d. Dapat membentuk alloy dengan logam lain
e. Untuk logam yang padat dapat ditempa
Perbedaannya terletak pada pengaruh yang dihasilkan bila logam berat ini berikatan dan atau masuk ke dalam tubuh organisme hidup. Logam berat esensial
seperti Zn, Fe, dan Cu, bila masuk ke dalam tubuh dalam jumlah berlebih akan menimbulkan pengaruh-pengaruh buruk terhadap fungsi fisiologis tubuh. Dan jika
yang masuk adalah logam berat beracun, seperti Pb, Cd, Cr, dan Hg, maka dipastikan organisme tersebut akan keracunan. Dalam sistem biologi logam berat
bersift toksik, sebab dapat bereaksi dengan protein, enzim dan asam amino. Logam berat dalam senyawa organic dapat terikat sebagai bio anorganik, yaitu
senyawa logam yang terikat dalam sistem biologi Heryando Palar, 1994.
2.3.1. Logam Cd
Unsur Cd tanah terkandung dalam bebatuan beku, sedimen, dll. Kadar Cd dalam tanah dipengaruhi oleh reaksi tanah dan fraksi-fraksi tanah yang bersifat dapat
mengikat ion Cd. Senyawa-senyawa tertentu seperti bahan ligand dapat mempengaruhi aktivitas ion Cd, yaitu membentuk kompleks Cd-ligan yang stabil
Lahuddin,2007
Kadmium Cd merupakan salah satu jenis logam berat yang berbahaya karena unsur ini berisiko tinggi terhadap pembuluh darah. Logam ini memiliki tendensi untuk
bioakumulasi. Keracunan yang disebabkan oleh kadmium dapat bersifat akut dan keracunan kronis. Logam Cd merupakan logam asing dalam tubuh dan tidak dibutuhkan
dalam proses metabolisme. Logam ini teradsorbsi oleh tubuh manusia yang akan menggumpal di dalam ginjal, hati dan sebagian dibuang keluar melalui saluran
pencernaan. Keracunan Cd dapat mempengaruhi otot polos pembuluh darah. Akibatnya tekanan darah menjadi tinggi yang kemudian bisa menyebabkan terjadinya gagal jantung
dan kerusakan ginjal.
http:chemistry35.blogspot.com201201kadmium-cd-ini-pertama-kali- ditemukan.html.
Universitas Sumatera Utara
2.3.2. Logam Fe
Besi yang murni adalah logam berwarna putih-perak, yang kukuh dan liat. Besi membentuk dua deret garam yang penting. Garam-garam besiII atau fero
diturunkan dari besi II oksida, FeO. Garam-garam ini mengandung kation Fe
2+
dan berwarna sedikit hijau. Garam-garam besiIII atau feri diturunkan dari oksida besiIII, Fe
2
O
3.
Mereka lebih stabil daripada garam besi II. Zat-zat pereduksi mengubah ion besiIII menjadi besiII. Svehla, 1990.
Besi merupakan mikroelemen esensial dalam system mahluk hidup. Logam ini banyak digunakan dalam pabrik dan merupakan logam multiguna. Besi
banyak ditemukan dalam bahan makanan yang jumlahnya bervariasi dari yang rendah dalam sayuran dan yang tinggi dalam daging. Kandungan ya g rendah
dari Fe dalam makanan akan menyebabkan naiknya efisiensi absorpsi Fe, disamping itu absorpsi logam lain juga meningkat baik esenssial Co, Mn,Zn
maupun toksik Cd, Pb. Tetapi sebaliknya makanan yang banyak mengandung Fe dapat menurunkan absorpsi Zn pada manusia dan Cu pada ruminansia.
Darmono,1995.
Salah satu alasan mengapa Fe toksik pada sel adalah karena Fe mengkatalis pembentukan hidroksi radikal. Radikal oksigen terkenal toksik pada
sel – sel hidup karena mampu menginduksi peroksida membrane lisosom yang menyebabkan kerusakan endotel dan paru – paru serta agregasi platelet darah.
Merian,1994
2.3.3. Logam Pb