PENDAHULUAN A. Sintesis Mono dan Diasilgliserol Dari Refined Bleached Deodorized Palm Oil (Rbdpo) Dengan Cara Gliserolisis Kimia

1

I. PENDAHULUAN A.

LATAR BELAKANG Kelapa sawit merupakan salah satu komoditi perkebunan yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan kearah agroindustri karena beragam produk dari komoditi tersebut. Indonesia berpeluang menjadi negara produsen utama minyak kelapa sawit dunia, karena setiap tahun luas areal perkebunan kelapa sawit mengalami peningkatan sekitar 150.000 sampai 200.000 ha yang diiringi dengan peningkatan produksi Crude Palm Oil CPO. Sampai akhir tahun 2000 produksi CPO adalah sekitar 6.5 juta ton dan pada tahun 2012 diperkirakan Indonesia akan menjadi produsen CPO terbesar didunia dengan total produksi sebesar 15 juta ton pertahun Darnoko, et al., 2001. Minyak sawit yang diperoleh dari hasil ekstraksi daging buah kelapa sawit merupakan minyak sawit kasar Crude Palm Oil. Untuk memperoleh minyak goreng minyak makan maka perlu dilakukan proses lebih lanjut yaitu netralisasi, dekolorisasi, dan deodorisasi, yang disebut minyak RBDPO Refined Bleached Deodorized Palm Oil serta fraksinasi Ketaren, 1986. Minyak sawit dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan emulsifier. Emulsifier merupakan bahan yang digunakan untuk mengurangi tegangan permukaan pada interfasial dua fase yang dalam keadaan normal tidak saling bercampur, sehingga menyebabkan keduanya dapat bercampur dan membentuk emulsi. Emulsifier yang digunakan untuk produk pangan merupakan suatu bentuk ester asam lemak edible Dziezak, 1988. Campuran Mono dan Diasilgliserol MDAG merupakan emulsifier yang paling banyak digunakan dalam industri pangan, yaitu sekitar 70 dari total penggunaan emulsifier Kamel, 1991 dan O’Brien, 1998. Secara komersial, MDAG dapat diperoleh dengan proses gliserolisis, yaitu dengan mereaksikan triasilgliserol TAG dan gliserol, menggunakan katalis alkali pada suhu tinggi sekitar 200 o C Sonntag, 2 1982. Proses gliserolisis dibawah kondisi demikian dapat mencapai hasil 60 monoasilgliserol, tetapi proses tersebut menghasilkan produk dengan warna yang gelap Mc Neill, 1993. Menurut Elizabeth dan Boyle 1997, MDAG dapat juga diproduksi dengan cara yang lebih mild, yaitu dengan gliserolisis enzimatis. Akan tetapi biaya pembuatannya menjadi mahal mengingat tingginya harga enzim. Dengan pertimbangan potensi minyak sawit, nilai ekonomi dan kebutuhan akan monoasilgliserol, kiranya perlu untuk dilakukan pengembangan dan penelitian lebih lanjut tentang produksi MDAG. Salah satu teknik pengolahan yang diharapkan dapat menghasilkan MDAG dengan harga relatif terjangkau dan mutu baik adalah penerapan teknik gliserolisis menggunakan katalis kimia.

B. TUJUAN

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah dari minyak sawit dengan cara mengolahnya menjadi produk yang mempunyai nilai ekonomis tinggi yaitu Mono dan Diasilgliserol. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah: 1. Mencari kondisi optimum sintesis mono dan diasilgliserol berbahan baku minyak sawit yang dimurnikanRefined, Bleached, Deodorised, Palm Oil RBDPO menggunakan katalis kimia. 2. Karakterisasi sifat fisikokimia produk mono dan diasilgliserol yang dihasilkan. 3

II. TINJAUAN PUSTAKA A. KELAPA SAWIT