Persediaan Pengambilan Sample Tanah Analisa Data Laboratorium

56

3.3. Persediaan

Adapun pekerjaan persiapan yang dilakukan oleh peneliti pada penelitian ini yaitu studi literatur. Mencari segala informasi dan teori-teori pendukung yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Studi literatur ini mencakup informasi seputar tanah, metode elemen hingga, stabilitas lereng dan juga hal-hal lain yang bersifat mendukung pada penelitian ini.

3.4 Pengambilan Sample Tanah

Sampel tanah di ambil di lereng yang berada tepat di pinggir jalan yang menghubungkan Medan-Berastagi Km 35,7-36. Sampel tanah yang diambil adalah sampel tanah tidak terganggu undisturbed sample dan sampel tanah terganggu disturbed sample. Adapun prosedur pengambilan sampel tanah yang dilakukan adalah sebagai berikut :  Menentukan lokasi atau titik pengambilan sampel di sepanjang lereng yang diamati. Dipilih dua titik pengambilan sampel yang mewakili daerah penelitian.  Melakukan pembersihan lapisan tanah bagian atas top soil yakni ± 30 cm dari permukaan tanah.  Melakukan pengambilan sampel tanah dengan menggunakan tabung dimana untuk setiap titik pengamatan diambil satu tabung sampel tanah. Pengambilan dengan tabung ini menggunakan pemukul hamer secara manual. Kemudian seluruh sampel yang telah diambil dibawa kelaboratorium untuk diuji. Universitas Sumatera Utara 57 3.5 Pekerjaan Laboratorium 3.5.1. Uji Sifat Fisik Tanah Pengujian sifat fisik tanah untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah yang akan digunakan sebagai parameter dalam perhitungan faktor keamanan lereng. Pengujian sifat fisik tanah ini menggunakan sampel tanah terganggu undisturbed sample. Adapun pengujian-pengujian di laboratorium yang dilakukan untuk memperoleh nilai serta sifat-sifat fisik tanah dianataranya adalah :  Uji Kadar Air Water Content Test  Uji Berat Jenis Specific Gravity test  Uji berat Volume Volume weight Test  Uji Batas-batas Atterberg Atterberg Limit test 3.5.2 Uji Sifat Mekanis Tanah 3.5.2.1 Uji Geser Langsung Direct Shear Test Uji geser langsung direct shear test adalah uji geser yang dilakukan untuk menentukan parameter-parameter kekuatan tanah yaitu kohesi c dan sudut geser dalam tanah Ф. Prinsip perhitungan kohesi dan sudut geser dalam tanah pada uji geser langsung ini mengikuti prinsip Mohr-Coulomb. Uji geser langsung ini dilakukan dengan dua tahapan dimana tahapan pertama adalah pemberian tegangan normal kemudian tahapan kedua adalah pemberian tegangan geser sampai sampel tanah mencapai keruntuhan. Untuk melakukan perhitungan tingkat kestabilan lereng diperlukan parameter yang didapat dari uji laboratorium, salah satu parameteranya adalah kohesi tanah dan sudut geser dalam tanah. Untuk itu perlu dilakukan uji yang dapat menghasilkan parameter tersebut. Sehingga dipilihalah uji geser langsung Universitas Sumatera Utara 58 untuk memperoleh nilai dari kohesi dan sudut geser dalam yang nantinya akan menjadi salah satu parameter dalam perhitungan faktor keamanan.

3.5.2.2 Uji Konsolidasi

Parameter lainnya yang dibutuhkan dalam perhitungan tingkat kestabilan lereng menggunakan model soft soil adalah indeks kemampatan compression index yang dilambangkan dengan C c dan juga indeks pengembangan Swelling index yang dilambangkan dengan C s . C c dan C s ini diperoleh dari hasil uji konsolidasi. Indeks kemampatan atau C c adalah kemiringan virgin compression line VCL  bagian lurus dari kurva hubungan , sehingga diambil dimanapun sepanjang bagian lurus akan menghasilkan C c yang sama. Dengan rumus : Dimana : e = Angka pori P = Tekanan pada saat konsolidasi kgcm 2 Gambar 3.3. Grafik Konsolidasi Sedangkan nilai indeks pengembangan atau Cs adalah : 1 1 log P P e e C c   C S C sampai C . 10 1 5 1  Universitas Sumatera Utara 59

3.6. Analisa Data Laboratorium

Setelah seluruh data diperoleh dari pekerjaan laboratorium baik pengujian sifat fisik tanah maupun pengujian sifat mekanis tanah kemudian dilakukan analisa dan pengumpulan data. Analisa ini dilakukan sedemikian rupa sehingga parameter yang diperoleh mendekati dengan keadaan sebenarnya di lapangan atau daerah penelitian. Kemudian seluruh paremeter dimasukkan ke dalam perhitungan tingkat kestabilan lereng menggunakan metode elemen hingga dengan model soft soil. Universitas Sumatera Utara 60

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Daerah penelitian merupakan lereng yang berada pada tebing jalan yang menghubungkan Medan-Berastagi tepatnya di Km 35,7-36. Penelitian di lakukan pada dua titik pengamatan yaitu S1 dan S2. Kedua titik pengamatan tersebut merupakan lereng yang belum mengalami kelongsoran. Pada hasil dan pembahasan ini, akan membahas tentang geometri pada daerah penelitian, hasil uji sifat keteknikan tanah, perhitungan faktor keamanan dan analisa kestabilan lereng serta simulasi pengaruh muka air tanah pada faktor keamanan lereng.

4.1. Geometri Pada Daerah Penelitian

Untuk mengetahui bentuk geometri dari lereng yang diamati, dilakukan pengamatan langsung di lapangan dengan cara visualisasi pada lereng tersebut. Geometri lereng mencakup ketinggian lereng dan juga kemiringan slope lereng. Data geometri ini merupakan salah satu parameter yang akan digunakan untuk mengetahui nilai faktor keamanan. Dimana pada penelitian ini penulis mengamati dua titik yang memiliki geometri lereng seperti pada tabel berikut : Tabel 4.1. Tabel Geometri Lereng daerah penelitian Kondisi lereng yang diamati memiliki vegetasi yang sangat lebat dengan didominasi oleh pohon-pohon yang berukuran besar seperti yang terlihat pada Lereng Lokasi Tinggi Lereng m Kemiringan Lereng mN mE S1 368.990,8 453.858,2 14 50 S2 368.914,1 453.845,9 17 47 Universitas Sumatera Utara