Pada tahap ini, order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah
terjadi done. Dalam arti, sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini pula, pihak floor trader atau petugas di
kantor broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi.
104
Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya.
Hal ini karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses, seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi,
seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sedangkan investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di
BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama tiga hari bursa. Artinya adalah apabila melakukan transaksi hari ini T, hak-hak investor
akan dipenuhi selama tiga hari bursa berikutnya atau dikenal dengan istilah T+3.
f Penyelesaian transaksi Settlement
105
Terdapat beberapa lembaga profesi yang berkaitan dengan kegiatan pasar modal. Lembaga-lembaga profesi ini diperlukan mengingat dari kegiatan pasar
modal yang mengkondisikan bahwa pihak perusahaan atau pihak emiten dengan
B. Lembaga Terkait dalam Pasar Modal
104
Ibid.
105
Ibid., hlm. 120-121.
Universitas Sumatera Utara
pihak investor tidak dapat melakukan transaksi secara langsung sehingga diperlukan adanya lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.
106
1. Struktur pasar modal Indonesia sebelum terbentuknya OJK Gambar 1
STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA
Sumber :
Bursa Efek Indonesia, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas
Basic Struktur Pasar Modal, Pengetahuan Umum tentang Efek, Reksadana, hlm. 6
2. Otoritas pasar modal sebelum terbentuknya OJK Sebelum terbentuknya OJK maka otoritas pasar modal masih berada pada
Bapepam. Perusahaan yang menjual sahamnya atau obligasinya di pasar modal perlu diatur secara khusus karena menyangkut investor publik menyangkut
106
Irfan Iskandar, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Jakarta : Djambatan, 2001, hlm. 9.
MENTERI KEUANGAN
BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN
BAPEPAM – LK BURSA
LKP LPP
Perusahaan Efek
Lembaga Penunjang
Profesi Penunjang
Pemodal
Emiten, Perusahaan
Publik, Dan
Reksadana - Domestik
- Asing
- Akuntan - Konsultan
Hukum - Penilai
- Notaris - Biro Adm. Efek
- Bank Kustodian
- Wali Amanat - Pemeringkat Efek
- Penjamin Emisi - Perantara
Pedagang Efek - Manajer
Invstasi
- Penasehat Investasi
Universitas Sumatera Utara
kepentingan banyak pihak, karena itulah perlu ada pengawasan dari otoritas publik, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam.
107
Badan Pengawas Pasar Modal sebagai pemegang otoritas dalam kegiatan pasar modal merupakan suatu badan yang dibentuk oleh pemerintah. Dalam
struktur organisasi pemerintahan Bapepam berada di bawah Departemen Keuangan dan bertanggungjawab kepada Menteri Keuangan. Bapepam yang
mempunyai otoritas tersebut berkewajiban untuk dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
dan masyarakat.
108
Untuk dapat menciptakan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal maka Bapepam
mempunyai fungsi untuk melakukan : pembinaan, pengaturan dan pengawasan dalam kegiatan sehari-hari pasar modal. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut,
maka pihak-pihak penyelenggara kegiatan pasar modal diantaranya: Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian,
Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, Wali Amanat dan pihak lainnya yang telah memperoleh izin,
persetujuan atau pendaftaran wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam.
109
Kewajiban yang diemban oleh pihak-pihak tersebut diatas adalah dalam kegiatannya sehari-hari dalam Pasar Modal. Pihak-pihak tersebut dalam kegiatan
pasar modal adalah sebagai pelaksana langsung sehingga lebih mengetahui apa yang terjadi di pasar modal. Pihak Bapepam dalam fungsinya ini bermaksud untuk
107
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.cit., hlm. 11-12.
108
Irfan Iskandar,Op.cit., hlm. 97.
109
Ibid., hlm. 98.
Universitas Sumatera Utara
mencegah adanya suatu penyimpangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan pasar modal berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
110
Berdasarkan uraian diatas , jelaslah bahwa Bapepam sebagai ujung tombak penegakan hukum di pasar modal mempunyai tugas sebagai : Lembaga Pembina,
Lembaga Pengatur, dan Lembaga Pengawas.
111
Saat ini, di Indonesia ada satu bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia. Perdagangan efek yang sah menurut undang-undang adalah di bursa efek.
Penyelenggara Bursa Efek haruslah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam UUPM Pasal 6 ayat 1.
3. Fasilitator pasar modal Fasilitator pasar modal terdiri dari :
a. Bursa Efek Yang dimaksud dengan bursa efek menurut UUPM Pasal 1 ayat 4 adalah
“Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan efek diantara mereka.”
112
Bursa efek diwajibkan untuk mengembangkan sistem pengendalian intern terutama dalam pengawasan
perdagangan yang efektif dengan tujuan menghindari timbulnya manipulasi harga dan mendeteksi informasi orang dalam. Disamping itu, bursa efek
diwajibkan untuk mengikuti praktik perdagangan yang wajar, khususnya dengan mempertimbangkan aturan tentang prioritas kerja dan waktu.
113
110
Ibid., hlm. 99.
111
Abdul R. Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan contoh kasus, Jakarta : Kencana, 2008, hlm. 265
112
M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 124.
113
Yulfasni, Op.cit., hlm. 62.
Modal
Universitas Sumatera Utara
yang disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp.7.500.000.000,00 tujuh miliar lima ratus juta rupiah.
114
Pada dasarnya bursa efek didirikan untuk menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana perdagangan efek. Dengan tersedianya sistem
atau sarana yang baik, tentu para anggota bursa efek yang sekaligus pemegang saham bursa efek yang bersangkutan dapat melakukan penawaran jual beli efek
secara teratur, wajar, dan efisien. Disamping itu juga, tersedianya sistem atau sarana tersebut memungkinkan bursa efek melakukan pengawasan terhadap
anggotanya dengan lebih efektif.
115
Fungsi utama bursa adalah untuk memudahkan pemilik saham menjual saham yang dimilikinya kepada para
calon pembeli atau sebaliknya.
116
Bursa efek juga memiliki tugas untuk menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba bursa efek, dan
melaporkannya kepada Bapepam. Bursa Efek Indonesia fokus pada perdagangan saham dan obligasi.
117
Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah lembaga penyedia fasilitas kegiatan pasar modal. Dengan perkataan lain, LKP ini didirikan dengan tujuan
menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien.
b. Lembaga Kliring dan Penjaminan LKP
118
114
C.S.T.Kansil dan Christine S.T. Kansil, Modul Hukum Dagang, Jakarta: Djambatan, 2001, hlm. 190.
115
Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 244.
116
Sawidji Widoatmodjo, Cara Cepat Memulai Investasi Saham, Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2004, hlm. 4.
117
Bursa Efek Indonesia, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Basic Struktur Pasar Modal, Pengetahuan Umum tentang Efek, Reksadana, hlm. 14.
118
Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 245.
Yang dimaksud dengan LKP menurut UUPM Pasal 1 butir 9 adalah “pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan
Universitas Sumatera Utara
penjaminan penyelesaian transaksi bursa.” Adapun lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia
KPEI.
119
KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan yang berbentuk perseroan terbatas, menurut ketentuan Pasal 15 dan 16 Peraturan Pemerintah No. 45
Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal ditentukan bahwa : Lembaga Kliring dan Penjaminan harus memperoleh izin
dari Bapepam dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.15.000.000.000,00.
120
Transaksi yang terjadi di bursa efek dikliringkan oleh LKP secara terus- menerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban anggota bursa yang
melakukan transaksi.
121
Disamping melaksanakan fungsi kliring, LKP juga menjamin penyelesaian transaksi di bursa yang pelaksanaannya dilakukan
dengan menempatkan LKP sebagai counterpart dari anggota bursa yang melaksanakan transaksi.
122
Kliring transaksi bursa adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi bursa. Sedangkan penjaminan penyelesaian transaksi
bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban anggota bursa efek yang timbul dari transaksi bursa.
123
119
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Loc.cit.
120
Abdul R. Saliman, Loc.Cit.
121
Yulfasni, Op.cit., hlm. 63.
122
I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 196.
123
Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm.246.
c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP
Universitas Sumatera Utara
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menurut UUPM Pasal 1 angka 10 adalah “pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank
Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain.” LPP yang berbentuk perseroan, yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. Sama halnya dengan KPEI,
KSEI juga mempunyai izin dari Bapepam dan memiliki modal disetor sekurangnya Rp.15.000.000.000,00 lima belas miliar rupiah. KSEI
melaksanakan fungsi sebagai kustodian sentral yang aman dalam rangka penitipan efek dengan kewajiban memenuhi persyaratan teknis tertentu.
124
Jasa kustodian yang diberikan LPP harus mampu memberikan pelayanan secara
menyeluruh termasuk pembagian hak atas efek seperti dividen dan dalam bonus, pemrosesan administrasi atas segala kegiatan yang dilakukan oleh
emiten yang terkait dengan kepentingan pemegang rekening seperti RUPS,
125
penyerahan dana dan efek atas instruksi pengguna jasa, administrasi pinjam- meminjam efek, dan pemindahan efek dari dan ke penitipan kolektif.
126
Emiten adalah perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat yang telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Jadi yang
dapat menawarkanmenjual saham, obligasi melalui pasar modal hanya perusahaan yang “go public”.
d. Pelaku pasar modal 1 Emiten
127
124
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., Hlm. 150.
125
Yulfasni, Op.cit., hlm. 62.
126
I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 195.
127
Rahayu Hartini, Op.cit., hlm. 283.
Adapun dokumen utama sehubungan Go Public yang harus ada yaitu : Laporan Keuangan dan Audit Opinion dari
Pihak Akuntan, Dokumen Legal Audit dan Legal Opinion dari pihak
Universitas Sumatera Utara
Konsultan Hukum, Hasil Penilai dari Pihak Penilai, dan Perubahan- Perubahan Anggaran Dasar dan Pengesahan-Pengesahan Perjanjian dari
pihak Notaris.
128
Emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka menjaring dana bagi kegiatan usaha perusahaan atau
pengembangan usaha perusahaan. Usaha mendapatkan dana itu dilakukan dengan menjual efek kepada masyarakat luas melalui pasar modal. Di lain
pihak emiten mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan pasar modal.
129
Berdasarkan Pasal 70 UUPM, disebutkan bahwa yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah
emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan
pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif.
130
Apabila diamati ada 4 empat keharusan yang dapat dilakukan emiten beraktivitas di pasar modal, yaitu : keterbukaan informasi,
Peningkatan likuiditas, pemantauan harga efek, dan menjaga hubungan baik dengan investor.
131
Perusahaan publik adalah tahapan selanjutnya setelah emiten. Pengertian emiten adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum,
sedangkan perusahaan publik adalah yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan memiliki modal
2 Perusahaan Publik
128
Bursa Efek Indonesia, Op.cit., hlm. 19.
129
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 151.
130
Bursa Efek Indonesia, Op.cit, hlm. 17.
131
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,00,- tiga miliar rupiah atau memiliki jumlah pemegang saham dan modal yang disetor yang
ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah UUPM Pasal 1 angka 22.
132
Dalam pengertian sehari-hari, sering kali perusahaan publik disamakan dengan emiten. Padahal, sebenarnya keduanya mempunyai
perbedaan yang nyata. Emiten sudah pasti perusahaan publik karena telah memenuhi persyaratan sebagai perusahaan publik. Hal ini dapat dilihat
dari jumlah pemegang saham dan modal minimal yang harus disetor. Emiten melakukan penawaran umum dan memiliki saham yang aktif yang
diperdagangkan di bursa secondary market. Sementara itu, perusahaan publik belum tentu dapat dikategorikan sebagai emiten karena perusahaan
publik belum tentu melakukan penawaran umum atau listing di bursa.
133
Dengan kata lain , perusahaan publik dapat menjadi emiten pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka melakukan penawaran umum
dinyatakan efektif karena sudah diterima dan disetujui oleh Bapepam setelah lahir OJK maka Bapepam diganti dengan OJK. Namun sebagai
perusahaan publik, kendati tidak melakukan penawaran umum, perusahaan wajib menyampaikan pernyataan pendaftaran. Baik emiten maupun
perusahaan publik, keduanya tergolong dalam pengertian “perusahaan terbuka” Tbk.
134
132
Ibid., hlm. 155.
133
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Op.cit., hlm. 112.
134
M.irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 155.
3 Pemodal Investor
Universitas Sumatera Utara
Peran investor di pasar modal sangat penting. Merekalah pelaku utama di bursa. Maju mundurnya suatu pasar modal sangat bergantung
pada besar kecilnya investor. Investor terdiri dari investor lembaga dana pensiun, asuransi, reksa dana, dan sebagainya disamping investor
individual atau perseorangan,
135
serta investor domestik dan asing. Keberadaan investor dapat dikatakan sebagai salah satu indikator
terpenting dalam pasar modal. Perkembangan pasar modal tidak terlepas dari kebutuhan dan pengaruh investor.
136
Adapun yang dimaksud dengan Investor Domestik Pemodal dalam negeri dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor
179KMK.0102003 adalah perorangan warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. kehadiran investor domestik di pasar modal sangatlah
diharapkan. Hal ini karena hanya dengan investor domestik yang kuat akan mendukung pasar modal yang stabil dan tidak mudah dipermainkan
oleh pihak-pihak tertentu, seperti investor yang dengan mudah memindahkan investasinya.
137
Investor asing pemodal asing dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 179KMK0102003 adalah
orang perorangan warga negara asing atau badan hukum asing.
138
Perusahaan efek adalah pihak yang berfungsi sebagai pengatur emisi dan transaksi. Di pasar modal perusahaan efek ini melakukan
kegiatan usaha sebagai penjamin emisi. Dengan perkataan lain, perusahaan 4 Perusahaan Efek
135
Aristides Katoppo, dkk, Pasar Modal Indonesia : Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1997, hlm. 137.
136
Ibid.
137
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Op.cit., hlm. 109.
138
Ibid., hlm. 110.
Universitas Sumatera Utara
efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam untuk dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi, perantara
pedagang efek, atau manajer investasi, atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam.
139
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal Pasal 32 mengatur
bentuk perusahaan efek berupa perusahaan yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh warga negara RI danatau berbadan hukum Indonesia atau
perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki oleh warga negara indonesia WNI danatau badan hukum Indonesia dan warga negara asing WNA
atau badan hukum asing. Adapun perusahaan yang melakukan kegiatannya sebagai perusahaan efek, antara lain 1 penjamin emisi efek PEEunderw
riter, 2 perantara pedagang efek PPEbrookerdealerpialang, dan 3 manajer investasi.
140
PEEunderwriter dalam UUPM Pasal 1 butir 17 adalah “pihak yang membuat kontrak Emiten untuk melakukan penawaran umum bagi
kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. PEE merupakan lembaga yang menjamin terjualnya
saham atau obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten.
141
PPE lebih dikenal dengan istilah broker atau pialang. Mereka ini bertugas menjadi perantara dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si
139
Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 240.
140
Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Op.cit., hlm. 101-102.
141
Kasmir, Op.cit., hlm. 215.
Universitas Sumatera Utara
penjual emiten dengan si pembeli investor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Broker antara lain meliputi : memberikan informasi tentang
emiten dan melakukan penjualan efek kepada investor.
142
Dalam UUPM Pasal 1 butir 18 yang dimaksud dengan PPE adalah “pihak yang
melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain” Broker atau pialang dapat membawa amanat jual maupun
amanat beli. Pialang melaksanakan amanat yang diterimanya pada harga yang ditetapkan ataupun pada tingkat harga yang lain asal menguntungkan
bagi investor.
143
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajer investasi adalah perusahaan atau perorangan yang telah memperoleh izin dari Bapepam
untuk mengelola portofolio efek untuk para investor atau nasabah baik secara perorangan atau kolektif. Dan dari nasabah terebut kemudian
diinvestasikan ke dalam berbagai jenis efek. Salah satu bentuk portofolio efek dan dana investor yang diinvestasikan manajer investasi adalah reksa
dana. Manajer investasi sebagaimana ada diatur dalam UUPM Pasal 1
butir 11 adalah : “pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk
para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank
yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”.
144
142
Ibid., hlm. 217.
143
Shook, R.J. and L. Shook Robert, The Wall Sreet Dictionary, New York :New York Institute of Finance, 1990, hlm. 42.
144
Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 243.
5 Penasehat Investasi
Universitas Sumatera Utara
Penasehat investasi adalah perusahaan yang memberikan nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan
memperoleh imbalan jasa. Sedangkan perorangan yang menyelenggarakan kegiatan penasehat investasi adalah wakil manajer investasi.
145
Dalam kegiatan di pasar modal penasehat investasi ini memiliki peran sebagai konsultan bagi investor atau penanam modal. Sesuai dengan
keahlian yang dimilikinya penasehat investasi memberikan pendapat atau nasehat kepada kliennya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan
prospek suatu efek, penetapan harga suatu efek, jual beli efek, dan pengelolaan portofolio. Selain itu, penasihat investasi juga dapat berperan
sebagai konsultan keuangan bagi perusahaan yang akan go public.
146
BAE adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang
berkaitan dengan efek. Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Biro Administrasi Efek adalah perseroan yang telah memperoleh
izin usaha dari Bapepam. 4. Lembaga penunjang pasar modal
a. Biro Administrasi Efek BAE
147
Dengan perkataan lain BAE adalah lembaga atau perusahaan yang berdasarkan kontrak perjanjian dengan emiten melaksanakan
pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan
145
Abdul R.Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Op.cit., hlm. 277.
146
Ibid., hlm. 277-278.
147
Rahayu Hartini, Op.cit., hlm. 284.
Universitas Sumatera Utara
efek.
148
Di bursa efek, BAE ini berfungsi sebagai pihak yang melakukan administrasi yang berkaitan dengan kepentingan penanam modal
investor dan emiten. Oleh karena itu keberadaan biro ini sangat diperlukan dalam kegiatan pasar modal yang telah berkembang luas.
149
Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain termasuk menerima
deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
b. Kustodian
150
Dari pengertian diatas, jelaslah bahwa kustodian adalah lembaga atau perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut : 1
memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain;
2 menyelesaikan transaksi efek; dan 3 mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.
Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau bank umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam.
151
Wali amanat trust agent adalah perusahaan yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh investor obligasi atau sekuritas kredit.
Selain itu wali amanat juga sebagai pemimpin dalam rapat umum c. Wali Amanat
148
Abdul R.Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Op.cit., hlm. 275.
149
Ibid.
150
Rahayu Hartini, Loc.cit.
151
Abdul R.Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Op.cit., hlm. 274.
Universitas Sumatera Utara
pemegang obligasi RUPO.
152
Tugas wali amanat bisa mencakup menilai kekayaan emiten, menganalisis kemampuan emiten, memberi
nasihat kepada pemodal, memantau pembayaran bunga dan pokok obligasi serta bertindak sebagai agen pembayaran.
153
Perusahaan pemeringkat efek adalah pihak yang menerbitkan peringkat-peringkat bagi surat utang, seperti obligasi dan commercial
paper. Sampai saat ini, Bapepam telah memberikan izin usaha kepada dua perusahaan pemeringkat efek, yaitu PT Pefindo dan PT Kasnic Duff
Phelps Credit Rating Indonesia. Dengan demikian,
meski membantu kepentingan emiten, wali amanat juga membantu kepentingan investor.
d. Pemeringkat Efek
154
Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para
pemegang obligasinya tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.
e. Penanggung Guarantor
155
152
Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Bogor : Ghalia Indonesia, 2009, hlm. 44.
153
Ketut Rindjin, Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, hlm. 144.
154
Andrian Sutedi, Segi-Segi Hukum Pasar Modal, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2009, hlm.30.
155
Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya : Edisi 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006, hlm. 284.
f. Agen Pembayaran Paying Agent
Universitas Sumatera Utara
Agen pembayaran bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat
obligasi telah jatuh tempo.
156
Akuntan publik adalah pihak yang mewakili kewenangan melakukan pemeriksaan atas keuangan emiten guna memberikan
pendapat atas laporan keuangan yang dipublikasikan oleh emiten. Peran akuntan yaitu dalam menentukan apakah sebuah perusahaan layak go
public atau tidak, sebab pendapat akuntan publik akan dianggap sebagai informasi, sebagai bahan pertimbangan. Dalam perjalanan berikutnya,
akuntan publik akan selalu menjadi narasumber bagi kebenaran laporan keuangan yang diterbitkan oleh emiten dalam periode tertentu misalnya
laporan triwulan atau laporan tahunan. 5. Profesi penunjang pasar modal
a. Akuntan Publik
157
Konsultan hukum adalah pihak yang memberikan dan menandatangani pendapat hukum mengenai emisi efek yang dilakukan
emiten. Peran konsultan hukum diperlukan dalam setiap emisi efek karena lembaga ini mempunyai fungsi untuk memberikan pendapat dari
segi hukum legal opinion mengenai keadaan perusahaan emiten. b. Konsultan Hukum
158
156
Ibid.
157
Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Op.cit., hlm. 47-48.
158
Ibid., hlm. 48.
Konsultan hukum tidak boleh dipengaruhi oleh pihak manapun, termasuk emiten sehingga mengakibatkan tidak objektifnya pendapat yang
Universitas Sumatera Utara
diberikan.
159
Keberadaan konsultan hukum memberikan dimensi keterbukaan, keadilan, ketertiban serta kepastian hukum. Hal tersebut
menjadi suatu persyaratan yang vital bagi penyelenggaraan kegiatan pasar modal, mengingat sektor ini sangat rentan terhadap aktivitas yang
dapat menguntungkan satu pihak dengan akibat kerugian di pihak lain secara tidak wajar atau melawan hukum.
160
Penilai adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilaian atas nilai aktiva, yang disusun berdasarkan pemeriksaan
menurut keahlian dari penilai. Kalau dilihat dari fungsinya, penilai ini agak mirip dengan konsultan hukum. Kalau konsultan hukum
memberikan penilaian atas dasar hukum atau atas dasar sah tidaknya suatu barang yang dimiliki, maka penilai adalah memberikan penilaian
berapa nilai wajar barang yang dimiliki tersebut. c. Penilai
161
Dalam mengungkapkan nilai wajar perusahaan ini, peran dari perusahaan Penilai
dan Jasa Penilai yang merupakan satu-satunya tenaga profesional pada bidang ini menjadi sangatlah penting artinya.
162
Nilai wajar yang dilaporkan oleh Perusahaan Penilai harus mencerminkan hasil kerja yang didasarkan pada profesionalisme dan
kode etik penilai.
163
159
Pedoman Kerja dan Wajib dijalankan oleh Konsultan Hukum Pasar Modal, Keputusan HKHPM No. 01HKH1995, tanggal 30 maret 1995.
160
Jusuf Anwar, Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi Edisi Pertama, Bandung: PT. Alumni, 2008, hlm. 139.
161
Ibid.
162
Ibid.,hlm. 151.
163
Standar Penilaian dan Kode Etik Profesi, Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia GAPPI.
Guna mewujudkan hal tersebut, maka laporan
Universitas Sumatera Utara
penilaian dibuat secara objektif, dengan menggunakan pendekatan dan tata cara yang telah diakui dan ditaati oleh profesi yang bersangkutan.
164
Notaris adalah pihak yang berwenang membuat akta otentik mengenai perjanjian dan pernyataan yang dibuat oleh pelaku pasar
modal, terutama emiten dalam rangka go public. Secara sederhana, notaris adalah pencatat semua perjanjian dan pernyataan yang dibuat
emiten. d. Notaris
165
Salah satu aspek yang penting dalam pelaksanaan kegiatan operasi suatu instansi adalah adanya proses manajemen yang menyeluruh meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.
C. Sistem Pengawasan Pasar Modal oleh Otoritas Pasar Modal Bapepam Sebelum Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan OJK
166
Hadibroto mengatakan bahwa pengawasan adalah kegiatan penilaian terhadap organisasikegiatan dengan tujuan
agar organisasikegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memenuhi tujuannya yang telah ditetapkan.
167
Secara umum UUPM mengatur tugas dari Bapepam sebagai lembaga pembina, lembaga pengatur dan lembaga pengawas.
1. Tugas, tujuan, dan fungsi Bapepam
168
164
Jusuf Anwar, Loc.cit.
165
Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Op.cit., hlm. 49.
166
Reilly F.K., Investment Analysis and Portofolio Management, Second Edition, The Drydan Press, 1984, hlm. 75-76.
167
HS. Hadibroto dan Oemar Witarsa, Sistem Pengawasan Intern, Jakarta : BPFE, 1984, hlm. 2.
168
Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.cit., hlm. 12.
Tujuan dari Bapepam
Universitas Sumatera Utara
adalah terciptanya pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat Pasal 4 UUPM.
Dalam melaksanakan tugas tersebut Bapepam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut:
169
169
Ibid., hlm. 14-15.
a. Penyusunan peraturan di bidang pasar modal. b. Penegakan peraturan di bidang pasar modal.
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di
pasar modal. d. Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan
perusahaan publik. e. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi
oleh Bursa Efek, kliring dan penjaminan, dan lembaga penyimpanan dan penyelesaian.
f. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal. g. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan.
h. Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
i. Perumusan standar,norma, pedoman kriteria, dan prosedur di bidang lembaga keuangan.
j. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan. k. Pelaksanaan tata usaha badan.
Universitas Sumatera Utara
2. Wewenang Bapepam serta pemeriksaan dan penyidikan oleh Bapepam
Wewenang Bapepam tercantum pada Bab II UUPM, yang dalam garis besarnya mencakup sekitar 9 sembilan bidang :
170
170
Aristides Katoppo,dkk, Op.cit., hlm. 91.
a. Wewenang mengeluarkan izin usaha untuk bursa efek dan lembaga- lembaga penunjang.
b. Wewenang mengeluarkan izin perorangan untuk wakil penjamin emisi efek, wakil perantara perdagangan efek, dan wakil manajer investasi.
c. Wewenang menyetujui pendirian bank kustodian. d. Wewenang menyetujui pencalonan atas pemberhentian komisaris,
direktur serta menunjukkan manajemen sementara bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian
sampai dipilihnya komisaris dan direktur baru. e. Wewenang memeriksa dan menyelidik setiap pihak jika terjadi
pelanggaran terhadap UUPM. f. Wewenang membekukan atau membatalkan pencatatan atas efek tertentu.
7. Wewenang menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu. 8. Wewenang menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek dalam
keadaan darurat. 9. Wewenang bertindak sebagai lembaga banding bagi pihak yang
dikenakan sanksi oleh bursa efek maupun lembaga kliring dan penjaminan.
Universitas Sumatera Utara
Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan fungsi sebagai badan pengawas terhadap kegiatan pasar modal, Bapepam perlu diberikan kewenangan untuk
melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang diduga telah, sedang, atau mencoba melakukan atau menyuruh, turut serta, membujuk, atau membantu
melakukan pelanggaran terhadap UUPM dan peraturan pelaksanaannya. Dengan kewenangan ini, Bapepam dapat mengumpulkan data, informasi, dan atau
keterangan lain yang diperlukan sebagai bukti atas pelanggaran terhadap UUPM danatau peraturan pelaksaannya.
171
Berhubung pelanggaran yang terjadi di pasar sangat beragam dilihat dari segi jenis, modus operandi, atau kerugian yang mungkin ditimbulkannya. Oleh
karena itu, Bapepam diberi wewenang untuk mempertimbangkan konsekuensi dari pelanggaran yang terjadi dan wewenang untuk meneruskannya ke tahap
penyidikan berdasarkan pertimbangan tersebut.
172
Penyidikan di bidang pasar modal adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan sehingga dapat
membuat terang tentang tindak kejahatan di bidang pasar modal yang terjadi, menemukan tersangka serta mengetahui besarnya kerugian yang ditimbulkan.
173
Tindakan untuk memulai penyidikan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS setelah memperoleh penetapan dari Ketua Bapepam. PPNS
di lingkungan pasar modal adalah pegawai negeri sipil tertentu dari lingkungan Bapepam yang diangkat oleh Menteri Kehakiman.
174
171
Penjelasan Pasal 100 1 UUPM
172
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 119.
173
Ibid.
174
Jusuf Anwar, Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Indonesia, Bandung : PT Alumni, 2008, hlm. 163-164.
Universitas Sumatera Utara
3. Penerapan prinsip good corporate governance oleh Bapepam dalam pengawasan pasar modal
Isu-isu yang terkait dengan corporate governance seperti insider trading, tranparansi, akuntabilitas, independensi, etika bisnis, tanggung jawab sosial
perusahaan corporate social responsibility dan perlindungan investor lazim diperbincangkan di berbagai kalangan para pelaku usaha.
175
Mencuatnya isu corporate governance ini dilatarbelakangi oleh berbagai hal yang terkait dengan
trend industri pasar modal, korporasi tuntutan akan transparansi dan indenpendensi, serta krisis financial asia.
176
Ide dasar yang muncul dari GCG ini adalah untuk memisahkan fungsi dan kepentingan diantara para pihak stakeholder dalam suatu perusahaan, yaitu
pihak yang menyediakan modal atau pemegang saham, pengawas, dan pelaksana sehari-hari usaha perusahaan dan masyarakat luas.
177
Ide dasar kedua adalah untuk memberdayakan pemegang saham minoritas dalam melindungi
kepentingannya dalam kaitannya dengan perbuatan pengelolaan perusahaan.
178
Sebagai acuan praktik sistem tata kelola yang baik dapat mengacu pada prinsip yang diterbitkan oleh Organisation for Economic Co-operation and
Development OECD yang merupakan salah satu lembaga yang memegang peranan penting dalam pengembangan Good Governance baik untuk pemerintah
maupun dunia usaha. Pertama kali OECD mengeluarkan prinsip-prinsip Corporate Governance pada Mei 1999 dan telah direvisi pada bulan Desember
175
Neni Sri Imaniyati, Hukum Bisnis Telaah tentang pelaku dan kegiatan ekonomi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009, hlm. 231.
176
I Nyoman Tjager dkk, Corporate Governance Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia, Jakarta : Prenhallindo, 2003, hlm. 55.
177
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 97.
178
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 98.
Universitas Sumatera Utara
2004.
179
Prinsip dasar Corporate Governance yang dikeluarka OECD pada tahun 2004 mencakup:
180
Sedangkan menurut Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG prinsip Good Corporate Governance adalah : transparansi transparency yaitu
perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan
untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, akuntabilitas accountability yaitu
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai
dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan a. Memastikan kerangka pengembangan Corporate Governance yang
efektif; b. Hak Pemegang Saham dan Fungsi Utama Kepemilikan Saham;
c. Perlakuan yang sama terhadap Pemegang Saham; d. Peranan Stakeholders dalam Corporate Governance;
e. Keterbukaan dan Transparasi; f. Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi.
Prinsip-prinsip tersebut menjadi acuan dalam pengkajian baik kandungan teoritis maupun prakteknya khususnya di Pasar Modal. Pengkajian ini bertujuan
untuk melihat sejauh mana ketentuan dan peraturan di Bidang Pasar Modal dapat secara berkelanjutan memberikan cerminan Corporate Governance.
179
Tim Studi Pengkajian Penerapan Prinsip-Prinsip OECD 2004 dalam Peraturan Bapepam mengenai Corporate Governance,
“Studi Penerapan Prinsip-Prinsip OECD 2004 Dalam Peraturan BAPEPAM Mengenai Corporate Governance” diunduh dari
http:www.bapepam.go.idpasar_modalpublikasi_pmkajian_pmstudi-2006Studi-Penerapan- OECD.pdf, diakses pada tanggal 01 Maret 2014.
180
Ibid.
Universitas Sumatera Utara
pemegang saham dan pemangku kepentingan lain, responsibilitas responsibility yaitu Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta
melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat
pengakuan sebagai good corporate citizen, independensi independency yaitu perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ
perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain, dan kewajaran dan kesetaraan fairness yaitu Dalam melaksanakan kegiatannya,
perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan.
181
Sejak tahun 2000 Bapepam bersama pihak-pihak lain yang terkait, terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan yang bertujuan mendorong penerapan
prinsip-prinsip Good Corporate Governance kepada semua pelaku di pasar modal Indonesia mengingat penerapan GCG yang baik merupakan salah satu faktor yang
mampu membangun dan mewujudkan pasar modal yang sehat. Partisipasi secara aktif ini diwujudkan dalam keanggotaan Ketua Bapepam dan Kepala Biro Standar
Akuntansi dan Keterbukaan dalam Komite Nasional Good Corporate Governance.
182
Bapepam berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan memasukkannya ke dalam pembuatan peraturan. Salah
satunya adalah dimasukkannya klausul yang mewajibkan emitenperusahaan publik untuk memiliki komisaris independen, direktur independen, komite audit,
181
KNKG “ Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia”, 2006, diunduh darihttp:www.bapepam.go.idpasar_modalpublikasi_pminfo_pmPedoman20GCG20Indone
sia202006.pdf, diakses pada tanggal 1 Maret 2014.
182
Ibid., hlm. 100.
Universitas Sumatera Utara
dan sekretaris independen dalam RUU Pasar Modal kedalam peraturan, meskipun sampai saat ini peraturan tersebut belum berlaku efektif, namun sebagian besar
emiten atau perusahaan publik telah menjalankannya. Hal ini disebabkan karena Bursa Efek Jakarta telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan perusahaan-
perusahaan yang tercatat di bursa tersebut untuk memiliki komisaris independen dan komite audit. Berdasarkan data Bursa Efek Jakarta, pada tahun 2002 tercatat
sebanyak 257 emitenperusahaan publik telah memiliki komisaris independen.
183
Perlindungan investor merupakan salah satu kata kunci di pasar modal dan merupakan kebutuhan dasar investor yang harus dijamin keberadaannya. Bentuk
perlindungan itu selain adanya kepastian hukum melalui undang-undang atau peraturan-peraturan yang ada, juga berupa penyediaan informasi yang dibutuhkan
oleh investor. Dengan demikian sangat dibutuhkan sikap transparan emiten. Melalui UUPM diharapkan perlindungan terhadap investor dapat ditingkatkan dan
dengan sendirinya akan menciptakan kepercayaan masyarakat. UUPM selain memberikan legal framework yang kokoh, juga akan meningkatkan transparansi
yang menjamin perlindungan terhadap investor. 4. Perlindungan hukum bagi investor dan kewenangan Bapepam untuk
melakukan penegakan hukum
184
183
Bapepam, Laporan Tahunan 2002, Bapepam dan Departemen Keuangan, Jakarta, 2002, hlm. 56.
184
I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 91-92.
Transparansi di pasar modal adalah keterbukaan informasi yang mengandung fakta materil. Informasi atau
fakta materil adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan
atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas
Universitas Sumatera Utara
informasi atau fakta tersebut Pasal 1 butir 7 UUPM. Dimana emiten harus terbuka atas informasi fakta materil yang akan mempengaruhi harga efek dipasar
modal. Sehingga investor dapat menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tindakan di pasar modal.
Selain itu, UUPM memberdayakan pemegang saham minoritas untuk tidak diabaikan kepentingan oleh siapa saja termasuk pemegang saham mayoritas.
Keberpihakan hukum kepada pemegang saham dan investor dapat dilihat dari penegakan hukum pasar modal oleh Otoritas Pasar Modal, yakni Bapepam di
dalam menangani kasus pelanggaran dan kejahatan.
185
Adapun kewenangan Bapepam untuk melakukan penegakan hukum dalam hal melakukan pemeriksaan terhadap setiap pihak yang diduga melakukan atau
terlibat dalam pelanggaran terhadap UUPM, danatau peraturan pelaksanaannya. Dengan demikian Bapepam berwenang untuk melakukan penyidikan,
penggeledahan, pemanggilan terhadap pihak yang diduga mengetahui atau terlibat dalam pelanggaran terhadap Undang-Undang ini danatau peraturan
pelaksanaannya atau pihak lain yang dianggap perlu, memeriksa catatan, pembukuan atau dokumen pendukung lainnya, meminjam atau membuat salinan
atas dokumen-dokumen sebagaimana disebutkan diatas, melakukan penyitaan terhadap benda bergeraktidak bergerak, berwujudtidak berwujud untuk
kepentingan pembuktian dalam penuntutan dengan izin ketua pengadilan negeri setempat, menyelesaikan perkara melalui penerapan sanksi administratif atau
Penegakan hukum ini tidak sekedar untuk menjamin kepastian hukum melainkan mengandung maksud
pembinaan.
185
M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 278-279.
Universitas Sumatera Utara
pidana apabila telah terbukti terjadi pelanggaran. Dalam hal penuntutan berada di tangan kejaksaan dan Bapepam tidak berwenang untuk itu.
186
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia dibentuk untuk menyediakan sarana alternatif penyelesaian sengketa di bidang pasar modal yang cepat,
transparan, mandiri, dan adil.
D. Penyelesaian Sengketa dalam Pasar Modal