Ciri-ciri jiwa yang sehat mental

201

1. Ciri-ciri jiwa yang sehat mental

ˆ Mampu melaksanakan pekerjaan denagan berbagai masalah yang dihadapinya; ˆ Mampu menjalin hubungan dengan orang lain teman sekerja dengan atasannya; ˆ Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pekerjaannya; ˆ Mampu mengahadapi kesulitan secara realistik dan konstruktif. Sedangkan menurut Expert Commite WHO 1959, orang sehat secara mental adalah “Dapat menyesuaikan diri secara konstruktif pada kenyataan meskipun kenyataan itu mengandung tantangan memperoleh kepuasan kerja dari perjuangan”. Merasa lebih puas memberi daripada menerima, Secara relatif bebas dari ketegangan dan rasa cemas Berhubungan dengan orang lain secara tolong menolong dan saling memuaskan, Menerima kepercayaan untuk dipakai sebagai pelajaran dihari depan, Menjuruskan rasa permusuhan pada penyesuaian yang konstruktif dan kreatif, Mempunyai daya kasih sayang yang besar. 2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan jiwa dan produktivitas Yang berada dalam lingkungan kerja tempat kerja: Œ Lingkungan kerja mekanik, fisik, kimiawi, biologis, dan psikologis Œ Hubungan antar manusia ditempat kerja, baik vertikal maupun horisontal Œ Sistem kerja baik yang menyangkut cara kerja maupun pengantum kerja Œ Pekerja itu sendiri yang berkaitan dengan sifat jenisnya Œ Yang berada di luar lingkungan kerja: Œ Di dalam keluarga sendiri seperti situasi rumah tangga, kondisi keluarga, hubungan antar anggota keluarga, sistem dan nilai dalam keluarga, jumlah keluarga, dan lain-lain. Œ Di dalam masyarakat, meliputi norma-norma masyarakat, posisi dalam masyarakat, hubungan dengan anggota masyarakat, kondisi lingkungan masyarakat, kondisi sosial ekonomi dan kultur masyarakat. 202 Masalah Kualitatif Tingkat ketrampilan yang rendah berakibat produktivitas rendah dan upah juga rendah. Hal ini menyebabkan tenaga kerja tidak tenang karena harus berupaya mencukupi kebutuhan hidupnya. Ketahanan fisik dan psikis juga kurang karena kekurangan gizi. Karena penawaran jauh lebih besar dari pada permintaan me­ nyebabkan nilai kesempatan menjadi prioritas, sehingga mengakibatkan faktor ketepatan pekerjaan dengan kemampuannya the right man is the right job. 3. Pengaruh lingkungan kerja terhadap kesehatan jiwa Lingkungan kerja yang dapat mempengaruhi kesehatan jiwa adalah: a Lingkungan kerja mekanis b Lingkungan kerja fisik c Lingkungan kerja kimiawi d Limgkungan kerja fisiologis e Lingkungan kerja psikologis Lingkungan kerja mekanis, merupakan keadaan dan proses produksi daripada mesin-mesin dan peralatan di perusahaan yang digunakan dalam proses produksi. Lingkungan kerja mekanis dapat menjadi bahaya potensial bila keadaan dan proses daripada mesin-mesin tersebut menimbulkan perasaan tidak aman, mencekam, menjemukan, menekan dan sebagainya. Untuk pencegahannya penting diterapkan unsur-unsur ergonomis dalam pekerjaan dan peralatan tersebut. Lingkungan kerja fisik, antara lain berupa kebisingan, tekanan, panas, radiasi dan lain-lain. Lingkungan kerja fisik secara konkrit akan mempengaruhi kesehatan fisik dan kesehatan jiwa tenaga kerja, apabila telah melampaui NAB. Misalnya, ke­ bisingan yang melampaui NAB dapat mengganggu konsentrasi dan emosi tenga kerja.

6.1.3. Rangkuman