terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional. Hal ini juga di dukung dengan hasil penelitian yang ditemukan bahwa dari 100 responden terdapat 22
responden 22,0 yang telah atau sedang mendaftar BPJS PBPU dan terdapat 78 responden 78,0 yang belum mendaftar untuk menjadi peserta BPJS PBPU di
wilayah kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II tahun 2016. Hal ini disebabkan mayoritas penduduk diwilayah kerja Puskesmas Padang Bulan
Selayang II merupakan golongan PBPU pekerja bukan penerima upah antara lain pekerja professional seperti pengacara, dokter praktek, notaris, konsultan,
dan lain-lain dan pekerja mandiri lainnya seperti petani, nelayan, pedagang, tukang ojek, pekerja mandiri salon, pekerja mandiri bengkel, dan lain-lain.
5.2 Pengaruh Penghindaran Risiko Terhadap Permintaan BPJS PBPU
Di Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 Dari hasil uji chi square didapatkan nilai p 0,001, berarti ada
hubungan antara penghindaran risikodengan demand masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU sehingga memenuhi syarat untuk dilanjutkan ke analisis regresi
logistik berganda multivariat. Analisis multivariat menunjukkan ada pengaruh penghindaran risiko demand masyarakat menjadi peserta BPJS PBPU p= 0,035,
Exp B= 8,441. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, responden yang sudah menjadi
peserta BPJS PBPU memiliki penghindaran risiko yang baik, mereka memahami risiko sakit yang bisa terjadi kapan saja dan dimana saja yang bisa menyebabkan
berbagai kerugian fisik, waktu, aktivitas, finansial, pekerjaan, dsb. Mereka juga menyadari karena faktor umur merupakan umur produktif apabila mereka sakit
maka sangat mengganggu waktu untuk bekerja dan membutuhkan biaya yang
Universitas Sumatera Utara
lumayan besar. Ditambah lagi dengan banyaknya penyakit degenerative seperti diabetes, kolesterol, hipertensi, dll yang menyerang di usia muda, sehingga
mereka menyadari pada kondisi mereka saat ini kesehatan merupakan suatu kebutuhan yang pemenuhannya merupakan hal yang penting. Karena merupakan
hal yang penting responden berusaha menghindari kerugian berlebih akibat sakit sehingga mencari asuransi kesehatan merupakan kewajiban pada sebagian
responden. Sebagian responden juga mengatakan takut bila sewaktu-waktu mereka mengalami sakit dan memerlukan biaya dalam proses perobatan.
Sedangkan responden yang memiliki penghindaran risiko yang kurang baik demand-nya menjadi peserta BPJS PBPU rendah disebabkan karena belum
pernah menggunakan program JKN, belum pernah mengalami sakit yang serius belum pernah mengalami rawat inapoperasi dan kebiasaan menguras tabungan
saat berobat. Umur yang masih muda, tidak mempunyai tanggungan, dan status yang masih lajang terkadang tidak terlalu memperdulikan risiko sakit.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Feldstein 2005 yang menyatakan sudut pandang dan perilaku peserta asuransi tentang
ketidakpastian saat ia mengalami sakit yang mendorongnya untuk melakukan tindakan antisipatif dengan memanfaatkan asuransi. Hasil ini juga didukung oleh
penelitian Hediyati 2001 yang menyatakan bahwa individu cenderung lebih takut terhadap ancaman kehilangan pekerjaannya dari pada ancaman penyakit.
5.3 Pengaruh Besarnya Kerugian Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di