89
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada
Mata Pelajaran Gambar Teknnik Kelas X Teknik Gambar Bangunan TGB SMK Negeri 3 Semarang Tahun Ajaran 20142015 pada materi menyajikan gambar
konstruksi geometris, diperoleh simpulan sebagai berikut : Penerapan model pembelajaran Problem Based Learing dapat meningkatkan
hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas X program keahlian teknik gambar bangunan SMK Negeri 3 Semarang terhadap
hasil belajar kelompok eksperimen dengan kelompok kontrol. Hal ini terlihat dari rerata dan uji kesamaan dua rata-rata nilai hasil belajar pada tiga ranah.
Ditinjau dari rerata diperoleh ranah kognitif 78,47 berbanding 70,59, ranah afektif 79,17 berbanding 75,42, ranah psikomotorik 82,40 berbanding 78,44.
Ditinjau dari uji kesamaan dua rata-rata diperoleh ranah kognitif t
hitung
dengan t
tabel
3,569 1,994, ranah afektif t
hitung
dengan t
tabel
2,008 1,994, ranah psikomotorik t
hitung
dengan t
tabel
6,487 1,994. Dari simpulan di atas diperoleh bahwa model pembelajaran Problem Based
Learning dapat meningkatkan hasil belajar pada ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa kelas X Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 3 Semarang.
90
5.2. Implikasi
Implikasi penelitian ini dapat memberikan pengaruh positif bagi siswa,
guru, sekolah dan jurusan teknik bangunan di SMK Negeri 3 Semarang. Model
pembelajaran Problem Based Learning memberikan variasi baru bagi para siswa dalam menerima pembelajaran. Siswa lebih mudah memahami materi yang
diajarkan karena pembelajaran diarahkan untuk menganalisis dan mengatasi permasalahan nyata dalam dunia industri.
5.3. Keterbatasan Penelitian
Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti tak lepas dari berbagai keterbatasan. Keterbatasan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Penelitian ini hanya dibatasi untuk satu sekolah, yaitu SMK N 3 Semarang yang dijadikan subyek penelitian, sehingga jika penelitian ini diterapkan pada
sekolah lain hasil data yang diperoleh kemungkinan berbeda. 2 Penelitian eksperimen ini dilaksanakan pada kelas kontrol dan eksperimen
yang masih berada pada satu lingkup sekolah, maka masih memungkinkan adanya bias dalam pengambilan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan
peneliti tidak bisa mengontrol diskusi yang mungkin terjadi antara siswa kelas kontrol dengan kelas eksperimen saat diluar kegiatan belajar-mengajar.
3 Peneliti tidak dapat mengubah susunan kelas karena susunan pembagian kelas sudah ditetapkan dari pihak sekolah.
91
5.4. Saran