52
3.6.1 Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono 2011: 199, “untuk menganalisis data dengan cara
mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi”. Berdasarkan hal tersebut, akan dihitung secara kuantitatif, kemudian dimaknai secara kualitatif dalam bentuk kriteria dari rendah sampai dengan tinggi,
baik kecerdasan emosional maupun kinerja guru dari guru yang diteliti. Analisis deskriprtif digunakan untuk menyajikan data meliputi mean,
standar deviasi, range, skor maksimum, skor minimum, tabel distribusi frekuensi, dan grafik distribusi frekuensi dari setiap variabel Sugiyono, 2011:200.
Penelitian ini merujuk penggunaan rumus analisis deskriptif persentase yang digunakan Winarti 2010 dalam skripsinya yaitu:
Keterangan: P
= Persentase f
= Frekuensi N
= Jumlah responden 100 = Bilangan tetap
Penghitungan deskriptif persentase terdiri dari langkah-langkah berikut ini: 1
Mengoreksi jawaban kuesioner dari responden, 2
Menghitung frekuensi jawaban responden,
53
3 Jumlah responden dalam penelitian ini yaitu 123 orang.
4 Masukkan ke dalam rumus persentasi dari tiap-tiap kategori:
Kemudian, untuk mengetahui tingkat tingkat kecenderungan data setiap variabel dalam kategori tinggi, sedang, kurang, atau rendah, maka menggunakan
distribusi frekuensi data berkelompok. Dengan demikian, penentuan interval ke dalam setiap kategori menyesuaikan data yang diperoleh dari lapangan. Rumus
dalam penyusunan tabel distribusi frekuensi dengan jumlah kelas telah ditentukan yaitu 4 di antaranya menentukan Range R, mencari nilai Interval Kelas i,
membuat batas-batas kelas Riana 2012:3-4. Penyusunan tabel distribusi frekuensi tersebut hingga dapat ditentukan interval pada empat kategori dilakukan
dengan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows.
54
3.6.2 Uji Validitas
Instrumen yang digunakan harus valid agar dapat mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono 2011:168. Instrumen nontest yang digunakan untuk
mengukur sikap cukup memenuhi validitas konstruk Sugiyono 2011:170. Menurut Riduwan 2004:97-98, pengujian validitas dilakukan menggunakan
rumus Pearson Product Moment yang mana memiliki rumus sebagai berikut:
Keterangan:
r
XY
= korelasi product moment N
= jumlah subyek ΣX = jumlah item
ΣY = jumlah total
ΣXY = jumlah skor perkalian item dan skor total X
2
= jumlah kuadrat skor item Y
2
= jumlah kuadrat skor total Kemudian, dihitung menggunakan uji-t dengan distribusi tabel t untuk
alpha = 0,05 dan derajat kebebasan dk= n-2. Namun, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan bantuan komputer program SPSS 20.0 for windows.
Penarikan kesimpulan dilakukan dengan cara: jika t
hitung
dari t
tabel
, menunjukkan item valid dan sebaliknya jika t
hitung
dari t
tabel
, menunjukkan item tidak valid. Peneliti melakukan uji coba instrumen kepada 30 guru bersertifikasi
55
n, maka dapat dihitung nilai dk=30-2= 28 dengan alpha 0,05. Kemudian, berdasarkan tabel r-tabel, dapat diketahui pula bahwa r tabel=0,361.
3.6.3 Uji Reliabilitas