Lebah madu yang telah dibudidayakan Lebah madu yang belum dapat dibudidayakan

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Klasifikasi dan Jenis Lebah Madu

Lebah madu sudah lama dikenal oleh masyarakat Indonesia. Keadaan ini dapat diketahui dengan adanya berbagai nama lebah dalam bahasa daerah, misalnya nyiruan Sunda, tawon Jawa, labah Minang, loba Tapanuli, dan sebagainya Pusat Pelebahan Apiari Pramuka, 2003. Secara umum, klasifikasi lebah madu dapat dijelaskan sebagai berikut : Kerajaan : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Hymenoptera Famili : Apidae Genus : Apis Spesies : Apis andreniformis, Apis cerana, Apis dorsata, Apis florae, Apis koschevnikovi, Apis laboriosa, Apis mellifera Menurut Halim dan Suharno 2001 lebah madu terdiri dari 5 jenis, yaitu Apis florae, Apis trigona, Apis cerana javanica indica, Apis mellifera, dan Apis dorsata. Namun tidak semua lebah madu dapat dibudidayakan Pusat Perlebahan Apiari Pramuka, 2003.

2.1.1 Lebah madu yang telah dibudidayakan

a. Apis koschevnikovi Jenis ini banyak tersebar di Pulau Kalimantan dan Sumatera Barat. Ciri-ciri yang paling menonjol bila dibandingkan dengan A. cerana adalah warna merah disebagian besar tubuhnya yang berukuran sedikit lebih besar. Menurut beberapa peternak lebah di Kalimantan Selatan lebah madu jenis ini lebih produktif dari pada jenis A. cerana. b. Apis mellifera Jenis ini merupakan lebah madu utama yang dibudidayakan hampir disemua negara, termasuk Indonesia. Lebah ini banyak terdapat di Eropa seperti Perancis, Yunani, Spanyol, dan Yugoslavia. Di Negara-negara tersebut, lebah yang utama dibudidayakan adalah A. mellifera lebah coklat Eropa, A. mellifera ligustica lebah kuning Italia, dan A. mellifera carnica lebah kelabu Carniola. Jenis ini berukuran sedikit lebih besar dari A. cerana dan memiliki gelang berwarna di belakang abdomen. Jenis ini dibudidayakan karena produksi madunya yang tinggi. c. Apis cerana Jenis ini merupakan lebah madu asli Asia yang menyebar mulai dari Afganistan, Cina, sampai Jepang termasuk Indonesia. Jenis ini banyak dibudidayakan karena memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap iklim setempat. Produktivitas madu A. cerana di Indonesia masih tergolong rendah, yaitu antara 1-5 kg per koloni per tahun. Bentuk tubuhnya hampir menyerupai A. dorsata hanya saja lebih kecil dan lebih jinak.

2.1.2 Lebah madu yang belum dapat dibudidayakan

a. Apis dorsata Jenis ini hanya berkembang di kawasan sub tropis dan tropis Asia, seperti Indonesia, Philipina, dan pulau-pulau lainnya. Sejak dulu madu lebah jenis ini telah diperdagangkan sebagai madu hutan yang terkenal di kawasan Asia. Madu alam yang banyak dihasilkan dari Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian, dan pulau-pulau di Nusa Tenggara Barat serta Nusa Tenggara timur berasal dari jenis A. doersata. Sarang A. dorsata tergantung di cabang pohon, tebing batuan, atau pada celah bangunan. Ukuran sarang bervariasi dengan ukuran terpanjang dan tertinggi dapat mencapai dua meter. Oleh karena keagresifan dan keganasannya, sampai sekarang A. dorsata belum dapat dibudidayakan Pusat Pelebahan Apiari Pramuka, 2003. Produksi madunya bervariasi tergantung musim dan komposisi populasi dalam koloni. b. Apis andreniformis Lebah jenis ini merupakan lebah madu asli Indonesia yang membangun sarangnya secara tunggal atau selembar dan menggantungnya di tempat-tempat terbuka pada cabang pohon atau bukit batu yang terjal. Lebah madu ini dapat ditemukan di daerah pemukiman dan hutan-hutan pada ketinggian tempat 500 mdpl. Sampai sekarang jenis ini belum berhasil dibudidayakan dan informasi mengenai jenis ini sangat terbatas. c. Apis florea Ukuran tubuh jenis ini paling kecil diantara jenis lebah madu lainnya. Jenis ini tersebar mulai dari Oman dan Iran di Asia Barat terus ke dataran India hingga Indonesia, tetapi tidak terdapat di utara Pegunungan Himalaya. Satu koloni A. florea biasanya membangun sarang tunggal satu sisiran dengan lebar ± 35 cm, tinggi ± 27 cm, dan tebal ± 1,8 cm. Sisiran sarang tersebut menggantung pada sehelai daun atau melingkari dahan pohon. Terkadang sarang dibangun juga dalam rongga liang atau gua, ataupun rongga pohon. Jenis ini termasuk lebah liar dan tidak dibudidayakan karena produksi madu yang rendah, yaitu sekitar 1-3 kg per koloni per tahun. d. Apis laboriosa Jenis ini hanya terdapat di Pegunungan Himalaya, pada ketinggian tempat lebih dari 1.200 mdpl. Informasi mengenai jenis ini masih sangat terbatas.

2.2 Kelompok Sosial Lebah