Lembaga Terkait dalam Pasar Modal

Pada tahap ini, order yang dimasukkan ke sistem JATS bertemu dengan harga yang sesuai dan tercatat di sistem JATS sebagai transaksi yang telah terjadi done. Dalam arti, sebuah order beli atau jual telah bertemu dengan harga yang cocok. Pada tahap ini pula, pihak floor trader atau petugas di kantor broker akan memberikan informasi kepada investor bahwa order yang disampaikan telah terpenuhi. 104 Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement. Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya. Hal ini karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses, seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga akhirnya hak-hak investor terpenuhi, seperti investor yang menjual saham akan mendapatkan uang, sedangkan investor yang melakukan pembelian saham akan mendapatkan saham. Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung selama tiga hari bursa. Artinya adalah apabila melakukan transaksi hari ini T, hak-hak investor akan dipenuhi selama tiga hari bursa berikutnya atau dikenal dengan istilah T+3. f Penyelesaian transaksi Settlement 105 Terdapat beberapa lembaga profesi yang berkaitan dengan kegiatan pasar modal. Lembaga-lembaga profesi ini diperlukan mengingat dari kegiatan pasar modal yang mengkondisikan bahwa pihak perusahaan atau pihak emiten dengan

B. Lembaga Terkait dalam Pasar Modal

104 Ibid. 105 Ibid., hlm. 120-121. Universitas Sumatera Utara pihak investor tidak dapat melakukan transaksi secara langsung sehingga diperlukan adanya lembaga profesi yang berkaitan dengan efek. 106 1. Struktur pasar modal Indonesia sebelum terbentuknya OJK Gambar 1 STRUKTUR PASAR MODAL INDONESIA Sumber : Bursa Efek Indonesia, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Basic Struktur Pasar Modal, Pengetahuan Umum tentang Efek, Reksadana, hlm. 6 2. Otoritas pasar modal sebelum terbentuknya OJK Sebelum terbentuknya OJK maka otoritas pasar modal masih berada pada Bapepam. Perusahaan yang menjual sahamnya atau obligasinya di pasar modal perlu diatur secara khusus karena menyangkut investor publik menyangkut 106 Irfan Iskandar, Pengantar Hukum Pasar Modal Bidang Kustodian, Jakarta : Djambatan, 2001, hlm. 9. MENTERI KEUANGAN BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN BAPEPAM – LK BURSA LKP LPP Perusahaan Efek Lembaga Penunjang Profesi Penunjang Pemodal Emiten, Perusahaan Publik, Dan Reksadana - Domestik - Asing - Akuntan - Konsultan Hukum - Penilai - Notaris - Biro Adm. Efek - Bank Kustodian - Wali Amanat - Pemeringkat Efek - Penjamin Emisi - Perantara Pedagang Efek - Manajer Invstasi - Penasehat Investasi Universitas Sumatera Utara kepentingan banyak pihak, karena itulah perlu ada pengawasan dari otoritas publik, yaitu Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam. 107 Badan Pengawas Pasar Modal sebagai pemegang otoritas dalam kegiatan pasar modal merupakan suatu badan yang dibentuk oleh pemerintah. Dalam struktur organisasi pemerintahan Bapepam berada di bawah Departemen Keuangan dan bertanggungjawab kepada Menteri Keuangan. Bapepam yang mempunyai otoritas tersebut berkewajiban untuk dapat mewujudkan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat. 108 Untuk dapat menciptakan kegiatan pasar modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan masyarakat pemodal maka Bapepam mempunyai fungsi untuk melakukan : pembinaan, pengaturan dan pengawasan dalam kegiatan sehari-hari pasar modal. Dalam melaksanakan fungsinya tersebut, maka pihak-pihak penyelenggara kegiatan pasar modal diantaranya: Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Reksa Dana, Perusahaan Efek, Penasehat Investasi, Biro Administrasi Efek, Bank Kustodian, Wali Amanat dan pihak lainnya yang telah memperoleh izin, persetujuan atau pendaftaran wajib menyampaikan laporan kepada Bapepam. 109 Kewajiban yang diemban oleh pihak-pihak tersebut diatas adalah dalam kegiatannya sehari-hari dalam Pasar Modal. Pihak-pihak tersebut dalam kegiatan pasar modal adalah sebagai pelaksana langsung sehingga lebih mengetahui apa yang terjadi di pasar modal. Pihak Bapepam dalam fungsinya ini bermaksud untuk 107 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.cit., hlm. 11-12. 108 Irfan Iskandar,Op.cit., hlm. 97. 109 Ibid., hlm. 98. Universitas Sumatera Utara mencegah adanya suatu penyimpangan yang mungkin terjadi dalam kegiatan pasar modal berdasarkan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 110 Berdasarkan uraian diatas , jelaslah bahwa Bapepam sebagai ujung tombak penegakan hukum di pasar modal mempunyai tugas sebagai : Lembaga Pembina, Lembaga Pengatur, dan Lembaga Pengawas. 111 Saat ini, di Indonesia ada satu bursa efek, yaitu Bursa Efek Indonesia. Perdagangan efek yang sah menurut undang-undang adalah di bursa efek. Penyelenggara Bursa Efek haruslah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam UUPM Pasal 6 ayat 1. 3. Fasilitator pasar modal Fasilitator pasar modal terdiri dari : a. Bursa Efek Yang dimaksud dengan bursa efek menurut UUPM Pasal 1 ayat 4 adalah “Pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek diantara mereka.” 112 Bursa efek diwajibkan untuk mengembangkan sistem pengendalian intern terutama dalam pengawasan perdagangan yang efektif dengan tujuan menghindari timbulnya manipulasi harga dan mendeteksi informasi orang dalam. Disamping itu, bursa efek diwajibkan untuk mengikuti praktik perdagangan yang wajar, khususnya dengan mempertimbangkan aturan tentang prioritas kerja dan waktu. 113 110 Ibid., hlm. 99. 111 Abdul R. Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan contoh kasus, Jakarta : Kencana, 2008, hlm. 265 112 M. Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 124. 113 Yulfasni, Op.cit., hlm. 62. Modal Universitas Sumatera Utara yang disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp.7.500.000.000,00 tujuh miliar lima ratus juta rupiah. 114 Pada dasarnya bursa efek didirikan untuk menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana perdagangan efek. Dengan tersedianya sistem atau sarana yang baik, tentu para anggota bursa efek yang sekaligus pemegang saham bursa efek yang bersangkutan dapat melakukan penawaran jual beli efek secara teratur, wajar, dan efisien. Disamping itu juga, tersedianya sistem atau sarana tersebut memungkinkan bursa efek melakukan pengawasan terhadap anggotanya dengan lebih efektif. 115 Fungsi utama bursa adalah untuk memudahkan pemilik saham menjual saham yang dimilikinya kepada para calon pembeli atau sebaliknya. 116 Bursa efek juga memiliki tugas untuk menyusun rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba bursa efek, dan melaporkannya kepada Bapepam. Bursa Efek Indonesia fokus pada perdagangan saham dan obligasi. 117 Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah lembaga penyedia fasilitas kegiatan pasar modal. Dengan perkataan lain, LKP ini didirikan dengan tujuan menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa yang teratur, wajar, dan efisien. b. Lembaga Kliring dan Penjaminan LKP 118 114 C.S.T.Kansil dan Christine S.T. Kansil, Modul Hukum Dagang, Jakarta: Djambatan, 2001, hlm. 190. 115 Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 244. 116 Sawidji Widoatmodjo, Cara Cepat Memulai Investasi Saham, Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2004, hlm. 4. 117 Bursa Efek Indonesia, Sekolah Pasar Modal Bursa Efek Indonesia Kelas Basic Struktur Pasar Modal, Pengetahuan Umum tentang Efek, Reksadana, hlm. 14. 118 Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 245. Yang dimaksud dengan LKP menurut UUPM Pasal 1 butir 9 adalah “pihak yang menyelenggarakan jasa kliring dan Universitas Sumatera Utara penjaminan penyelesaian transaksi bursa.” Adapun lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia KPEI. 119 KPEI sebagai Lembaga Kliring dan Penjaminan yang berbentuk perseroan terbatas, menurut ketentuan Pasal 15 dan 16 Peraturan Pemerintah No. 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal ditentukan bahwa : Lembaga Kliring dan Penjaminan harus memperoleh izin dari Bapepam dan memiliki modal disetor sekurang-kurangnya Rp.15.000.000.000,00. 120 Transaksi yang terjadi di bursa efek dikliringkan oleh LKP secara terus- menerus sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban anggota bursa yang melakukan transaksi. 121 Disamping melaksanakan fungsi kliring, LKP juga menjamin penyelesaian transaksi di bursa yang pelaksanaannya dilakukan dengan menempatkan LKP sebagai counterpart dari anggota bursa yang melaksanakan transaksi. 122 Kliring transaksi bursa adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dari transaksi bursa. Sedangkan penjaminan penyelesaian transaksi bursa adalah pemberian kepastian dipenuhinya hak dan kewajiban anggota bursa efek yang timbul dari transaksi bursa. 123 119 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Loc.cit. 120 Abdul R. Saliman, Loc.Cit. 121 Yulfasni, Op.cit., hlm. 63. 122 I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 196. 123 Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm.246. c. Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian LPP Universitas Sumatera Utara Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian menurut UUPM Pasal 1 angka 10 adalah “pihak yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan Efek, dan pihak lain.” LPP yang berbentuk perseroan, yaitu PT Kustodian Sentral Efek Indonesia KSEI. Sama halnya dengan KPEI, KSEI juga mempunyai izin dari Bapepam dan memiliki modal disetor sekurangnya Rp.15.000.000.000,00 lima belas miliar rupiah. KSEI melaksanakan fungsi sebagai kustodian sentral yang aman dalam rangka penitipan efek dengan kewajiban memenuhi persyaratan teknis tertentu. 124 Jasa kustodian yang diberikan LPP harus mampu memberikan pelayanan secara menyeluruh termasuk pembagian hak atas efek seperti dividen dan dalam bonus, pemrosesan administrasi atas segala kegiatan yang dilakukan oleh emiten yang terkait dengan kepentingan pemegang rekening seperti RUPS, 125 penyerahan dana dan efek atas instruksi pengguna jasa, administrasi pinjam- meminjam efek, dan pemindahan efek dari dan ke penitipan kolektif. 126 Emiten adalah perusahaan yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat yang telah memenuhi syarat-syarat yang diperlukan. Jadi yang dapat menawarkanmenjual saham, obligasi melalui pasar modal hanya perusahaan yang “go public”. d. Pelaku pasar modal 1 Emiten 127 124 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., Hlm. 150. 125 Yulfasni, Op.cit., hlm. 62. 126 I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 195. 127 Rahayu Hartini, Op.cit., hlm. 283. Adapun dokumen utama sehubungan Go Public yang harus ada yaitu : Laporan Keuangan dan Audit Opinion dari Pihak Akuntan, Dokumen Legal Audit dan Legal Opinion dari pihak Universitas Sumatera Utara Konsultan Hukum, Hasil Penilai dari Pihak Penilai, dan Perubahan- Perubahan Anggaran Dasar dan Pengesahan-Pengesahan Perjanjian dari pihak Notaris. 128 Emiten merupakan pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka menjaring dana bagi kegiatan usaha perusahaan atau pengembangan usaha perusahaan. Usaha mendapatkan dana itu dilakukan dengan menjual efek kepada masyarakat luas melalui pasar modal. Di lain pihak emiten mempunyai peranan yang sangat besar dalam mengembangkan pasar modal. 129 Berdasarkan Pasal 70 UUPM, disebutkan bahwa yang dapat melakukan penawaran umum hanyalah emiten yang telah menyampaikan pernyataan pendaftaran kepada Bapepam untuk menawarkan atau menjual efek kepada masyarakat dan pernyataan pendaftaran tersebut telah efektif. 130 Apabila diamati ada 4 empat keharusan yang dapat dilakukan emiten beraktivitas di pasar modal, yaitu : keterbukaan informasi, Peningkatan likuiditas, pemantauan harga efek, dan menjaga hubungan baik dengan investor. 131 Perusahaan publik adalah tahapan selanjutnya setelah emiten. Pengertian emiten adalah perusahaan yang melakukan penawaran umum, sedangkan perusahaan publik adalah yang sahamnya telah dimiliki sekurang-kurangnya oleh 300 pemegang saham dan memiliki modal 2 Perusahaan Publik 128 Bursa Efek Indonesia, Op.cit., hlm. 19. 129 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 151. 130 Bursa Efek Indonesia, Op.cit, hlm. 17. 131 Ibid. Universitas Sumatera Utara disetor sekurang-kurangnya Rp.3.000.000.000,00,- tiga miliar rupiah atau memiliki jumlah pemegang saham dan modal yang disetor yang ditetapkan oleh Peraturan Pemerintah UUPM Pasal 1 angka 22. 132 Dalam pengertian sehari-hari, sering kali perusahaan publik disamakan dengan emiten. Padahal, sebenarnya keduanya mempunyai perbedaan yang nyata. Emiten sudah pasti perusahaan publik karena telah memenuhi persyaratan sebagai perusahaan publik. Hal ini dapat dilihat dari jumlah pemegang saham dan modal minimal yang harus disetor. Emiten melakukan penawaran umum dan memiliki saham yang aktif yang diperdagangkan di bursa secondary market. Sementara itu, perusahaan publik belum tentu dapat dikategorikan sebagai emiten karena perusahaan publik belum tentu melakukan penawaran umum atau listing di bursa. 133 Dengan kata lain , perusahaan publik dapat menjadi emiten pada saat pernyataan pendaftaran dalam rangka melakukan penawaran umum dinyatakan efektif karena sudah diterima dan disetujui oleh Bapepam setelah lahir OJK maka Bapepam diganti dengan OJK. Namun sebagai perusahaan publik, kendati tidak melakukan penawaran umum, perusahaan wajib menyampaikan pernyataan pendaftaran. Baik emiten maupun perusahaan publik, keduanya tergolong dalam pengertian “perusahaan terbuka” Tbk. 134 132 Ibid., hlm. 155. 133 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B. Ilyas, Op.cit., hlm. 112. 134 M.irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 155. 3 Pemodal Investor Universitas Sumatera Utara Peran investor di pasar modal sangat penting. Merekalah pelaku utama di bursa. Maju mundurnya suatu pasar modal sangat bergantung pada besar kecilnya investor. Investor terdiri dari investor lembaga dana pensiun, asuransi, reksa dana, dan sebagainya disamping investor individual atau perseorangan, 135 serta investor domestik dan asing. Keberadaan investor dapat dikatakan sebagai salah satu indikator terpenting dalam pasar modal. Perkembangan pasar modal tidak terlepas dari kebutuhan dan pengaruh investor. 136 Adapun yang dimaksud dengan Investor Domestik Pemodal dalam negeri dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 179KMK.0102003 adalah perorangan warga negara Indonesia atau badan hukum Indonesia. kehadiran investor domestik di pasar modal sangatlah diharapkan. Hal ini karena hanya dengan investor domestik yang kuat akan mendukung pasar modal yang stabil dan tidak mudah dipermainkan oleh pihak-pihak tertentu, seperti investor yang dengan mudah memindahkan investasinya. 137 Investor asing pemodal asing dalam Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 179KMK0102003 adalah orang perorangan warga negara asing atau badan hukum asing. 138 Perusahaan efek adalah pihak yang berfungsi sebagai pengatur emisi dan transaksi. Di pasar modal perusahaan efek ini melakukan kegiatan usaha sebagai penjamin emisi. Dengan perkataan lain, perusahaan 4 Perusahaan Efek 135 Aristides Katoppo, dkk, Pasar Modal Indonesia : Retrospeksi Lima Tahun Swastanisasi BEJ, Jakarta : Pustaka Sinar Harapan, 1997, hlm. 137. 136 Ibid. 137 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Op.cit., hlm. 109. 138 Ibid., hlm. 110. Universitas Sumatera Utara efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin usaha dari Bapepam untuk dapat melakukan kegiatan sebagai penjamin emisi, perantara pedagang efek, atau manajer investasi, atau kegiatan lain yang sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Bapepam. 139 Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 tentang penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal Pasal 32 mengatur bentuk perusahaan efek berupa perusahaan yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh warga negara RI danatau berbadan hukum Indonesia atau perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki oleh warga negara indonesia WNI danatau badan hukum Indonesia dan warga negara asing WNA atau badan hukum asing. Adapun perusahaan yang melakukan kegiatannya sebagai perusahaan efek, antara lain 1 penjamin emisi efek PEEunderw riter, 2 perantara pedagang efek PPEbrookerdealerpialang, dan 3 manajer investasi. 140 PEEunderwriter dalam UUPM Pasal 1 butir 17 adalah “pihak yang membuat kontrak Emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual. PEE merupakan lembaga yang menjamin terjualnya saham atau obligasi sampai batas waktu tertentu dan dapat memperoleh dana yang diinginkan emiten. 141 PPE lebih dikenal dengan istilah broker atau pialang. Mereka ini bertugas menjadi perantara dalam jual beli efek, yaitu perantara antara si 139 Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 240. 140 Arus Akbar Silondae dan Wirawan B.Ilyas, Op.cit., hlm. 101-102. 141 Kasmir, Op.cit., hlm. 215. Universitas Sumatera Utara penjual emiten dengan si pembeli investor. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Broker antara lain meliputi : memberikan informasi tentang emiten dan melakukan penjualan efek kepada investor. 142 Dalam UUPM Pasal 1 butir 18 yang dimaksud dengan PPE adalah “pihak yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain” Broker atau pialang dapat membawa amanat jual maupun amanat beli. Pialang melaksanakan amanat yang diterimanya pada harga yang ditetapkan ataupun pada tingkat harga yang lain asal menguntungkan bagi investor. 143 Dengan demikian dapat dikatakan bahwa manajer investasi adalah perusahaan atau perorangan yang telah memperoleh izin dari Bapepam untuk mengelola portofolio efek untuk para investor atau nasabah baik secara perorangan atau kolektif. Dan dari nasabah terebut kemudian diinvestasikan ke dalam berbagai jenis efek. Salah satu bentuk portofolio efek dan dana investor yang diinvestasikan manajer investasi adalah reksa dana. Manajer investasi sebagaimana ada diatur dalam UUPM Pasal 1 butir 11 adalah : “pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku”. 144 142 Ibid., hlm. 217. 143 Shook, R.J. and L. Shook Robert, The Wall Sreet Dictionary, New York :New York Institute of Finance, 1990, hlm. 42. 144 Abdul R. Saliman, Op.cit., hlm. 243. 5 Penasehat Investasi Universitas Sumatera Utara Penasehat investasi adalah perusahaan yang memberikan nasihat kepada pihak lain mengenai penjualan atau pembelian efek dengan memperoleh imbalan jasa. Sedangkan perorangan yang menyelenggarakan kegiatan penasehat investasi adalah wakil manajer investasi. 145 Dalam kegiatan di pasar modal penasehat investasi ini memiliki peran sebagai konsultan bagi investor atau penanam modal. Sesuai dengan keahlian yang dimilikinya penasehat investasi memberikan pendapat atau nasehat kepada kliennya mengenai hal-hal yang berhubungan dengan prospek suatu efek, penetapan harga suatu efek, jual beli efek, dan pengelolaan portofolio. Selain itu, penasihat investasi juga dapat berperan sebagai konsultan keuangan bagi perusahaan yang akan go public. 146 BAE adalah pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan efek. Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Biro Administrasi Efek adalah perseroan yang telah memperoleh izin usaha dari Bapepam. 4. Lembaga penunjang pasar modal a. Biro Administrasi Efek BAE 147 Dengan perkataan lain BAE adalah lembaga atau perusahaan yang berdasarkan kontrak perjanjian dengan emiten melaksanakan pencatatan pemilikan efek dan pembagian hak yang berkaitan dengan 145 Abdul R.Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Op.cit., hlm. 277. 146 Ibid., hlm. 277-278. 147 Rahayu Hartini, Op.cit., hlm. 284. Universitas Sumatera Utara efek. 148 Di bursa efek, BAE ini berfungsi sebagai pihak yang melakukan administrasi yang berkaitan dengan kepentingan penanam modal investor dan emiten. Oleh karena itu keberadaan biro ini sangat diperlukan dalam kegiatan pasar modal yang telah berkembang luas. 149 Kustodian adalah pihak yang memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. b. Kustodian 150 Dari pengertian diatas, jelaslah bahwa kustodian adalah lembaga atau perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut : 1 memberikan jasa penitipan efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek serta jasa lain, termasuk menerima deviden, bunga dan hak-hak lain; 2 menyelesaikan transaksi efek; dan 3 mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Yang dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau bank umum yang telah mendapat persetujuan Bapepam. 151 Wali amanat trust agent adalah perusahaan yang dipercaya untuk mewakili kepentingan seluruh investor obligasi atau sekuritas kredit. Selain itu wali amanat juga sebagai pemimpin dalam rapat umum c. Wali Amanat 148 Abdul R.Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Op.cit., hlm. 275. 149 Ibid. 150 Rahayu Hartini, Loc.cit. 151 Abdul R.Saliman, Hermansyah dan Ahmad Jalis, Op.cit., hlm. 274. Universitas Sumatera Utara pemegang obligasi RUPO. 152 Tugas wali amanat bisa mencakup menilai kekayaan emiten, menganalisis kemampuan emiten, memberi nasihat kepada pemodal, memantau pembayaran bunga dan pokok obligasi serta bertindak sebagai agen pembayaran. 153 Perusahaan pemeringkat efek adalah pihak yang menerbitkan peringkat-peringkat bagi surat utang, seperti obligasi dan commercial paper. Sampai saat ini, Bapepam telah memberikan izin usaha kepada dua perusahaan pemeringkat efek, yaitu PT Pefindo dan PT Kasnic Duff Phelps Credit Rating Indonesia. Dengan demikian, meski membantu kepentingan emiten, wali amanat juga membantu kepentingan investor. d. Pemeringkat Efek 154 Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemegang obligasinya tepat pada waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya. e. Penanggung Guarantor 155 152 Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Bogor : Ghalia Indonesia, 2009, hlm. 44. 153 Ketut Rindjin, Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Bukan Bank, Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama, 2000, hlm. 144. 154 Andrian Sutedi, Segi-Segi Hukum Pasar Modal, Jakarta : Ghalia Indonesia, 2009, hlm.30. 155 Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya : Edisi 2, Jakarta: Penerbit Salemba Empat, 2006, hlm. 284. f. Agen Pembayaran Paying Agent Universitas Sumatera Utara Agen pembayaran bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukan setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo. 156 Akuntan publik adalah pihak yang mewakili kewenangan melakukan pemeriksaan atas keuangan emiten guna memberikan pendapat atas laporan keuangan yang dipublikasikan oleh emiten. Peran akuntan yaitu dalam menentukan apakah sebuah perusahaan layak go public atau tidak, sebab pendapat akuntan publik akan dianggap sebagai informasi, sebagai bahan pertimbangan. Dalam perjalanan berikutnya, akuntan publik akan selalu menjadi narasumber bagi kebenaran laporan keuangan yang diterbitkan oleh emiten dalam periode tertentu misalnya laporan triwulan atau laporan tahunan. 5. Profesi penunjang pasar modal a. Akuntan Publik 157 Konsultan hukum adalah pihak yang memberikan dan menandatangani pendapat hukum mengenai emisi efek yang dilakukan emiten. Peran konsultan hukum diperlukan dalam setiap emisi efek karena lembaga ini mempunyai fungsi untuk memberikan pendapat dari segi hukum legal opinion mengenai keadaan perusahaan emiten. b. Konsultan Hukum 158 156 Ibid. 157 Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Op.cit., hlm. 47-48. 158 Ibid., hlm. 48. Konsultan hukum tidak boleh dipengaruhi oleh pihak manapun, termasuk emiten sehingga mengakibatkan tidak objektifnya pendapat yang Universitas Sumatera Utara diberikan. 159 Keberadaan konsultan hukum memberikan dimensi keterbukaan, keadilan, ketertiban serta kepastian hukum. Hal tersebut menjadi suatu persyaratan yang vital bagi penyelenggaraan kegiatan pasar modal, mengingat sektor ini sangat rentan terhadap aktivitas yang dapat menguntungkan satu pihak dengan akibat kerugian di pihak lain secara tidak wajar atau melawan hukum. 160 Penilai adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani laporan penilaian atas nilai aktiva, yang disusun berdasarkan pemeriksaan menurut keahlian dari penilai. Kalau dilihat dari fungsinya, penilai ini agak mirip dengan konsultan hukum. Kalau konsultan hukum memberikan penilaian atas dasar hukum atau atas dasar sah tidaknya suatu barang yang dimiliki, maka penilai adalah memberikan penilaian berapa nilai wajar barang yang dimiliki tersebut. c. Penilai 161 Dalam mengungkapkan nilai wajar perusahaan ini, peran dari perusahaan Penilai dan Jasa Penilai yang merupakan satu-satunya tenaga profesional pada bidang ini menjadi sangatlah penting artinya. 162 Nilai wajar yang dilaporkan oleh Perusahaan Penilai harus mencerminkan hasil kerja yang didasarkan pada profesionalisme dan kode etik penilai. 163 159 Pedoman Kerja dan Wajib dijalankan oleh Konsultan Hukum Pasar Modal, Keputusan HKHPM No. 01HKH1995, tanggal 30 maret 1995. 160 Jusuf Anwar, Pasar Modal Sebagai Sarana Pembiayaan dan Investasi Edisi Pertama, Bandung: PT. Alumni, 2008, hlm. 139. 161 Ibid. 162 Ibid.,hlm. 151. 163 Standar Penilaian dan Kode Etik Profesi, Gabungan Perusahaan Penilai Indonesia GAPPI. Guna mewujudkan hal tersebut, maka laporan Universitas Sumatera Utara penilaian dibuat secara objektif, dengan menggunakan pendekatan dan tata cara yang telah diakui dan ditaati oleh profesi yang bersangkutan. 164 Notaris adalah pihak yang berwenang membuat akta otentik mengenai perjanjian dan pernyataan yang dibuat oleh pelaku pasar modal, terutama emiten dalam rangka go public. Secara sederhana, notaris adalah pencatat semua perjanjian dan pernyataan yang dibuat emiten. d. Notaris 165 Salah satu aspek yang penting dalam pelaksanaan kegiatan operasi suatu instansi adalah adanya proses manajemen yang menyeluruh meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan. C. Sistem Pengawasan Pasar Modal oleh Otoritas Pasar Modal Bapepam Sebelum Terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan OJK 166 Hadibroto mengatakan bahwa pengawasan adalah kegiatan penilaian terhadap organisasikegiatan dengan tujuan agar organisasikegiatan tersebut melaksanakan fungsinya dengan baik dan dapat memenuhi tujuannya yang telah ditetapkan. 167 Secara umum UUPM mengatur tugas dari Bapepam sebagai lembaga pembina, lembaga pengatur dan lembaga pengawas. 1. Tugas, tujuan, dan fungsi Bapepam 168 164 Jusuf Anwar, Loc.cit. 165 Sawidji Widoatmodjo, Pasar Modal Indonesia : Pengantar dan Studi Kasus, Op.cit., hlm. 49. 166 Reilly F.K., Investment Analysis and Portofolio Management, Second Edition, The Drydan Press, 1984, hlm. 75-76. 167 HS. Hadibroto dan Oemar Witarsa, Sistem Pengawasan Intern, Jakarta : BPFE, 1984, hlm. 2. 168 Tavinayati dan Yulia Qamariyanti, Op.cit., hlm. 12. Tujuan dari Bapepam Universitas Sumatera Utara adalah terciptanya pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat Pasal 4 UUPM. Dalam melaksanakan tugas tersebut Bapepam menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: 169 169 Ibid., hlm. 14-15. a. Penyusunan peraturan di bidang pasar modal. b. Penegakan peraturan di bidang pasar modal. c. Pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang memperoleh izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari Badan dan pihak lain yang bergerak di pasar modal. d. Penetapan prinsip-prinsip keterbukaan perusahaan bagi Emiten dan perusahaan publik. e. Penyelesaian keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan sanksi oleh Bursa Efek, kliring dan penjaminan, dan lembaga penyimpanan dan penyelesaian. f. Penetapan ketentuan akuntansi di bidang pasar modal. g. Penyiapan perumusan kebijakan di bidang lembaga keuangan. h. Pelaksanaan kebijakan di bidang lembaga keuangan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. i. Perumusan standar,norma, pedoman kriteria, dan prosedur di bidang lembaga keuangan. j. Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi di bidang lembaga keuangan. k. Pelaksanaan tata usaha badan. Universitas Sumatera Utara 2. Wewenang Bapepam serta pemeriksaan dan penyidikan oleh Bapepam Wewenang Bapepam tercantum pada Bab II UUPM, yang dalam garis besarnya mencakup sekitar 9 sembilan bidang : 170 170 Aristides Katoppo,dkk, Op.cit., hlm. 91. a. Wewenang mengeluarkan izin usaha untuk bursa efek dan lembaga- lembaga penunjang. b. Wewenang mengeluarkan izin perorangan untuk wakil penjamin emisi efek, wakil perantara perdagangan efek, dan wakil manajer investasi. c. Wewenang menyetujui pendirian bank kustodian. d. Wewenang menyetujui pencalonan atas pemberhentian komisaris, direktur serta menunjukkan manajemen sementara bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, lembaga penyimpanan dan penyelesaian sampai dipilihnya komisaris dan direktur baru. e. Wewenang memeriksa dan menyelidik setiap pihak jika terjadi pelanggaran terhadap UUPM. f. Wewenang membekukan atau membatalkan pencatatan atas efek tertentu. 7. Wewenang menghentikan transaksi bursa atas efek tertentu. 8. Wewenang menghentikan kegiatan perdagangan bursa efek dalam keadaan darurat. 9. Wewenang bertindak sebagai lembaga banding bagi pihak yang dikenakan sanksi oleh bursa efek maupun lembaga kliring dan penjaminan. Universitas Sumatera Utara Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan fungsi sebagai badan pengawas terhadap kegiatan pasar modal, Bapepam perlu diberikan kewenangan untuk melakukan pemeriksaan terhadap semua pihak yang diduga telah, sedang, atau mencoba melakukan atau menyuruh, turut serta, membujuk, atau membantu melakukan pelanggaran terhadap UUPM dan peraturan pelaksanaannya. Dengan kewenangan ini, Bapepam dapat mengumpulkan data, informasi, dan atau keterangan lain yang diperlukan sebagai bukti atas pelanggaran terhadap UUPM danatau peraturan pelaksaannya. 171 Berhubung pelanggaran yang terjadi di pasar sangat beragam dilihat dari segi jenis, modus operandi, atau kerugian yang mungkin ditimbulkannya. Oleh karena itu, Bapepam diberi wewenang untuk mempertimbangkan konsekuensi dari pelanggaran yang terjadi dan wewenang untuk meneruskannya ke tahap penyidikan berdasarkan pertimbangan tersebut. 172 Penyidikan di bidang pasar modal adalah serangkaian tindakan penyidik untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang diperlukan sehingga dapat membuat terang tentang tindak kejahatan di bidang pasar modal yang terjadi, menemukan tersangka serta mengetahui besarnya kerugian yang ditimbulkan. 173 Tindakan untuk memulai penyidikan dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil PPNS setelah memperoleh penetapan dari Ketua Bapepam. PPNS di lingkungan pasar modal adalah pegawai negeri sipil tertentu dari lingkungan Bapepam yang diangkat oleh Menteri Kehakiman. 174 171 Penjelasan Pasal 100 1 UUPM 172 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 119. 173 Ibid. 174 Jusuf Anwar, Penegakan Hukum dan Pengawasan Pasar Modal Indonesia, Bandung : PT Alumni, 2008, hlm. 163-164. Universitas Sumatera Utara 3. Penerapan prinsip good corporate governance oleh Bapepam dalam pengawasan pasar modal Isu-isu yang terkait dengan corporate governance seperti insider trading, tranparansi, akuntabilitas, independensi, etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan corporate social responsibility dan perlindungan investor lazim diperbincangkan di berbagai kalangan para pelaku usaha. 175 Mencuatnya isu corporate governance ini dilatarbelakangi oleh berbagai hal yang terkait dengan trend industri pasar modal, korporasi tuntutan akan transparansi dan indenpendensi, serta krisis financial asia. 176 Ide dasar yang muncul dari GCG ini adalah untuk memisahkan fungsi dan kepentingan diantara para pihak stakeholder dalam suatu perusahaan, yaitu pihak yang menyediakan modal atau pemegang saham, pengawas, dan pelaksana sehari-hari usaha perusahaan dan masyarakat luas. 177 Ide dasar kedua adalah untuk memberdayakan pemegang saham minoritas dalam melindungi kepentingannya dalam kaitannya dengan perbuatan pengelolaan perusahaan. 178 Sebagai acuan praktik sistem tata kelola yang baik dapat mengacu pada prinsip yang diterbitkan oleh Organisation for Economic Co-operation and Development OECD yang merupakan salah satu lembaga yang memegang peranan penting dalam pengembangan Good Governance baik untuk pemerintah maupun dunia usaha. Pertama kali OECD mengeluarkan prinsip-prinsip Corporate Governance pada Mei 1999 dan telah direvisi pada bulan Desember 175 Neni Sri Imaniyati, Hukum Bisnis Telaah tentang pelaku dan kegiatan ekonomi, Yogyakarta : Graha Ilmu, 2009, hlm. 231. 176 I Nyoman Tjager dkk, Corporate Governance Tantangan dan Kesempatan bagi Komunitas Bisnis Indonesia, Jakarta : Prenhallindo, 2003, hlm. 55. 177 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 97. 178 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 98. Universitas Sumatera Utara 2004. 179 Prinsip dasar Corporate Governance yang dikeluarka OECD pada tahun 2004 mencakup: 180 Sedangkan menurut Komite Nasional Kebijakan Governance KNKG prinsip Good Corporate Governance adalah : transparansi transparency yaitu perusahaan harus menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, akuntabilitas accountability yaitu Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan a. Memastikan kerangka pengembangan Corporate Governance yang efektif; b. Hak Pemegang Saham dan Fungsi Utama Kepemilikan Saham; c. Perlakuan yang sama terhadap Pemegang Saham; d. Peranan Stakeholders dalam Corporate Governance; e. Keterbukaan dan Transparasi; f. Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Prinsip-prinsip tersebut menjadi acuan dalam pengkajian baik kandungan teoritis maupun prakteknya khususnya di Pasar Modal. Pengkajian ini bertujuan untuk melihat sejauh mana ketentuan dan peraturan di Bidang Pasar Modal dapat secara berkelanjutan memberikan cerminan Corporate Governance. 179 Tim Studi Pengkajian Penerapan Prinsip-Prinsip OECD 2004 dalam Peraturan Bapepam mengenai Corporate Governance, “Studi Penerapan Prinsip-Prinsip OECD 2004 Dalam Peraturan BAPEPAM Mengenai Corporate Governance” diunduh dari http:www.bapepam.go.idpasar_modalpublikasi_pmkajian_pmstudi-2006Studi-Penerapan- OECD.pdf, diakses pada tanggal 01 Maret 2014. 180 Ibid. Universitas Sumatera Utara pemegang saham dan pemangku kepentingan lain, responsibilitas responsibility yaitu Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai good corporate citizen, independensi independency yaitu perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain, dan kewajaran dan kesetaraan fairness yaitu Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan asas kewajaran dan kesetaraan. 181 Sejak tahun 2000 Bapepam bersama pihak-pihak lain yang terkait, terlibat secara aktif dalam berbagai kegiatan yang bertujuan mendorong penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance kepada semua pelaku di pasar modal Indonesia mengingat penerapan GCG yang baik merupakan salah satu faktor yang mampu membangun dan mewujudkan pasar modal yang sehat. Partisipasi secara aktif ini diwujudkan dalam keanggotaan Ketua Bapepam dan Kepala Biro Standar Akuntansi dan Keterbukaan dalam Komite Nasional Good Corporate Governance. 182 Bapepam berupaya untuk menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dengan memasukkannya ke dalam pembuatan peraturan. Salah satunya adalah dimasukkannya klausul yang mewajibkan emitenperusahaan publik untuk memiliki komisaris independen, direktur independen, komite audit, 181 KNKG “ Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia”, 2006, diunduh darihttp:www.bapepam.go.idpasar_modalpublikasi_pminfo_pmPedoman20GCG20Indone sia202006.pdf, diakses pada tanggal 1 Maret 2014. 182 Ibid., hlm. 100. Universitas Sumatera Utara dan sekretaris independen dalam RUU Pasar Modal kedalam peraturan, meskipun sampai saat ini peraturan tersebut belum berlaku efektif, namun sebagian besar emiten atau perusahaan publik telah menjalankannya. Hal ini disebabkan karena Bursa Efek Jakarta telah mengeluarkan peraturan yang mewajibkan perusahaan- perusahaan yang tercatat di bursa tersebut untuk memiliki komisaris independen dan komite audit. Berdasarkan data Bursa Efek Jakarta, pada tahun 2002 tercatat sebanyak 257 emitenperusahaan publik telah memiliki komisaris independen. 183 Perlindungan investor merupakan salah satu kata kunci di pasar modal dan merupakan kebutuhan dasar investor yang harus dijamin keberadaannya. Bentuk perlindungan itu selain adanya kepastian hukum melalui undang-undang atau peraturan-peraturan yang ada, juga berupa penyediaan informasi yang dibutuhkan oleh investor. Dengan demikian sangat dibutuhkan sikap transparan emiten. Melalui UUPM diharapkan perlindungan terhadap investor dapat ditingkatkan dan dengan sendirinya akan menciptakan kepercayaan masyarakat. UUPM selain memberikan legal framework yang kokoh, juga akan meningkatkan transparansi yang menjamin perlindungan terhadap investor. 4. Perlindungan hukum bagi investor dan kewenangan Bapepam untuk melakukan penegakan hukum 184 183 Bapepam, Laporan Tahunan 2002, Bapepam dan Departemen Keuangan, Jakarta, 2002, hlm. 56. 184 I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 91-92. Transparansi di pasar modal adalah keterbukaan informasi yang mengandung fakta materil. Informasi atau fakta materil adalah informasi atau fakta penting dan relevan mengenai peristiwa, kejadian, atau fakta yang dapat mempengaruhi harga efek pada Bursa Efek dan atau keputusan pemodal, calon pemodal, atau pihak lain yang berkepentingan atas Universitas Sumatera Utara informasi atau fakta tersebut Pasal 1 butir 7 UUPM. Dimana emiten harus terbuka atas informasi fakta materil yang akan mempengaruhi harga efek dipasar modal. Sehingga investor dapat menggunakan informasi tersebut sebagai bahan pertimbangan dalam melakukan tindakan di pasar modal. Selain itu, UUPM memberdayakan pemegang saham minoritas untuk tidak diabaikan kepentingan oleh siapa saja termasuk pemegang saham mayoritas. Keberpihakan hukum kepada pemegang saham dan investor dapat dilihat dari penegakan hukum pasar modal oleh Otoritas Pasar Modal, yakni Bapepam di dalam menangani kasus pelanggaran dan kejahatan. 185 Adapun kewenangan Bapepam untuk melakukan penegakan hukum dalam hal melakukan pemeriksaan terhadap setiap pihak yang diduga melakukan atau terlibat dalam pelanggaran terhadap UUPM, danatau peraturan pelaksanaannya. Dengan demikian Bapepam berwenang untuk melakukan penyidikan, penggeledahan, pemanggilan terhadap pihak yang diduga mengetahui atau terlibat dalam pelanggaran terhadap Undang-Undang ini danatau peraturan pelaksanaannya atau pihak lain yang dianggap perlu, memeriksa catatan, pembukuan atau dokumen pendukung lainnya, meminjam atau membuat salinan atas dokumen-dokumen sebagaimana disebutkan diatas, melakukan penyitaan terhadap benda bergeraktidak bergerak, berwujudtidak berwujud untuk kepentingan pembuktian dalam penuntutan dengan izin ketua pengadilan negeri setempat, menyelesaikan perkara melalui penerapan sanksi administratif atau Penegakan hukum ini tidak sekedar untuk menjamin kepastian hukum melainkan mengandung maksud pembinaan. 185 M.Irsan Nasarudin dan Indra Surya, Op.cit., hlm. 278-279. Universitas Sumatera Utara pidana apabila telah terbukti terjadi pelanggaran. Dalam hal penuntutan berada di tangan kejaksaan dan Bapepam tidak berwenang untuk itu. 186 Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia dibentuk untuk menyediakan sarana alternatif penyelesaian sengketa di bidang pasar modal yang cepat, transparan, mandiri, dan adil.

D. Penyelesaian Sengketa dalam Pasar Modal

Dokumen yang terkait

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

8 98 57

Perlindungan Hukum bagi Pihak Ketiga Akibat Misleading Information Dihubungkan dengan Prinsip Keterbukaan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Jo Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

5 9 46

TINJAUAN YURIDIS PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR PASAR MODAL.

0 3 10

FUNGSI PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM HAL TERJADINYA FORCED SELL DI PASAR MODAL DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TEN.

0 0 1

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 9

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 1

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 1 23

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 49

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 9

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN (“UNDANG-UNDANG OJK”)

0 0 68