Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penulisan

penyelenggaraan pengawasan di sektor pasar modal diperlukan harmonisasi dan pokok-pokok materi yang diatur dalam UUPM terhadap UUOJK. Hal ini mencegah terjadinya persinggungan kewenangan serta untuk menjaga independensi OJK dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Mengingat bahwa pasar modal merupakan salah satu sektor dalam sistem keuangan yang memegang peranan penting untuk pembangunan ekonomi nasional maka aturan-aturan hukum yang menaunginya harus mampu dipertegas melalui harmonisasi UUPM terhadap UUOJK. Karena hal ini akan berdampak bagi masyarakat luas dan kepentingan umum maka penanganan mengenai harmonisasi undang-undang ini harus ditanggapi dengan cepat dan tepat. Pasar modal juga menyangkut kepentingan berbagai pihak oleh karena itu pengawasan terhadap sektor ini diharapkan tidak akan menimbulkan kerugian bagi pihak-pihak tertentu hanya karena terjadinya persinggungan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya. Melalui harmonisasi UUPM terhadap UUOJK, Pengawasan pada pasar modal diharapkan akan terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel, serta mampu mewujudkan pasar modal yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut diatas, maka pembahasan permasalahan akan dititikberatkan pada bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengharmonisasikan UUPM Terhadap UUOJK dalam Universitas Sumatera Utara pengawasan perusahaan publik. Atas dasar itulah, penulis membatasi ruang lingkup kajian permasalahan yang ada sebagai berikut : 1. Bagaimanakah sistem pengawasan pasar modal sebelum terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan OJK ? 2. Mengapa diperlukan upaya harmonisasi Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 terhadap Undang-Undang OJK No. 21 Tahun 2011 ? 3. Bagaimanakah upaya yang dapat dilakukan untuk mengharmonisasikan Undang-Undang Pasar Modal UUPM Terhadap Undang-Undang OJK UUOJK dalam pengawasan perusahaan publik ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah : 1. Untuk mengetahui sistem pengawasan terhadap kegiatan di pasar modal sebelum terbentuknya Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai lembaga pengawasan yang baru. 2. Untuk mengetahui urgensi diharmonisasikannya Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995 terhadap Undang-Undang OJK No. 21 Tahun 2011. 3. Untuk mengetahui upaya-upaya dalam mengharmonisasikan Undang- Undang OJK UUOJK terhadap Undang-Undang Pasar Modal UUPM. Sementara hal yang diharapkan menjadi manfaat dari adanya penulisan skripsi ini adalah : Universitas Sumatera Utara 1. Manfaat teoritis Tulisan ini diharapkan dapat dijadikan bahan kajian dan memberikan sumbangan pemikiran dalam rangka perkembangan ilmu hukum pada umumnya, perkembangan hukum ekonomi dan khususnya di bidang Otoritas Jasa Keuangan selaku Lembaga Pengawas Sektor Jasa Keuangan. 2. Manfaat praktis Uraian dalam skripsi ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dan menambah wawasan dan pengetahuan secara khusus bagi penulis dan secara umum bagi masyarakat tentang harmonisasi peraturan perundang- undangan antara UUPM terhadap UUOJK dalam pelaksanaan pengawasan oleh OJK terhadap Pasar Modal, dan juga sebagai bahan kajian untuk para akademisi dan peneliti lainnya yang ingin mengadakan penelitian yang lebih mendalam lagi mengenai harmonisasi UUPM terhadap UUOJK.

D. Keaslian Penulisan

Dokumen yang terkait

WEWENANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DALAM PENGATURAN DAN PENGAWASAN TERHADAP BANK SYARIAH BERDASARKAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN

8 98 57

Perlindungan Hukum bagi Pihak Ketiga Akibat Misleading Information Dihubungkan dengan Prinsip Keterbukaan dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal Jo Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan.

5 9 46

TINJAUAN YURIDIS PERAN OTORITAS JASA KEUANGAN MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN DIHUBUNGKAN DENGAN PERLINDUNGAN TERHADAP INVESTOR PASAR MODAL.

0 3 10

FUNGSI PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN DALAM HAL TERJADINYA FORCED SELL DI PASAR MODAL DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TEN.

0 0 1

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 9

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 1

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 1 23

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 49

Upaya Harmonisasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal Terhadap Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Dalam Pengawasan Perusahaan Publik

0 0 9

BERLAKUNYA UNDANG-UNDANG NO. 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN (“UNDANG-UNDANG OJK”)

0 0 68