Metode Pembinaan Rohani Pembinaan Rohani

sendiri melainkan memerlukan bantuan dari orang lain. Ada ikatan saling ketergantungan diantara satu orang dengan yang lainnya. Artinya bahwa kelangsungan hidup manusia berlangsung dalam suasana saling mendukung dalam kebersamaan. Untuk itu manusia dituntut mampu bekerja sama, saling menghormati, tidak menggangu hak orang lain, toleran dalam hidup bermasyarakat. Menurut Krech, Cruthfield dan Ballachey 1982 dalam Ibrahim 2001: 74, perilaku sosial seseorang itu tampak dalam pola respons antar orang yang dinyatakan dengan hubungan timbal balik antar pribadi. Perilaku itu ditunjukkan dengan perasaan, tindakan, sikap keyakinan, kenangan, atau rasa hormat terhadap orang lain. Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa perilaku sosial adalah segala aktivitas seseorang terhadap orang lain atau sebaliknya untuk memenuhi kebutuhan diriorang lain sesuai dengan tuntutan sosial.

2.3.2 Bentuk Perilaku

Skinner seorang ahli Psikologi, merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka teori skiner disebut “S-O-R” atau Stimulus - Organisme - Respon. Skinner 1938, Notoatmodjo, 2006: 138, seorang ahli Psikologi merumuskan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari luar. Berdasarkan rumus teori Skinner tersebut maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: 1 perilaku tertutup covert behavior. Perilaku tertutup terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain dari luar secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus yang bersangkutan. 2 perilaku terbuka overt behavior perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus sudah berupa tindakan, atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau observable behavior. Menurut Notoatmodjo, Pinem, 2012: 19, bentuk operasional dari perilaku dapat dikelompokkan menjadi 3 tiga jenis yaitu: 1. Perilaku dalam bentuk pengetahuan, yaitu dengan mengetahui situasi atau rangsangan dari luar. 2. Perilaku dalam bentuk sikap yaitu tanggapan batin terhadap keadaan atau rangsangan dari luar. Dalam hal ini lingkungan berperan dalam membentuk perilaku manusia yang ada di dalamnya. Sementara itu lingkungan terdiri dari, lingkungan pertama adalah lingkungan alam yang bersifat fisik dan akan mencetak perilaku manusia sesuai dengan sifat dan keadaan alam tersebut. Sedangkan lingkungan yang kedua adalah lingkungan sosial budaya yang bersifat non fisik tetapi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap pembentukan perilaku manusia. 3. Perilaku dalam bentuk tindakan yang sudah konkrit, yakni berupa perbuatan atau action terhadap situasi atau rangsangan dari luar. Klasifikasi perilaku yang berhubungan dengan kesehatan health related behavior menurut Becker 1979, dikutip dari Notoatmodjo, 2006: 27 yaitu: 1. Perilaku kesehatan, yaitu tindakan seseorang dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya. 2. Perilaku sakit, yakni segala tindakan seseorang yang merasa sakit untuk merasakan dan mengenal keadaan kesehatannya termasuk juga pengetahuan individu untuk mengidentifikasi penyakit, serta usaha mencegah penyakit tersebut. 3. Perilaku peran sakit, yakni segala tindakan seseorang yang sedang sakit untuk memperoleh kesembuhan. Walgito 2006: 12-13, perilaku pada manusia dapat dibedakan menjadi dua yaitu: a perilaku refleksif. Perilaku refleksif merupakan perilaku yang terjadi atas reaksi secara spontan terhadap stimulus yang mengenai organism tersebut. Reaksi atau perilaku refleksif adalah perilaku yang terjadi dengan sendirinya, secara otomatis. b perilaku non-relfeksif. Perilaku ini dikendalikan atau diatur oleh pusat kesadaran atau otak. Dalam kaitan ini stimulus setelah diterima oleh reseptor kemudian diteruskan ke otak sebagai pusat syaraf, pusat kesadaran, baru kemudian terjadi respons melalui afektor. Menurut Skinner dalam Walgito 2006: 71, perilaku dibagi atas: 1. Perilaku yang alami innate behavior, yang kemudian disebut juga sebagai respondent behavior yaitu perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang jelas, perilaku yang bersifat refleksif. 2. Perilaku operan operant behavior, yaitu perilaku yang ditimbulkan oleh stimulus yang tidak diketahui, tetapi samata-mata ditimbulkan oleh organisme itu sendiri. Perilaku operan belum tentu didahului oleh stimulus dari luar.