polimerisasi dan
berikatan dengan
akseptor membentuk
selulosa http:inacofood.wordpress.com.
2.2.3 Selulosa Bakteri
Selulosa bakteri merupakan polimer alam yang sifatnya mirip dengan hidrogel yang diperoleh dari polimer sintetik; sebagai contoh selulosa bakteri menunjukkan
kandungan air yang tinggi 98 – 99, daya serap cairan yang baik, bersifat non-
alergenik dan dapat disterilisasi tanpa mempengaruhi karakteristik dari bahan tersebut. Karena karakteristiknya yang mirip seperti kulit manusia, maka selulosa
bakteri dapat digunakan sebagai pengganti kulit untuk merawat luka bakar yang
serius Ciechanska D.,2004.
Selulosa merupakan komponen dari dinding sel tumbuhan. Beberapa bakteri juga dapat menghasilkan selulosa yang disebut bioselulosa atau selulosa
bakteri. Selulosa tumbuhan dan selulosa bakteri mempunyai struktur kimia yang sama, tetapi memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda. Meskipun selulosa
bakteri mempunyai struktur kimia yang sama seperti selulosa dari tumbuhan, tetapi selulosa bakteri tersusun oleh serat-serat selulosa yang lebih baik dari
selulosa tumbuhan. Setiap serat-serat tunggal dari selulosa bakteri mempunyai diameter 50 nm. Panjang seratnya tidak dapat ditentukan karena kumpulan serat-
serat tunggal selulosa saling melilit satu sama lain membentuk struktur jaringan Philips G.O. dan William,P.A.,2000.
Selulosa yang diperoleh dari proses fermentasi adalah termasuk jenis polisakarida mikroba yang tersusun oleh serat selulosa yang dihasilkan oleh strain
xylinum, subspecies dari Acetobacter aceti, suatu bakteri non patogen, dan dinamakan sebagai selulosa bakteri atau selulosa yang diperoleh dari fermentasi
dengan bantuan mikroba Philip G.O. dan William P.A.,2000.
Pembentukan selulosa bakteri oleh Acetobacter xylinum tidak lepas dari peran gula sebagai sumber nutrisi bagi bakteri. Gula pasir merupakan sukrosa
yang bersumber dari tebu. Sukrosa dapat mengalami hidrolisis dan terpecah menjadi fruktosa dan glukosa. Hasil dari hidrolisis ini merupakan gula invert
Anna P., 1994. Adanya enzim sukrase akan mengubah sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa.
2.2.4 Aplikasi Selulosa Bakteri dalam Bidang Kesehatan