Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2009 262 IV 2 Peningkatan Kualitas SDM Kesejahteraan Sosial Masyarakat Veteran dan Janda Veteran di Kab Kutai Kartanegara 3 Pengembangan Model Kelembagaan Perlindungan Sosial 4 Pembangunan Gudang Penyimpanan Stock Bantuan Korban Bencana 5 Diskusi Masalah Kepemudaan Karang Taruna 6 Peningkatan Kesejahteraan Sosial Anak Usia Dini 7 Rapat Kerja Karang Taruna 8 Peningkatan Generasi Muda Melalui KarangTaruna 9 Rehab TMP dan Monumen Pejuang 10 Penurapan Halaman Monumen Merah Putih Turap Beton Lanjutan 11 Pengkajian Pemberian Gelar Sultan Aji Muhammad Idris Sebagai Pahlawan Nasional 2. Realisasi Pelaksanaan Program dan Kegiatan Tingkat capaian Standar Pelayanan Minimal SPM tahun 2009 di Bidang Sosial ditandai dengan tersedianya 13 buah sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi, penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang mencapai 14,98 dan bantuan kepada Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial yang juga mencapai 14,98. Sementara apabila dilihat dari sisi realisasi pelaksanaan program dan kegiatan dapat diuraikan sbb : j. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil KAT dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2009 263 IV Sosial PMKS Lainnya yang menyerap dana sebesar Rp. 4.264.641.200,- dari anggaran yang tersedia sebesar Rp. 4.386.877.200,- atau 97,21 yang dialokasikan untuk penyediaan Bibit Tanaman Perkebunan Karet 8.100 Pohon, Ternak Sapi 10 Ekor, Pembersihan Lahan dan Konstruksi Bangunan KAT untuk 12 Unit Rumah dan 6 UEP; Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi 230 Keluarga Miskin, 140 Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial; Pengadaan Alat Pertanian 1.660 Buah, Pengadaan Bibit Ternak Babi 25 Ekor, Dedak 500 Kg, Sembako UEP Lanjut Usia serta Santunan kepada 16.250 Orang SWTM. k. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 1.646.530.000,- mampu menyerap Rp. 1.556.398.850,- atau 94,53 yang keluarannya berupa Bimtek dan Sosialisasi Pelayanan dan Perlindungan Sosial, Hukum Bagi Korban Eksploitasi, Perdagangan Perempuan dan Anak bagi 80 orang, Penyuluhan 4 Kali untuk 120 Orang, Pelatihan Satgas Penanggulangan Bencana 40 Orang, Pemulangan 39 orang terlantar dan Bahan UEP untuk Korban Perlindungan Anak sebanyak 30 anak. l. Program Pembinaan Anak Terlantar yang memperoleh alokasi dana Rp. 151.160.100,- dan realisasi anggaran sebesar Rp. 145.676.150,- atau 96,37 yang dipergunakan untuk Pelatihan Ketrampilan dan Praktek Belajar Kerja bagi 104 Anak Terlantar. m. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma dengan keluaran berupa UPSK Penyandang Cacat 30 orang, Pembinaan 30 orang Penyandang Cacat melalui LBK serta untuk Biaya Hidup dan Pelatihan untuk 20 Anak Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2009 264 IV Panti yang menyerap anggaran sebesar Rp. 703.274.510,- atau 93,42 dari alokasi yang tersedia sebesar Rp. 752.807.600,- n. Program Pembinaan Panti AsuhanPanti Jompo yang dipergunakan untuk Pelayanan 50 Anak Pada Panti Sosial Asuhan Anak dengan serapan dana sebesar Rp. 438.210.640,- dari alokasi yg tersedia sebesar Rp. 448.000.000,- o. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya dengan alokasi dana sebesar Rp. 944.819.000,- dapat dimanfaatkan sebesar Rp. 908.813.200,- atau 96,19 untuk Pengadaan Alat Bengkel Motor, Pakaian Kerja Lapangan, Kaos, Topi dan Sepatu 20 stel, Alat Perbengkelan dan Alat Praktek, Pelatihan dan Perlengkapannya untuk 30 orang, Pelatihan Penyandang Cacat 20 orang dan Pelatihan Eks PSK 10 orang. p. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial dengan anggaran sebesar Rp. 3.349.833.139,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 2.871.019.675,- atau 85,71 dengan keluaran berupa pendampingan Santunan Veteran dan Janda Veteran sebanyak 433 orang, Pembangunan Gudang Penyimpanan Stock Bantuan Korban Bencana seluas 111,26 M 2 , Sarana Rekreasi bagi Anak Usia Dini, Pelatihan Manajemen bagi Generasi Muda 20 Orang, Rehab Monumen Tugu Pejuang Jl. Suwondo dan Jl. AM. Sangaji, Semenisasi dan Pembangunan Pagar Tempat Parkir TMP Bukit Biru serta Penurapan Halaman Monumen Merah Putih. Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2009 265 IV 3. Permasalahan dan Solusi Permasalahan mendasar yang bersifat krusial yang saat ini dihadapi oleh Dinas Sosial adalah sebagai berikut :

a. Ketersediaan data base yang valid

Perkembangan permasalahan kesejahteraan sosial selalu lebih cepat dibanding kemampuan dan ketersediaan sumber daya yang memadai untuk mengatasinya. Kondisi ini menyebabkan pergerakan data yang begtu cepat, sehingga update data harus selalu dilakukan dengan interval waktu yang cukup pendek. Data base penyandang permasalahan kesejahteraan sosial dan potensi sumber kesejahteraan sosial yang saat ini dimiliki oleh Dinas Sosial bersumber dari kegiatan pengumpulan dan pengolahan data yang terakhir dilakukan pada tahun 2007. Kegiatan tersebut belum pernah dilakukan lagi sampai dengan tahun 2009, sehingga validitas datanya sudah harus diperbaiki. Upaya yang ditempuh untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengandalkan laporan dari pemerintah desa atau sekedar melakukan verifikasi dengan perangkat desa. Verifikasi tersebut sayangya tidak dapat dilakukan secara menyeluruh, karena kegiatan tersebut dilakukan dengan cara menumpang pada kegiatan lain. Kelemahan lain dari upaya ini adalah adanya kemungkinan data yang bersifat subyektif karena sumbernya hanya dari satu pihak yang memiliki otoritas diwilayahnya.

b. Ketersediaan anggaran yang memadai

Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial bahwa instansi sosial baik Laporan Keterangan Pertanggung Jawaban Bupati Kutai Kartanegara TA 2009 266 IV itu Kementrian Sosial maupun instansi sosial di daerah, memiliki tanggung jawab dalam bidang pengentasan kemiskinan. Disamping itu pemerintah dan pemerintah daerah diamanatkan untuk menyediakan anggaran yang memadai untuk kegiatan pengentasan kemiskinan tersebut. Berdasarkan amanat undang-undang tersebut maka Dinas Sosial Kabupaten Kutai Kartanegara merupakan instansi teknis yang memiliki kewenangan dalam pengentasan kemiskinan di Kab. Kutai Kartanegara, sehingga kegiatan yang bertujuan untuk pengentasan kemiskinan pun idealnya mendapatkan anggaran yang memadai. Kegiatan pengentasan kemiksinan dilakukan melalui pemberian jaminan sosial dan bantuan sosial. Jaminan sosial diberikan kepada mereka yang mengalami hambatan dalam menjalankan tugas kehiduannya. Sedangkan bantuan sosial diberikan kepada mereka yang masih memilikikemampuan untuk menjalankan tugas kehidupannya, namun karena sebab tertentu pelaksanaan tugas-tugas tersebut tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Sampai dengan tahun 2009 anggaran Dinas Sosial untuk pengentasan kemiskinan masih kurang memadai dan lebih kecil. Kondisi ini menyebabkan kegiatan bantuan sosial kepada penyandang masalah kesejahteraan sosial tidak dapat dilakukan secara maksimal, baik dari cakupan peyandang masalah yang dilayani maupun jenis dan besaran bantuan yang diberikan.