toksisitasnya relatif lebih rendah jika dibandingkan dengan logam pigmen yang lain. Sebagai pewarna merah pada cat biasanya dipakai red lead, sedangkan untuk
warna kuning dipakai lead chromate.
3. Sumber dari Transportasi
Hasil pembakaran dari bahan tambahan aditive Pb pada bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan emisi Pb in organik. Logam berat Pb yang bercampur
dengan bahan bakar tersebut akan bercampur dengan oli dan melalui proses di dalam mesin maka logam berat Pb akan keluar dari knalpot bersama dengan gas
buang lainnya. http:haklibondowoso.blogspot.com201301toksikologi-logam- berat-b3-dan.html.
Daya racun didalam tubuh diantaranya disebabkan oleh penghambatan enzim-enzim oleh ion Pb
2+
. Enzim yang diduga dihambat adalah yang dibutuhkan untuk pembentukan hemoglobin . penghambatan tersebut diakibatkan karena
terbentuknya ikatan yang kuat ikatan kovalen antara Pb
2+
dengan grup sulfur yang terdapat dalam asam-asam amino misalnya cistein dari enzim tersebut
.Fardiaz. 1992.
2.3.4. Logam Cr
Logam berat krom Cr merupakan logam berwarna abu-abu, tahan terhadap oksidasi meskipun pada suhu tinggi, mengkilat, keras, bersifat paramagnetik, dan
mempunyai bentuk senyawa-senyawa berwarna.
Krom merupakan elemen yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari dan merupakan unsur esensial bagi manusia dan hewan pada konsentrasi yang rendah,
krom tersedia sebagai krom II, krom III, dan krom VI atau di kenal dengan krom heksavalen dan beracun bagi manusia Stoeppler, M. 1992
Universitas Sumatera Utara
Cr III merupakan mikronutrien bagi makhluk hidup, tetapi bersifat toksik dalam dosis tinggi. Cr III dibutuhkan untuk metabolisme hormone insulin dan
pengaturan kadar glukosa darah. Defisiensi Cr III bisa menyebabkan hiperglisemia, glukosoria, meningkatnya cadangan lemak tubuh , dan menurunkan
jumlah sperma widowati, W.2008
Dalam bentuk makanan, kromium diserap 10-25 . Kromium digunakan dalam pembuatan baja, batu bata dalam tungku, pewarna, pigmen untuk
meningkatkan ketahanan logam dan krom, penyamakan kulit, dan kayu. Penjualan produk atau bahan kimia yang mengandung kromium dan bahan bakar fosil
menyebabkan terjadinya pembakaran ke udara, tanah, dan air. Partikel menetap di udara dalam waktu kurang dari 10 hari, akan menempel pada partikel tanah, dan
dalam air dengan sedikit larut. Efek racun akan timbul, jika menghirup udara tempat kerja yang terkontaminasi, misalnya dalam pengelasan stainless steel,
kromat atau produksi pigmen krom, pelapisan krom, dan penyamakan kulit. Selain itu, jika menghirup serbuk gergaji dari kayu yang mengandung kromium
akan menimbulkan efek keracunan. Efek toksik kromium dapat merusak dan mengiritasi hidung, paru-paru, lambung, dan usus. Dampak jangka panjang yang
tinggi dari kromium menyebabkan kerusakan pada hidung dan paru-paru. Mengonsumsi makanan berbahan kromium dalam jumlah yang sangat besar,
menyebabkan gangguan perut, bisul, kejang, ginjal, kerusakan hati, dan bahkan kematian.http:blogibnuseru.blogspot.com201112nikel-nikel-adalah-unsur-
kimia-metalik.html.
2.4. Destruksi Kimia