Kerja Puskesmas ... 47
4.1.3 Sarana dan Prasarana Kesehatan ... 48
4.2 Analisis Univariat ... 49
4.2.1 Karakteristik Responden ... 49
4.2.2 Faktor Penghindaran Resiko (Risk Avertion) ... 50
4.2.3 Faktor Besarnya Kerugian (The Magnitude of the Loss) ... 51
4.2.4 Faktor Harga Asuransi (The Price of Insurance) ... 52
4.2.5 Faktor Pendapatan Reponden (The Income of the Idevidual) .. 54
4.2.6 Demand Masyarakat Untuk Menjadi Peserta BPJS PBPU ... 54
4.3 Analisis Bivariat ... 55
4.4 Analisis Multivariat ... 60
BAB V PEMBAHASAN ... 62
5.1 Permintaan (Demand) BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016... 62
5.2 Pengaruh Penghindaran Resiko Terhadap Permintaan BPJS PBPU di Wilayah KerjaPuskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 63
5.3 Pengaruh Besarnya Kerugian Terhadap Permintaan BPJS PBPU di Wilayah KerjaPuskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 64
5.4 Pengaruh Harga Asuransi Terhadap Permintaan BPJS PBPU di Wilayah KerjaPuskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 66
5.5 Pengaruh Pendapatan SeseorangTerhadap Permintaan BPJS PBPU di Wilayah KerjaPuskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 69
(2)
5.6 Pengaruh Variabel Independen Secara Simultan Terhadap Permintaan BPJS PBPU di Wilayah KerjaPuskesmas Padang Bulan Selayang II
Tahun 2016 ... 71
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
6.1 Kesimpulan ... 74
6.2 Saran ... 75
DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner Penelitian Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Surat Keterangan Selesai Penelitian Lampiran 4 Master Data
(3)
x
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Peserta JKN di Kota Medan Tahun 2015 ... 5 Tabel 4.1 Distribusi Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelurahan dan
Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kerja Puskesmas Medan PB Selayang Kecamatan Medan PB
Selayang ... 48 Tabel 4.2 Distribusi Berdasarkan Karakteristik Responden Di Wilayah
Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 50 Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Penghindaran Risiko
Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 51 Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Besarnya Kerugian
Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 52 Tabel 4.5 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Asuransi BPJS
Kelas III Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah
Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 53 Tabel 4.6 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Asuransi BPJS
Kelas II Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 53 Tabel 4.7 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Asuransi BPJS
Kelas I Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Bulan Selayang I Tahun 2016 ... 53 Tabel 4.8 Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan Responden
Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 54 Tabel 4.9 Distribusi Responden Berdasarkan Demand Masyarakat
Untuk Menjadi Peserta BPJS PBPU Di Wilayah Kerja
Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 55 Tabel 4.10 Tabulasi Silang Variabel Penghindaran Resiko dengan
Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun
2016 ... 56 Tabel 4.11 Tabulasi Silang Variabel Besarnya Kerugian dengan
Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun
2016 ... 57 Tabel 4.12 Distribusi Responden Berdasarkan Harga Asuransi BPJS
Kelas II Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 ... 58
(4)
Tabel 4.13 Tabulasi Silang Variabel Pendapatan Responden dengan Demand Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun
2016 ... 59 Tabel 4.14 Pengaruh Variabel Independen terhadap Demand
Masyarakat Menjadi Peserta BPJS PBPU di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016 ... 60
(5)
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Teori Paul J. Feldstein ... 34 Gambar 2.2 Kerangka Konsep... 35
(6)
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Dria Fahrunnisa Lubis
Tempat Lahir : Medan
Tanggal Lahir : 16 Desember 1993
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Suku Bangsa : Mandailing
Nama Ayah : Khairuddin Lubis
Suku Bangsa Ayah : Mandailing
Nama Ibu : Asnani
Suku Bangsa Ibu : Padang
Riwayat Pendidikan Formal :
1. Tahun 1998 - 1999 : TK Harapan Bunda Medan
2. Tahun 1999 - 2005 : SDN 0068344
3. Tahun 2005 - 2008 : SMP Dharma Pancasila Medan
4. Tahun 2008 - 2011 : SMAN 2 Medan
5. Tahun 2012 - 2016 : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara 6. Lama Studi di FKM USU : 4 Tahun 1 bulan