BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kanker Serviks 2.1.1. Definisi
Kanker serviks adalah kanker primer serviks kanalis servikalis dan atau porsio. Kanker pada kehamilan merupakan hal yang jarang akan tetapi kanker
serviks merupakan keganasan yang paling sering dijumpai pada kehamilan. Insidensi kanker serviks adalah 1,2 kasus per 10.000 kehamilan pada saat kehamilan saja dan
4,5 kasus per 10.000 kehamilan hingga 12 bulan pasca persalinan Andrijono, 2007.
2.1.2. Etiologi
Sebab langsung dari kanker serviks belum diketahui. Ada bukti kuat kejadiannya mempunyai hubungan erat dengan sejumlah faktor ekstrinsik,
diantaranya yang penting adalah jarang ditemukan pada perawan virgo, insidensi yang tinggi pada mereka yang kawin da ri pada yang tidak kawin, terutama pada gadis
yang koitus pertama dialami pada usia sangat muda dibawah 16 tahun, insidensi meningkat dengan tingginya paritas, apalagi bila jarak persalinan terlampau dekat,
mereka dari golongan sosial ekonomi rendah, hig iene seksual yang jelek, aktivitas seksual yang sering berganti - ganti pasangan, jarang dijumpai pada masyarakat yang
suaminya di sirkumsisi sering ditemukan pada perempuan yang mengalami infeksi virus Human Papilloma Virus HPV tipe 16 atau 18.
Walaupun kanker serviks umumnya diderita oleh perempuan dalam umur lanjut, kadang-kadang dijumpai pula pada perempuan yang lebih muda. Biasanya
penderita tidak menjadi hamil, jika ditemukan, umumnya pada multigravida yang pernah melahirkan 4 atau lebih.
Kanker serviks memberi pengaruh tidak baik dalam kehamilan, Karena serviks kaku oleh jaringan kanker, persalinan kala satu mengalami hambatan. Ada
kalanya tumor lunak dan hanya terbatas pada sebagian serviks, sehingga pembukaan
Universitas Sumatera Utara
bisa menjadi lengkap dan anak lahir spo ntan. Selain itu, dapat pula terjadi ketuban pecah dini dan inersia uteri. Dalam masa nifas sering terjadi infeksi.
Selain kemandulan, sering pula terjadi abortus akibat infeksi, perdarahan, dan hambatan dalam pertumbuhan janin karena neoplasma tersebut. A pabila penyakit ini
tidak diobati, pada kira -kira dua pertiga diantar para penderita, kehamilannya dapat mencapai cukup bulan. Kematian janin dapat pula terjadi.
Dahulu disangka bahwa kehamilan menyebabkan tumor bertumbuh lebih cepat dan penyebabkan progn osis menjadi lebih buruk. Akan tetapi, ternyata bahwa
kehamilan sendiri tidak mempengaruhi kanker serviks Prawirohardjo dan Wiknjosastro, 2008.
Seorang yang merokok, maka akan lebih beresiko untuk mengalami kanker serviks sel skuamosa. Para peneliti tela h menemukan bahan kimia penyebab kanker
benzopyrene dari asap rokok di lendir leher rahim wanita yang merokok. Mereka beranggapan bahwa bahan kimia ini merusak serviks. Ada sel -sel di lapisan leher
rahim yang disebut sel -sel Langerhans yang secara khusus membantu melawan penyakit. Sel-sel ini tidak bekerja dengan baik pada perokok. Jika anda terinfeksi
dengan HPV beresiko tinggi dan anda merokok, kemungkinan anda untuk memiliki sel-pra kanker atau kanker di leher rahim adalah sebanyak dua kali lipat. Sel -sel
Langerhans yang kurang berfungsi, dan sering tidak mampu melawan virus dan melindungi sel-sel leher rahim dari perubahan genetik yang dapat menyebabkan
kanker Cancer Research UK, 2009.
2.1.3. Epidemiologi