3.5.4 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan:
1. Uji Simultan uji-f
Uji simultan uji-f ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel dependen kinerja terhadap variabel independen kepemimpianan
dan motivasi secara bersama –sama simultan dengan tingkat
signifikan yang digunakan sebesar α = 5. Kaidah pengambilan keputusan dalam uji-f dengan menggunakan SPSS adalah:
a. Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima. b. Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak.
2. Uji Partial uji-t
Uji partial uji-t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing –
masing variabel independen kepemimpianan dan motivasi terhadap variabel dependen kinerja. Kaidah pengambilan keputusan dalam
uji-t dengan menggunakan SPSS adalah:
1. Jika probabilitas 0,05, maka Ho diterima variance sama 2. Jika probabilitas 0,05, maka Ho ditolak variance berbeda
3. Uji Koefisien Determinasi Koefisien determinasi merupakan ukuran yang dapat dipergunakan
untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel bebas terhadap variabel tidak bebas. Bila koefisien determinasi
= 0, berarti variabel bebas tidak mempunyai pengaruh sama sekali = 0
terhadap variabel tidak bebas. Sebaliknya, jika koefisien determinasi
= 1, berarti variabel tidak bebas 100 dipengaruhi oleh variabel bebas. Karena itu letak
berada dalam selang interval antara 0 dan 1, secara aljabar dinyatakan 0
1. secara sederhana
merupakan suatu ukuran kemajuan ditinjau dari sudut pengurangan kesalahan total total error.
menunjukkan pengurangan atas kesalahan total ketika diplot sebuah garis regresi.
50
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Sari Tembakau Harum merupakan industri yang bergerak dalam bidang industri rokok yang memproduksi rokok kretek dari merek dagang
PT. HM. Sampoerna Tbk. yaitu Sampoerna Hijau. Dan hasil produksi rokok tersebut akan dipasarkan ke seluruh wilayah Jawa Tengah dan sekitarnya. Tujuan
didirikannya perusahaan ini adalah untuk menambah jumlah pasokan rokok yang dibutuhkan dalam upaya memenuhi permintaan pasar konsumen yang semakin
luas. Selain itu juga memberikan manfaat yaitu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat di Kabupaten Kendal, mendorong laju perekonomian sehingga
kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan. Misi dari PT Sari Tembakau Harum adalah menjadi perusahaan yang
bertanggung-jawab secara sosial dan pemimpin dalam industri yang memandang ke arah cakrawala peluang bisnis yang lebih luas ke masa depan. Dan menjadi
perusahaan tembakau terkemuka di Indonesia
yang
menawarkan pengalaman merokok terbaik kepada perokok dewasa di Indonesia. Hal ini perusahaan lakukan
dengan senantiasa mencari tahu keinginan konsumen, dan memberikan produk yang dapat memenuhi harapan mereka. Perusahaan selalu mengutamakan dalam
hal kualitas, inovasi dan keunggulan.
Visi PT Sari Tembakau Harum terkandung dalam “Falsafah Tiga
Tangan”. Falsafah tersebut mengambil gambaran mengenai lingkungan usaha dan peranan perusahaan di dalamnya. Masing-
masing dari ketiga ”Tangan”, yang mewakili perokok dewasa, karyawan dan mitra bisnis, serta masyarakat luas,
merupakan pihak yang harus dirangkul oleh PT. Sari Tembakau Harum untuk meraih visi menjadi perusahaan paling terkemuka di Indonesia.
PT. Sari Tembakau Harum meraih ketiga kelompok ini dengan cara sebagai berikut:
1. Memproduksi rokok kretek berkualitas tinggi. PT. Sari Tembakau Harum berkomitmen penuh untuk
memproduksi sigaret berkualitas tinggi dengan pemilihan bahan baku yang bermutu baik.
2. Memberikan kompensasi dan lingkungan kerja yang baik kepada karyawan dan membina hubungan baik dengan mitra usaha
Karyawan adalah aset terpenting PT. Sari Tembakau Harum. Kompensasi, lingkungan kerja dan peluang yang baik untuk
pengembangan adalah kunci utama membangun motivasi dan produktivitas karyawan.
3. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas Kesuksesan PT. Sari Tembakau Harum tidak terlepas dari
dukungan masyarakat. Dalam memberikan sumbangsih, perusahaan memfokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan,
pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karyawan.
4.1.2 Hasil Analisis Data 4.1.2.1
Analisis Deskriptif Persentase 1.
Kepemimpinan
Tabel 4.1 Deskripsi Frekuensi
Kepemimpinan No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik 61
61 2.
68 ≤ 84 Baik
36 36
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik 3
3 4.
36 ≤ 52 Kurang Baik
5. 20 ≤ 36
Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 61 kepemimpinan tergolong dalam kriteria sangat baik; 36 kepemimpinan berada dalam kriteria baik; dan
3 kepemimpinan berada dalam kriteria cukup baik. Hasil penelitian tentang kepemimpinan pada lampiran diperoleh total skor
sebesar 6331 dengan skor ideal 7500 , sehingga diperoleh rata-rata 84,41. Hal ini menunjukkan bahwa variabel kepemimpinan termasuk dalam kriteria sangat
baik.
Pada variabel kepemimpinan ini terdapat 8 indikator yang menjelaskan tentang kepemimpinan yaitu bersifat adil, memberikan sugesti, mendukung
tercapainya tujuan, sebagai katalisator, menciptakan rasa aman, sebagai wakil dari organisasi, sumber inspirasi, dan bersikap menghargai. Dan indikator-indikator
tersebut bisa dijelaskan melalui analisis berikut ini:
a. Bersifat Adil
Tabel 4.2 Deskripsi Frekuensi
Bersifat Adil No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
72 72
2. 68 ≤ 84
Baik
22 22
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
6 6
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik 5.
20 ≤ 36 Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 72 indikator bersifat adil tergolong dalam sangat baik; 22 indikator bersifat adil berada dalam kriteria
baik; dan 6 indikator bersifat adil berada dalam kriteria cukup baik. Hasil penelitian tentang bersifat adil pada lampiran diperoleh total skor
sebesar 880 dengan skor ideal = 1000, sehingga diperoleh rata-rata = 880 : 1000 x 100 = 88, termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa
mayoritas karyawan menilai Kepala bagian produksi telah berlaku adil dengan tidak membeda-bedakan karyawan satu dengan yang lain dalam pemberian tugas
dan selalu memberikan teguran atau sanksi kepada setiap karyawan yang terlambat.
b. Memberikan Sugesti
Tabel 4.3 Deskripsi Frekuensi
Memberi Sugesti No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
55 55
2. 68 ≤ 84
Baik
37 37
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
8 8
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik 5.
20 ≤ 36 Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 55 indikator memberikan sugesti tergolong dalam kriteria sangat baik; 37 indikator memberikan sugesti
berada dalam kriteria baik; dan 8 indikator memberikan sugesti berada dalam kriteria cukup baik.
Hasil penelitian tentang memberikan sugesti pada lampiran diperoleh total skor sebesar 447, sehingga diperoleh rata-rata = 447 : 500 x 100 = 89,4
termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan menilai bahwa Kepala bagian produksi selalu memberikan saran secara baik
apabila karyawan mengalami kesalahan dalam menyelelesaikan tugas.
c. Mendukung Tujuan
Tabel 4.4 Deskripsi Frekuensi
Mendukung Tujuan No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
63 63
2. 68 ≤ 84
Baik
31 31
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
6 6
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik 5.
20 ≤ 36 Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 63 indikator mendukung tujuan tergolong dalam kriteria sangat baik; 31 indikator mendukung tujuan berada
dalam kriteria baik; dan 6 indikator mendukung tujuan berada dalam kriteria cukup baik.
Hasil penelitian tentang mendukung tujuan pada lampiran diperoleh total skor sebesar 858, sehingga diperoleh rata-rata = 858 : 1000 x 100 = 85,8
termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai Kepala bagian produksi selalu memberikan informasi dengan
baik tentang petunjuk pelaksanaan kerja yang benar serta mengoreksi hasil pekerjaan semua karyawannya.
d. Sebagai Katalisator
Tabel 4.5 Deskripsi Frekuensi
Sebagai Katalisator No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
44 44
2. 68 ≤ 84
Baik
53 53
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik 4.
36 ≤ 52 Kurang Baik
3 3
5. 20 ≤ 36
Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 44 indikator sebagai katalisator tergolong dalam kriteria sangat baik; 53 indikator sebagai katalisator berada
dalam kriteria baik; dan 3 indikator sebagai katalisator berada dalam kriteria kurang baik.
Hasil penelitian tentang sebagai katalisator pada lampiran diperoleh total skor sebesar 842, sehingga diperoleh rata-rata = 842 : 1000 x 100 = 84,2
termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan menilai bahwa Kepala bagian produksi dengan sangat baik menjadi penengah
untuk mendamaikan kedua karyawan yang bersteru atau terlibat masalah dan selalu mengawasi setiap karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
e. Menciptakan Rasa Aman
Tabel 4.6 Deskripsi Frekuensi Menciptakan Rasa Aman
No Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
39 39
2. 68 ≤ 84
Baik
45 45
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
13 13
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik
3 3
5. 20 ≤ 36
Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 39 indikator menciptakan rasa aman tergolong dalam kriteria sangat baik; 45 indikator menciptakan rasa aman
berada dalam kriteria baik; 13 indikator menciptakan rasa aman berada dalam kriteria kurang baik, dan 3 indikator menciptakan rasa aman berada dalam
kriteria kurang baik. Hasil penelitian tentang menciptakan rasa aman pada lampiran diperoleh
total skor sebesar 420, sehingga diperoleh rata-rata 420 : 500 x 100 = 84 termasuk dalam kriteria sangat baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan menilai Kepala bagian produksi telah memberikan rasa aman dengan baik, tidak pernah bersikap kasar pada saat menegur karyawannya yang
melakukan kesalahan.
f. Sebagai Wakil Organisasi
Tabel 4.7 Deskripsi Frekuensi
Sebagai Wakil Organisasi No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik 50
50 2.
68 ≤ 84 Baik
47 47
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik 4.
36 ≤ 52 Kurang Baik
3 3
5. 20 ≤ 36
Tidak Baik
Jumlah 100
100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 50 indikator sebagai wakil organisasi tergolong dalam kriteria sangat baik; 47 indikator sebagai wakil
organisasi berada dalam kriteria baik; dan 3 indikator sebagai wakil organisasi berada dalam kriteria kurang baik.
Hasil penelitian tentang sebagai wakil organisasi pada lampiran diperoleh total skor sebesar 828, sehingga diperoleh rata-rata = 828 : 1000 x100 =
82,8 termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai Kepala bagian produksi telah bersikap tegas dalam mengambil
setiap keputusan organisasi dan sering dipercaya untuk mewakili perusahaan dalam setiap rapat organisasi.
g. Sumber Inspirasi Tabel 4.8
Deskripsi Frekuensi Sumber Inspirasi
No Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
43 43
2. 68 ≤ 84
Baik
43 43
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
14 14
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik 5.
20 ≤ 36 Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 43 indikator sumber inspirasi tergolong dalam kriteria sangat baik; 43 indikator sumber inspirasi berada
dalam kriteria baik; dan 14 indikator sumber inspirasi berada dalam kriteria cukup baik.
Hasil penelitian tentang sumber inspirasi pada lampiran diperoleh total skor sebesar 1244, sehingga diperoleh rata-rata = 1244 : 1500 x 100 = 82,93
termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai bahwa Kepala bagian produksi telah memberikan keteladanan yang baik
kepada karyawannya dengan selalu datang tepat waktu, berpenampilan rapi dan menarik, serta cepat dan tegas dalam mengambil keputusan ketika ada masalah
dalam perusahaan.
h. Bersikap Menghargai
Tabel 4.9 Deskripsi Frekuensi
Bersikap Menghargai No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
50 50
2. 68 ≤ 84
Baik
41 41
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
6 6
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik
3 3
5. 20 ≤ 36
Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 50 indikator bersikap menghargai tergolong dalam kriteria sangat baik; 41 indikator bersikap
menghargai berada dalam kriteria baik; 6 indikator bersikap menghargai berada dalam kriteria kurang baik, dan 3 indikator bersikap menghargai berada dalam
kriteria kurang baik. Hasil penelitian tentang bersikap menghargai pada lampiran diperoleh total
skor sebesar 812, sehingga diperoleh rata-rata = 812 : 1000 x 100 = 81,2 termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan menilai
bahwa Kepala bagian produksi telah menghargai kinerja karyawannya dengan baik dan sering menyapa serta bersikap ramah kepada setiap karyawannya di
kantor, serta menghargai pendapat atau masukan dari karyawan.
2. Motivasi
Tabel 4.10 Deskripsi Frekuensi
Motivasi No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
13 13
2. 68 ≤ 84
Baik
69 69
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
18 18
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik 5.
20 ≤ 36 Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 13 motivasi tergolong dalam kriteria sangat baik; 69 motivasi berada dalam kriteria baik, dan 18 motivasi
berada dalam kriteria cukup baik. Hasil penelitian tentang motivasi pada lampiran diperoleh total skor
sebesar 3869, sehingga diperoleh rata-rata = 3869 : 5000 x 100 = 77,38. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi kerja karyawan sudah baik.
Pada variabel motivasi ini terdapat 5 indikator yang menjelaskan tentang motivasi yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial,
kebutuhan penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri. Dan indikator-indikator tersebut bisa dijelaskan melalui analisis berikut ini:
a. Kebutuhan Fisik
Tabel 4.11 Deskripsi Frekuensi
Kebutuhan Fisik No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
18 18
2. 68 ≤ 84
Baik
59 59
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
23 23
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik 5.
20 ≤ 36 Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 18 indikator kebutuhan fisik tergolong dalam kriteria sangat baik; 59 indikator kebutuhan fisik berada dalam
kriteria baik; dan 23 indikator kebutuhan fisik berada dalam kriteria cukup baik. Hasil penelitian tentang kebutuhan fisik pada lampiran diperoleh total skor
sebesar 1163, sehingga diperoleh rata-rata = 1163 : 1500 x 100 = 77,53 termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan telah
memenuhi kebutuhan fisik setiap karyawannya seperti Tunjangan Hari Raya, tunjangan uang makan, dan cuti dari pekerjaan sesuai dengan jatah yang telah
ditentukan.
b. Kebutuhan Rasa Aman
Tabel 4.12 Deskripsi Frekuensi
Kebutuhan Rasa Aman
No Interval
Kriteria Frekuensi
Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
33 33
2. 68 ≤ 84
Baik
51 51
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
13 13
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik
3 3
5. 20 ≤ 36
Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 33 indikator kebutuhan rasa aman tergolong dalam kriteria sangat baik; 51 indikator kebutuhan rasa aman
berada dalam kriteria baik; 13 indikator kebutuhan rasa aman berada dalam kriteria kurang baik, dan 3 indikator kebutuhan rasa aman berada dalam kriteria
kurang baik. Hasil penelitian tentang kebutuhan rasa aman pada lampiran diperoleh
total skor sebesar 769, sehingga diperoleh rata-rata == 769 : 1000 x 100 = 76,9 termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan mayoritas karyawan
bahwa perusahaan telah memenuhi jaminan keamanan secara baik dengan memberikan asuransi keamanan kepada setiap karyawannya serta menyediakan
tempat parkir yang luas dan aman untuk kendaraan karyawan.
c. Kebutuhan Sosial
Tabel 4.13 Deskripsi Frekuensi
Kebutuhan Sosial No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
23 23
2. 68 ≤ 84
Baik
58 58
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
19 19
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik 5.
20 ≤ 36 Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 23 indikator kebutuhan sosial tergolong dalam kriteria sangat baik, 58 indikator kebutuhan sosial berada
dalam kriteria baik, dan 19 indikator kebutuhan sosial berada dalam kriteria cukup baik.
Hasil penelitian tentang kebutuhan sosial pada lampiran diperoleh total skor sebesar 404, sehingga diperoleh rata-rata = 404 : 500 x 100 = 80,8
termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai bahwa kerjasama antar karyawan sudah baik. Apabila salah satu karyawan
mengalami kesulitan,
rekan kerja
yang lain
bersedia membantu
menyelesaiakannya.
d. Kebutuhan Penghargaan
Tabel 4.14 Deskripsi Frekuensi
Kebutuhan Penghargaan No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
36 36
2. 68 ≤ 84
Baik
61 61
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
3 3
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik 5.
20 ≤ 36 Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 36 indikator kebutuhan penghargaan tergolong dalam kriteria sangat baik; 61 indikator kebutuhan
penghargaan berada dalam kriteria baik; dan 3 indikator kebutuhan penghargaan berada dalam kriteria cukup baik.
Hasil penelitian tentang kebutuhan penghargaan pada lampiran diperoleh total skor sebesar 806, sehingga diperoleh rata-rata = 806 : 1000 x 100 =
80,6 termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas karyawan menilai bahwa penghargaan kinerja dari perusahaan kepada karyawan
sudah baik. Perusahaan selalu memberikan bonus kepada karyawannya yang berprestasi dan memberikan kesempatan promosi jabatan kepada semua karyawan
yang memenuhi persyaratan.
e. Kebutuhan Aktualisasi Diri
Tabel 4.15 Deskripsi Frekuensi
Kebutuhan Aktualisasi Diri No
Interval Kriteria
Frekuensi Persentase
1. 84 ≤ 100
Sangat Baik
25 25
2. 68 ≤ 84
Baik
48 48
3. 52 ≤ 68
Cukup Baik
18 18
4. 36 ≤ 52
Kurang Baik
9 9
5. 20 ≤ 36
Tidak Baik
Jumlah
100 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2012
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa 25 indikator kebutuhan aktualisasi diri tergolong dalam kriteria sangat baik; 48 indikator kebutuhan
aktualisasi diri berada dalam kriteria baik; 18 indikator kebutuhan aktualisasi diri berada dalam kriteria cukup baik, dan 9 indikator kebutuhan aktualisasi diri
berada dalam kriteria kurang baik. Hasil penelitian tentang kebutuhan aktualisasi diri pada lampiran diperoleh
total skor sebesar 727, sehingga diperoleh rata-rata = 727 : 1000 x 100 = 72,7 termasuk dalam kriteria baik. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas
karyawan menilai bahwa perusahaan telah memenuhi kebutuhan aktualisasi diri setiap karyawannya dengan baik. Perusahaan memberikan kesempatan kepada
karyawan untuk berkreativitas atau melakukan inovasi dalam bekerja serta diberi kesempatan untuk menyampaikan gagasan di dalam suatu rapat perusahaan.
3. Kinerja