Rangkuman Tugas Tes Formatif Lembar Jawaban Tes Formatif Lembar Kerja siswa

192 Electronics mechanic Mekanik Elektronik Insulator Tukang Isolasi Joiner Tukang Sambung Laborer Buruh Loftsman Tukang Gambar Skala Penuh Machinist Mekanik Mesin Ordonance equipment mechanic Mekanik mesin perlengkapan kapal Painter Tukang Cat Patternmaker Tukang Polatemplate Pipefitter Tukang Penyetelan Pipa Pipewelder Tukang Las Pipa Crane operator operator crane Sheet metal mechanic mekanik lembaran pelat Shipfitter Tukang Penyetelanfit up Shipwright tukang konstruksi dan reparasi kapal kayu Welder Tukang las Jenis pekerjaan, tanggung jawab pekerjaan dan pembagian kerja berbeda un­ tuk setiap galangan. Namun semua jenis pekerjaan digalangan dominan seperti keahlian di atas.

5.5.3. Rangkuman

Pekerja galangan di organisasi dalam departemen atau seksi yang bertanggung jawab pada beberapa aspek pengoperasian perusahaan. Setiap perusahaan mempuyai variasi sendiri organisasinya, biasanya terdiri dari tujuh divisi, yaitu: administrasi, produksi, perencanaan, pengadaan, jaminan mutu dan pengelola proyek. Administrasi mencakup kepala dan staf kantor eksekutif, bendahara, akuntan, pesonil, buruh, tenaga K3, dan tenaga estimasi kerja

5.5.4. Tugas

Diskusikan dan jelaskan,carikan informasi yang elbih cocok, serta dsikripsikan dan presentasikan ? 193

5.5.5. Tes Formatif

1. Coba diskripsikan, serta jelaskan hal yang menyangkut organisasi dalam pergudangan, berupa Departemen pengadaanlogistik , Produksi , Perencanaan, Administrasi ,Departemen jaminan kualitas ? 2. Apa yang dimaksud dengan tenaga kerja jelaskan ?

5.5.6. Lembar Jawaban Tes Formatif

1. Organisasi yang diperlukan meliputi Œ Administrasi mencakup kepala dan staf kantor eksekutif, bendahara, akuntan, pesonil, buruh, tenaga K3, dan tenaga estimasi kerja Œ Produksi merupakan departemen yang bertanggung jawab terhadap pe­ rakitan pengkostruksian di lapangan Œ Perencanaan merupakan departemen yang bertanggungjawab untuk me­ nyiapkan informasi mengenai proyek konstruksi yang akan digunakan da­ lam memproduksi kapal Œ Departemen pengadaanlogistik bertanggung jawab terhadap ketersedi­ aan materialbahan yang akan dipakai untuk membangun kapal 2. SDM pada departemen produksi merupakan supporting utama yang mengerjakanmengkontruksi kapal di lapangan, yang memerlukan berbagai mcam keahlian tenaga kerja.

5.5.7. Lembar Kerja siswa

Format Lembar Kerja terlampir 194 PENERAPAN KESELAMATAN KERJA PERKAPALAN Pentingnya pemahaman tentang tata cara bekerja sesuai dengan manajemen K3 Keselamatan dan kesehatan Kerja, maka dalam buku ini juga disajikan lan­ dasan-landasan yang mendasari ketetapan yang sesuai dengan hukum, pera­ turan – peraturan yang terkait dengan Perundangan, serta bagaimana aturan yang telah ada tersebut berlaku dalam setiap pelaksanaan kegiatan K3. Tenaga kerja Dosen Widyaiswara Guru Instruktur, Mahasiswasiswa, karyawan yang melaksanakan praktikum di laboratorium dilapangan adalah merupakan aset penting Institusi Sekolah. Oleh karena itu asset tersebut perlu diberikan binaan, bimbingan yang intensif tentang tatacara bekerja di dalam laboratorium dan pengetahuan tentang peraturan dan perundangan yang berlaku saat ini. Hal tersebut sangatlah penting karena mereka harus diberikan perlindungan terhadap ancaman bahaya yang berhubungan dengan pekerjaan praktikum. Dengan bertambahnya pengetahuan dan wawasan tentang bahaya yang terjadi bila tidak mematuhi prosedur yang telah ditentukan, maka kecelakaan dan hal – hal yang tidak diinginkan dapat dihindarkan. Peraturan yang ada perlu disosial­ isasikan dan selalu diingatkan secara terus menerus dan berulang-ulang kepa­ da semua jenjang di institusi, mulai dari pihak pengambil kebijakan manajemen, hingga pada pelaksana di tempat praktik, begitu pula pada ling­ kungan kerja. Adapun peraturan dan perundangan adalah sebagai berikut 1. Undang Undang No. 1 Tahun 1970 2. Undang-Undang RI No. 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. 3. Peraturan Menteri Tenaga Kerja R. I Nomor: Per. 04Men1993 4. Keputusan Menteri Tenaga KerjaRepublik Indonesia nomor : kep. 51 men 1999 tentang nilai ambang batas faktor fisika di tempat kerja 5. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1405MenkesSk Xi2002 195 Apa itu K3 ? Pengertian K3 dalam dunia industri sangatlah dipengaruhi akan kebijakan, system dan manajemen industri yang dikembangkan, beberapa Negara maju sangat konsisten dalam melaksanakan K3, hal tersebut dikarenakan output yang diperoleh betul – betul melalui tahapan yang sangat selektif, dan sedapat mungkin meminimalisasi kejadian–kejadian yang tidak diinginkan selama proses berlangsung. Beberapa organisasi dunia ILO, WHO juga merasa berkepentingan guna turut serta membuat dan menentukan kebijakan dalam upaya mengurangi kecelakaan dan kerugian yang berdampak pada SDM tenaga kerja, materil perusahaan dan terutama keamanan dalam bekerja. Dapat diartikan bahwa tujuan utama K3 menciptakan suatu sistim keselamatan dan kesehatan kerja di tempat kerja tempat praktikum dengan melibatkan unsur pemegang kebijakan atau manajemen, tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien, dan efektif.

6.1 KESELAMATAN KERJA DI TEMPAT KERJA

Definisi K3 yang dirumuskan oleh ILO dan WHO “Joint safety and Health Committee, “ dapat ditelaah dengan menggunakan sistematika 4W What, Who, When, Where dan 1 H How Intro to OHS K3 Hendra-2000. Dengan rumusan sederhana tersebut di atas dapat diartikan bahwa tujuan dari K3 yaitu untuk menjaga dan meningkatkan kondisi dan status terutama kesehatan pelaksana kegiatan pada tingkat yang baim terbebas dari lingkungan kerja praktikum yang dapat menyebabkan terganggunya unsur kesehatan K3 sangat penting untuk mewujudkan kualitas hidup dan kemajuan masyarakat sesuai dengan tujuan hidup setiap insan untuk mendapatkan kebahagiaan hidup jasmaniah dan rohaniah. K3 yang berjalan baik dapat mendorong dan memacu peningkatan produksi dan produktivitas, yang pada gilirannya akan meningkatkan daya saing. Dengan demikian untuk mewujudkan K3 diperusahaan perlu dilaksanakan dengan perencanaan dan pertimbangan yang