Keabsahan Data METODE PENELITIAN

Data dari penulis ini terdiri dari kata-kata, kalimat-kalimat, atau paragraf- paragraf. Penyajian data dalam penelitian ini dilakukan dengan mendeskripsikan hasil penelitian dalam pembahasan. 3.8.4 Penarikan Kesimpulan Simpulan akhir dalam proses analisis kualitatif tidak akan ditarik kecuali setelah proses pengumpulan data berakhir. Simpulan yang ditarik perlu diverifikasi dengan cara melihat dan mempertanyakan kembali, sambil meninjau secara sepintas pada catatan lapangan agar memperoleh pemahaman yang lebih cepat. Verifikasi juga dapat dilakukan untuk didiskusikannya secara seksama, untuk saling menelaah antar teman sebaya peer group dalam rangka mengembangkan consensus antar subyek. Pada dasarnya makna dari data harus diuji validitasnya agar kesimpulan menjadi kokoh Miles Huberman terjemahan Rohidi, 1992: 19. Penarikan simpulan ini dilakukan dengan membaca dan memahami hasil penelitian dan pembahasan apakah sudah sesuai atau belum. Setelah itu menarik kesimpulan dari setiap aspek yang dibahas. Keempat komponen di atas saling mempengaruhi dan terkait. Pertama peneliti melakukan penelitian di Rumah Damai dengan mengadakan wawancara dan observasi yang disebut tahapan pengumpulan data, setelah itu diadakan reduksi data, kemudian data tersebut disajikan. Apabila ketiga tahapan tersebut selesai dilakukan maka diambil suatu kesimpulan atau verifikasi. Apabila disusun dalam bentuk skema, model analisis data interaktif adalah sebagai berikut: Gambar 2. Skema analisis data Reduksi data Pengumpulan data Sajian data Penarikan KesimpulanVerif 115

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

5.1 SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab 4 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 5.1.1 Kegiatan pembinaan rohani terdiri dari WL DEVO, morning meeting, sesi pagi, menonton DVD khotbah, sesi malam, dan bible study. 5.1.2 Faktor pendukung pelaksanaan pembinaan rohani di Rumah Damai Desa Cepoko Kota Semarang antara lain adalah sarana dan prasarana cukup memadai, letak atau lokasi Rumah Damai yang jauh dari keramaian jalan raya, pihak lembaga yang bekerjasama dengan pihak luar, Pembina yang berpengalaman, motivasi dari dalam diri peserta untuk sembuh, metode pembinaan yang menggunakan sistem kekeluargaan. 5.1.3 Faktor penghambat pelaksanaan pembinaan rohani di Rumah Damai Desa Cepoko Kota Semarang adalah latar belakang sosial budaya peserta yang berbeda sehingga sering menimbulkan perkelahian, kurangnya tenaga ahli yang profesional, dan kejenuhan peserta karena kegiatan setiap hari hampir sama. 5.1.4 Ada perubahan perilaku sosial peserta ke arah positif setelah mendapatkan pembinaan rohani.