Strategi Dinas Pertanian dan Perkebunan dalam Menanggulangi Penurunan Produksi Pertanian Kabupaten Karo Akibat Erupsi Gunung Sinabung (Studi Pada Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo)

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal Said. 2002. Kebijakan Publik Edisi Revisi. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah

A. G Subarsono. 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelaja

Ali, Faried. 1997. Metode Penelitian Sosial Dalam Bidang Ilmu Administrasi, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

A Wahab, Solichib. 2014 . Analisis kebijakan dari Formulasi Ke Implementasi Kebijakan Negara Kedua. Jakarta : Bumi Aksara

Bungin, M Burhan . 2007. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Hessel Nogi Tangkilisan. 2003. Kebijakan Publik Yang Membumi. Yogyakarta : YPAPI

Ketaren, Nurlela. 2008 . Aministrasi Pembangunan, USU: Word Press

Moleong, Lexy. 2006. Metodelogi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nyimas Dwi Koryati, Wisnu Hidayat, Hessel Nogi S. Tangkilisan. 2004.

Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Wilayah.Yogyakarta: YPAPI, Randy, Riant. 2006. Managemen Pembangunan Indonesia, Jakarta: PT.Gramedia Samodra Wibawa. 1994. Evaluasi Kebijakan Publik. Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada

Siagian P. Sondang.2000. Administrasi pembangunan, Jakarta: Bumi Aksara Silalahi, Ulber.2009. Metodelogi Penelitian Sosial. Bandung : PT.Refika Aditama Singarimbun, Masri.1989. Metode Penelltian Survey, Jakarta: Pustaka LP3S Sugyono, 2005. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta,

Suroto. 1983. Strategi Pembangunan dan Perencanaan Tenaga Kerja, Yogyakarta: Gajamadah University

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta: Prenada


(2)

Sumber Lain:

Rencana Kerja Strategis Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Karo

https://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_pertanian diakses 22 September 2015 pukul 20:30 WIB

https://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan_publik diakses 22 September 2015 pukul 20:51 WIB

http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2823/1/Bencana.Letusan.Gunung.Sinab ung diakses 25 September 2015 pukul 20:41 WIB

http://lipsus.kompas.com/topikpilihanlist/2823/1/Bencana.Letusan.Gunung.Sinab ung diakses 25 September 2015 pukul 20:50 WIB

http://www.kompasiana.com/febronipurba/upaya-penanggulangan-meletusnya-gunung-sinabung_55280e4e6ea834e11f8b458b diakses 25 September 2015 pukul 21.22 WIB


(3)

BAB III

DESKRIPSI LOKASI

A. Gambaran Umum Kabupaten Karo

1. Kondisi Geografis

Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan Daerah Hulu Sungai. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2°50’–3°19’ Lintang Utara dan 97°55’–98°38’ Bujur Timur.

Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah :

 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir  Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan

Kabupaten Simalungun

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi Nangroe Aceh Darusalam).

Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 140 sampai dengan 1400 meter diatas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut :

 Daerah ketinggian 140 sampai dengan 200 meter diatas permukaan laut seluas 9.550 Ha (4.49 %).

 Daerah ketinggian 200 sampai dengan 500 meter diatas permukaan laut seluas 11.373 Ha (5.35 %).


(4)

 Daerah ketinggian 500 sampai dengan 1000 meter diatas permukaan laut seluas 79.215 Ha (37,24%).

 Daerah ketinggian 1000 sampai dengan 1400 meter dari permukaan laut seluas 112.587 Ha (52,92%)

Ibukota Kabupaten Karo adalah Kabanjahe yang terletak sekitar 76 km sebelah selatan kota Medan ibukota Provinsi Sumatera Utara. Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Sumatera Utara. Objek-objek pariwisata di Kabupaten Karo adalah panorama yang indah di daerah pegunungan, air terjun, air panas, dan kebudayaan Karo yang unik.

Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil buah-buahan, sayur-mayur dan bunga-bungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu/Ular, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang.

2. Iklim

Suhu udara rata-rata di Kabupaten Karo berkisar antara 18,4°C - 19,3°C, dengan kelembaban udara pada tahun 2006 rata-rata setinggi 88,39 persen, tersebar antara 86,3 persen sampai dengan 90,3 persen. Di Kabupaten Karo seperti daerah lainnya terdapat dua musim yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan pertama mulai bulan Agustus sampai dengan bulan


(5)

Januari dan musim hujan kedua mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei. Arah angin terbagi 2 (dua) arah/gerak yaitu angin yang berhembus: Dari arah Barat kira-kira bulan Oktober sampai dengan bulan Maret dan dari arah Timur dan Tenggara antara bulan April sampai dengan bulan September.

3. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Karo termasuk jenis penduduk yang heterogen karena terdiri dari berbagai macam suku yaitu suku Karo sebagai suku mayoritas, suku Toba, Padang, Tionghoa, Jawa dan lain-lain. Hasil sensus penduduk tahun 2010 penduduk Kabupaten Karo berjumlah 350.960. pada tahun 2013, menurut proyeksi penduduk Kabupaten Karo adalah sebesar 363.755 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km2 sehingga kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 171 jiwa/Km2.

Dari 17 kecamatan yang dimiliki Kabupaten Karo, tiga kecamatan yang paling banyak jumlah penduduknya tahun 2013 adalah Kecamatan Tigas Panah sebanyak 30.388 jiwa , Kecamatan Berastagi sebanyak 44.091 jiwa, dan kecamatan terpadat yaitu Kecamatan Kabanjahe sebanyak 65.635 jiwa atau 1469 orang per kilo meter persegi. Adapun kecamatan yang memiliki tingkat kepadatan penduduk paling rendah adalah kecamatan Kutabuluh yaitu sebanyak 56 orang per kilo meter persegi.

Data jumlah penduduk Kabupaten Karo tahun 2013 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :


(6)

Tabel 3.1

Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Per Kacamatan 2013 Kecamatan

Luas Wilayah (

Penduduk Kepadatan Penduduk Tiap

(1) (2) (3) (4)

010 Mardingding 267,11 17 684 66,20

020 Laubaleng 252,60 18 359 72,68

030 Tigabinanga 160,38 20 626 128,61

040 Juhar 218,56 13 726 62,80

050 Munte 125,64 20 404 162,40

060 Kutabuluh 195,70 10 972 56,07

070 Payung 47,24 11 232 237,76

071 Tiganderket 86,76 13 659 157,43

080 Simpang Empat 93,48 19 707 210,82

081 Naman Teran 87,82 13 263 151,02

082 Merdeka 44,17 13 794 312,29

090 Kabanjahe 44,65 65 635 1 429,99

100 Berastagi 30,50 44 091 1 445,61

110 Tigapanah 186,84 30 388 162,64

111 Dolat Rakyat 32,25 8 599 266,64

120 Merek 125,51 18 712 149,09

130 Barus jahe 128,04 22 904 178,88

Jumlah 2013 2 127,25 363 755 171,00

2012 2 127,25 358 823 168,68


(7)

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Per Kecamatan 2013 Kecamatan Jumlah

Penduduk

Jumlah Rumah Tangga

Rata-rata Jiwa Per Rumah Tangga

(1) (2) (3) (4)

010 Mardingding 17 684 4 631 3,82

020 Laubaleng 18 359 5 049 3,64

030 Tigabinanga 20 626 6 083 3,39

040 Juhar 13 726 4 416 3,11

050 Munte 20 404 6 055 3,37

060 Kutabuluh 10 972 3 565 3,08

070 Payung 11 232 3 381 3,32

071 Tiganderket 13 659 4 010 3,41

080 Simpang Empat 19 707 5 624 3,50

081 Naman Teran 13 263 3 561 3,72

082 Merdeka 13 794 3 623 3,81

090 Kabanjahe 65 635 16 586 3,96

100 Berastagi 44 091 11 079 3,98

110 Tigapanah 30 388 8 564 3,55

111 Dolat Rakyat 8 599 2 326 3,70

120 Merek 18 712 4 738 3,95

130 Barusjahe 22 904 6 655 3,44

Jumlah 2013 2012 2011

363 755 99 945 3,64

358 823 98 301 3,65


(8)

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Per Kacamatan dan Jenis Kelamin 2013

Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah Sex Ratio

(1) (2) (3) (4) (5)

010 Mardingding 8 825 8 859 17 684 99,62

020 Laubaleng 9 218 9 141 18 359 100,84

030 Tigabinanga 10 262 10 364 20 626 99,02

040 Juhar 6 823 6 903 13 726 98,84

050 Munte 10 081 10 323 20 404 97,66

060 Kutabuluh 5 425 5 547 10 972 97,80

070 Payung 5 552 5 680 11 232 97,75

071 Tiganderket 5 660 6 999 13 659 95,16

080 Simpang Empat 9 848 9 859 19 707 99,89

081 Naman Teran 6 751 6 512 13 263 103,67

082 Merdeka 6 915 6 879 137944 100,52

090 Kabanjahe 32 076 33 559 65 635 95,58

100 Berastagi 21 950 22 141 44 091 99,14

110 Tigapanah 15 028 15 360 30 388 97,84

111 Dolat Rakyat 4 252 4 347 8 599 97,81

120 Merek 9 548 9 128 18 712 105,00

130 Barusjahe 11 285 11 619 22 904 97,13

Jumlah 2013 2012

2011

180 535 183 220 363755 98,53

178 073 180 750 358823 98,52


(9)

Tabel 3.4

Distribusi Penduduk Per Kecamatan dan Jenis Kelamin 2013

Kecamatan

Distribusi

Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

010 Mardingding 4,89 4,84 4,86

020 Laubaleng 5,11 4,99 5,05

030 Tigabinanga 5,68 5,66 5,67

040 Juhar 3,78 3,77 3,77

050 Munte 5,58 5,63 5,61

060 Kutabuluh 3,00 3,03 3,02

070 Payung 3,08 3,10 3,09

071 Tiganderket 3,69 3,82 3,75

080 Simpang Empat 5,45 5,38 5,42

081 Naman Teran 3,74 3,55 3,65

082 Merdeka 3,83 3,75 3,79

090 Kabanjahe 17,77 18,32 18,04

100 Berastagi 12,16 12,08 12,12

110 Tigapanah 8,32 8,38 8,35

111 Dolat Rakyat 2,36 2,37 2,36

120 Merek 5,31 4,98 5,14

130 Barusjahe 6,25 6,34 6,30


(10)

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin 1992-2013

Tahun Laki-laki Perempuan Jumlah

(1) (2) (3) (4)

1 1992 129 614 135 140 264 754

2 1994 129 568 136 741 266 309

3 1995 130 956 137 801 268 757

4 :

5 2000 141 165 142 548 283 713

6 2001 142 852 145 005 287 857

7 2002 148 776 150 373 299 149

8 2003 155 617 155 395 311 012

9 2004 156 262 156 038 312 300

10 2005 157 107 159 100 316 207

11 2006 170 574 171 981 342 555

12 2007 172 862 178 506 351 368

13 2008 177 637 183 243 360 880

14 2009 182 497 188 122 370 619

15 2010 174 418 176 542 350 960

16 2011 176 077 178 165 354 242

17 2012 178 073 180 750 358 823


(11)

Tabel 3.6

Perkembangan Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2000,2010, 2012, 2013

Kecamatan

Tahun

2000 2010 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5)

010 Mardingding 13 488 17 062 17 445 17 648

020 Laubaleng 14 268 17 713 18 110 18 359

030 Tigabinanga 16 795 19 900 20 346 20 626

040 Juhar 13 242 13 244 13 540 13 726

050 Munte 18 461 19 686 20 127 20 404

060 Kutabuluh 9 496 10 586 10 823 10 972

070 Payung 9 181 10 837 11 079 11 232

071 Tiganderket 12 059 13 178 13 474 13 659

080 Simpang Empat 16 981 19 015 19 440 19 707

081 Naman Teran 9 198 12 796 13 083 13 263

082 Merdeka 9 330 13 310 13 607 13 794

090 Kabanjahe 46 785 63 326 64 746 65 635

100 Berastagi 30 575 42 541 43 494 44 091

110 Tigapanah 22 319 29 319 29 976 30 388

111 Dolat Rakyat 6 637 8 296 8 482 8 599

120 Merek 14 521 18 054 18 458 18 712

130 Barusjahe 20 337 22 097 22 593 22 904


(12)

Tabel 3.7

Laju Pertumbuhan Penduduk Per Kecamatan Tahun 1990-2000, 2000-2010, 2010-2013

Kecamatan

Laju Pertumbuhan Penduduk Per Tahun (%) 1990-2000 2000-2010 2010-2013

(1) (2) (3) (4)

010 Mardingding -0,68 2,38 1,17

020 Laubaleng -0,69 2,19 1,17

030 Tigabinanga -0,10 1,71 1,17

040 Juhar 0,26 0,00 1,17

050 Munte 1,14 0,64 1,17

060 Kutabuluh -0,40 1,09 1,17

070 Payung 0,65 1,67 1,17

071 Tiganderket -0,19 0,89 1,17

080 Simpang Empat 0,93 1,14 1,17

081 Naman Teran 1,68 3,36 1,17

082 Merdeka 1,73 3,62 1,17

090 Kabanjahe 1,32 3,07 1,17

100 Berastagi 1,62 3,36 1,17

110 Tigapanah 1,10 2,77 1,17

111 Dolat Rakyat 1,48 2,26 1,17

120 Merek 3,07 2,20 1,17

130 Barusjahe 2,16 0,81 1,17


(13)

Tabel 3.8

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur 2013

Kelompok Umur Laki-laki Perempuan Laki-laki +Perempuan

(1) (2) (3) (4)

0 – 4 21 523 20 821 42 344

5 – 9 19 984 19 085 39 069

10 – 14 17 799 16 932 34 731

15 – 19 14 672 13 697 28 369

20 – 24 12 852 12 149 25 001

25 – 29 14 099 14 044 28 143

30 – 34 14 796 14 725 29 521

35 – 39 14 188 14 035 28 223

40 – 44 12 533 12 607 25 140

45 – 49 10 131 11 052 21 183

50 – 54 8 418 9 286 17 704

55 – 59 7 160 8 012 15 172

60 – 64 5 248 5 730 10 978

65 – 69 3 269 4 439 7 708

70 – 74 2 130 2 871 5 001

75+ 1 733 3 735 5 468

Jumlah 2013 2012

2011

180 535 183 220 363 755

178 073 180 750 358 823


(14)

4. Pertanian

Sektor pertanian merupakan bagian terpenting dalam perekonomian kabupaten karo. Peranan sektor ini terhadap PDRB Karo 2013 sekitar 60,54 persen untuk harga berlaku. Sektor pertanian dikelompokkan kedalam sub sektor tanaman pangan, perkebunan, peternakan, perikanan, dan sektor kehutanan.

4.1 Sub Sektor tanaman pangan

Cakupan sub sektor tanaman pangan meliputi padi/ palawija dan hortikultura. Produksi padi pada tahun 2013 tercatat padi ladang sebesar 34.387 ton, mengalami peningkatan jika dibanding tahun 2012 yang berjumlah 31.496 ton. Untuk padi sawah produksi 87.116 pada tahun 2013 tetapi keadaan ini menurun jika dibandingkan dengan produksi tahun 2012 yang berjumlah 95.477 ton. Sedangkan komoditi jagung produksi tahun 2013 yaitu sebesar 425.994 ton, mengalami penurunan dibandiung 2012 sebesar 486.283. sedangkan tanaman ubi jalar tahun 2012 berproduksi sebesar 12.861 ton mengalami penurunan pada tahun 2013 yaitu sebesar 8.247 ton.

4.2 Subsektor Perkebunan

Pada umumnya usaha perkebunan di kabupaten karo adalah usaha perkebunan rakyat. Jenis tanaman yang biasa ditaman adalah kemiri, kopi, kelapa, tembakau, coklat, kelapa sawit, cengkeh dan aren. Luas tanaman kemiri pada tahun 2012 seluas 1.606 ha, dan tahun 2013 turun menjadi 1.562 ha. Sedangkan tanaman kopi arabika luasnya sebesar 6.218ha yang mengalami penurunan sebesar 6.203ha pada tahun 2013/ luas tanaman coklat tidak mengalami


(15)

peningkatan, tahun 2012 hanya 4.153ha sedangkan pada tahun 3013 4.119 ha. Dari segi produksi kemiri mengalami penurunan. Tahun 2012 produksi kemiri sebesar 1.275,17 ton sedangkan pada tahun 2013 turun menjadi 1,266,03 ton.

4.3 Sektor Peternakan

Usaha peternakan umumnya diusahakan oleh rakyat yang bertujuan unruk dikonsumsi dan juga menambah pendapatan rumah tangga. Ternak yang umum dipelihara masyarakat karo adalah sapi, kerbau, kambing, babi, kuda, ayam, dan itik.

B. Gambaran umum Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo 1. Visi, Misi, Tujuan, dan Sasaran Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo

Penetapan visi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo sangat penting sebagai sumber acuan pelaksanaan tugas yang diemban oleh seluruh jajaran pimpinan dan staf. Visi dinas ini adalah “Mewujudkan Masyarakat Tani yang Mandiri, Makmur, dan Sejahtera Berbasis Pembangunan Pertanian

dan Pariwisata yang berwawasan Lingkungan”. Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu dirumuskan misi yang menggambarkan amanah yang harus dituntaskan oleh organisasi, agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan berhasil sesuai dengan visi yang ditetapkan. Keberadaan misi akan menjelaskan mengenai peran dan program serta hasil yang akan diperoleh dimasa yang akan datang oleh seluruh pihak dalam organisasi. Misi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo adalah


(16)

1. Meningkatkan sumber daya manusia aparatur dan petani.

2. Meningkatkan produksi, produktivitas, dan kualitas yang ramah lingkungan dan berdaya saing di pasar domestik global.

3. Mengembangkan dan memberdayakan kelembagaan agribisnis yang bermitra sehingga memiliki posisi tawar yang tinggi.

4. Membangun jalan usaha tani. 5. Membangun sistem irigasi.

6. Menjamin ketersediaan bibit pertanian dan pupuk yang baik dan benar (berkualitas)

7. Mengkaitkan hasil industri pertanian Kabupaten Karo dengan jaringan Pemasaran Agroindustri Sumatera Utara.

8. Membentuk lembaga tata niaga industri pertanian.

Sedangkan Tujuan merupakan Implementasi atau Penjabaran dari pernyataan Misi dan merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Adapun beberapa Tujuan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya mutu komoditi pertanian yang tinggi di kabupaten karo.

2. Terwujudnya posisi tawar petani yang baik terhadap harga jual produk pertanian.

3. Terwujudnya stabilitas harga komoditi pertanian di Kabupaten karo.


(17)

5. Mendukung peningkatan produksi pertanian. 6. Menjamin stabilitas harga hasil pertanian.

Adapun sasaran dari Dinas pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo adalah:

1. Sumberdaya Manusia Aparatur dan Petani memahami pentingnya pertanian.

2. Terwujudnya pemberdayaan kelompok tani dalam meningkatkan produktivias dan kualitas hasil pertanian unggulan.

3. Berfungsinya kelembagaan kelompok tani dan aparatur.

4. Meningkatnya produksi dan kelestarian Sumber daya alam tersedia. 5. Berfungsinya infrastruktur penunjang sesuai kebutuhan usahatani. 6. Tersedianya akses bagi petani dalam memperoleh modal usaha. 7. Terbangunnya jaringan pemasaran hasil pertanian.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perftanian dan Perkebunan Kabupaten Karo

Bagian Kesatu

TUGAS POKOK DAN FUNGSI Pasal 68

1. Dinas pertanian dan perkebunan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah dibidang pertanian dan perkebunan berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.

2. Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) pasal ini, Dinas Pertanian dan Perkebunan menyelenggarakan fungsi :


(18)

b. Menyelenggarakan urusan pemerintah dibidang Pertanian seperti Pertanian tanaman Pangan , Hortikultura dan Perkebunan serta pelayanan umum sesuai dengan lingkup tugasnya.

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang Pertanian seperti Pertanian Tanaman Pangan , Hortikultura dan Perkebunan sesuai dengan lingkup tugasnya.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugas dan fungsinya

Bagian Kedua URAIAN TUGAS

Paragraf 1 KEPALA DINAS

Pasal 69

Dalam melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada pasal 69 Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Memimpin, merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan peleksanaan tugas pokok baik keseketariatan, perencanaan program maupun urusan wajib yang meliputi Tanaman Pangan dan Hortikultura dan Perkebunan sesuai dengan standar Pelayanan Minimal.

b. Menetapkan, melaksanakan Visi dan Misi Dinas untuk mendukung Visi dan Misi Daerah.

c. Menyusun dan menetapkan rencana strategi dan program kerja Dinas sesuai dengan Visi dan Misi Daerah.


(19)

d. Menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah berkoordinasi dengan instansi terkait dibawah koordinasi TIM Anggaran Pendapatan Daerah .

e. Memberikan saran, pertimbangan dan pendapat kepada Bupati dalam rangka percepatan penyelesaian tugas pokok dan sebagai bahan penetapan kebijakan Pemerintah Kabupaten Karo .

f. Menyelenggarakan koordinasi dan kerja sama dengan Satuan Kerja Perangkat Daerah terkait, instansi vertikal terkait yang ada didaerah, provinsi dan pusat maupun lembaga swasta dalam rangka kelencaran pelaksanaan tugas pokok .

g. Mengkoordinasikan tugas – tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing – masing.

h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan .

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

j. Mengevaluasi pelaksaanan kegiatan Dinas berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya.

k. Bertindak sebagai Penggunaa Anggaran dan Pengguna Barang satuan Kerja Perangkat Daerah.

l. Menyelenggarakan tugas pembantuan sesuai dengan kewenangan dan peraturan perundang- undangan yang berlaku.


(20)

m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas dinas termasuk laporan keuangan dan laporan kinerja dinas kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Paragraf 2 SEKRETARIAT

Pasal 70

(1) Sekretaris mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengelola, mengkoordinasikan, dan mengendalikan pelaksanaan tugas kesekretariatan yang meliputi urusan keuangan, umum dan perlengkapan serta barang daerah pada SKPD maupun kepegawaian.

b. Melakukan koordinasi dan sinkronisasi perencanaan dan perumusan program kerja dinas berdasarkan program dan kegiatan masing- masing bidang, seksi dan sub bagian.

c. Memberikan pelayanan teknis operasional dan pelayanan administrasi sesuai dengan petunjuk atasan kepada seluruh bidang, Seksi dan Sub Bagian dalam lingkungan dinas.

d. Mengkoordinasikan pelaporan akuntabilitas kinerja program dan kegiatan masing- masing bidang, Seksi dan Sub Bagian.

e. Bertindak selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya.

f. Mengendalikan pendistribusian pelayanan naskah dinas dan mengkoordinasikan tugas –tugas bidang, sub bagian sesuai dengan


(21)

g. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta pengawasan dalam rangka kelancaran penyelesaian pengelolaan naskah dinas. h. Menilai prestsi kerja bawahan penyusunan laporan kepada atasan

untuk bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

i. Mengkkoordanasikan penyusunan laporan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas-tuga bidang.

j. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Kepala Sub Bagian Keuangan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Mempelajari peraturan perundang –undangan yang berkaitan dengan pengelolaan keuangan.

b. Melakukan koordinasi, sinkronisasi dan memverifikasi usulan Rencana Kerja Anggaran masing – masing bidang dan mengcu kepada Prioritas Plapon Anggaran (PPA).

c. Menghimpun dan memverifikasi usulan Dokumen pelaksanaan Anggaran (DPA) masing – masing bidang berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran.

d. Menyiapkan dan menyampaikan usulan penerbitan Surat Penyediaan Dana Satuan Kerja Perangkat Daerah (SPD – SKPD) berdasarkan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) kepada pejabat pengelola Keuangan Daerah (PPKD).


(22)

e. Bertindak sebagai Pejabat Penatausahaan Surat Penyediaan Dana (SPD) ysng diterbitkan Pejabat Pengelola Keuangan Daerah (PPKD).

f. Bertindak sebagai Pejabat Penatausaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-SKPD).

g. Menyusun laporan keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah berkoordinasi dengan Pejabat Pelakasanaan Teknis Kegiatan Satuan Kerja Perngkat Daerah (PPTK-SKPD).

h. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing .

i. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan .

j. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkambangan karier dan DP3

k. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris .

(3) Kepala Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Melaksanakan penerimaan dan pendistribusian naskah dinas melalui pengelolaan kearsipan.

b. Meleksanakan rencana pengadaan alat tulis kantor dan pendistribusiannya sesuai dengan kebutuhan dinas.

c. Melaksanakan pengelolaan dan penyiapan bahan pembinaan kearsipan kepada unit kerja dilingkungan dinas.


(23)

d. Melaksanakan penyiapan dan pengendalian dan penyiapan administrasi perjalanan dinas pegawai.

e. Melaksanakan urusan keprotokolan dan penyiapan rapat-rapat dinas.

f. Melaksanakan pengelolaan perpustakaan, hubungan masyarakat dan pendokumentasian kegiatan dinas.

g. Melaksanakan pengurusan rumah tangga dinas dan ketertiban serta keamanan kantor .

h. Melaksanakan pemeliharaan dan perawatan aset dinas bergerak dan tidak bergerak yang menjadi tanggung jawab dinas.

i. Menghimpun dan menyusun penyiapan rencana kebutuhan sarana dan prasarana perlengkapan dilingkungan dinas dan untuk rencana pengadaan barang milik daerah .

j. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyiapan, pemeliharaan, penghapusan dan inventarisasi sesuai dengan yang berlaku dan membuat laporan milik daerah secara periodik .

k. Melaksanakan pengelolaan penyimpanan dan pemeliharaan data kepegawaian dilingkungan dinas.

l. Mempersiapkan penyiapan rencana kebutuhan pegawai .

m. Mempersiapkan dokumen terhadap penyusunan pegawai yang akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan . n. Mempersiapkan dokumen kenaikan pangkat, DP3, DUK,

Sumpah\janji pegawai, gaji berkala dan peningkatan kesejahteraan pegawai.


(24)

o. Mempersiapkan administrasi pegawai untuk mengikuti pendidikan\pelatihan dan ujian dinas maupun tugas belajar.

p. Melaksanakan penyiapan bahan standar kompetensi pegawai, tenaga teknis, dan fungsional.

q. Melaksanakan penyiapan bahan pembinaan kelembagaan dan ketatalaksanaan dilingkungan dinas.

r. Melaksanakan pendokumentasian peraturan parundang-undangan. s. Melaksanakan penyusunan bahan evaluasi dan laporan kegiatan

sub bagian Umum dan Kepegawaian.

t. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

u. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

v. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

w. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh sekretaris

Paragraf 3 BIDANG PRODUKSI

Pasal 71

(1) Kepala Bidang Produksi mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan budidaya dan pengembangan usaha dan pengendalian hama, penyakit dan lingkungan.


(25)

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masiang-masing.

c. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

d. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

e. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dinas berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya.

f. Bertindak selaku Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya setelah ditetapkan yang berwenang.

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(1) Kepala Seksi Budidaya dan Pengembangan Usaha mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan penerapan pedoman teknis budidaya tanaman pangan, Hortikultura dan perkebunan. b. Menyiapkan bahan pemberian bimbingan peningkatan mutu hasil

tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

c. Menyiapkan bahan perumusan penetapan sentra komoditas pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.


(26)

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penyusunan rencana usaha agribisnis Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan.

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan pengembangan dan pemanfaatan sumber-sumber pembiayaan\kredit agribisnis Tanaman Pangan, Hortikultural dan Perkebunan.

f. Menyiapkan bahan pelaksanan pemberiaan bimbingan pemberdayaan lembaga keuangan mikro perdesaan.

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan penyaluran, pemanfaatan dan pengendalian kredit.

h. Mempersiapkan bahan untuk proses pemberiaan izin usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

i. Mempersiapkan bahan untuk pelaksanaan pemantauan dan pengawasan izin usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

j. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan kelembagaan usaha tani, manajemen usaha tani dan pencapaian pola kerjasama usaha tani.

k. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan pemantauan dan pemeriksaan hygiene dan sanitasi lingkungan usaha tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan.

l. Mempersiapkan bahan untuk pelaksanaan studi analisa mengenai dampak lingkungan (Amdal) dan upaya pengelolaan lingkungan


(27)

hidup (UKL) upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL) dibidang tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

m. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan pelaksanaan analis mengenai dampak lingkungan (amdal).

n. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan pedoman kompensasi karena eradiaksi dan jaminan penghasilan bagi petani yang mengikuti program pemerintah.

o. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan penerapan pedoman/kerjasama kemitraan usaha tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

p. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberiaan bimbingan pengembangan sarana usaha.

q. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan teknis pembangunan dan sarana fisik (bangunan) penyimpanan, pengelolaan dan pemasaran sarana produksi serta pemasaran hasil tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

r. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing- masing.

s. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

t. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meninkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

u. Mengevaluasi pelaksanan kegiatan Seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya.


(28)

v. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi kepada Kepala Bidang.

w. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(2) Kepala Seksi Pengendalian Hama, Penyakit dan Lingkungan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan bahan untuk pengamatan, identifikasi, pemetaan, pengendaliaan dan analisis dampak kerugiaan OPT/fenomena iklim.

b. Menyiapkan bahan pelaksanan pemberiaan bimbingan pemantauan, pengamatan, dan peramalan OPT/fenomena iklim.

c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian penyebaran informasi keadaan serangan OPT/fenomena iklim dan rekomendasi pengendaliannya.

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemantauan dan pengamatan daerah yang diduga sebagai sumber OPT/fenomena iklim.

e. Menyiapkan bahan pelaksanaan penyediaan dukungan pengendaliaan, eradikasi tanaman dan bagian tanaman.

f. Menyiapkan bahan pemantauan, peramalan, pengendaliaan dan penanggulangan eksplosi OPT/fenomena iklim.

g. Menyiapkan bahan pengaturan dan pelaksanaan penanggulangan wabah hama dan penyakit tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.


(29)

h. Menghimpun data dan menyiapkan bahan untuk penanganan gangguan usaha pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

i. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing- masing.

j. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

k. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan perimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

l. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan realisaasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

Seksi kepada Kepala Bidang.

Paragraf 4

BIDANG SARANA DAN PRASARANA Pasal 72

(1) Kepala Bidang Sarana dan Prasarana mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Saprodi dan Alsintan dan Pengelolaan Lahan dan Air.

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

c. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.


(30)

d. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

e. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dinas berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya.

f. Bertindak selaku Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya setelah ditetapkan yang berwewenang.

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Kepala Seksi Saprodi mempunyai uraian tugas sebagai berikut : a. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penggunaan

pupuk dan pestisida.

b. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengawasan pengadaan, peredaran dan penggunaan pupuk dan pestisida.

c. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian pengembangan dan pembinaan unit usaha pelayanan pupuk dan pestisida.

d. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penyediaan, penyaluran dan penggunaan pupuk dan pestisida.

e. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian peringatan dini dan pengamanan terhadap ketersediaan pupuk dan pestisida.

f. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan standar mutu pupuk dan pestisida.


(31)

g. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan pedoman perbenihan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. h. Menyiapkan bahan perumusan penetapan kebijakan benih antar

lapang.

i. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemantauan benih dari luar negeri (impor).

j. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan standar mutu benih pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

k. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengaturan penggunaan benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

l. Menyiapkan bahan untuk pembinaan dan pengawasan penagkaran benih, perbanyakan peredaran dan penggunaan benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan serta pemantauan produksi benih.

m. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan standar teknis perbenihan yang meliputi sarana, tenaga dan metode.

n. Menyiapkan bahan proses pemberian izin produksi benih.

o. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengujian dan penyebarluasan benih varietas unggul spesifik lokasi.

p. Menyiapkan bahan pelaksanaan perbanyakan dan penyaluran mata tempel dan benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.


(32)

q. Menyiapkan bahan pelaksanaan pemberian bimbingan dan distribusi pohon induk.

r. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan penetapan sentra produksi benih tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

s. Menyiapkan bahan pelaksanaan pengembangan sistem informasi perbenihan.

t. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembangunan dan pengelolahan balai benih.

u. Menyiapkan bahan pelaksanaan pembimbingan dan pengawasan balai benih milik swasta.

v. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan penerapan kebijakan dan pedoman perbenihan tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan.

w. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan intentifikasi dan Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk penyempurnaan program berikutnya.

x. pengembangan varieties unggul local.

y. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

z. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

aa. Menilai prestasi kerja bawahan ssebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.


(33)

bb. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi kepada Kepala Bidang.

cc. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(3) Kepala Seksi Alsintan dan Pengelolaan Lahan dan Air mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan penggunaan alat dan mesin pertaniaan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunaan. b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan identifikasi dan inventarisasi

kebutuhan serta pengembangan alat dan mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan sesuai standar.

c. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan penerapan dan pengawasan standar mutu alat dan mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

d. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan penetapan pembinaan dan pengembangan jasa alat dan masin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

e. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberiaan izin pengadaan dan peredaran alat dan masin pertanian tanaman pangan, hortikulturaa dan perkebunan.

f. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan kajian analisis teknis, ekonomi dan social budaya alat dan mesin pertaniaan tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan sesuai kebutuhan lokalita.


(34)

g. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan bimbingan penggunaan dan pemeliharaan alat dan mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

h. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembinaan dan pengembangan bengkel/pengrajin alat dan mesin pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

i. Menyiapkan bahan untuk perumusan penetapan kebijakan, pedoman dan bimbingan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

j. Menyiapkan bahan untuk perumusan penetapan kebijakan penyuaunan peta pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian lahan pertanian tanaman pangan, hortikultira dan perkebunan.]

k. Menyiapkan bahan untuk perumusan penetapan kebijakan pengembangan, rehabilitasi, konservasi, optimasi dan pengendalian lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. l. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan penetapan dan

pengawasan tata ruang dan tata guna lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

m. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemetaan potensi dan pengelolaan lahan pertanian tanaman pangan,hortikultura dan perkebunan.


(35)

n. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengembangan lahan pertanian tanaman pangan, hortikultira dan perkebunan.

o. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengaturan dan penerapan kawasan pertanian terpadu.

p. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan penetapan luas baku lahan pertanian dapat diusahakan sesuai kemampuan sumberdaya lahan yang ada.

q. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pembangunan dan rehabilitasi pemeliharaan jaringan irigasi ditingkat usaha tani dan desa.

r. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan dan pengawasan pemanfaatan dan pemeliharaan jaringan irigasi.

s. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan dan pengawasanpemanfaatan sumber-sumber air dan air irigasi.

t. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan pengembangan dan pemberdayaan Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) dan Perkumpulan Petani Air Tanah (P3AT).

u. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberiaan bimbingan dan pelaksanaan konservasi air irigasi.

v. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan teknologi optimalisasi pengelolaan air untuk usaha tani. w. Menyiapkan bahan untuk perumusan kebijakan penetapan

kebutuhan dan pengembangan lahan pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.


(36)

x. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemanfaatan sumber-sumber air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. y. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemanfaatan air permukaan

air tanah untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

z. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pemanfaatan air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

aa. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengembangan sumber-sumber air untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

bb. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengembangan teknologi irigasi air pemukaan dan irigasi bertekan untuk pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

cc. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pengembangan air untuk pertanian tanaman pangan, hortukultura dan perkebunan.

dd. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

ee. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

ff. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.


(37)

gg. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan relisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. hh. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

Seksi kepada Kepala Bidang.

ii. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Paragraf 5 BIDANG AGRIBISNIS

Pasal 73

(1) Kepala Bidang Agribisnis mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan Pemasaran Hasil Pertanian dan Pengelolaan Hasil Pertanian.

b. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

c. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

d. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

e. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dinas berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program kerja berikutnya.


(38)

f. Bertindak selaku Pejabat Pelaksanaan Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya setelah ditetapkan yang berwewenang.

g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

h. Menyelenggarkan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Kepala Seksi Pemasaran Hasil Pertanian mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan pemasaran hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan promosi komoditas hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

c. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan penyebarluasan informasi pasar hasil pertanian tanaman pangan, horikultura dan perkebunan. d. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pengawasan harga komoditas

hasil pertanian tanaman pangan, horikultura dan perkebunan.

e. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

f. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

g. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.


(39)

i. Menyusun dan meberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi kepada Kepala Bidang.

(3) Kepala Seksi Pengolahan Hasil Pertanian mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penanganan panen dan pengolahan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

b. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penigkatan mutu hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

c. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian penghitungan perkiraan kehilangan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

d. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan standar unit pengolahan, alat tranportasi, unit penyimpanan dan kemasan hasil pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

e. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian penyebarluasan dan pemantauan penerapan teknologi panen, pasca panen dan pengolahan hasil.

f. Menyiapkan bahan untuk pelaksanaan pemberian bimbingan penerapan teknologi panen, pasca panen, dan pangolahan hasil. g. Mengkoordinasikan tigas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai


(40)

h. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

i. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan petimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

j. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. k. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi

kepada Kepala Bidang.

l. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

Paragraf 6

BIDANG PERENCANAAN Pasall 74

(1) Kepala Bidang Data dan Perencanaan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :

a. Merencanakan, mengatur, membina, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan tugas perencanaan, penyusunan program kerja, penyusunan rencana kerja, penyusunan anggaran, pemantauan, pengendalian, evaluasi, pengolahan data, penyusunan laporan akutabilitas kinerja pemerintah.

b. Mendistribusikan dan mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masing.

c. Bertindak selaku Pejabat Peksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada bidang tugasnya setelah ditetapkan sebagai (PPTK)


(41)

d. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis dalam rangka kelancaran pelaksanaan tugas serta melekukan pengawasan melekat kepada bawahan.

e. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pelaporan kepada atasan untuk pertimbangan dalam upaya peningkatan karier.

f. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. g. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

bidang kepada Kepala Dinas melalui Sekretaris.

h. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas.

(2) Kepala Seksi Perencanaan, Program dan Pengendalian mempunyai uraian tugas sebagai berikut:

a. Mempersiapkan program dan rencana kerja, kegiatan tahunan bardasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) , Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Rencana Strategis (Renstra) Dinas.

b. Mempersiapkan bahan penyusunan program kerja dan rencana anggaran berdasarkan KUA dan PPA.

c. Memverifikasi usulan Rencana Kerja Anggaran masing-masing bidang untuk tujuan capaian kinerja program dan kegiatan mengacu kepada KUA.


(42)

d. Mempersiapkan bahan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan tugas-tugas bidang dan mengugmpulkan, mengolah dan melaporkan pelaksanaan tugas.

e. Mempersiapkan bahan penyusunan standar pelayanan minimal SKPD.

f. Menyusun sasaran areal tanam komoditi tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

g. Menyusun bahan rencana pemantauan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan prosedur, dan sistem kerja.

h. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesusai dengan bidang tugasnya masing-masing.

i. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

j. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.

k. Mengevaluasi pelaksanaan kegitan Seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan berikutnya.

l. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas Seksi kepada Kepala Bidang.

m. Menyelenggarakan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Bidang.

(3) Kepala Seksi Pengumpulan Data, Pengolahan dan Pelaporan mempunyai uraian tugas sebagai berikut :


(43)

a. Mengumpulkan bahan dalam rangka penyusunan laporan atas pelaksanaan program kerja.

b. Mengolah data dan bahan penyusunan laporan atas pelaksanaan program kerja.

c. Menyusun laporan pelaksanaan program kerja dalam hal prosedur, mekanisme, dan sistem kerja, capaian program dan kegiatan serta Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah sesuai dengan program. d. Mempersiapkan penyajian data dan informasi yang berkaitan

dengan kegiatan tugas untuk tujuan pelaporan dan bahan rapat koordinasi.

e. Melaksanakan penyusunan statistik pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

f. Menghimpun dan mempersiapkan bahan peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi.

g. Melaksanakan bimbingan penerapan sistem informasi pertanian tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan.

h. Melakukan penyebarluasan informasi pelaksanaan kegiatan terkait dengan pelayanan public.

i. Mengkoordinasikan tugas-tugas kedinasan kepada bawahan sesuai dengan bidang tugas masing-masig.

j. Memberikan petunjuk dan bimbingan teknis serta melakukan pengawasan melekat kepada bawahan.

k. Menilai prestasi kerja bawahan sebagai bahan pertimbangan dalam meningkatkan perkembangan karier dan penilaian DP3.


(44)

l. Meengevaluasi pelaksanaan kegiatan Seksi berdasarkan realisasi program kerja untuk bahan penyempurnaan program berikutnya. m. Menyusun dan memberikan laporan pertanggungjawaban tugas

Seksi kepada Kepala Bidang.


(45)

BAB IV

PENYAJIAN DATA

Pada bab ini akan disajikan data-data yang diperoleh selama penelitian di Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. Dalam bab ini dipaparkan hasil-hasil penelitian berupa data primer dan data sekunder yang diperoleh dari lapangan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian skripsi. Data primer yang ada diperoleh melalui hasil wawancara dengan informan-informan terkait dan hasil observasi, sedangkan data sekunder diperoleh peneliti melalui studi kepustakaan dan studi dokumentasi berupa dokumen maupun gambar yang diperoleh selama proses penelitian.

Dalam penyajian data, terdapat empat aspek utama yakni :

1. Situasi lingkungan internal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. 2. Situasi eksternal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo.

3. Strategi yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. 4. SWOT Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo

Keempat hal tersebut merupakan pokok yang akan dijelaskan pada penyajian data yang akan digunakan oleh penulis sebagai bahan acuan untuk melakukan analisis data.

A. Lingkungan Internal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo Lingkungan internal adalah lingkungan yang berada di dalam organisasi baik itu dari segi sumber daya manusia (SDM), sumber daya alam (SDA), dan fasilitas yang dimiliki sebagai penunjang terhadap SDM dan SDA yang dimiliki


(46)

Dinas Pertanian dan perkebunan Kabupaten Karo. a. Sumber Daya Manusia

Ketersediaan sumber daya manusia dalam mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Karo merupakan hal terpenting karena perannya sebagai tim pelaksana, dan juga sebagai orang yang berpotensi untuk pengambilan sebuah keputusan terhadap hal-hal yang bersifat urgen atau mendadak. Meskipun demikian perlu diketahui juga bahwa banyaknya jumlah pegawai di suatu organisasi tidak menjamin memberikan suatu pengaruh positif terhadap implementasi dari sebuah strategi. Namun dilain sisi kurangnya jumlah pegawai di suatu organisasi juga dapat menyebabkan terhambatnya sebuah rencana strategi yang telah disusun untuk diimplementasikan di lapangan. Jadi dalam melaksanakan sebuah strategi diperlukan sumber daya manusia yang cukup baik dalam hal kuantitas dan kualitas manusianya, yang biasa di sebut juga dengan tenaga professional.

Tenaga professional diartikan bahwa tenaga-tenaga aparatur pemerintah pengelola pertanian yang mampu membawa dan menggerakkan organisasi pertanian dan masyarakat dalam membangun sektor pertanian dengan mengacu kepada visi pembangunan yang telah ditetapkan. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo memiliki sebanyak 59 orang pegawai dengan beragam latar belakang pendidikan dan terbagi atas beberapa golongan. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo mengatakan bahwa:

“Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo memiliki pegawai sebanyak 52 orang yang terdiri dari 38 orang dengan status PNS, dan 14 orang non PNS. Dimana terdiri dari bidang kesekretariatan, bidang


(47)

produksi, bidang sarana dan prasarana, bidang agribisnis, bidang perencanaan”

Untuk memperoleh informasi lebih lanjut mengenai SDM Aparatur Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, maka peneliti akan menguraikan lebih detail lagi informasi mengenai pegawai yang diuraikan melalui tabel dengan spesifikasi menurut jenis kelamin dan golongan kerja pegawai. Melalui uraian data yang lebih spesifik tersebut diharapkan akan memperoleh informasi bagaimana gambaran SDM yang dimiliki oleh kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo.

Tabel 4.1

Klasifikasi SDM Menurut Persentase Jenis Kelamin No

.

Jenis Kelamin Jumlah (orang) Persent ase 1

.

Laki-laki 31 52,5%

2 .

Perempuan 28 47,5%

Jumlah 59 100%

Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2015

Tabel yang disajikan di atas menunjukkan bahwa SDM yang dimiliki oleh kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo hampir seimbang antara pegawai yang berjenis kelamin laki-laki atau sekitar 31 orang yang ditunjukkan dengan persentase 52,5 persen dengan pegawai yang berjenis kelamin perempuan atau sekitar 28 orang yang ditunjukkan dengan persentase 47,5 persen. Hal ini disebabkan karena setiap pegawai mampu mengelola dan mengembangkan sektor pertanian di Kabupaten Karo sesuai dengan bidang mereka masing- masing.


(48)

Tabel 4.2

Klasifikasi SDM Menurut Persentase Tingkat Pendidikan No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase

1. S2 6 10,1%

2. S1 32 54,2%

3. D3 1 1,7%

4. SMA 10 34%

Jumlah 59 100%

Sumber : Urusan Tata Usaha dan Kepegawaian (data diolah) 2015

Dari tampilan tabel di atas dapat dilihat bahwa SDM pegawai yang dimiliki oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo berdasarkan tingkat pendidikan S2 berjumlah 6 orang atau sekitar 10,1 persen, tingkat pendidikan S1 berjumlah 32 orang atau sekitar 54,2 persen, dan pegawai dengan tingkat pendidikan D3 berjumlah 1 orang atau sekitar 1,7 persen serta pegawai dengan tingkat pendidikan SMA berjumlah 10 orang atau sekitar 34% . Dari gambaran SDM menurut tingkat pendidikan dapat disimpulkan bahwa SDM pegawai yang dimiliki oleh kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo didominasi dengan jumlah pegawai yang berpendidikan S1 sekitar 54,2 persen.

Dengan demikian SDM pegawai yang dimiliki oleh kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo cukup memadai dalam mengelola dan meningkatkan produksi pertanian di Kabupaten Karo. Selain itu, dengan sumber daya manusia (SDM) yang cukup memadai, maka Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dapat mewujudkan masyarakat tani yang mandiri, makmur dan sejahtera sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Kepala Dinas.


(49)

b. Sarana dan Prasarana Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Sarana dan prasarana berperan sebagai penunjang bagi sumber daya manusia yang ada di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam melaksanakan tugas dan fungsi masing masing pegawai. Fasilitas tersebut akan mampu mendukung kinerja dalam melaksanakan strategi terkait peningkatan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung. Sarana dan prasarana yang tidak memadai tentunya akan menghambat proses pelaksanaan suatu kegiatan di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. Kepala Bidang Sarana dan Prasarana (Ibu Sri Idah Bangun M.Si) mengatakan:

“Dalam setiap kegiatan turun ke lapangan difasilitasi mobil dan sepeda motor untuk pegawai, serta laptop untuk setiap pegawai di kantor lengkap”

Berdasarkan data yang diperoleh,Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo memiliki rincian terhadap sarana dan prasarana seperti berikut:


(50)

Tabel 4.3

Daftar Sarana dan Prasarana

NO JENIS SARANA DAN PRASARANA JUMLAH

1. Tanah 1 lokasi

2. Gedung kantor 2 unit

3. Kendaraan roda empat 1 unit

4. Kendaraan roda dua 5 unit

5. Laptop (Komputer) 50 unit

6. Lemari Kayu 4 unit

7. Rak Besi 10 unit

8. Lemari Besi 15 unit

9. Kursi putar 3 unit

10. Kursi staf 63 unit

11. Kursi tamu/sofa 1 unit

12. Meja biro 44 unit

13. Meja pajang 3 unit

14 Meja komputer 3 unit

15. Berangkas 5 unit

16. Whiteboard 1 unit

17. Printer 21 unit

18. TV 29” 1 unit

19. Mesin Faximile 1 unit

20. Infokus 1 unit


(51)

Gambar 4.1


(52)

Tersedianya sarana dan prasarana yang memadai akan sangat menunjang dalam melaksanakan tugas dan fungsi pegawai Dinas Pertabian dan Perkebunan Kabupaten Karo, terutama ketika turun langsung kelapangan. Misalnya kendaraan dinas yang digunakan sebagai alat transportasi bagi pegawai bidang produksi untuk turun langsung ke lapangan terkait peningkatan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung.

c. Dana Operasional

Dana operasional memiliki peranan yang cukup vital dalam melaksanakan tugas dan fungsi di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. Tersedianya anggaran yang memadai akan sangat membantu Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam membiayai setiap kegiatan yang berpengaruh dalam meningkatkan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo mengatakan:


(53)

“Dana operasional di Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo masih sangat kurang sehingga menghambat pelaksanaan kegiatan yang berkaitan dengan peningkatan produksi pertanian. Dana yang ada masih terbatas untuk memenuhi kebutuhan.”

Dari penjelasan kepala dinas tersebut, dapat kita lihat sendiri bahwa dana operasional atau anggaran dana dari dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo masih sangat kurang. Sehingga segala kegiatan maupun tugas yang berhubungan dengan peningkatan sektor pertanian masih belum bisa dijalankan dengan efektif dan efisien.

Dengan demikian sangat diharapkan dana operasional yang cukup agar semua kegiatan dari Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dapat berjalan dengan baik dan semua tujuan serta sasaran yang sudah ditetapkan dapat tercapai dengan dengan baik.

B. Lingkungan Eksternal Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Lingkungan eksternal merupakan variabel-variabel yang berasal dari luar organisasi yang berpengaruh terhadap aktivitas dalam suatu organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari peluang yang dapat dijadikan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo sebagai suatu kesempatan untuk mencapai tujuan. Selain itu lingkungan eksternal juga tidak terlepas dari ancaman-ancaman yang dapat mempengaruhi bahkan menghambat aktivitas organisasi. Maka diperlukan suatu solusi atau pemecahan masalah untuk mengatasi ancaman


(54)

tersebut sehingga tidak menghambat tujuan yang hendak dicapai oleh organisasi. Lingkungan eksternal terdiri dari:

a. Faktor Politik

Faktor politik yang dimaksud dalam hal ini adalah analisis terhadap kebijakan atau perubahan politik yang terjadi dan memberikan pengaruh terhadap organisasi dalam menjalankan aktivitasnya, termasuk dalam hal perumusan strategi pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Karo. Faktor politik yang berpengaruh terhadap sektor pertanian di Kabupaten Karo yaitu Undang-Undang 23 Tahun 2014 sebagai awal adanya otonomi daerah tentang pelimpahan wewenang, yang kemudian disusul dengan keluarnya PP Nomor 38 Tahun 2007 yang mengatur tentang Urusan Wajib dan Urusan Pilihan. Pada penyusunan urusan ini, Kabupaten Karo mengembangkan sektor pertanian sebagai salah satu Urusan Pilihan yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Sektor pertanian yang di kelola oleh Dinas Pertanian dan Perkebunan memiliki potensi yang tinggi dan cukup besar di Kabupaten Karo. Keberhasilan perencanaan pembangunan nasional ditentukan oleh adanya kesinambungan dan keselarasan antara Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah Pusat (Presiden), Provinsi (Gubernur), dan Daerah (Bupati/Walikota). Oleh sebab itu, sesuai dengan visi Pemerintah Kabupaten Karo yaitu “ Terwujudnya masyarakat Karo yang makmur dan sejahtera berbasis pembangunan pertanian dan pariwisata yang berwawasan lingkungan” yang menempatkan sektor pertanian sebagai prioritas pertama pembanguan setelah pariwisata dan


(55)

industri. Penempatan sektor pertanian dilakukan dengan membangun dan meningkatkan kualitas produksi pertanian ersebar di daerah Kabupaten Karo.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa kebijakan politik yang dikeluarkan tersebut dapat menjadi peluang terhadap sektor pertanian yang ada di Kabupaten Karo untuk berkembang.

b. Faktor Ekonomi

Sejalan dengan keluarnya otonomi daerah, banyak daerah otonom yang menempatkan sektor pertanian sebagai sektor untuk menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan berkembangnya sektor pertanian maka perekonomian masyarakat kabupaten Karo juga akan meningkat, khususnya pedagang yang menjual hasil-hasil pertanian dan memanfaatkan sektor pertanian sebagai lahan untuk mencari penghasilan,.

Dari hasil wawancara dengan Ibu Berti bagian pengelolaan data, beliau mengatakan:

”erupsi gunung sinabung yang terjadi tahun 2013 jelas sangat

mempengaruhi perekonomian pedagang yang menjual hasil-hasil

pertanian. Erupsi gunung sinabung membuat tanaman rusak

sehingga hasil pertanian tidak sesuai dengan yang diinginkan”

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa erupsi yang terjadi di Kabupaten karo sangat berdampak negatif terhadap produksi hasil-hasil pertanian. Sehingga membuat para pembeli kurang puas dengan hasil pertanian. Hal ini menjadi ancaman bagi penjual yang berada di pajak berastagi dimana jualan mereka menjadi sepi. Selain disebabkan oleh erupsi gunung sinabung, masih banyak pedagang yang menetapkan harga


(56)

dagangannya di atas rata-rata. Sifat pedagang yang demikian tidak jarang menyebabkan pengunjung lebih memilih untuk tidak membeli hasil dagangan di Kabupaten Karo.

c. Faktor Teknologi

Pada masa sekarang ini tidak dapat dipungkiri bahwa ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) semakin meningkat pembaharuannya. Teknologi kian canggih dan maju pada saat ini. Kemajuan teknologi akam memberikan kemudahan-kemudahan dalam melaksanakan tugas. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dapat memanfaatkan hal ini sebagai peluang untuk mencapai tujuan organisasi. Penggunaan sistem informasi dan teknologi yang canggih akan memberikan dampak positif bagi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, salah satunya adalah penggunaan sistem komputerisasi. Adanya sistem komputerisasi akan mempermudah pendataan secara administrasi sehingga data dapat tertata secara sistematis, dan segala kesalahan-kesalahan dapat dihindari. Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo mengatakan:

“kalau kami pegawai Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo, saya sebagai kepala dinas mewajibkan semua pegawai harus mahir dalam penggunaan IPTEK dan sistem komputerisasi. Sehingga data data bantuan misalnya, daapat terstruktur dengan baik sehingga tidak terjadinya tumpang tindih”

Dari pemaparan kepala dinas di atas, dapat kita simpulkan bahwa penggunaan teknologi menjadi peluaang unntuk Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo. Kemahiran pegawai dalam penggunaan IPTEK membuat mereka


(57)

lebih efektif dan efisien dalam bekerja. Hal ini juga memberikan kemudahan bagi mereka dalam penyimpanan data agar data tersusun dengan sistematis.

d. Potensi Wisata

Kabupaten Karomerupakan salah satu tujuan wisata yang ada di Sumatera Utara. Salah satu objek wisata yang terkenal di Kabupaten Karo adalah air terjun sipiso-piso, air terjun dwi warna, gunung sibayak dan gunung sinabung buat para pendaki dan masih banyak lagi. Potensi wisata ini jelas sangat mendukung terhadap sektor pertanian di Kabupaten Karo. Banyak pengunjung atau wisatawan yang membeli hasil pertanian saat mereka pulang ke daerah masing-masing. Hasil pertanian yang paling sering dibeli oleh wisatawan adalah buah strawbery.

e. Faktor Sosial Budaya

Faktor sosial budaya yang dimaksudkan disini diartikan sebagai analisis terhadap keadaan sosial berupa fenomena-fenomena sosial yang terjadi di dalam masyarakat yang dapat mempengaruhi terlaksananya aktivitas sebuah organisasi. Dari wawancara dengan ibu berti beliau mengatakan:

“kalau masyarakat karo ini banyak kali yang bebal, tidak mau diarahkan”

Beliau menjelaskan bahwa karakteristik masyarakat karo yang masih bebal menjadi ancaman buat Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo.


(58)

C. Strategi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam Meningkatkan Penurunan Produksi Pertanian akibat Erupsi Gunung Sinabung

Strategi adalah cara untuk mencapai visi dan misi serta kebijakan yang telah ditetapkan dan menjelaskan pemikiran-pemikiran secara konseptual, analistis, realistis, rasional dan komprehensif tentang berbagai langkah yang diperlukan untuk mencapai atau untuk mempercepat pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan. Strategi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam meningkatkan penurunan produksi pertanian adalah:

a. Strategi Bantuan

Strategi Bantuan yang dimaksut adalah adanya bantuan-bantuan dari pihak-pihak terkait dalam peningkatan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung. Dari hasil wawancara dengan Ibu Ir. Sri Ida Bangun. M.Si sebagai kabid sarana dan prasarana belia mengatakan:

“Strategi bantuan yang kami dapat yaitu bantuan dari Kementrian Pertanian Republik Indonesia Lewat Dinas Pertanian yaitu alat mesin pertanian yaitu cultifator dan Hand traktor serta pompa air”

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa dalam meningkatkan penurunan produksi akibat erupsi gunung sinabung, Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo mendapat bantuan deari Kementrian Pertanian Republik Indonmesia. Bantuan yang diberikan berupa hand traktor, cultifator serta pompa air.


(59)

b. Strategi Cara

Strategi cara adalah tindakan atau cara yang diambil Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam meningkatkan penurunan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung. Dari hasil wawancara dengan Janslisman pegawai bidang produksi, belia mengatakan:

“Dalam strategi cara kami Dinas Pertanian Dan Perkebunan Kabupaten Karo bekerja sama dengan Balai Penelitian, kerjasama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Dinas Pekerjaan Umum”

Dari penjelasan di atas dapat kita simpulkan bahwa strategi yang digunakan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dalam meningkatkan penurunan produksi pertanian akibat erupsi gunung sinabung adalah:

 Relokasi masyarakat yang terdampak erupsi ketempat yang aman. Dalam relokasi ini, terjadinya kordinasi antara Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Dalam relokasi ini, adanya pembangunan hunian atau rumah bagi mereka yang dii relokasi, selain itu mereka juga diberikan lahan kosong agar bisa bertani dengan baik.

 Adanya kerjasama dengan Balai Penelitian Karo tentang apa-apa saja tanaman yang rentan terhadap abu erupsi. Kerjasama ini juga melihat bagaimana penanganan agar abu erupsi tidak merusak kelangsungan


(60)

hidup tanaman. Sehingga diharapkan tanaman dapat tumbuh dengan baik dan berproduksi dengan sebaik mungkin.

 Adanya kordinasi dengan Dinas pekerjaan Umum. Kerjasama dengan dinas Pekerjaan Umum terkait pengorekan saluran irigasi yang tertutup oleh erupsi gunung sinabung. Sehingga diharapkan saluran irigasi dapat berjalan dengan lancar untuk membersihkan daun tanaman dari abu erupsi dengan bantuan pompa air yang diberikan oleh Kementrian Pertanian Republik Indonesia.

 Meningkatkan mutu, kuantitas dan kontiniuitas komoditi unggulan untuk menembus pasar domestik dan global.

 Kerjasama dengan para stakeholder seperti perusahaan bibit, perusahaan kemitraan, PT. PIM, PT Petro. Kerjasama ini lebih kepada kerjasama pengadaan bibit baru yang akan digunakan oleh masyarakat yang direlokasi.

 Melakukan pendekatan dengan dengan para pengusaha agar lebih berpihak kepada petani.


(61)

D. SWOT Dinas Pertanian dan Perkebunan kabupaten Karo a. Kekuatan

Kekuatan (Strengths) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri. Yang menjadi kekuatan Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten karo adalah sebagai berikut:

1. Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo memiliki struktur organisasi yang sistematis. Pembagian tugas dan fungsi disetiap bidang sudah diuraikan secara jelas dan terperinci, sehingga setiap pegawai telah memiliki dan melaksanakan tugas pokok dan fungsi masing-masing. Kejelasan terhadap pembagian pekerjaan akan memudahkan pegawai untuk fokus dan bertanggung jawab terhadap tugas yang diembannya. Struktur organisasi yang sistematis itu dapat kita lihat pada data struktur organasisasi Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo berikut:


(62)

Data Struktur organisasi Dinas Pertanian dan Perkebuan Kabupaten Karo:

Sumber: Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo Plt. Kepala Dinas

(Munarta Ginting, SP)

SEKRETARIS (Munarta Gtg, SP)

SUB BAGIAN KEUANGAN (Budiman Sinuhaji, SH)

SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN (Merry C.K, STP)

BIDANG PRODUKSI

(Michael P, STP, MM)

BIDANG SARANA

(Ir. Sri Idah B, MSi

BIDANG PERENCANAAN

(Sarifuddin. SH, M.AP)

BIDANG GRIBISNIS (Ir. Suriani)

SEKSI BUDIDAYA DAN PENGEMBANGAN

USAHA (Pilo H.G, SP)

SEKSI PENGENDALIAN HAMA/ PENYAKIT & LINGKUNGAN (Naomi N.S, STP)

SEKSI ALSINTAN DAN PENGELOLAAN LAHAN & AIR (Suherdi T, SP)

SEKSI SAPRODI (Saifullah D, SP)

SEKSI PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN ( Emma Regina P, SP )

SEKSI PEMASARAN HASIL PERTANIAN (Hendriawan G, SP)

SEKSI PENGUMPULAN DATA, PENGOLAHAN & PELAPORAN (Ir.Berti T) SEKSI PERENCANAAN PROGRAM DAN PENGENDALIAN (Ngapuli S) UNIT PELAKSANA TEKNIS (Kabupaten & Kecamatan)


(1)

7. Bapak Hatta Ridho, S.Sos, M.SP, selaku dosen penguji saya yang juga telah banyak memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada saya, serta saran-saran yang cukup membantu dalam menyempurnakan skripsi ini. Semoga Bapak selalu dilindungi oleh Tuhan Yang Maha Esa.

8. Seluruh dosen Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah membimbing dan memberikan pengetahuan, arahan, dan motivasi selama penulis berada di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

9. Seluruh staf di Departemen Ilmu Administrasi Negara, khususnya Kak Mega dan Kak Dian yang telah banyak membantu penulis dalam mengurus administrasi.

10.Seluruh pegawai Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Karo yang telah meluangkan waktu dan banyak memberikan bantuan saat saya melakukan penelitian serta memberikan data dan informasi yang saya butuhkan.

11.For someone who always support me in all self doubts, see you on our future hahahaha

12.Sahabatku senang susah, sedih ketawa, kawan gila dari semester pertama Lia Srina Monica, Migupudwi, Eka Sundari, Yonta W Purba, Iskandar Agung Ujung. Terima kasih atas segala kenangan-kenangan indah, lucu, menyenangkan, memalukan dan hal-hal bodoh yang telah kita bagi bersama, juga tidak lupa untuk saling memotivasi dan memberikan semangat. Semoga kita semua sukses ya weee. See you on top guys! salam FOYA!!!! Wkwkwkwkkw


(2)

13.Sahabat-Sahabat yang gak pernah bawa otak ke kampus hahahaa sorry weee Nesya Pratiwi, Ryan Gabriella, Widya Noviadi , Sonya Octaviani terimaksih buat semuanya, semangat skripsiannya.

14.Buat kawan-kawan KAKAP hahahaha Marconi Sitompul, Eny Yunci, January, Sisca Novita. Salam bagpacker hahahaha.

15. Kelompok Magang “BUAS” makasih buat cerita magang kita ya cess hahaha susah senang sudah kita lalui, baik itu bahan material berbahaya, masak sama-sama, ribut sama sama, tarik tiga sama sama ke kota sitabat haha.

16.Kawan-kawan satu panitia INISIASI!!!

17.Kawan-kawan stambuk 2012 yang lain yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. SUKSES BUAT KITA SEMUA!!!

18.Terimakasih juga kepada senior-senior yang sudah membimbing saya hingga sekarang (bang bembeng, bang rici, bang rippy, bang adit) dan abang kakak yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga kalian dalam lindungan Tuhan Yang Maha Esa.

19.Terimakasih juga buat junior-junior dikampus Iman, Iga, Anggi, Andi, Komul, Samuel, Tita(yang udah bantu abang dalam pengetikan bab III wkwkwwk) dan semua junior stambuk 2013 2014 2015 yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Semoga kalian semakin solid!!!

20.Kawan-Kawan AKSI INDONESIA MUDA. Semangat buat project

sosial kita ya.

21.Sahabat-sahabat SMP (Salina dan Reksi) dan SMA yang tidak bisa kuucapkan satu persatu. Terimakasih buat kenangan gilanya hahahaha


(3)

Akhir kata terima kasih penulis ucapkan kepada seluruh pihak yang terkait dalam penyusunan skripsi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu. Bantuan yang kalian berikan sekecil apapun sangat berarti bagi saya untuk menyelesaikan skripsi. Terima kasih.

Medan, Februari 2016

Acho JF Pardosi


(4)

i DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... i

DAFTAR TABEL ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 6

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

E. Kerangka Tori ... 8

1. Strategi ... 8

2. Kriteria Analisis Strategi ... 9

3. Ciri dan Manfaat Strategi ... 11

4. Manajemen Strategi ... 14

5. Rencana Strategik ... 15

6. Analisis SWOT ... 16

7. Organisasi ... 19

8. Pembangunan ... 21

9. Pembangunan Pertanian ... 22

10. Sayarat dalam Pembangunan Pertanian ... 23

E. Definisi Konsep ... 27

BAB II METODE PENELITIAN... 29

A. Bentuk Penelitian ... 29

B. Lokasi Penelitian ... 30

C. Teknik Pengumpulan Data ... 30

D. Informan Penelitian ... 31

E. Teknik Analisa data ... 33

BAB III DESKRIPSI LOKASI ... 35

A. Gambaran Umum Kab Karo ... 35

B. Gambaran Umum Dinas Pertanian dan Perkebunan Karo ... 47


(5)

ii

1. Visi Misi ... 47

2. Tupoksi ... 49

BAB IV PENYAJIAN DATA ... 77

A. Lingkungan Internal ... 77

B. Lingkungan Eksternal ... 85

C. Strategi Dinas Pertanian dan perkebunan Kab Karo ... 90

D. SWOT Dinas Pertanian dan Perkebunan Kab Karo ... 93

BAB V ANALISIS DATA ... 101

A. Analisis SWOT ... 101

1. Faktor Internal ... 102

2. Faktor Eksternal ... 108

B. Ringkasan SWOT ... 110

C. Matrik SWOT ... 112

BAB V PENUTUP ... 117

A. Kesimpulan ... 117

B. Saran ... 119

DAFTAR PUSTAKA ... 121


(6)

iii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ... 3

Tabel 1.2 ... 4

Tabel 1.3 ... 4

Tabel 1.4 ... 5

Tabel 1.5 ... 17

Tabel 3.1 ... 38

Tabel 3.2 ... 39

Tabel 3.3 ... 40

Tabel 3.4 ... 41

Tabel 3.5 ... 42

Tabel 3.6 ... 43

Tabel 3.7 ... 44

Tabel 3.8 ... 45

Tabel 4.1 ... 79

Tabel 4.2 ... 80

Tabel 4.3 ... 82

Tabel 5.1 ... 111

Tabel 5.2 ... 113