Manfaat Pap smear dapat dijabarkan secara rinci sebagai berikut: a. Diagnosis dini keganasan
Pap smear berguna dalam mendeteksi kanker serviks, kanker korpus endometrium, keganasan tuba fallopi, dan mungkin keganasan ovarium.
b. Perawatan ikutan dari keganasan Pap smear
berguna sebagai perawatan ikutan setelah operasi dan setelah mendapatkan kemoterapi dan radiasi.
c. Interpretasi hormonal wanita Pap smear bertujuan untuk mengikuti siklus menstruasi dengan ovulasi atau tanpa
ovulasi, menentukan maturitas kehamilan, dan menentukan kemungkinan keguguran pada hamil muda.
d. Menentukan proses peradangan Pap smear berguna untuk menentukan proses peradangan pada berbagai infeksi
bakteri atau jamur Manuaba, 2005.
2.2.4 Prosedur Pemeriksaan Pap Smear
Prosedur pemeriksaan Pap smear Test dimulai dengan tindakan pasien dibaringkan telentang kemudian diatur dalam posisi lithotomic, lalu masukkan alat
spekulum ke dalam liang senggama yaitu alat yang menyerupai moncong bebek yang bertujuan untuk membuka liang senggama sehingga dapat terlihat jelas dinding leher
rahim dan alat ini bertujuan untuk menahan vagina agar tetap terbuka. Setelah itu sel - sel leher rahim diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan spatula yaitu suatu
alat yang menyerupai tangkai pada es krim, kemudian dioleskan apusan leher rahim tersebut pada object glass, dan kemudian dikirim ke bag ian laboratorium patologi
anatomi untuk pemeriksaan teliti yaitu dengan dipulas dengan Papanicoloau dan diperiksa adanya sel kanker atau tidak Price dan Wilson, 2005.
Prosedur pemeriksaan Pap smear Soepardiman, 2002 dan Manuaba, 2005 yaitu:
Universitas Sumatera Utara
a. Persiapan alat-alat yang akan digunakan, meliputi formulir konsultasi sitologi, speculum bivalve cocor bebek, spatula Ayre, kaca objek object glass yang telah
diberi label pada satu sisinya, dan wadah berisi larutan alkohol 95 ; b. Persiapkan pasien untuk berbaring dengan posisi ginekologi;
c. Pasang spekulum kering dan disesuaikan sehingga tampak dengan jelas vagina bagian atas, forniks posterior, serviks uteri dan kanalis servikalis;
d. Memeriksa serviks apakah normal atau tidak; e. Spatula Ayre dengan ujung yang pendek dimasukkan ke dalam endoserviks,
dimulai dari arah jam 12 dan diputar 3600 searah jarum jam; f. Sediaan lendir serviks dioleskan di atas kaca objek pada sisi yang telah diberi tanda
dengan membentu sudut 450 satu kali usapan; g. Kemudian kaca objek dicelupkan ke dalam larutan alkohol 95 selama 10 menit;
h. Sediaan diletakkan pada wadah kemudian dikirim ke ahli patologi anatomi.
Prosedur pemeriksaan ini akan memberikan rasa tidak nyaman tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Peme riksaan ini dilakukan 1 tahun sekali dan secara
teratur. Pap smear Test sebaiknya dilakukan seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi. Bagi wanita yang sudah menopause maka dapat
melakukan pemeriksaan ini kapan saja. Pap smear ditunda sampai pengobatan selesai pada pasien dengan peradangan berat. Pap smear tidak dilakukan lagi bagi wanita
yang telah menjalani pengangkatan seluruh rahim histerektomi dengan riwayat penyakit jinak dan bukan merupakan lesi prekanker. Selain itu Pap smear juga tidak
dilakukan lagi pada wanita yang telah berusia di atas 70 tahun dengan syarat hasilnya 2 kali negatif dalam 5 tahun terakhir Azis, 2002. Pap smear mulai dapat
dilaksanakan pada wanita yang telah 3 tahun menikah atau aktif secara seksual, tetapi usianya tidak dibawah 21 tahun Husain dan Hoskins, 2002. Pap smear sebaiknya
tidak dilakuan pada wanita yang baru menikah atau aktif secara seksual kurang dari 3
Universitas Sumatera Utara
tahun karena dapat menimbulkan pengobatan yang berlebihan akibat gambaran sel abnormal yang bersifat sementara. Pasien dianjurkan untuk tidak melakukan
hubungan seksual 2-3 hari sebelum pemeriksaan, kemudian dianjurkan untuk tidak menggunakan pengobatan melalui vagina atau mencuci vagina dengan cairan seperti
spermicidal foams, creams dan jellies. Hal ini perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan Pap smear. Setelah pemeriksaan Pap smear, pasien
dapat langsung kembali mengerjakan aktivitas -aktivitasnya sehari-hari Schoendstadt, 2006. Menurut rekomendasi terbaru dari American College of Obstetricans and
Gynecologist dan The American Cancer Society , pemeriksaan Pap smear dianjurkan untuk diulang setahun sekali secara teratur seumur hidup. Bila pemeriksaan tahunan
tiga kali berturut-turut hasilnya normal, pemeriksaan selanjutnya dilakukan dengan frekuensi yang lebih jarang atas kebijakan dokter Hillegas, 2005. Bila hasil
pemeriksaan menunjukkan tanda -tanda abnormal maka dilakukan pengobatan lanjutan dengan pemanasan sinar laser, atau dengan cone biopsy . Dan apabila terjadi
prekanker maka tindakan yang dilakukan adalah dengan operasi dan radioterapi Price dan Wilson, 2005.
2.2.5. Interpretasi Hasil Pap Smear