e. Paparan Estrogen
Penggunaan hormon pengganti pada wanita postmenopausal menunjukkan peningkatan faktor resiko terjadinya kanker payudara.
Pemberian estrogen dan progesteron secara bersamaan meningkatkan terjadinya insiden kanker payudara jika dibandingkan dengan pemberian
estrogen saja. Keadaan ini terutama dijumpai pada karsinoma lobular invasif. Tidak adanya estrogen endogen oovorektomi dapat menurunkan
insiden kanker payudara mencapai 75 . Faktor-faktor lain yang berpengaruh seperti geografik, diet, obesitas, olah raga teratur, menyusui,
toksin lingkungan dan merokok dikatakan mempunyai faktor keterkaitan Kumar, 2007
2.2.2. Etiologi Patogenesis
Dasar patogenesis dari tumor adalah suatu proses yang dinamakan karsinogenesis Mitchel, 2007. Karsinogenesis terkait dalam proses-proses yang
meliputi : a.
Menghasilkan sendiri sinyal pertumbuhan b.
Insensivitas terhadap sinyal penghambat pertumbuhan c.
Menghindari apoptosis d.
Potensi replikasi tanpa batas e.
Angiogenesis berkelanjutan f.
Kemampuan menginvasi dan beranak sebar Suatu pertumbuhan yang tak terkontrol dari organ payudara dipengaruhi
oleh faktor genetik dan hormonal. Berbagai faktor yang dapat mencetuskan suatu pertumbuhan yang berlebihan bahkan yang ganas dari organ payudara adalah:
1. Herediter
Ditemukan 13 tumor payudara terjadi secara herediter pada garis pertama keturunan, hanya sekitar 1 yang diakibatkan oleh multifaktor dan
mutasi
germline.
Universitas Sumatera Utara
Sekitar 23 kanker payudara terjadi secara familial atau 3 dari seluruh kanker payudara hal ini diakibatkan dengan
BRCA1
dan
BRCA2
probabilitas terjadinya kanker yang berhubungan dengan mutasi gen ini meningkat jika
terjadi pada garis pertama keturunan. Penderita terkena sebelum menopause dan atau dengan kanker multiple, atau pada pria dengan kanker payudara dan
jika pada anggota keluarga menderita kanker ovarium. Secara herediter, penyebab terjadinya mutasi multifaktorial dan pada umumnya antar faktor ini
saling mempengaruhi. Perubahan terjadi pada salah satu dari gen dan sekian banyak gen yang dapat mencetuskan suatu transformasi maligna didukung oleh
faktor lain Rubin, 2003
Gen
BRCA1
dan
BRCA2
Pada kanker payudara ditemukan dua gen yang bertanggung jawab pada dua pertiga kasus kanker payudara familial atau 5 secara keseluruhan, yaitu gen
BRCA1
yang berlokasi pada kromosom 17 17q21 dan gen
BRCA2
yang berlokasi pada kromosom 13q-12-13. Adanya mutasi dan delesi BRCA1 yang
bersifat herediter pada 85 menyebabkan terjadinya peningkatan resiko untuk terkena payudara 10 secara nonherediter dan kanker ovarium. Mutasi dari
BRCA1
menunjukkan perubahan ke arah karsinoma tipe medular, cenderung ‘high grade’
,
mitotik sangat aktif, pola pertumbuhan dan mempunyai prognosis yang buruk. Gen
BRCA2
yang berlokasi pada kromosom 13q melibatkan 70 untuk terjadinya kanker payudara secara herediter dan bukan merupakan
mutasi sekunder dari
BRCA1
. Seperti halnya
BRCA1
,
BRCA2
juga dapat menyebabkan terjadinya kanker ovarium dan pada pria dapat meningkat resiko
terjadinya pada kanker payudara Tapia, 2007.
2. Mutasi Sporadik
Secara mayoritas keadaan mutasi sporadik berhubungan dengan paparan hormon, jenis kelamin, usia menarche dan menopause, usia reproduktif,
riwayat menyusui dan estrogen eksogen. Keadaan kanker seperti yang dijumpai pada wanita postmenopause dan overekspresi estrogen reseptor. Estrogen
Universitas Sumatera Utara
sendiri mempunyai dua kemampuan untuk berkembang menjadi kanker payudara. Metabolit estrogen pada penyebab mutasi atau menyebabkan
perusakan DNA-radikal bebas. Melalui aktivitas hormonal, estrogen dapat menyebabkan proliferasi lesi premaligna menjadi suatu maligna. Sifat
bergantung hormon ini berkaitan dengan adanya estrogen, progesterone dan reseptor hormon steroid lain ini di sel payudara. Pada neoplasma yang
memiliki reseptor ini terapi hormon antiestrogen dapat memperlambat pertumbuhannya dan menyebabkan regresi tumor Kissane, 1990.
3. Mutasi Germline