menguras tabungan apalagi harus menjual aset. Pada umumnya responden memilih program JKN untuk mengatasi risiko yang ditimbulkan sewaktu
– waktu ketika sakit.
Juga kecenderungan apabila sakit langsung berobat ke dokter dari pada mengobati diri sendiri dengan cara tradisional atau membeli obat diapotek. Biaya
yang dikeluarkan untuk perawatan rumah sakit akan terasa berat jika tidak mempunyai persediaan uang atau orang yang ditempati untuk meminjam.
Responden yang sadar akan hal itu memperkirakan kerugian finansial mereka saat sakit tinggi. Dan karena pengalaman mereka atau salah satu anggota keluarga
yang mengalami jenis pengobatan rawat inap atau operasi dan rawat jalan di dokter ahli.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Feldstein 2005 semakin besarnya kerugian yang mungkin dialami, akan semakin tinggi
jumlah premi yang bersedia dibayarkan seseorang permintaan asuransi akan lebih besar seiring besarnya ukuran kerugian. Persepsi merupakan proses mengenal
dan memilih berbagai objek sehubungan dengan tindakan yang akan diambil, seseorang yang bersikap positif terhadap suatu hal, akan bertindak mendukung
keyakinan tersebut Notoadmodjo, 2010.
5.4 Pengaruh Harga Asuransi Terhadap Permintaan BPJS PBPU Di
Wilayah Kerja Puskesmas Padang Bulan Selayang II Tahun 2016 Dari hasil uji statistik dengan menggunakan uji chi-square diperoleh
nilai p 0,001, karena nilai p 0,05 maka ada hubungan antara penghindaran risiko dengan demand menjadi peserta BPJS PBPU sehingga memenuhi syarat
untuk dilanjutkan ke analisis regersi logistik berganda. Analisis multivariat
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan ada pengaruh harga asuransi terhadap demand menjadi peserta BPJS PBPU p= 0,001, ExpB= 30,742.
Harga asuransi merupakan variabel dengan pengaruh paling besar terhadap demand masyarakat untuk menjadi peserta BPJS. Berdasarka hasil
wawancara, pada iuran paling murah masyarakat masih enggan untuk mendaftarkan dirinya sebagai peserta BPJS. Keperluan ekonomi lain yang
mendesak membuat masyarakat enggan mendaftarkan karena walaupun masyarakat merasa asuransi kesehatan itu penting namun karena keadaann
ekonomi yang
tidak mendukung
terpaksa masyarakat menyingkirkan
keperluannya untuk mendapatkan asuransi kesehatan. Responden akan merasa sangat terbantu apabila biaya premi asuransi gratis, walaupun sebenarnya sitem
gotong royong yang diberikan oleh BPJS sudah sangat sesuai dengan keadaan yang terjadi di Indonesia. Responden juga tidak menyadari bahwa bagi mereka
yang termasuk dalam golongan PBPU merupakan peserta mandiri yang tidak termasuk golongan masyarakat penerima bantuan iuran. Hal ini perlu
disosialisasikan pada masyarakat bahwa masyarakat dengan pendapatan tetap tidak dapat menerima bantuan iuran kecuali bagi mereka yang memiliki
kekurangan ekonomi. Berdasarkan penelitian, pandangan masyarakat terhadap harga premi
yang ditetapkan BPJS Kesehatan masih beragam. Premi yang terjangkau dengan sistem pembayaran yang mudah tidak akan membuat masyarakat segan untuk
mengikuti program JKN. Begitu pula sebaliknya, premi yang telalu tinggi akan membuat orang enggan untuk mengikuti program JKN. Mereka juga
Universitas Sumatera Utara
kemungkinan tidak akan lagi meneruskan kepesertaan asuransi padatahun berikutnya jika mendapati harga premi yang dibayar tidak sesuai dengan
pelayanan baik dari rumah sakit rekanan maupun dari perusahaan penyelenggara asuransi.
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Feldstein 2005 Semakin tinggi harga asuransi jumlah di atas premi murni, maka
seseorang akan semakin menahan diri untuk membeli asuransi semakin tinggi harga, semakin rendah jumlah barang yang diminta. Selain itu Sebayang 2006
juga menyatakan pemanfaatan fasilitas kesehatan dipengaruhi oleh harga atau biaya yang dibebankan kepada pengguna jasa layanan tersebut.
Secara umum harga asuransi sudah baik, disebabkan karena masyarakat yang membayar iuran di BPJS kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuannya. Namun karena beberapa responden yang mempunyai tingkat pendapatan rendah. Kebutuhan pokok adalah yang utama dan menjadikan asuransi
kesehatan adalah kebutuhan yang dipenuhi setelah kebutuhan pokok tertutupi sehingga responden pada penelitian ini akan lebih tertarik jika harga premi
asuransi semakin murah. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Murti 2000, yang
menyatakan bahwa ada pengaruh antara harga premi asuransi dengan permintaan asuransi kesehatan.
Universitas Sumatera Utara
5.5 Pengaruh Pendapatan Seseorang Terhadap Permintaan BPJS