8
E. Kerangka teori
Menurut Masri Singarimbun, 1989 : 37 bahwa Teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstrak, defenisi dan preposisi untuk menerangkan suatu
fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan antara konsep.Kerangka teori dimaksudkan untuk memberikan gambaran atau batasan
– batasan tentang teori
– teori yang akan dipakai sebagai landasan penelitian yang akan dilakukan. Maka sebelum melakukan penelitian perlu dijelaskan terlebih
dahulu kerangka teori yang menjadi landasan penelitian, yaitu sebagai berikut :
1. Strategi
Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yang berarti kepemimpinan dalam ketentaraan. Menurut Jatmiko 2003: 4 strategi dideskripsikan sebagai suatu cara
dimana organisasi akan mencapai tujuan-tujuannya, sesuai dengan peluang- peluang dan ancaman-ancaman lingkungan eksternal yang dihadapi serta sumber
daya dan kemampuan internal organisasi. Terdapat tiga faktor yang mempunyai pengaruh penting pada strategi, yaitu :
1. Lingkungan eksternal
2. Sumber daya
3. Kemampuan internal serta tujuan yang akan dicapai
Hamel dan Prahalad 1995 mengangkat kompetensi inti sebagai suatu hal yang penting. Kedua ahli ini mengemukakan bahwa strategi adalah:
Tindakan yang bersifat incremental senantiasa meningkat dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh
para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.
Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti core competencies. Perusahaan perlu mencari
kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.
Universitas Sumatera Utara
9
https:books.google.co.idbooks?id=definisi+strategi+menurut+ahli, akses
20 September 2015
Berdasarkan pengertian ahli di atas dapat diartikan bahwa strategi merupakan suatu rencana yang disusun secara matang dan memiliki keunggulan
serta senantiasa mengalami inovasi guna mencapai tujuan organisasi dengan memperhatikan lingkungan internal dan eksternal organisasi.
2. Kriteria Analisis Strategi
Strategi harus dirumuskan melalui dua arah atau lebih untuk menggambarkan dan menanggapi suatu perubahan serta pergeseran dari suatu
strategi ke strategi lain. Untuk menyesuaikan strategi, maka analisis bermanfaat dengan menggunakan alat analisis yang telah dikembangkan untuk melakukan
analisis alternatif dan pemilihan strategi. Dengan demikian Jatmiko 2003
mengemukakan kriteria analisis strategi, antara lain :
a. Kesesuaian dengan lingkungan eksternal
b. Strategi harus konsisten dengan semua unsur-unsur penting lingkungan
eksternal. c.
Kesesuaian dengan lingkungan internal Satu hal penting yang perlu diketahui adalah apakah strategi konsisten
dengan budaya organisasi, kapabilitas, dan sumber daya organisasi. d.
Dapat diukur Sedapat mungkin, hasil dari suatu strategi harus dapat diukur
keberhasilan atau kegagalannya. Namun, untuk strategi-strategi tertentu kadang-kadang sulit untuk dilakukan pengukuran tentang keberhasilan
atau kegagalannya.
Universitas Sumatera Utara
10
e. Konsistensi dengan misi organisasi
Salah satu analisis fundamental setiap strategi adalah konsistensinya dengan nilai-nilai, keyakinan-keyakinan dasar, serta tujuan-tujuan utana
organisasi. f.
Cukup tersedia sumber daya Sumber daya sebaiknya dipertimbangkan baik sumber daya uang, sumber
daya fisik, serta manusia yang terampil. Biasanya uang merupakan sumber daya yang sangat terbatas. Namun semua itu dapat
mempengaruhi kemampuan
organisasi untuk
berhasil mengimplementasikan strateginya.
g. Fleksibilitas
Lingkungan eksternal dan internal dimana organisasi beroperasi selalu mengalami perubahan, bahkan kadang sangat bergejolak. Kemampuan
organisasi untuk menanggulangi perubahan lingkungan dengan strategi yang tepat menjadi sangat penting. Strategi harus mampu dimodifikasi
sesuai dengan perubahan lingkungan. h.
Motivasi Apakah strategi akan menghasilkan usaha organisasional pada tingkat
yang tinggi? Karyawan atau pegawai jarang dirangsang oleh strategi- strategi konservatif, dan jarang dipersiapkan untuk strategi-strategi
mereka yang mereka yakini sebagai sesuatu yang membosankan. i.
Kejelasan Semua strategi harus tertulis secara eksplisit dan dikomunikasikan ke
seluruh bagian dan tingkatan di dalam organisasi. Pendekatan ini akan
Universitas Sumatera Utara
11
membantu meningkatkan cara pandang pegawai terhadap keberadaan organisasi dalam tahap implementasi strategi.
j. Resiko
Organisasi mempunyai cukup alasan untuk mengetahui profil resiko dalam struktur manajemennya. Para manajer cenderung merasakan
ketidaknyamanan dengan strategi atau proyek-proyek yang tingkat resikonya tinggi, atau tidak termotivasi apabila tingkat resikonya rendah.
3. Ciri dan Manfaat Strategi