22
pelaksanaan pembelajaran; 5 penilaian atasan dan pengawas; 6 prestasi akademik; 7 karya pengembangan profesi; 8 keikutsertaan dalam forum
ilmiah; 9 pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial; dan 10 penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.
2.1.2.3 Pendidikan Profesi bagi Calon Guru
Pendidikan dan pelatihan profesi guru merupakan kegiatan pendidikan dan pelatihan yang diadakan oleh Perguruan Tinggi. Perguruan Tinggi tersebut
tentunya sudah memiliki otoritas untuk melaksanakan sertifikasi guru bagi peserta sertifikasi yang belum lulus penilaian portofolio. Penyelenggaraan pendidikan dan
pelatihan profesi guru diakhiri dengan ujian yang meliputi 4 kompetensi guru. Empat kompetensi tersebut yaitu pedagogik, kepribadian, sosial, dan profesional.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa sertifikasi guru adalah pemberian sertifikat pendidik kepada guru yang telah dinyatakan profesional
melalui proses atau mekanisme yang telah ditentukan. Pelaksanaan sertifikasi guru melalui dua jalur yaitu penilaian portofolio bagi guru dalam jabatan dan
pendidikan profesi bagi calon guru.
2.1.3 Kinerja Guru
Berikut ini merupakan pembahasan mengenai kinerja guru yang meliputi pengertian dari berbagai tokoh dan komponen kinerja guru.
2.1.2.1 Pengertian Kinerja Guru
Menurut Badudu 1994 dalam Susanto 2013:27, secara etimologis menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kinerja performance adalah unjuk
kerja. Secara terminologis, Westra dkk. 1977 dalam Susanto 2013:28, kinerja
23
adalah pelaksanaan tugas pekerjaan pada waktu tertentu dan suatu proses untuk mencapai hasil kerja. Kinerja menurut Departemen Pendidikan Nasional 2004
dalam Susanto 2013:29, kinerja seorang pegawai berkaitan dengan unjuk kerja, hasil kerja, dan prestasi yang diperlihatkan pada waktu tertentu. Tujuannya untuk
memenuhi sasaran kerja pegawai yang nantinya akan memberikan sumbangan kepada sasaran organsisasi.
Menurut Rachmawati dan Abdullah 2013:16, kinerja guru adalah kemampuan yang ditunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaannya. Kinerja yang baik yaitu ketika hasil yang dicapai sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Menurut Peter 1991 dalam Usman 2008:488,
kinerja digunakan apabila seseorang menjalankan tugas atau proses dengan terampil sesuai dengan prosedur dan ketentuan yang ada.
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa kinerja guru adalah hasil atau prestasi yang dicapai guru. Pencapaian hasil atau prestasi
tersebut tentunya berkaitan dengan pelaksanaan guru dalam tugas dan fungsinya yang dilakukan secara profesional.
2.1.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru
Menurut Wibowo 2007:97-98, pelaksanaan kinerja dipengaruhi oleh beberapa faktor baik yang bersumber dari pekerja sendiri maupun yang bersumber
dari organisasi. Berdasarkan beberapa penelitian terdahulu yang relevan, menghasilkan kesimpulan bahwa kinerja yang diteliti pada karyawan dipengaruhi
oleh berbagai faktor. Penelitian Bashir dan Ramay 2010 menyatakan bahwa stress dengan signifikan mengurangi kinerja. Selain itu, menurut Kamis,
24
Noermijati, dan Susilowati 2013 menyatakan bahwa komitmen organisasi dan kompetensi individual memberikan pengaruh yang positif secara signifikan
terhadap kinerja guru. Menurut Armstrong dan Baron 1998 dalam Wibowo 2007:99, faktor
yang mempengaruhi kinerja yaitu: 1
Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi yang dimiliki, motivasi, dan komitmen individu.
2 Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan, dan
dukungan yang dilakukan manajer dan team leader. 3
Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh rekan sekerja.
4 System factors, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi. 5
Contextualsituational factors, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan perubahan lingkungan internal dan eksternal.
Menurut Rachmawati dan Abdullah 2013:19-44, keberadaan guru dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya tidak lepas dari pengaruh faktor internal
dan faktor eksternal yang membawa dampak pada perubahan kinerja guru. Faktor yang mempengaruhi kinerja guru tersebut yaitu:
1 Kepribadian atau dedikasi
Kepribadian adalah keseluruhan dari individu yang terdiri dari unsur psikis dan fisik, sehingga menentukan tinggi rendahnya martabat guru. Menurut
Djamarah 2010:40, kepribadian merupakan keseluruhan dari diri individu yang
25
terdiri dari unsur psikis dan fisik. Artinya, seluruh sikap dan perbuatan seseorang merupakan gambaran dari kepribadiannya. Kepribadian guru sangat menentukan
tinggi rendahnya kewibawaan guru dalam pandangan siswanya. Selain itu, keakraban hubungan dengan siswa ternyata juga ditentukan oleh kepribadian
guru.. Meikeljohn t.t dalam Djamarah 2010:41, seorang individu akan
menjadi guru yang baik ketika menjadikan dirinya sebagai bagian dari siswanya yang berusaha untuk memahami semua siswa dan kata-katanya. Menurut
Agustian 2011:64, sikap memahami orang lain, memiliki tekad yang tangguh, konsisten, dan lain-lain merupakan sikap dalam kecerdasan emosional.
Semakin baik kepribadian guru, semakin baik dedikasinya dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendidik. Pengaruh aspek
kepribadian dan dedikasi yang tinggi terhadap kinerja yaitu dapat meningkatkan kesadaran pekerjaan dan mampu menunjukkan kinerja yang memuaskan dalam
suatu organisasi. Guru yang memiliki kepribadian yang baik dapat membangkitkan kemauan serta dedikasinya dalam melakukan pekerjaan
mendidik. Guru yang mampu memberikan motivasi atau penguatan yang positif kepada siswa dengan pembawaan yang baik, maka siswa akan mendapatkan
rangsangan yanng positif. 2
Pengembangan profesi Semakin sering profesi guru dikembangkan melalui berbagai kegiatan,
maka pencapaian predikat guru profesional semakin baik. Menurut Cruickshank, dkk. 2014:115, sikap profesional sebagai guru yang dapat mengajarkan siswa
26
secara efektif cenderung cekatan dan berorientasi pada tugas, juga fleksibel dan adaptif ketika diperlukan demi membantu keberhasilan siswa. Mereka
berpengetahuan tidak hanya materi yang akan diajarkan, tetapi dalam hal pedagogi dan siswanya. Dengan demikian, harapan kinerja guru akan lebih baik
akan tercapai. 3
Kemampuan mengajar Kemampuan mengajar yang baik, akan mendorong guru melakukan
inovasi dari materi yang ada dalam kurikulum. Dengan demikian, guru maupun peserta didik akan lebih efektif dalam menjalankan tugas masing-masing dalam
setiap kegiatan belajar dan mengajar. 4
Antar hubungan dan komunikasi Hubungan dan komunikasi yang dikembangkan guru di sekolah memberi
peluang terciptanya situasi yang kondusif untuk dapat memperlancar pelaksanaan tugas. Tanpa adanya hubungan dan komunikasi yang baik di dalam lingkungan
sekolah, guru akan mengalami hambatan. 5
Hubungan dengan masyarakat Hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan usaha kooperatif untuk
menjaga dan mengembangkan saluran informasi efisien. Kerja sama tersebut dapat dilakukan guru dengan mengembangkan kemampuan dalam membawa diri.
Kemampuan guru membawa diri baik di masyarakat dapat mempengaruhi penilaian masyarakat terhadap guru. Oleh karena itu, guru harus mampu
menempatkan diri baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan masyarakat agar guru dapat menjadi teladan bagi masyarakat.
27
6 Kedisiplinan
Tujuan disiplin menurut Arikunto 1993 dalam Rachmawati dan Abdullah 2013:38, agar kegiatan sekolah berlangsung efektif dan setiap guru beserta
karyawan dalam organisasi sekolah merasa puas karena terpenuhi kebutuhannya. Apabila guru bekerja dengan kedisiplinan yang baik, maka akan mempengaruhi
penyelesaian tugas-tugasnya dengan efektif dan efisien. Hal tersebut dikarenakan guru yang disiplin akan memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam kerjanya.
7 Kesejahteraan
Langkah strategis yang dilakukan pemerintah untuk mengoptimalkan kinerja guru yaitu memberikan kesejahteraan yang layak sesuai volume kerja guru
dan memberikan intensif pendukung. Dengan demikian, apabila kesejahteraan terpenuhi, maka guru akan lebih fokus dalam menjalankan kerjanya di sekolah.
Artinya, guru tidak lagi mencari tambahan pekerjaan di luar mengajar untuk memenuhi kebutuhan. Selain itu, guru lebih optimal untuk senantiasa
mengembangkan pengetahuan dan keterampilan yang mendukung kerjanya, seperti membeli komputer, buku, dan lain-lain.
8 Iklim kerja
Iklim kerja adalah hubungan timbal balik antara faktor pribadi, sosial, dan budaya yang mempengaruhi sikap individu dan kelompok dalam lingkungan
sekolah. Hal tersebut tercermin dari suasana hubungan kerjasama yang harmonis dan kondusif. Apabila suasana di lingkungan kerja atau sekolah mendukung, hal
tersebut akan memberikan dampak yang positif pula bagi kerja seorang guru, sehingga akan memberikan pengaruh tertentu terhadap kinerja.
28
Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi kinerja ada yang berasal dari dalam dan dari luar. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kinerja guru yaitu: 1 kepribadian atau dedikasi; 2 pengembangan profesi; 3 kemampuan mengajar; 4 antar hubungan dan
komunikasi; 5 hubungan dengan masyarakat; 6 kedisiplinan; 7 kesejahteraan, dan 8 iklim kerja.
2.1.2.2 Penilaian Kinerja Guru