110
3. Kharakteristik masyarakat karo yang keras dan bebal menjadi
ancaman buat Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam menjalankan strategi yang sudah ditetapkan. Seperti hal nya
dalam strategi relokasi, banyak masyarakat yang berada di kawasan relokasi memilih untuk kembali ke desa masing-masing. Padahal
dari informasi yang didapat bahwa kondisi gunung sinabung masih dalam kondisi berbahaya.
B. Ringkasan SWOT SWOT Summary
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, yang berdasarkan pada faktor internal
dalam yaitu Strengths, Weakness dan faktor eksternal luar yaitu, Opportunity dan Threats.
Ringkasan SWOT akan mempermudah pemahaman terhadap analisis SWOT yang telah dipaparkan sebelumnya. Ringkasan SWOT terhadap strategi
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam meningkatkan penurunan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung adalah sebagai
berikut:
Universitas Sumatera Utara
111
Tabel 5.1 Ringkasan SWOT Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal
Faktor Strategi Internal Faktor Strategi Eksternal
Kekuatan
1. Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten Karo memiliki struktur organisasi yang jelas serta pembagian
tugas dan wewenang juga sudah jelas. 2.
Sarana dan prasarana sudah cukup terpenuhi dan memadai .
3. Lokasi kantor Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Karo yang cukup strategis untuk dapat
dijangkau. 4.
Adanya strategi dan target yang telah ditetapkan oleh Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Karo.
Kelemahan
1. Sumber daya manusia baik dari segi
kualitas maupun kuantitas masih kurang memadai.
2. Dana operasional belum mencukupi.
3. Tidak adanya ketegasan dari pegawai
Dinas Pertanian dan Perkebunan.
Peluang
1. Kabupaten Karo merupakan salah
satu daerah tujuan wisata yang memiliki potensi wisata cukup besar.
2.
Kabupaten Karo mengembangkan sektor pertanian sebagai salah satu
Urusan Pilihan
3. Kemajuan ilmu dan teknologi yang
menawarkan kemudahan-kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan.
Ancaman
1. Erupsi gunung sinabung yang belum
berakhir. 2.
Kecenderungan pedagang di Kabupaten Karo menetapkan harga
yang tinggi. 3.
Kharakteristik masyarakat karo yang keras dan bebal
Universitas Sumatera Utara
112
C. Matrik SWOT
Isu-isu strategis yang terdapat dalam Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo akan diidentifikasi dengan menggunakan matrik SWOT. Analisis
dilakukan dengan menggabungkan faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta faktor eksternal yang terdiri dari peluang dan ancaman. Analisis ini
dilakukan dengan memaksimalkan kekuatan dan peluang serta meminimalisir kelemahan dan ancaman sehingga ditemukan strategi-strategi baru yang kemudian
dapat dijadikan sebagai bahan kajian bagi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo dalam membuat strategi yang berkaitan dengan peningkatan
produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung. Berikut ini merupakan hasil analisis dengan menggunakan matrik SWOT
yang terdiri dari faktor internal berupa kekuatan dan kelemahan, faktor eksternal berupa peluang dan ancaman, sehingga dapat ditemukan strategi peningkatan
produksi pertanian yang tepat dan sesuai.
Universitas Sumatera Utara
113
Tabel 5.2 Matrik SWOT Peningkatan Produksi Pertanian Akibat Erupsi Gunung
Sinabung Kekuatan S
1. Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Karo memiliki struktur
organisasi yang jelas serta pembagian tugas
dan wewenang juga sudah jelas.
2. Sarana dan prasarana
sudah cukup terpenuhi dan memadai .
3. Lokasi kantor Dinas
Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Karo yang cukup strategis untuk dapat
dijangkau. 4.
Adanya strategi dan target yag telah
ditetapkan.
Kelemahan W
1. Sumber daya manusia baik
dari segi kualitas maupun kuantitas masih kurang
memadai. 2.
Dana operasional belum mencukupi.
3. Tidak adanya ketegasan
dari pegawai Dinas Pertanian dan Perkebunan
Kabupaten karo.
Universitas Sumatera Utara
114
Peluang O
1. Kabupaten Karo
merupakan salah satu daerah tujuan wisata yang
memiliki potensi wisata cukup besar.
2.
Kabupaten Karo mengembangkan sektor
pertanian sebagai salah satu Urusan Pilihan
3. Kemajuan ilmu dan
teknologi yang menawarkan kemudahan-
kemudahan dalam melaksanakan pekerjaan.
Strategi SO Menggunakan kekuatan
untuk memanfaatkan peluang.
1. Memanfaatkan
Kemajuan teknologi untuk mencapai strategi-
strategi dan tujuan yang
telah ditetapkan.
2. Potensi wisata dapat
dipromosikan dengan menggunakan media
teknologi berupa internet sehingga dapat
mengundang wisatawan yang berdampak kepada
sektor pertanian.
3. Melaksanakan strategi
dengan tepat sasaran sehingga pertanian
masyarakat yang terkena erupsi sinabung dapat
meningkat dengan baik.
4. Memanfaatkan sarana
4untuk turun lapangan
Strategi WO Meminimalkan kelemahan
untuk memanfaatkan peluang.
1. Meningkatkan kualitas dan
kuantitas sumber daya manusia sehingga lebih
efektif dan efisien dalam meningkatkan produksi
sektor pertanian. 2.
Mencari solusi-solusi terbaik dalam mencegah
penurunan produksi pertanian akibat erupsi
dengan memanfaatkan media informasi seperti
internet, majalah, buku dan lain sebagainya.
3. Menciptakan sumber daya
manusia yang kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan potensi- potensi yang ada.
4. Lebih mendalami dan lebih
tegas dalam menghadapi
Universitas Sumatera Utara
115
kedaerah-daerah yang
lain.
5. Memanfaatkan teknologi
sehingga lebih memudahkan lagi
masyarakat dalam menyuarakan
kendalanya, sehingga tidak harus lagi datang ke
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten
Karo.
karakteristik masyarakat karo.
Ancaman T
1. Erupsi gunung sinabung
yang belum berakhir. 2.
Kecenderungan pedagang di Kabupaten Karo
menetapkan harga yang tinggi.
3. Kharakteristik masyarakat
karo yang keras dan bebal.
Strategi ST Menggunakan kekuatan
untuk mengatasi ancaman
1. Mendalami masyakat
yang bebal serta memberikan pengertian
akan bahaya erupsi sinabung.
2. Menumbuhkan
kesadaran bagi penjual hasil pertanian agar
memberikan harga yang
Strategi WT Meminimalkan kelemahan
dan menghindari ancaman
1. Melakukan sosialisasi dan
pembinaan terkait peningkatan produksi
pertanian kepada masyarakat yang berada di
daerah relokasi . 2.
Melakukan pembinaan dan pelatihan bagi sumber
daya manusia yang ada di
Universitas Sumatera Utara
116
sesuai dengan harga pasaran.
3. Melakukan pengawasan
terhadap masyarakat yang bebal.
4. Memanfaatkan struktur
organisasi dan pembagian tugas yang
jelas. peningkatan produksi dilakukan oleh
bidang produksi agar semua pelaksanaan
strategi lebih terstruktur. Dinas Pertanian dan
Perkebunan Kabupaten Karo sehingga dapat
menumbuhkan sikap tegas dalam menindak
masyarakat yang masih bebal.
3. Rutin melakukan
pemeriksaan secara langsung terhadap strategi
yang sudah dan sedang dijalankan.
Melalui analisis matrik SWOT di atas maka diperoleh isu-isu strategis yang perlu diperhatikan dan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dalam meningkatkan
penurunan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung. Isu-isu strategis tersebut terdiri dari:
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia yang ada di
Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. Hal ini dapat dilakukan dengan meningkatkan pendidikan dan melakukan pelatihan sehingga
tercipta sumber daya manusia yang kreatif dan inovatif serta berpengalaman. Kuantitas sumber daya manusia dapat ditingkatkan dengan
merekrut calon pegawai melalui ujian yang ketat sehingga kualitas tetap
Universitas Sumatera Utara
117
menjadi hal yang utama. Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan akan mendorong
kinerja pegawai. 2.
Memanfaatkan Kemajuan teknologi untuk mencapai strategi-strategi dan tujuan yang telah ditetapkan. Penggunaan teknologi yang baik akan
mebantu dalam menjalankan strategi terkait peningkatan produksi pertan ian. Sehingga akan mempercepat kinerja pegawai terkait peningkatakn
produksi pertanian. 3.
Mencari solusi-solusi terbaik dalam mencegah penurunan produksi pertanian akibat erupsi dengan memanfaatkan media informasi seperti
internet, majalah, buku dan lain sebagainya. 4.
Mengoptimalkan SDM petani sehingga dapat meningkatkan produksi pertanian dengan kualitas yang bisa bersaing di pasar global.
5. Rutin melaksanakan pengawasan langsung kepada masyarakat yang bebal
sehingga mereka akan tetap berada di daerah relokasi sampai kondisi gunung sinabung benar-benar aman.
.
Universitas Sumatera Utara
118
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan