I.6.1 Komunikasi Antarbudaya dan Komunikasi Intrabudaya
Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses komunikasi simbolik, interpetif, transaksional, kontekstual yang dilakukan oleh sejumlah orang yang
memiliki perbedaan derajat kepentingan. Komunikasi antarbudaya juga diartikan sebagai interaksi antarpribadi antara seorang anggota dengan kelompok yang
berbeda kebudayaan Liliweri, 2004:11. Komunikasi antarbudaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah
anggota suatu budaya lainnya. Budaya mempengaruhi orang yang berkomunikasi. Budaya bertanggungjawab atas seluruh perbendaharaan perilaku komunikatif dan
makna yang dimiliki oleh setiap orang Mulyana dan Rahmat, 2005: 21. Komunikasi antarbudaya memiliki beberapa bagian, salah satunya adalah
komunikasi intrabudaya. Sitaram dan Cogdell 1976 mengidentifikasi komunikasi intrabudaya sebagai komunikasi yang berlangsung antara para
anggota kebudayaan yang sama namun tetap menekankan pada sejauhmana perbedaan pemahaman dan penerapan nilai-nilai budaya yang mereka miliki
bersama. Analisis komunikasi intrabudaya selalu dimulai dengan mengulas keberadaan kelompoksubbudaya dalam satu kebudayaan, juga tentang nilai
subbudaya yang dianut. Jadi, studi intrabudaya memusatkan perhatian pada komunikasi antara para anggota subbudaya dalam satu kebudayaan. Komunikasi
intrabudaya pun bisa dijadikan sebagai indikator untuk mengukur tingkat efektifitas pengiriman, penerimaan dan pemahaman bersama atas nilai yang
ditukar di antara partisipan komunikasi yang kebudayaannya homogen Liliweri, 2001:9.
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
Setiap hubungan antarmanusia dalam satu budaya selalu diatur dengan sosialisasi indoktrinasi dan instruksi-instruksi nilai. Perlu diketahui bahwa
komunikasi intrabudaya merupakan suatu gejala yang selalu ada dalam konteks kebudayaan tertentu. Hubungan intrabudaya selalu didasarkan pada sikap
diskriminasi geopolitik dan lain-lain Liliweri, 2001:11-13.
I.6.2 Identitas Etnis