Model Pembelajaran Ekspositori Landasan Teori

verifikasi. Berdasarkan hasil verifikasi maka dirumuskan prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

2.1.4 Model Pembelajaran Ekspositori

Menurut Joyce dan Alleman 1979 : 57 “expository teaching tends to focus on the teacher, the purpose of teaching as percieved by individual who uses this form is the transmission knowledge. Generally it follows the read-recite- lecture-test format ”. Dalam pelaksanaannya siswa tidak hanya duduk diam mendengarkan dan membuat catatan saja, namun terdapat interaksi komunikasi antara guru dengan siswa. Guru mengajak siswa untuk latihan mengerjakan soal bersama dan siswa dapat bertanya, menyanggah dan mengutarakan jawabannya. Jadi pembelajaran ekspositori adalah model pembelajaran yang pelaksanaannya diawali dengan guru memberikan keterangan, definisi, prinsip dan konsep materi pelajaran serta memberikan contoh-contoh latihan pemecahan masalah dalam bentuk ceramah, demonstrasi, tanya jawab dan penugasan. Menurut Kauchak et al.. 1989 : 176 menyatakan bahwa, “steps in the expository teaching concepts: 1. define concept and clarify terms, 2. link to superordinate concepts, 3. Present positive or negative examples. 4. Classify and exp lain additional teacher’s examples as either positive or negative, 5. Provide additional examples. ” Dari uraian diatas dikemukakan implementasi model pembelajaran ekspositori dalam materi kubus dan balok adalah sebagai berikut: a Guru menerangkan materi kubus dan balok . b Guru memberikan contoh soal beserta penyelesaiaannya. c Guru memberikan latihan soal. d Siswa menyelesaikan soal yang diberikan. e Setelah siswa menyelesaikan soal yang diberikan, guru mengajak siswa untuk membahas soal yang diberikan, disini terjadi proses diskusi antara guru dengan siswa dan antara siswa dengan siswa. f Guru memberikan penekanan pada materi yang dirasa masih sulit dipahami siswa. g Guru memberikan kesimpulan. Langkah-langkah dalam pelaksanaan model pembelajaran ekspositori, yaitu: 1. Persiapan Preparation Tahap persiapan berkaitan dengan mempersiapkan siswa untuk menerima pelajaran. Dalam strategi ekspositori, langkah persiapan merupakan langkah yang sangat penting. Keberhasilan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan strategi ekspositori sangat tergantung pada langkah persiapan. 2. Penyajian Presentation Langkah penyajian adalah langkah penyampaian materi pelajaran sesuai dengan persiapan yang telah dilakukan. Yang harus dipikirkan guru dalam penyajian ini adalah bagaimana agar materi pelajaran dapat dengan mudah ditangkap dan dipahami oleh siswa. 3. Korelasi Correlation Langkah korelasi adalah langkah menghubungkan materi pelajaran dengan pengalaman siswa atau dengan hal-hal lain yang memungkinkan siswa dapat menangkap keterkaitannya dalam struktur pengetahuan yang telah dimilikinya. Langkah korelasi dilakukan untuk memberikan makna terhadap materi pelajaran, baik makna untuk memperbaiki struktur pengetahuan yangtelah dimilikinya maupun makna untuk meningkatkan kualitas kemampuan berpikir dan kemampuan motorik siswa. 4. Menyimpulkan Generalization Menyimpulkan adalah tahapan untuk memahami inti core dari materi pelajaran yang telah disajikan. Langkah menyimpulkan merupakan langkah yang sangat penting dalam strategi ekspositori, sebab melalui langkah menyimpulkan siswa akan dapat mengambil inti sari dari proses penyajian. 5. Mengaplikasikan Application Langkah aplikasi adalah langkah unjuk kemampuan siswa setelah mereka menyimak penjelasan guru. Langkah ini merupakan langkah yang sangat penting dalam proses pembelajaran ekspositori, sebab melalui langkah ini guru akan dapat mengumpulkan informasi tentang penguasaan dan pemahaman materi pelajaran oleh siswa. Teknik yang biasa dilakukan pada langkah ini di antaranya: 1 dengan membuat tugas yang relevan dengan materi yang telah disajikan, 2 dengan memberikan tes yang sesuai dengan materi pelajaran Sanjaya 2007:183.

2.1.5 Media Pembelajaran