37 Gambar 2.1. Skema Kerangka Berfikir
2.3 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan uraian landasan teori diatas, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar dasar gambar teknik siswa melalui model pembelajaran Problem Based
Learning pada kelas X TGB di SMK Negeri 3 Semarang, maka dirumuskan suatu
Masalah Praktik Belajar Mengajar
PBM
Proses belajar mengajar yang
masih didominasi oleh peran guru
Metode pengajaran konvensional, guru
memprioritaskan menghabiskan materi
Hasil belajar siswa yang masih rendah
Perencanaan metode Problem Based
Learning
Proses pembelajaran Problem Based
Learning
Evaluasi dan Perbaikan
Pembelajaran yang menarik
Hasil yang lebih baik
Pembelajaran yang kurang atau tidak menarik
38 hipotesis yaitu model pembelajaran Problem Based Learning dapat meningkatkan
hasil belajar pada mata pelajaran gambar teknik peserta didik kelas X SMK Negeri 3 Semarang Tahun Ajaran 20142015.
39
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Sedangkan desain eksperimen yang digunakan adalah Quasi
Experimental Design atau desain eksperimen semu. Penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode sistematis guna membangun hubungan yang mengandung
sebab akibat melalui langkah manipulasi, pengendalian dan pengamatan, dan desain eksperimen semu adalah suatu desain penelitian yang memiliki kelompok kontrol,
tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel –variabel dari
luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen Sugiyono, 2010. Penggunaan eksperimen semu dalam panelitian ini dikarenakan subyek penelitiannya adalah
manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif. Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonequivalent Control Group Design Sugiyono, 2009: 116. Langkah penelitian dilakukan dengan membagi subjek yang diteliti menjadi dua kelompok. Kelompok
yang pertama adalah kelompok experimen dan kelompok yang kedua adalah kelompok kontrol. Kemudian kedua kelompok diberi pretest untuk mengetahui
keadaan awal. Jika tidak ada perbedaan, kelompok eksperimen dan kontrol memiliki kemampuan awal yang sama. Selanjutnya kelompok eksperimen diberi
perlakuan treatment berupa metode pembelajaran Problem Based Learning, sedangkan kelompok kontrol diberi pembelajaran yang diajarkan gurunya seperti