Pesan Verbal, Perilaku Non Verbal dan Bahasa .1 Pesan Verbal

hal itu. Premis kedua, mengutip Blumer 1969, adalah interaksionisme simbolik yang mengatakan bahwa “makna berbagai hal itu berasal dari, atau muncul dari interaksi sosial seseorang dengan orang lain”. Dengan kata lain, kebudayaan merupakan sistem makna yang dimiliki bersama, dipelajari, diperbaiki, dipertahankan dan didefinisikan dalam konteks orang yang berkomunikasi. Premis ketiga, dari interaksionisme simbolik tersebut “makna digunakan dan dimodifikasi melalui proses penafsiran yang dirangsang oleh persoalan yang dihadapi” Purwasito, 2003:208,210. Proses dimana manusia secara arbiter menjadikan hal-hal tertentu untuk mewakili hal-hal lainnya disebut dengan proses simbolik. Kebebasan untuk menciptakan simbol-simbol dengan nilai-nilai tertentu menciptakan simbol- simbol bagi simbol-simbol lainnya penting bagi proses simbolik. Proses simbolik menembus kehidupan manusia dalam tingkatan paling primitif dan tingkat paling beradab Mulyana dan Rahmat, 2005:101-102. II.3.2 Pesan Verbal, Perilaku Non Verbal dan Bahasa II.3.2.1 Pesan Verbal Komunikasi verbal yaitu penyampaian pesan yang disampaikan secara oral lisan serta dalam bentuk tertulis. Terdapat beberapa teori didalam komunikasi verbal, yaitu pendekatan natural nature approach, pendekatan nurtural nurture approach dan teori fungsional tentang bahasa general semantics. Pada teori pendekatan natural terdapat tiga struktur dalam sebuah bahasa, yaitu hubungan antara subjek dan predikat, hubungan antara kata kerja Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara dengan objek yang mengekspresikan hubungan sebab akibat dan modifikasi yang menunjukan pertautan kelas. Pada teori pendekatan nurtural, Edward Sapir dan Benyamin Whorf mengemukakan bahwa teori ini menentang teori pendekatan alamiah. Pusat kajian teori ini adalah makna dari kata suatu teori kultural mengenai bahasa. Sedangkan pada teori fungsional tentang bahasa hanya difokuskan pada makna dari kata dan bagaimana makna tersebut mempengaruhi perilaku manusia. Dalam teori ini, harus dipahami sifat-sifat dari simbol dan bagaimana menggunakan simbol tersebut Senjaya, 2007:6.38-6.41.

II.3.2.2 Perilaku Non Verbal

Yang dimaksud dengan komunikasi non verbal, yaitu : 1. Komunikasi non verbal merupakan tindakan dan atribusi lebih dari penggunaan kata-kata yang dilakukan seseorang kepada orang lain bagi pertukaran makna, yang selalu dikirimkan dan diterima secara sadar oleh dan untuk mencapai umpan balik atau tujuan tertentu. Burgoon and Saine 1978. 2. Komunikasi non verbal meliputi ekspresi wajah, nada suara, gerakkan anggota tubuh, kontak mata, rancangan ruangan, pola-pola peradaban, gerakan ekspresif, perbedaan budaya dan tindakan tindakan non verbal lain yang tak menggunakan kata-kata. Pelbagai penelitian menunjukkan bahwa komunikasi non verbal itu sangat penting untuk memahami perilaku antarmanusia daripada memahami kata-kata verbal yang diucapkan atau yang ditulis, pesan-pesan non verbal memperkuat apa yang disampaikan secara verbal. 3. Studi tersendiri untuk menggambarkan bagaimana orang berkomunikasi melalui perilaku fisik, tanda-tanda vokal dan relasi ruang atau jarak. Akibatnya penelitian tentang komunikasi non verbal acapkali menekankan pada dimensi beberapa aspek tertentu dari bahasa. Terrence A. Doyle- doylenv.cc.va.us June 20, 2001 00:59:56. 4. Komunikasi non verbal merujuk pada variasi bentuk-bentuk komunikasi yang meliputi bahasa. Bagaimana seorang itu berpakaian, bagaimana seseorang melindungi dirinya, menampilkan eskpresi wajah, gerakan tubuh, suara, nada dan kontak mata dll. Eugene Matusov-Email: mamonacocats.ucsc.edu, University of California at Santa Cruz-1996. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 5. Komunikasi non verbal meliputi semua stimuli non verbal dalam setting komunikatif digeneralisasikan oleh individu dan lingkungan yang memakainya. 6. Komunikasi non verbal meliputi pesan non verbal yang memiliki tujuan ataupun tidak memiliki tujuan tertentu Purwasito, 2003:138-139. Dari definisi diatas disimpulkan bahwa komunikasi non verbal merupakan cara berkomuikasi melalui pernyataan wajah, nada suara, isyarat-isyarat, kontak mata, dan lain-lain Purwasito, 2003:140. Menyangkut kepada interaksi non verbal, Beamer dan Varnet menyatakan bahwa komunikasi non verbal dipengaruhi oleh beberapa faktor yang diantaranya adalah latar belakang budaya, latar belakang sosial ekonomi, pendidikan, gender, usia, kecenderungan pribadi dan indionkrasi. Banyak perilaku non verbal manusia dilaksanakan secara tidak sadar dan spontan. Kesamaan budaya dan perilaku non verbal yaitu keduanya dikerjakan melalui naluri dan dipelajari. Dengan memahami budaya dalam perilau non verbal, manusia dapat memahami pesan dalam proses interaksi dan mengumpulkan petunjuk mengenai tindakan serta nilai yang disadarinya. Komunikasi non verbal terkadang menunjukkan sifat dasar suatu budaya Samovar, dkk, 2010:296-298. III.3.2.3 Bahasa Bahasa setiap hari digunakan oleh manusia di seluruh dunia. Tanpa bahasa, manusia tidak dapat berkomunikasi. Bahasa berperan penting secara langsung sebagi bentuk pernyataan dan pertukaran pemikiran ataupun pandangan mengenai orang lain. Penggunaan bahasa berperan untuk mengatur manusia sesuai dengan faktor-faktor usia, jenis kelamin dan bahkan sosial-ekonomi. Bahasa adalah sejumlah simbol atau tanda yang disetujui untuk digunakan oleh sekelompok orang untuk mengahasilkan suatu arti atau makna Samovar, Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2010:268. Bahasa merupakan medium untuk menyatakan kesadaran dalam suatu konteks sosial. Dalam komunikasi antarmanusia sehari-hari kita diperkenalkan oleh istilah-istilah seperti bahasa lisan, bahasa tulisan, bahasa isyarat, bahasa jarak dan lain sebagainya Liliweri, 2004:130. Ohoiwutun 1997 menulis dalam bukunya yang berjudul Sosio-Linguistik, Memahami Bahasa dalam Konteks Masyarakat dan Kebudayaan, bahwa bahasa dipelajari dua dimensi, yaitu dimensi penggunaan dan dimensi struktur. Dimensi penggunaan menjadi kepedulia berbagai bidang studi, salah satunya komunikasi. Dalam kajian penggunaan dimensi ini yaitu yang dimaksudkan dengan yang dituturkan oleh mereka. Bahasa merupakan cara khusus kata-kata diseleksi dan digabung menjadi ciri khas seseorang, satu kelompok atau masyarakat tertentu. Sedangkan dimensi struktur, bahasa diberi definisi dan tergantung pendekatan yang dilakukan. Didalam studi kebudayaan, bahasa ditempatkan sebagai unsur penting seperti sistem pengetahuan, mata pencaharian, adat istiadat, kesenian, sistem peralatan hidup, dan lain sebagainya. Bahasa digunakan sebagai unsur kebudayaan yang berbentuk non material selain nilai, norma, dan kepercayaan Liliweri, 2004:132-133. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Metode Penelitian III.1.1 Metode Penelitian Kualitatif Metode penelitian didalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Secara luas, metodologi merujuk kepada proses, prinsip, dan prosedur yang digunakan peneliti dalam mencari jawaban atas masalah yang akan diteliti atau disebut juga cara seseorang melakukan penelitian. Metode penelitian merupakan strategi menyeluruh untuk menemukan dan memperoleh data yang ditentukan Soehartono, 2008:9. Metode penelitian dibagi menjadi 3, yaitu metode historik, metode survei, dan metode eksperimen. Metode historik digunakan apabila data berkaitan dengan masa lalu sehingga teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu studi dokumenter dan wawancara apabila narasumber masih hidup. Sumber data dokumen ini dilakukan dalam dua kritik, yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal mempertanyakan keaslian atau tidaknya sebuah dokumen atau data sedangkan kritik internal mempertanyakan kebenaran pernyataan yang tercantum dalam sebuah dokumen. Metode survei yaitu sebuah strategi dalam memperoleh data yang dilakukan saat penelitian berlangsung. Data dikumpulkan melalui wawancara dan observasi atau pengamatan. Metode survei ini dapat juga berupa survei deskriptif dan analitif. Sedangkan metode eksperimen digunakan apabila data yang diinginkan sengaja didorong kemunculannya Soehartono, 2008:9. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara