Sifat Fisik Tanah Sifat Mekanika Tanah

62

4.2.1 Sifat Fisik Tanah

Hasil uji laboratorium yang menunjukkan nilai sifat fisik tanah dari daerah penelitian terlihat pada Tabel 4.2 dan 4.3. Tabel 4.2. Hasil Analisis Sifat Fisik Tanah No Sampel Lokasi Jenis Tanah Berat Isi Kering d kgcm 2 Angka Pori e cm 3 Derajat Kejenu han Sr Berat Isi Basah s kgcm 2 Kadar Air w Berat Jenis Sg S1 368.990,8 mN – 453.858,2 mE CL Lempung anorganik 1,143 2,348 0,402 1,549 0,301 2,694 S2 368.914,1 mN – 453.845,9 mE CL Lempung anorganik 1,157 2,319 0,551 1,700 0,583 2,664 Tabel 4.3 . Hasil Analisa Atterberg Limit No Sampel Lokasi Atterberg Limit Lolos ayakan No. 200 LL PL PI S1 368.990,8 mN – 453.858,2 mE 39,38 21,48 17,90 40,29 S2 368.914,1 mN – 453.845,9 mE 38,88 20,81 18,07 39,92 Menurut sistem klasifikasi AASHTO, dimana diperoleh data berupa persentase tanah lolos ayakan no. 200 untuk masing – masing sampel sebesar 40,29 dan 39,92 dengan nilai batas cair liquid limit untuk masing – masing sampel sebesar 39,38 dan 38,88, dan indeks plastisitas plasticity index untuk masing – masing sampel sebesar 17,90 dan 18,07. Berdasarkan data tersebut, maka sampel tanah memenuhi persyaratan 35 lolos ayakan no. 200 dengan minimal lolos ayakan no. 200 sebesar 36, memiliki batas cair liquid limit maksimal 40 dan indeks plastisitas plasticity index minimal 11, sehingga tanah sampel dapat diklasifikasikan dalam jenis tanah A-6. Menurut sistem Klasifikasi Unified dengan data yang sama dari hasil uji Atterberg Limit diperoleh bahwa sampel tanah pada lereng S1 dan S2 memiliki Universitas Sumatera Utara 63 nilai lolos ayakan nomor 200 lebih kecil dari 50 , sehingga berdasarkan klasifikasi tersebut sampel tanah tergolong ke dalam tanah jenis SM atau pasir berlanau.

4.2.2. Sifat Mekanika Tanah

Analisa sifat mekanika tanah dilakukan untuk mengetahui nilai sudut geser dalam ᶲ, kohesi tanah c, koefisien pemampatan C c , koefisien pengembangan C s . Pengujian yang dilakukan untuk menganalisa sifat mekanika tanah ini meliputi uji geser Langsung direct shear test, dan konsulidasi. Hasil yang diperoleh dari uji tersebut terlihat pada tabel 4.4. Tabel 4.4. Hasil Analisis Mekanika Tanah Pada Daerah Penelitian. No Sampel Lokasi Kohesi c Kgcm 2 Sudut Geser Dalam ᶲ Koefisien Pemampatan C c Koefisien Pengembangan C s mN mE S1 368.990,8 453.858,2 0,358 27,89 0,239 0,027 S2 368.914,1 453.845,9 0,385 29,12 0,176 0,037 Koefisien pemampatan dan koefisien pengembangan merupakan salah satu parameter utama untuk memodelkan analisis kemantapan lereng dengan permodelan Soft Soil.

4.3 Faktor Keamanan Pada Daerah Penelitian