Pengawasan Perusahaan Publik” belum pernah ada penelitian dilakukan dalam topik dan permasalahan yang sama. Sekalipun ada, hal tersebut adalah diluar
pengetahuan penulis. Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah murni hasil pemikiran penulis yang didasarkan pada pengertian-pengertian, teori-teori
dan aturan hukum yang diperoleh melalui referensi media cetak maupun media elektronik. Penelitian ini disebut asli sesuai dengan asas keilmuan yaitu jujur,
rasional, objektif dan terbuka serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
E. Tinjauan Pustaka
Sejarah pasar modal tidak lepas dari adanya kebutuhan ekonomi nasional yang menuntut terbentuknya sarana penarikan dana masyarakat melalui lembaga
pasar modal. Pada dasarnya, di Indonesia, kebutuhan pasar modal disinkronkan dengan UUD 1945, khusunya Pasal 33 yang menyatakan bahwa perekonomian
negara dijalankan berdasarkan asas kekeluargaan. Tujuannya supaya mempercepat proses perluasan partisipasi masyarakat dalam pemilikan saham
perusahaan. Selain itu, juga diarahkan pada pemerataan pendapatan masyarakat melalui pemilikan saham dan untuk menggairahkan partisipasi masyarakat dalam
pengerahan dan penghimpunan dana untuk digunakan secara produktif.
11
Pasar modal di negara maju merupakan salah satu lembaga yang diperhitungkan bagi perkembangan ekonomi negara tersebut. Oleh sebab itu,
negarapemerintah mempunyai alasan untuk ikut mengatur jalannya dinamika pasar modal.
12
11
Endang Purwaningsih, Hukum Bisnis, Bogor : Ghalia Indonesia, 2010, hlm.25.
12
Asril Sitompul, Pasar Modal Penawaran Umum dan Permasalahannya, Bandung : Citra Aditya Bakti, 1995, hlm. 7.
Pasar modal Indonesia sebagai salah satu lembaga yang
Universitas Sumatera Utara
memobilisasi dana masyarakat dengan menyediakan sarana atau tempat untuk mempertemukan penjual dan pembeli dana jangka panjang yang disebut efek,
dewasa ini telah merupakan salah satu pasar modal negara berkembang yang berkembang secara fantastis atau dinamik.
13
Pasar modal, dalam pengertian klasik diartikan sebagai suatu bidang usaha perdagangan surat-surat berharga seperti saham, sertifikat saham, dan obligasi
atau efek-efek pada umumnya. Pengertian pasar modal sebagaimana pasar pada umumnya, merupakan tempat bertemunya penjual dan pembeli.
14
Akan tetapi menurut Sumantoro, pasar modal berbeda dengan pasar konkret, karena dalam
pasar modal yang diperjualbelikan adalah modal atau dana.
15
Modal yang diperdagangkan dalam pasar modal merupakan modal yang bila diukur dari
waktunya merupakan modal jangka panjang. Oleh karena itu, bagi emiten sangat menguntungkan mengingat masa pengembaliannya relatif panjang, baik yang
bersifat kepemilikan maupun yang bersifat utang.
16
Jika dibandingkan dengan negara tetangga, seperti Malaysia, Singapura, Hongkong, Thailand, dan juga Filipina serta negara kawasan Asia Pasifik lainnya
pemanfaatan institusi pasar modal Indonesia masih relatif tertinggal. Padahal, apa yang dimiliki Indonesia tidak lebih buruk dari apa yang dimiliki oleh negara Asia
Pasifik lainnya. Bahkan dalam hal tertentu, Indonesia memiliki keunggulan. Oleh karena itu optimalisasi pasar modal harus mendapat perhatian serius. Berangkat
dari sini, perlu ada perubahan pola perilaku dari kalangan pengusaha dan
13
Syahrir dalam Najib A. Gisymar, Insider Trading dalam Transaksi Efek, Bandung: Citra Aditya Bakti, 1998, hlm. 9.
14
Ana Rokhmatussa’dyah dan Suratman, Op.cit hlm. 166.
15
Sumantoro, Aspek-Aspek Hukum dan Potensi Pasar Modal di indonesia, Jakarta : Ghalia Indonesia, 1990, hlm. 9.
16
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta : Rajawali Pers, 2010, hlm.208.
Universitas Sumatera Utara
pemerintah sendiri. Potensi pasar modal yang tersimpan di Indonesia tidak akan ada gunanya jika tidak dioptimalkan dengan baik. Lewat aneka instrumen pasar
modal, pola investasi yang pada awalnya hanya dilakukan secara langsung direct investment diharapkan bisa juga ditarik lewat investasi tak langsung indirect
investment.
17
Pada umumnya sistem perdagangan di pasar modal dapat dilakukan melalui dua cara, yaitu : Sistem Diller Quote-Driven Market dan Sistem Pialang
Order-Driven Market. Dalam sistem Diller, bursa efek merupakan tempat bertemunya para Diller. Diller adalah konsultan investasi bagi investor yang
berperan sebagai mediator yang melayani investor dalam mengambil keputusan menjual atau membeli efek. Sedangkan dalam sistem pialang, pesanan order
investor didaftarkan pada lantai bursa trading board. Pialang adalah wakil atau anggota bursa yang setiap saat siap menerima pesanan jual atau beli dari investor.
Oleh karena itu bursa akan mengatur pesanan tersebut melalui sistem lelang secara terus-menerus.
18
Di Indonesia terdapat Bursa Efek Indonesia. berkaitan dengan itu dapat dikemukakan bahwa perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia BEI menganut
sistem pialang. Peserta bursa yang akan melakukan transaksi dengan mendaftarkan pesanannya order melalui sistem komputer Jakarta Automated
Trading SystemJATS. JATS ini diluncurkan tahun 1995 oleh Bursa Efek Indonesia. dengan menggunakan JATS ini, penawaran baik penawaran beli
maupun penawaran jual diolah melalui komputer untuk menyetarakan matching
17
I Putu Gede Ary Suta, Menuju Pasar Modal Modern, Jakarta : Sad Satria Bhakti, 2000 , hlm. 18.
18
Abdul R. Saliman, Hukum Bisnis Untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus, Jakarta: Kencana, 2010, hlm. 237.
Universitas Sumatera Utara
dengan mempertimbangkan prioritas harga dan prioritas waktu. Proses penyetaraan ini membentuk mekanisme tawar-menawar yang dilakukan secara
terus-menerus action market selama jam bursa dan mekanisme ini merupakan dasar pembentukan pasar reguler.
19
Kegiatan bisnis dalam industri efek memang rumit. Meskipun praktik di negara lain bisa dijadikan acuan, namun para pengusaha Indonesia harus mampu
menemukan cara-cara pemasaran yang tepat yang dapat diterapkan sesuai lingkungan budaya dan ekonomi yang ada. Untuk itu diperlukan kecakapan dalam
berbisnis, gagasan, dan pemasaran yang kreatif. Iklim berusaha dan peraturan harus mampu mendorong kegiatan berbisnis.
20
Sejak diaktifkannya kembali kegiatan bisnis pasar modal pada tahun 1977, sebenarnya pasar modal berjalan diatas pondasi yang lemah. Walaupun kegiatan
pasar sudah cukup semarak pada awal 1990-an, namun peraturan tentang pasar modal bisa dikatakan masih rapuh. Hingga akhir tahun 1995, seluruh aspek legal
yang berkaitan dengan penyelenggaraan pasar modal masih bersandar pada peraturan kuno yang sebenarnya sudah tidak layak diterapkan, yakni Undang-
Undang Darurat No. 13 Tahun 1951 tentang Bursa yang kemudian ditetapkan sebagai Undang-Undang No. 15 Tahun 1952 tentang Bursa. Undang-Undang ini
hanya dilengkapi dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 1548KMK.0131990 tentang Pasar Modal.
21
Disamping peraturan tentang pasar modal di Indonesia pada awalnya masih dikatakan rapuh, pasar modal Indonesia telah mengalami perkembangan
19
Ibid.
20
I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 42-43.
21
Ibid., Hlm. 59
Universitas Sumatera Utara
yang sangat cepat dalam tempo yang relatif singkat sejak pemerintah mengalami langkah deregulasi di bidang ini pada akhir 1987. Jika sampai pada saat itu hanya
tercatat 24 perusahaan yang sahamnya listed di pasar reguler, maka pada 1990 jumlah itu sudah berkembang hampir tiga kali lipat dengan kapitalisasi yang
berkembang lebih cepat lagi. Volume rata-rata perdagangan saham per hari di Bursa Efek Jakarta melonjak dari jauh dibawah seratus hingga menjadi miliaran
rupiah.
22
Perkembangan dan kemajuan satu pasar modal sangat ditentukan oleh adanya kepastian hukum bagi para pelakunya, terutama masyarakat investor,
khususnya investor internasional menaruh perhatian yang sangat besar terhadap aturan hukum rule of law disamping adanya aspek disclosure. Sejalan dengan
semakin diakuinya peran strategis pasar modal, Bapepam berusaha melakukan regulasi di bidang pasar modal. Hasilnya, pada 2 Oktober 1995, DPR menyetujui
RUU tentang Pasar Modal yang kemudian pada 10 November 1995 oleh Presiden disahkan menjadi Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal, dan
mulai berlaku efektif pada tanggal 1 januari 1996.
23
Untuk dapat dipercaya, pasar modal harus memiliki kriteria atau kondisi sebagai berikut : adanya fairness, tegaknya hukum, lengkapnya infrastruktur, dan
adanya profesionalisme pelaku dan pengawas pasar. Tanpa pengawas sulit dicapai adanya pasar yang efisien dan teratur efficient and orderly market. Fungsi
market watchdog ini sangat penting mengingat yang bersangkutan bertindak tidak
22
Pandji Anoraga Dan Piji Pakarti, Pengantar Pasar Modal Jakarta : Sinar Grafika, 2009, hlm. 96
23
I Putu Gede Ary Suta, Op.cit., hlm. 60.
Universitas Sumatera Utara
hanya sebagai regulator, tetapi juga sebagai pengawas dan dalam beberapa hal sebagai investigator atau penyidik.
24
Khusus untuk sektor keuangan, pengawasan pasar yang diperlukan jauh lebih kompleks. Pelanggaran dan penipuan yang terjadi biasanya lebih terbungkus
rapi dan dilakukan oleh orang-orang pintar. Ketua the Securities and Exchange Comission Amerika Serikat US SEC Chairman - Badan sejenis Bapepam di
Indonesia - pernah mengutarakan bahwa sebagian besar orang-orang yang diproses di pengadilan yang melakukan pelanggaran UU Pasar Modal Amerika
Serikat Securities Acts 1933 and Securities Exchange Acts 1934 adalah lulusan dari universitas terkenal di AS. Ini membuktikan bahwa pengawasan terhadap
Financial Market memerlukan orang-orang berkualitas dan berintegritas.
25
Pengawas pasar modal harus mampu menjadi polisi pasar, dan mampu mengambil keputusan yang cermat, adil dan tepat waktu. Secara objektif, pasar
modal membutuhkan pengawas yang terbebas dari intervensi politik, independen dalam bertindak dan tegas dalam mengambil keputusan.
26
Otoritas Jasa Keuangan adalah lembaga independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan terhadap kegiatan di dalam sektor jasa Di Indonesia lembaga
yang dapat dikategorikan sebagai market watchdog ini adalah Otoritas Jasa Keuangan OJK sebagai pengawas keseluruhan sektor jasa keuangan. OJK
menggantikan posisi Bapepam sebagai pengawas pasar modal dengan lahirnya UUOJK.
24
Ibid., hlm. 173.
25
Ibid., hlm. 173.
26
Ibid., hlm. 174.
Universitas Sumatera Utara
keuangan secara terpadu, independen, dan akuntabel. Undang-Undang OJK harus memberikan predictable, yaitu dapat memberikan jaminan dan kepastian hukum
bagi lembaga jasa keuangan, terutama dampak pengaturan dan struktur pengawasan pada aspek kesehatan sistem lembaga jasa keuangan yang meliputi
keselamatan dan kesehatan lembaga jasa keuangan, stabilitas sistematik dan pengembangan sistem lembaga jasa keuangan.
27
Sistem pengawasan yang dilakukan oleh OJK adalah sistem pengawasan yang terintegrasi , artinya seluruh kegiatan jasa keuangan yang dilakukan oleh
berbagai lembaga keuangan tunduk pada sistem pengaturan dan pengawasan OJK.
Pasar modal sebagai elemen penting ekonomi nasional tentu akan sering mengalami permasalahan dalam pelaksanaannya. Maka OJK diharapkan mampu
menyikapi dan mengatasi masalah tersebut. Cara yang dilakukan OJK dapat melalui penyediaan fasilitas pasar dalam mengatasi kesulitan usaha dengan
kemungkinan dilakukannya restrukturisasi tanpa mengorbankan prinsip transparansi dan kepentingan publik.
28
Untuk dapat menjalankan amanat undang-undang dalam melakukan pengawasan yang terintegrasi, OJK harus berupaya terus melakukan
penyempurnaan regulasi terkait sektor-sektor yang masuk dalam domain OJK, dengan harapan dapat mengendalikan tingkat risiko yang ada dan mencapai
27
Bismar Nasution, “Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Jasa Keuangan Menurut Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan”, Medan: Makalah
disampaikan pada Seminar tentang Sosialisasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, 19 Juni 2012, hlm. 2.
28
Zulkarnain Sitompul, “Peralihan Fungsi, Tugas, dan Wewenang Pengawasan Bank Dari Bank Indonesia Ke Otoritas Jasa Keuangan OJK”, Medan: Makalah disampaikan pada
sosialisasi Peralihan Fungsi Pengawasan Industri Keuangan Kepada Otoritas Jasa Keuangan OJK, Jumat 29 November 2013, hlm. 2.
Universitas Sumatera Utara
tingkat keberhasilan yang sudah ditentukan sebelumnya. Diantaranya yang akan dilakukan adalah menyempurnakan seluruh peraturan di masing-masing industri
jasa keuangan yang ada saat ini, dan yang sudah berlaku. Tujuannya adalah untuk menilai dan mengendalikan potensi risiko yang timbul dari semakin kompleksnya
aktifitas di industri sektor jasa keuangan. Hal ini penting sebab OJK memiliki sejumlah agenda dalam upaya menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan
industri di Indonesia. langkah-langkah lanjut terkait hal-hal yang dimaksudkan itu, yakni OJK akan melakukan harmonisasi pengaturan terhadap kelompok
industri jasa keuangan yang diawasi OJK.
29
Harmonisasi UUPM terhadap UUOJK Adalah hal yang penting untuk dilakukan. Mengingat pasar modal merupakan sumber pembiayaan dunia usaha
dan sebagai wahana investasi bagi para pemodal yang memilliki peranan strategis untuk menunjang pelaksanaan pembangunan nasional, kegiatan pasar modal perlu
mendapatkan pengawasan agar bisa dilaksanakan secara teratur, wajar, dan efisien.
30
Untuk mendapatkan data yang valid dan akurat penelitian harus dilakukan secara sistematis dan teratur, sehingga metode yang dipakai sangatlah
Pengawasan oleh OJK tentunya harus berlandaskan aturan hukum yang harmonis sehingga tidak akan menimbulkan persinggungan dalam
pelaksanaannya, sehingga terwujudlah pasar modal yang teratur, wajar, dan efisien.
F. Metode Penelitian