Rumusan Masalah Manfaat Penelitian Usia Menarche Usia Kehamilan

Saat ini, metode yang dipakai untuk mencari tahu apakah seseorang menderita tumor payudara sudah sangat berkembang. Seperti biopsi sampai dengan pencitraan mammografi. Namun, sampai sekarang pemeriksaan histopatologi masih menjadi gold standard dalam menentukan apakah seseorang menderita suatu tumor, khususnya tumor payudara, atau tidak. Dari hasil operasi jaringan yang dicurigai suatu pertumbuhan neoplastik, dapat diketahui bagaimana tipe pertumbuhan jaringan tersebut, apakah ganas atau jinak Euhus, 2008. Sampai sekarang, belum ada data yang menunjukkan pembagian yang jelas dari tumor payudara tersebut, sementara data ini sangat penting untuk penentuan klasifikasi tumor, sehingga pada akhirnya dapat juga ditentukan penatalaksanaan yang sesuai serta prognosis yang muncul akibat tumor payudara. Maka penulis tertarik untuk mengamati karakteristik gambaran histopatologi tumor payudara tersebut yang nantinya akan diperoleh data yang menunjukkan gambaran histopatologi tumor payudara, baik yang jinak maupun yang ganas, berdasarkan klasifikasi WHO tahun 2003.

1.2. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Bagaimanakah tipe gambaran histopatologi, baik tumor jinak maupun tumor ganas, dari tumor payudara di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik- Medan tahun 2009-2010?

1.3. Tujuan Penelitian

1.3.1. Tujuan Umum

Mengetahui tipe gambaran histopatologi tumor payudara, baik tumor jinak maupun tumor ganas di Instalasi Patologi Anatomi RSUP H. Adam Malik-Medan pada tahun 2009-2010. Universitas Sumatera Utara

1.3.2. Tujuan Khusus

Yang menjadi tujuan khusus dalam penelitian ini adalah : a. Mengetahui prevalensi penderita tumor jinak payudara di RSUP H. Adam Malik-Medan pada tahun 2009-2010. b. Mengetahui prevalensi penderita tumor ganas payudara di RSUP H. Adam Malik-Medan pada tahun 2009-2010. c. Mengetahui jenis tumor jinak payudara di RSUP H. Adam Malik-Medan pada tahun 2009-2010. d. Mengetahui jenis tumor ganas payudara di RSUP H. Adam Malik-Medan pada tahun 2009-2010. e. Mengetahui usia tersering penderita tumor jinak payudara di RSUP H. Adam Malik-Medan pada tahun 2009-2010. f. Mengetahui usia tersering penderita tumor ganas payudara di RSUP H. Adam Malik-Medan pada tahun 2009-2010.

1.4. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat, diantaranya : 1. Memberi informasi kepada pihak praktisi medis tentang predominasi tumor payudara sehingga penanganan yang tepat dapat segera dilakukan. 2. Hasil penelitian yang diperoleh dapat dipergunakan sebagai sumber informasi data epidemiologi untuk penelitian ilmiah tentang tumor payudara di masa mendatang, baik oleh peneliti maupun oleh pihak- pihak lainnya. 3. Memberi informasi yang jelas kepada masyarakat terutama golongan wanita tentang insidens tumor payudara sehingga untuk ke depannya masyarakat akan lebih peka dalam mencegah timbulnya tumor payudara dengan cara menghindari faktor-faktor resiko. 4. Memberi edukasi kepada masyarakat agar segera berobat ke dokter apabila ada tanda-tanda menderita tumor payudara. Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Payudara

2.1.1. Anatomi Organ Payudara

Payudara adalah sebuah organ yang berisi kelenjar untuk reproduksi sekunder serta berasal dari lapisan ektodermal. Kelenjar ini dinamakan sebagai kelenjar payudara dan merupakan modifikasi dari kelenjar keringat. Payudara terletak di bagian superior dari dinding dada. Pada wanita, payudara adalah organ yang berperan dalam proses laktasi, sedangkan pada pria organ ini tidak berkembang dan tidak memiliki fungsi dalam proses laktasi seperti pada wanita Van De Graaff, 2001. Proses perkembangan payudara dimulai pada janin berumur 6 minggu dimana terjadi penebalan lapisan epidermis pada bagian ventral, superfisial dari fasia pektoralis serta otot-otot pektoralis mayor dan minor. Penebalan yang terjadi pada venteromedial dari regio aksila sampai ke regio inguinal menjadi ‘milk lines’ dan selanjutnya pada bagian superior berkembang menjadi puting susu dan bagian lain menjadi atrofi Kissane, 1990. Payudara lazimnya terletak di antara tulang sternum bagian lateral dan lipatan ketiak, serta terbentang dari iga ke 2 sampai iga ke 6 atau 7. Pada bagian puncak dari payudara terdapat struktur berpigmen dengan diameter 2-6 cm yang dinamakan areola. Warna areola itu sendiri bervariasi mulai dari merah muda sampai coklat tua. Warna areoala ini bergantung pada umur, jumlah paritas, dan pigmentasi kulit Djamaloedin, 2008. Payudara adalah organ yang kaya akan suplai pembuluh darah yang berasal dari arteri dan vena. Cabang dari arteri torakalis interna menembus ruang antara iga 2, 3, dan 4 untuk memperdarahi setengah dari bagian medial payudara. Arteri ini menembus sampai otot-otot interkostalis dan membran interkostalis anterior untuk mensuplai otot-otot pektoralis mayor dan pektoralis minor di kedua payudara. Cabang-cabang kecil dari arteri interkostalis anterior juga mensuplai darah untuk payudara di bagian medial. Di daerah lateral, payudara disuplai oleh Universitas Sumatera Utara cabang dari arteri aksilaris dan arteri torakalis lateral. Cabang dari arteri aksilaris adalah arteri arteri torakoakromial, kemudian bercabang lagi menjadi arteri pektoralis. Sementara cabang dari arteri torakalis lateral adalah arteri mamari eksternal yang menyusuri otot pektoralis mayor untuk memperdarahi setengah payudara bagian lateral Poggi, 2003. Aliran darah balik pembuluh vena dari payudara mengikuti aliran arteri secara berlawanan. Darah kembali menuju vena cava melalui vena aksilaris dan vena torakalis interna. Selain itu, darah juga kembali ke vena cava melalui pleksus vertebralis. Aliran balik vena pada kuadran atas lebih besar daripada aliran balik vena dari kuadran bawah Poggi, 2003. Persarafan kulit payudara ditanggung oleh cabang pleksus servikalis dan n. interkostalis. Jaringan kelenjar payudara sendiri diurus oleh saraf simpatik. Aliran limfe dari payudara sekitar 75 menuju ke aksila, sisanya ke kelenjar parasternal dan interpektoralis Juan, 2004.

2.1.2. Histologi Organ Payudara

Payudara pada wanita dewasa disusun oleh sistem kelenjar, duktus, dan stroma yang terdiri dari jaringan ikat fibrosa dan jaringan lemak. Setiap payudara terdiri dari 15-20 lobus. Bagian dasar dari setiap lobus tersebut berada di daerah proksimal dekat tulang iga sedangkan bagian puncaknya adalah puting yang merupakan muara dari duktus setiap lobus. Jadi, setiap duktus laktiferus akan bergabung menjadi sinus laktiferus dan akhirnya bermuara pada puting nipple Junqueira, 2005. Diantara kelenjar susu dan fasia pektoralis serta diantara kulit dan kelenjar payudara terdapat jaringan lemak. Diantara lobulus terdapat ligamentum Cooper yang memberi rangka untuk payudara. Setiap lobulus terdiri dari sel-sel asini yang terdiri dari sel epitel kubus dan mioepitel yang mengelilingi lumen. Sel epitel mengarah ke lumen, sedangkan sel mioepitel terletak diantara sel epitel dan membran basalis Sjamsuhidajat, 2000. Universitas Sumatera Utara

2.2. Tumor Payudara

Tumor atau dalam istilah medis disebut sebagai neoplasma, secara harafiah berarti pertumbuhan baru. Neoplasma merupakan massa abnormal jaringan yang pertumbuhannya berlebihan dan tidak terkoordinasi dengan pertumbuhan jaringan normal serta terus demikian, walaupun rangsangan yang memicu perubahan tersebut telah berhenti. Hal mendasar tentang asal neoplasma adalah hilangnya responsivitas terhadap faktor pengendali pertumbuhan yang normal Kumar, 2007. Tumor dapat dibedakan menjadi tumor jinak dan tumor ganas atau lebih sering dikenal dengan sebutan kanker. Suatu tumor dikatakan jinak apabila masih berdiferensiasi baik secara morfologis dan fungsional masih mirip dengan sel asal, tumbuh perlahan, tidak menginfiltrasi jaringan sekitar serta tidak bermetastasis ke organ lain. Dan hal yang berlawanan terdapat pada tumor ganas atau kanker. Kanker cenderung lebih anaplastik, laju pertumbuhan lebih cepat serta tumbuh dengan cara infiltrasi, invasi, destruksi, sampai metastasis ke jaringan sekitar dan cukup potensial untuk menimbulkan kematian Kumar, 2007. Tumor dapat muncul pada berbagai organ tubuh manusia dalam bentuk pembesaran organ seperti pada otak, paru, tulang, ovarium, serviks, payudara, dan lain-lain. Namun, angka morbiditas dan mortalitas tumor ganas kanker cenderung lebih tinggi bila dibandingkan dengan tumor yang masih dalam kondisi “jinak”.

2.2.1. Faktor Resiko a. Usia

Kanker payudara jarang terjadi pada usia sebelum 25 tahun, kecuali pada beberapa kasus yang berhubungan dengan faktor familial. Secara keseluruhan dapat terjadi pada semua usia, 77 terjadi pada wanita di atas 50 tahun dan rata-rata diagnosis ditegakkan pada wanita usia 64 tahun Cotton, 1992. Universitas Sumatera Utara

b. Usia Menarche

Pada 20 kasus, terjadi peningkatan insiden kanker payudara pada wanita yang usia menarche kurang dari 11 tahun jika dibandingkan dengan usia yang mendapat menarche pada usia 14 tahun. Menopause yang terlambat juga merupakan faktor penyebab terjadinya resiko kanker payudara Cotton, 1992.

c. Usia Kehamilan

Pada wanita dengan usia kehamilan anak pertama kurang dari 20 tahun memiliki faktor resiko separuhnya jika dibandingkan dengan wanita pada saat usia kehamilan anak pertama lebih dari 35 tahun atau pada nullipara . Diduga, pada saat kehamilan menyebabkan terjadi diferensiasi terminal sel-sel epitel yang dikatakan berkompetensi untuk terjadinya perubahan ke arah keganasan Cotton, 1992.

d. Ras